HasanBasri
New member
pernah, waktu acara sahur bareng dengan dick doang beberapa tahun lalu
Pernah
Seinget gue Masuk Trans TV sama Trans 7
Pernah juga foto gue ada di headline koran di Jabar
Tapi foto gue enggak bangeeeetttttttt
Kurang ajar tu wartawan, ngomong dulu ngapa
Gue kan bisa dandan dulu bentaaaaar....
nggak pernah, karena TV di rumah kekecilan. nggak bisa masuk
2 orang gilaHebaaaaaaaattttt bisa terbang...
2 orang gila
Harusnya bersyukur, bukan malah mengumpat dengan kalimat : "KURANG AJAR". Bagaimanapun keadaan kita/suasana kita, kita seyogyanya selalu bersyukur. Masih untung ada insan pers yang peduli, memasukkan sampeyan menjadi topik utama. TQ
nggak pernah, karena TV di rumah kekecilan. nggak bisa masuk
Mas, enggak tahu sih beritanya apaan.. Menyakitkan hati gitu... Belum lagi teksnya...
Yah, mau gimana lagi, lagi ketiban sial kali. Orang lain yang ngelakuin, kami yang kena getahnya...
Sempet bersyukur juga sih punya pengalaman masuk TV dan koran...
Walau saya harap, suatu saat nanti prestasi saya yang membuat saya masuk sana
Hebaaaaaaaattttt bisa terbang...
Yaaaah, dia luuuuccccu...
Trims Mas...
Semoga ke depan akan banyak manfaat yang kita petik. Karena, apapun itu (baik/buruk) suatu kejadian, PASTI AKAN ADA MANFAAT & HIKMAHNYA. Dan harapan saya, agar hal tersebut tidak akan terulang lagi kepada sampeyan.
Untuk hal yang seperti ini (jika memang tidak sesuai dengan fakta di lapangan), sampeyan juga punya hak jawab untuk memprotes OKNUM Wartawan tadi. Karena ada banyak oknum2 Wartawan yang hanya mengambil kesempatan, tanpa memperdulikan hak orang lain. Di sinilah insan pers di tantang untuk lebih baik dalam menayangkan/memberitakan hal2/insiden yang terjadi di masyarakat.
Terkadang oknum2 wartawan tersebut hanya mau enaknya, tapi MASIH BANYAK INSAN PERS yang mempunyai nyali besar dalam memberitakan hal yang haq/benar & berhati baik------yang sangat peduli akan masyarakat kelas bawah. Saya banyak temen2 yang hanya "main todong" & memanfaatkan sikon yang ada. Wartawan demikian, biasa di sebut wartawan bodrek (bondo rekaman, bahasa Jawa; hanya bermodalkan rekaman). Untuk oknum wartawan yang model begini, andai saya jadi Pimpinan Redaksi-nya, dan saya tahu------PASTI SAYA KASIH PERINGATAN, jika masih juga membandel------------langsung pecat !!! Semoga kita selalu diberikan petunjuk oleh YANG MAHA KUASA. AMIEN..
OK jujur pernah beberapa kali waktu ada heboh beberapa artis Indonesia dan sempet juga di wawancarai infotainmnet.. cuman ya itu lagi wartawan Indonesia kan suka nanya lucu..kayak kapan menikah? (padahal aku dekat dengan cewek tsb, baru beberapa hari) Terus begitu temanku yang kebetulan slah satu "pesohor" ke party bersama, langsung ada pertanyaan... sejak kapan pacaran? Nggak Smart banget!...)
Tetapi kalau di newspaper yang berbahasa inggris pernah lah, satu artikel koran nasional yang berbahasa inggris, dua travel magazine (Jerman dan USA) dan satu magazine lifestyle dari UK.
Iya, saya juga nyadar kok... Tapi saya anggap dia lagi cari makan
Dan yang namanya kebanyakan orang, cari makan ya kadang enggak pernah memerdulikan perasaan orang lain
Mungkin memang saat itu Tuhan memberikan peringatannya lewat itu kepada saya...
Buat yang kerjanya jadi wartawan, Keep up the goodwork, guys!!!
Kalianlah pengontrol kami...
He, he, he, he...namanya juga "Tukang Tanya" Boss, yaaah begitulah. Kadang bertanyapun kurang terkontrol, atau (mungkin) juga karena takut keduluan oleh rekan wartawan yang lain, yang sama2 meliput. Kan biasanya main seruduk aja...he, he, he....
Semua memang ada sisi minus maupun plus dalam setiap pekerjaan/profesi. Saya sendiri, pernah mendengarkan rekaman ulang dari sebuah wawancara, setelah saya cermati banyak pertanyaan yang konyol yang 'tidak' seharusnya terlontarkan. Asal nyeplos aja...ha, ha, ha.....inilah dunia, semua memang kadang terlihat konyol, tapi dari kekonyolan itu terkadang juga banyak hikmah yang terpetik di dalamnya.
Saya nulis ini sambil terkekeh2, karena saya (mungkin) sudah 'edan alias sinting', karena terlalu banyak berurusan dengan 'orang2 gila' kali yaaaa? Jadi ketularan gila. Ha, ha, ha, ha ,ha....
ha..ha.. saya mengerti pekerjaan wartawan... cuma ya kadang-kadang pertanyaan yang tidak perlu juga di lontarkan.
seperti contoh yang sebut sebelumnya..kan bukan berarti manusia beda jenis kelamin jalan bersama kemudian berarti pacaran.
pernah juga saya di expose saat ulang tahun ke 10 yayasan nirlaba saya.
Sudah jelas-jelas disebut nirlaba.. masak wartawan nya nanya... berapa keuntungan dari pengelolaan yayasan ini? kesel nggak? Makanya jadi malas menjawabnya.