Penghasilan Orang RI Dianggap Miskin

spirit

Mod
6e2e216c-2697-4e26-94e5-45d3a5ba7e17_169.jpeg

Jakarta, CNBC Indonesia - Hidup di Indonesia dengan penghasilan di bawah Rp 600.000 per kapita per bulan sudah dipastikan Anda masuk ke dalam kategori miskin.
Pada Senin (17/7/2023), Badan Pusat Statistik (BPS) memperbarui data garis kemiskinan yang menjadi dasar penentuan penduduk miskin di Tanah Air. Data ini mengalami kenaikan pada Maret 2023 sebesar 2,78% menjadi Rp 550.458 per kapita per bulan.

Garis kemiskinan merupakan nilai rupiah yang harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan hidup, baik kebutuhan hidup minimum makanan maupun kebutuhan hidup minimum non-makanan, tiap bulannya. Adapun, jika garis kemiskinan ini dibandingkan Maret 2022, terjadi kenaikan sebesar 8,90%.

Sekretariat Utama BPS Atqo Mardiyanto mengatakan bahwa garis kemiskinan pada pedesaan tercatat sebesar Rp 525.005 per kapita per bulan, naik dari Rp 513.170 per kapita per bulan pada bulan September 2022.

Adapun, di perkotaan, garis kemiskinan meningkat mencapai Rp 569.299 per kapita per bulan, dari Rp 552.349 per kapita per bulan.

Dari total garis kemiskinan nasional, maka ditarik komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp408.522 per kapita per bulan atau 74,21%. Sementara itu, Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp 141.936 per kapita per bulan atau 25,79%.

Sebagai catatan, Atqo menjelaskan bahwa pada Maret 2023, komoditas makanan yang memberikan sumbangan terbesar pada garis kemiskinan, baik di perkotaan maupun di perdesaan, pada umumnya hampir sama.

"Beras masih memberi sumbangan terbesar, yakni sebesar 19,35 persen di perkotaan dan 23,73 persen di perdesaan," paparnya.

Lebih lanjut, rokok kretek filter memberikan sumbangan terbesar kedua terhadap garis kemiskinan (12,14% di perkotaan dan 11,34% di perdesaan).

Komoditas lainnya adalah daging ayam ras (4,53% di perkotaan dan 2,93% di perdesaan), telur ayam ras (4,22% di perkotaan dan 3,34% di perdesaan), mie instan (2,56% di perkotaan dan 2,24% di perdesaan), gula pasir (1,69% di perkotaan dan 2,35% di perdesaan), dan seterusnya.

Sementara itu, komoditas bukan makanan yang memberikan sumbangan terbesar, baik pada garis kemiskinan perkotaan dan perdesaan, adalah perumahan (8,81% di perkotaan dan 8,38% di perdesaan), bensin (3,96% di perkotaan dan 3,78% di perdesaan), dan listrik (3,10% di perkotaan dan 1,78% di perdesaan). Urutan selanjutnya adalah sumbangan dari pendidikan; perlengkapan mandi; perawatan kulit, muka, kuku, dan rambut; sabun cuci; serta pakaian jadi perempuan dewasa.

BPS juga memperhitungkan garis kemiskinan rumah tangga. Garis Kemiskinan per rumah tangga adalah gambaran besarnya nilai rata-rata rupiah minimum yang harus dikeluarkan oleh rumah tangga untuk memenuhi kebutuhannya agar tidak dikategorikan miskin.

Secara rata-rata, Garis Kemiskinan per rumah tangga pada Maret 2023 adalah sebesar Rp2.592.657,-/bulan, naik sebesar 11,55% dibanding kondisi September 2022 yang sebesar Rp2.324.274,-/bulan.
 
Back
Top