Pencuri Sikat Emas Senilai Rp 1 Miliar

Kalina

Moderator
117387large.jpg


PALEMBANG - Toko Emas Duta Mas yang berlokasi di basement gedung Pasar 16 Ilir, Kecamatan IT I, Palembang, dibobol maling. Perhiasan emas senilai lebih dari Rp 1 miliar raib.

Pemilik toko, Muhalim, mengetahui tokonya dibobol berdasar laporan karyawatinya, Suci Aprianti, kemarin (14/2). Perempuan 18 tahun itu adalah karyawati yang bertugas membuka toko.

Saat itu dia datang pukul 08.15. Dia mengalami kesulitan saat membuka rolling door toko. Bahkan, dengan bantuan dua rekannya pun dia tidak bisa membuka pintu took tersebut. ''Hampir setengah jam kami berusaha, namun tidak juga berhasil,'' katanya.

Pintu toko itu akhirnya dibuka paksa. Mereka sangat terkejut setelah melihat kondisi toko berukuran 4 x 15 meter persegi itu acak-acakan. Bahkan, brankas dalam toko itu terbuka dan gemboknya rusak.

Mereka makin terkejut karena seluruh emas di dalam brankas itu lenyap. Demikian juga uang tunai Rp 9 juta. Sepertinya, pencuri yang diperkirakan beranggota lima orang itu mengenal betul emas. ''Emas sepuhan tidak mereka ambil. Hanya yang asli,'' tambahnya.

Berdasar hasil pemeriksaan, kawanan pencuri tersebut sudah mempelajari situasi di toko emas itu. Mereka mengincar toko tersebut karena brankasnya tidak standar. Yakni, hanya terbuat dari pelat besi dengan gembok seadanya. ''Toko emas lainnya menggunakan brankas baja dengan kunci yang menggunakan kode tertentu,'' ujar petugas.

Muhalim mengakui kecerobohannya itu. Namun, dia tetap terkejut atas peristiwa tersebut karena selama ini aman-aman saja. ''Sudah 1,5 tahun jualan, tak pernah kejadian. Bahkan, menurut pedagang emas lain, baru saya yang kejadian begini,'' kilahnya.

Dia malah menyalahkan petugas keamanan pasar karena merasa sudah membayar biaya pengamanan. Menurut dia, setoran untuk keamanan sebesar Rp 5.000 per hari tiap pedagang cukup untuk mengamankan pasar dan isinya. ''Dengan biaya sebesar itu, seharusnya kondisi di sini aman,'' katanya.

Dia menjelaskan, tokonya ditutup dan ditinggalkan kosong sejak Sabtu sore (13/2). Dia merasa yakin bahwa saat meninggalkan toko itu, sekitar pukul 17.00, pintu sudah tertutup rapat. ''Brankas sudah saya gembok,'' tuturnya.

Berdasar hasil olah TKP (tempat kejadian perkara), pelaku diduga masuk ke basement sebelum pasar ditutup. Mereka lantas bersembunyi untuk menunggu situasi pasar hingga sepi.

Kawanan pencuri itu memanfaatkan longgarnya pengamanan gedung yang hanya dijaga seorang petugas. Aidil, petugas keamanan berusia 29 tahun itu, hanya berpatroli di luar gedung. ''Dia tidak pernah memeriksa ke dalam,'' ujar seorang pedagang.

Kepada petugas, Aidil menjelaskan bahwa malam itu sebenarnya dia bertugas bersama dua rekannya, Salman dan Irwan. Namun, keduanya meminta izin tidak masuk. ''Salman mudik, sedang Irwan sakit,'' terangnya.

Ketidakhadiran dua sekuriti itu membuat kecurigaan petugas mengarah kepada keduanya. Apalagi, ketika didatangi ke rumah mereka, dua orang itu tidak ada. ''Kami curiga, ada keterlibatan orang dalam,'' ungkap Kasatreskrim Poltabes Palembang Kompol Andry Setiawan SIk MH.

Penyelidikan petugas menunjukkan, pencuri itu merusak kunci rolling door dengan memanasinya terlebih dahulu. ''Gemboknya menghitam seperti sengaja dibakar,'' kata petugas. Polisi yang memeriksa TKP juga menemukan pemotong gembok, obeng, linggis, senter, dan martil. Barang-barang itu diduga milik kawanan pencuri tersebut.
 
Bls: Pencuri Sikat Emas Senilai Rp 1 Miliar

kalah dgn robert tantular (pemegang saham bank century)
 
Back
Top