spirit
Mod

Pemerintah berencana mengundang pihak swasta untuk ikut berinvestasi jika rencana pemindahan ibu kota sekaligus pusat pemerintahan jadi terlaksana. Sebab biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan kota baru sangatlah besar.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani memandang tawaran berinvestasi di ibu kota yang baru cukup menarik bagi dunia usaha. Namun tergantung dari sektor apa yang akan ditawarkan.
Menurut Hariyadi sektor yang bakal paling banyak diminati adalah perumahan. Sebab para pegawai negeri sipil (PNS) kementerian dan lembaga yang berpindah kantor pasti membutuhkan tempat tinggal.
"Jadi tergantung sektornya apa dulu, kalau terkait perumahan tentunya bisa lebih cepat balik modalnya. Karena setelah pemerintahan pindah, orang pasti butuh rumah. Sektor itu return-nya bisa lebih cepat," tuturnya saat dihubungi detikFinance, Rabu (12/4/2017).
Sektor lain yang menarik adalah perhotelan dan komersial. Sebab, kata Hariyadi, meski perhotelan balik modalnya akan memakan waktu yang lebih lama namun ada kepastian terbentuknya ceruk pasar.
"Secara jangka panjang tamunya akan bertambah banyak. Karena kotanya akan berkembang, apalagi pemerintahan," imbuhnya.
Sementara untuk sektor infrastruktur, menurut Hariyadi kurang menarik. Seperti halnya proyek pembangunan jalan tol yang membutuhkan waktu yang lama agar bisa aset jalan tersebut membuahkan keuntungan.
"Infrastruktur picking-nya butuh waktu. Ini seharusnya pemerintah saja yang bangun. Jika sudah masuk skala ekonominya kan bisa di jual ke swasta," pungkasnya.
sumber