Kalina
Moderator
PANGKALAN KERINCI - Personel Polres Pelalawan, Provinsi Riau, Brigadir Zulham salah tembak saat memburu tersangka pencurian kendaraan bermotor Sabtu malam lalu (13/2). Korbannya adalah Zulkifli, yang mengalami luka tembak pada tumitnya.
Pemuda berusia 21 tahun asal Desa Dusun Tua, Kecamatan Pangkalan Lesung, tersebut harus dirawat di rumah sakit. Sementara itu, Zulham menghadapi pemeriksaan Unit Propam Polres Pelalawan.
Insiden tersebut berawal ketika Zulham beserta tiga rekannya memburu dua tersangka pencurian. Dalam perburuan itu, mereka berhasil mengamankan dua sepeda motor hasil jarahan dari pelaku.
Tersangka kabur. Seorang di antaranya menikam polisi sebelum kabur. Untuk menghentikan pelarian tersangka, polisi memberikan tembakan peringatan.
Saksi mata mengungkapkan, setidaknya terdengar empat kali letusan senjata api. Salah satu di antaranya mengenai tumit Zulkifli.
Kapolres Pelalawan AKBP Arie Rahman Nafarin SIK menegaskan bahwa penembakan itu salah sasaran. Menurut dia, tidak ada unsur kesengajaan polisi menembak korban. ''Saya atas nama jajaran Polri bertanggung jawab dan minta maaf kepada korban dan keluarganya. Kami menanggung semua biaya pengobatan hingga pemu?*lihan dan akan memberikan santunan,'' kata Arie.
Kapolres juga memastikan pemeriksaan terhadap Brigadir Zulham dan kawan-kawan dilaksanakan secara profesional dan proporsional. Jika ditemukan pelanggaran prosedur, yang bersang?*kutan bakal diberi sanksi tegas sesuai dengan kode etik profesi Polri. ''Anggota yang menembak tetap diperiksa. Sejauh ini dia masih saksi. Bila ada unsur kesalahan prosedur, pasti kami beri sanksi tegas,'' katanya.
Penggerebekan itu dilakukan setelah polisi mendapat informasi adanya rencana penjualan dua sepeda motor hasil curian dengan harga sangat murah. Begitu transaksi berlangsung, polisi pun bergerak cepat meringkus tersangka. Namun, mereka hanya berhasil menyita barang bukti. Tidak dijelaskan, di mana posisi korban saat penggerebekan itu berlangsung.
Pemuda berusia 21 tahun asal Desa Dusun Tua, Kecamatan Pangkalan Lesung, tersebut harus dirawat di rumah sakit. Sementara itu, Zulham menghadapi pemeriksaan Unit Propam Polres Pelalawan.
Insiden tersebut berawal ketika Zulham beserta tiga rekannya memburu dua tersangka pencurian. Dalam perburuan itu, mereka berhasil mengamankan dua sepeda motor hasil jarahan dari pelaku.
Tersangka kabur. Seorang di antaranya menikam polisi sebelum kabur. Untuk menghentikan pelarian tersangka, polisi memberikan tembakan peringatan.
Saksi mata mengungkapkan, setidaknya terdengar empat kali letusan senjata api. Salah satu di antaranya mengenai tumit Zulkifli.
Kapolres Pelalawan AKBP Arie Rahman Nafarin SIK menegaskan bahwa penembakan itu salah sasaran. Menurut dia, tidak ada unsur kesengajaan polisi menembak korban. ''Saya atas nama jajaran Polri bertanggung jawab dan minta maaf kepada korban dan keluarganya. Kami menanggung semua biaya pengobatan hingga pemu?*lihan dan akan memberikan santunan,'' kata Arie.
Kapolres juga memastikan pemeriksaan terhadap Brigadir Zulham dan kawan-kawan dilaksanakan secara profesional dan proporsional. Jika ditemukan pelanggaran prosedur, yang bersang?*kutan bakal diberi sanksi tegas sesuai dengan kode etik profesi Polri. ''Anggota yang menembak tetap diperiksa. Sejauh ini dia masih saksi. Bila ada unsur kesalahan prosedur, pasti kami beri sanksi tegas,'' katanya.
Penggerebekan itu dilakukan setelah polisi mendapat informasi adanya rencana penjualan dua sepeda motor hasil curian dengan harga sangat murah. Begitu transaksi berlangsung, polisi pun bergerak cepat meringkus tersangka. Namun, mereka hanya berhasil menyita barang bukti. Tidak dijelaskan, di mana posisi korban saat penggerebekan itu berlangsung.