Redbastard
New member
“Lihat kebunku, penuh dengan bunga.
Ada yang putih dan ada yang merah.
Setiap hari, kusiram semua.
Mawar melati, semuanya indah.”
Indahnya jika terdapat kebun di setiap rumah. Warna-warni kembang bertebaran di sana-sini. Embun basah menetes dari dedaunan. Kupu-kupu pasti berdatangan mencari makanan. Namun bukan itu saja hal positif itu saja yang bisa didapat dari kebun dari sekitar rumah. Nancy Wells, seorang psikolog lingkungan dari Cornell University menemukan manfaat lain dari kebun tersebut. Menurutnya, lingkungan hijau di sekitar rumah merupakan faktor signifikan dalam melindungi kesejahteraan psikologis anak-anak di wilayah perkotaan.
“Penelitian kami menunjukkan bahwa situasi penuh tekanan yang terjadi dalam hidup, tampak tidak banyak menimbulkan ketegangan psikologis pada anak yang tinggal di lingkungan hijau, dibandingkan anak yang tinggal di lingkungan tidak hijau”. Anak-anak yang bisa menikmati lingkungan asri tersebut, terlihat lebih siap menghadapi stres, ketimbang anak yang memiliki kamar tanpa pemandangan “hijau”. Lanjutnya, “anak-anak yang lebih rentan terhadap stres; yang mengalami kondisi-kondisi sulit, adalah yang mendapatkan manfaat terbanyak dari ”hijaunya” lingkungan mereka.”
Kesimpulan tersebut didapat dari penelitian Wells bersama rekannya, Gary Evans, mengenai kadar alamiah di sekitar rumah 337 anak kelas 3-5, dengan melihat jumlah tanaman di dalam rumah mereka, pemandangan “hijau” yang terlihat dari jendela kamar mereka, dan apa materi pembentuk halaman rumah mereka (rumput, tanah atau beton). Pengukuran lalu dilakukan menggunakan sebuah alat “skala kadar alamiah lingkungan perumahan” yang mereka kembangkan tahun 2000. Sebagai data tambahan, Wells dan Evan menggunakan tes baku untuk mengukur kadar stres dalam kehidupan anak, laporan orang tua tentang tingkah laku stres anak, dan penilaian diri anak terhadap kesejahteraan psikologisnya.
Pada penelitian sebelumnya di tahun 2000, Wells juga menemukan bahwa anak-anak yang dikelilingi oleh alam, memiliki rentang perhatian yang lebih lama. Dia menduga, kemampuan untuk lebih fokus tersebut membuat anak lebih bisa berpikir dengan jernih, sehingga mereka lebih siap untuk menghadapi stres.
Nah, bagi Anda yang sudah dikaruniai anak, tertarik untuk menyediakan ruang “hijau” bagi mereka? Atau hanya ingin mengajarkan lagu “Kebunku” pada mereka?
sumber opsy.wordpress.com
Semoga Bermanfaat [<