Bls: Pengguna Internet RI Invasi Malaysia Via Forum Dan Twitter
Sumpah ngakak gue baca thread ini dari depan.
Hemm.. temen gue yang asli Malaysia banyak. Rata-rata tinggal di Serawak. Untunglah, kami gak sampai terprovokasi. Malah kemaren masih ngobrolin tentang rencana Halloween pada Oktober mendatang.
Aku tetap tidak setuju tentang perang. Innalillahi.. jangan sampai ada perang. Apalagi perang dunia..
Kasihan.. banyak yang akan menderita.
1. TKI yang di Malay
2. Rakyat yang miskin semakin miskin. Karena anggaran negara habis untuk biaya perang.
3. Kedamaian mulai terusik.
Duh jangan deh...
Kalau pun perang, untungnya apa? Menang doang?
Ingat, masih ada PBB..
Jangan menjadikan suasana RI-Malaysia jadi mirip Irak-Israel ya...
Baru, kalau lewat diplomasi Malaysia masih bandel.. perang bisa jadi jalan terakhir. Walau aku tetap tidak setuju.
aku juga banyak kenalan malaysia. Tapi gak ada kaitannya juga kan?
analoginya adalah:
- temen kita, yang sering diajak ngobrol sering becanda dah deket sama kita. saling bantu, tolong menolong. Terutama memang mempunyai keturunan yang sama. satu moyang.
- suatu hari ia datang ke rumah kita, membawa surat. Surat rumah kita. Bahwa sebagian adalah miliknya. Tidak hanya itu, dia juga membawa anak buah untuk menangkap kita, karena surat tersebut. Padahal surat tersebut ilegal. (ingat, kenapa malaysia ngotot dia tidak melanggar, karena mengikuti bukan perjanjian batas wilayah antara indonesia dan malaysia, tetapi mengikuti peta lama yang dibuat oleh orang inggris!)
- gimana respon kita? Padahal kita tahu bahwa kita memiliki surat kesepakatan yang tidak sepihak. Hingga akhirnya, dinding kita gompel sedikit, dimakan sama temen kita itu. ( pagar makan pagar maka jadi anak pagar. ??? )
Seperti itulah yang terjadi!
Nah, sekarang kita tahu kan masalahnya apa?
Indonesia itu ramah kok. Syarat kita sama perdana mentri hanya satu, MINTA MAAF.
Itu sesuai adat ketimuran. Dengan meminta maaf yang meminta maaf tahu kesalahannya, dan yang dimintai maaf tahu kekhilafannya.
Apa yang terjadi? Untuk menjabat tangan seperti itu dapat penolakan. Malah ngelunjak. Kenapa mereka berani ngelunjak? karena mereka meyakini kalau kita sudah masuk batas mereka. Artinya, mereka mengakui kalau kedaulatan negara mereka itu ada disebagian dari kita. Hanya karena mengikuti peta bodoh buatan inggris, diluar kesepakatan bersama!
contoh dialog:
Indonesia: HEH! ngapain lu nahan gw?
Malaysia: LOH! Lu itu masuk wilayah gw!
Indonesia: APANYA?! orang lu yang masuk-masuk wilayah gw, buat nyeret gw ke wilayah lu!
Berarti ini sudah masuk perkara kedaulatan lagi, bukan perkara kesalah pahaman.
JUSTRU, seharusnya kita belajar dari Israel - Palestina. JAUH, sebelum tercetus perang, israel yang tidak memiliki syarat pembentukan sebuah negara memaksa masuk membuat negara dengan jalur diplomasi. Bukan sebuah gerakan dari dalam tetapi gerakan dari luar yang masuk kedalam. Itu sudah melanggar syarat pembetukan suatu negara! (negara terbentuk jika ada 3 hal; ada warganya, ada pemerintahnya, ada --lupa-- )
Apa nantinya kita mau melembek-melembek seperti suku indian amerika?
suku indian amerika itu sebagai bukti nyata! Sebagai warga pribumi, yang jadi orang asing di negrinya sendiri!
suku-suku indian yang kini, seharusnya tidak seperti sekarang kan? Mereka berhak memiliki lahan sendiri sebagai wilayah kekuasaan mereka. Kekuasaan itu penting, karena dengan adanya kekuasaan tidak ada kontrol dari luar golongan. Dalam memerintah suatu negara, itu syarat mutlak yang harus dimiliki pemimpin negara. Karena apa? Tidak ada rasa nasionalisme atau memiliki sebuah lahan,
BERAKHIR SEBAGAI KOMUNITAS.
Bayangkan Indonesia ini, melembut-melembut seperti orang indian (walau kenyataannya dulu itu sekitar tahun 1700-1800an mereka mengadakan perlawanan terhadap penjajah, namun tidak efektif).
WORSE SCENARIO YANG TERJADI adalah, Malaysia mengadakan perjanjian yang dimana kita menjadi negara kesatuan. Dimana pengelolaan seluruhnya ditangan malaysia, karena mereka merasa lebih pintar. Nantinya kita hanya sebagai golongan tanpa ada identitas sebagai negara dengan infantri terbaik dunia. Lama kelamaan, Indonesia lenyap begitu saja karena malaysia jauh lebih menguasai bidang-bidang pemerintahan. Akhirnya, kita duduk dengan kelompok kecil berbicara tentang masa lalu sambil menikmati sisa hidup tanpa gairah seperti saat memperjuangkan kemerdekaan. (cari deh kehidupan suku indian; bagaimana mereka menjalani hidup) ARTINYA, malaysia sudah berhasil mencaplok semuanya.
faktanya, Kita ini sedang diuji dan sudah berada di awal
WORSE SCENARIO.
Apa yang bisa kita lakukan? Ini dunia, bukan kamar kosan. Persaingan dunia jauh lebih susah, dibanding sekedar share kamar. Selain mempertahankan identitas, kita juga harus berpikir dibidang lainnya.
Perang pasti memakan banyak segi! TETAPI JIKA KALAH SEBELUM BERPERANG, LEBIH BANYAK LAGI YANG AKAN RUGI! Ini bukan tentang perasaan lagi kalau berbicara kedaulatan. TAPI KITA BERBICARA TENTANG WAJAH NEGARA KITA! PANUTAN BAGI ANAK CUCU KITA!
(ketika gw jadi kakek-kakek:
cucu gw: kek, kok negara kita semakin kecil ya? dari tahun ke tahun?
gw: iya cu. Saudara kita malaysia minta, yauda dikasih deh. Kita harus saling memberi.
cucu gw: wah! berarti konsepnya kayak pacaran dong kek! Kita harus rela memberi apapun untuk yang kita cintai. Bahkan itu seluruh tubuh kita.
gw: benar. Seperti itulah dulu
amit-amit deh! )
coba mari kita sama-sama renungkan secara dalam bukan secara tekstual apa yang diberitakan tentang:
1. Palestina vs Israel
2. Suku Indian vs Pendatang eropa baru (Amerika)
3. gaya pacaran yang sudah klop banget dah lengket seperti memang saudara sedarah, bahkan ampe sudah mau nikah. Lalu rela, memberikan segalanya. Dan ternyata berakhir tidak bahagia.
gitu pembelaan saya yang pro ganyang malaysia,
terima kasih
[<