jainudin
New member
JAKARTA — Tim nasional Indonesia tidak akan menjalani pertandingan uji coba sebelum menghadapi Arab Saudi pada laga PraPiala Asia 2015 Grup C pada 23 Maret mendatang. Menurut pelatih timnas Luis Manuel Blanco, laga uji coba sulit dilakukan melihat kondisi saat ini.
“Pemain saja belum lengkap. Saat ini baru ada 13 pemain yang bergabung, jadi tidak mungkin uji coba,” kata Blanco kepada wartawan usai sesi latihan Selasa (12/3) sore di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Ia masih menunggu para pemain yang dipanggil ke pemusatan latihan (TC) timnas untuk segera bergabung. Sebab, dengan jumlah pemain terbatas, kata dia, sulit untuk memberikan menu latihan yang pas untuk menghadapi Arab Saudi. “Saat ini kami fokus latihan menyerang dengan empat atau lima pemain,” ujar dia.
Blanco juga mengisyaratkan tidak akan banyak bereksperimen. Ia mengatakan akan memberikan kepercayaan kepada pemain berpengalaman demi keseimbangan tim. Namun, ia tidak menutup kesempatan kepada para pemain muda dan baru bergabung ke TC timnas untuk unjuk kemampuan.
Pada Selasa, TC timnas kedatangan tiga pemain, yaitu Valentino Télaubun (Perseman), Denny Marcel (PSM), dan Andik Vermansah (Persebaya). Sebelumnya, TC timnas sudah diikuti 10 pemain yaitu Muhammad Taufiq, Diego Michiels, Raphael Maitimo, Husin J. Rahaningmas, Mario Abeikop, TA Musafri, Stefano Lilipaly, Tonnie Cusell, Mario Aibekop, dan Nopendi.
Selain masalah belum bergabungnya seluruh pemain, TC timnas diusik kendala nonteknis. Manajemen timnas masih menyisakan utang kepada pengelola SUGBK. Padahal, SUGBK menjadi tempat latihan timnas sekaLigus venue laga melawan Arab Saudi.
Menurut Kepala Unit I SUGBK, Tubani, tunggakan biaya sewa SUGBK sebesar Rp 137 juta. Utang ini merupakan akumulasi biaya sewa stadion selama timnas melakoni pemusatan latihan untuk Piala AFF 2012 hingga sekarang. “Total utang semuanya Rp 137 juta. Itu merupakan utang dari manajemen terdahulu,” ujar Tubani kepada wartawan.
Tubani mengaku sudah berupaya meminta kejelasan tentang pelunasan utang tersebut. Namun, hingga kini pihak pengelola SUGBK belum mendapatkan kepastian. Ia meminta kepada manajemen timnas Indonesia untuk segera melunasi tunggakan biaya .sewa lapangan tersebut.
Tubani menjelaskan, SUGBK dikelola sendiri tanpa menggunakan biaya dari pemerintah. Karena itu, anggapan bahwa SUGBK merupakan aset negara dan bisa digunakan cuma-cuma adalah keliru. “Kami tidak mendapatkan dana dari APBN. Justru, kami harus ményetor 15 persen dari pendapatan keseluruhan selama setahun kepada negara. Jadi, uang sewa lapangan itu kami gunakan untuk biaya operasional,” kata dia.
Mantan manajer timnas Indonesia di Piala AFF 2012 Habil Marati mengatakan, pengelolaan SUGBK seharusnya tidak meminta biaya. “Utang itu tanggung jawab PSSI. Tetapi, seharusnya tidak usah dibayar. Timnas kan membela negara, masa, demi negara, tim harus membayar ke negara,” katanya kepada wartawan.
Persolaan tak berhenti di sini. Manajemen timnas sebelumnya yang diwakili Nico Dimo meminta kejelasan status. “Saya sudah menghubungi Pak Sekjen Hadiyandra dan beliau meminta saya untuk menghubungi langsung Pak Ketua Umum Djohar Arifln,” kata Nico.
Setelah bertemu dengan Djohar, Nico malah disarankan untuk mencoba bertanya ke Ketua BTN Isran Noor. Ia mengaku sudah menghubungi Isran dan mendapatkan jawaban manajemen lama tidak bisa bergabung dengan BTN,
Nico pun berharap agar statusnya bisa segera diperjelas. “Jika memang kami dipecat, kami minta SK (surat keputusan) pemecatan kami segera dikeluarkan. Kami juga meminta pembiayaan yang kami keluarkan selama ini diperjelas karena semua harus diganti,” kata Nico yang sebelumnya menjabat sebagai asisten manajer timnas.
Kondisi Nico mirip dengan mantan pelatih timnas Nil Maizar, Nil sampai harus menghadap Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo demi kejelasan statusnya. Beda dengan Nico, Nil justru menolak diajak bergabung ke BTN karena posisi pelatih kepala sudah dipegang Blanco.
Sumber : Republika ,c53 ed: israr itah
“Pemain saja belum lengkap. Saat ini baru ada 13 pemain yang bergabung, jadi tidak mungkin uji coba,” kata Blanco kepada wartawan usai sesi latihan Selasa (12/3) sore di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Ia masih menunggu para pemain yang dipanggil ke pemusatan latihan (TC) timnas untuk segera bergabung. Sebab, dengan jumlah pemain terbatas, kata dia, sulit untuk memberikan menu latihan yang pas untuk menghadapi Arab Saudi. “Saat ini kami fokus latihan menyerang dengan empat atau lima pemain,” ujar dia.
Blanco juga mengisyaratkan tidak akan banyak bereksperimen. Ia mengatakan akan memberikan kepercayaan kepada pemain berpengalaman demi keseimbangan tim. Namun, ia tidak menutup kesempatan kepada para pemain muda dan baru bergabung ke TC timnas untuk unjuk kemampuan.
Pada Selasa, TC timnas kedatangan tiga pemain, yaitu Valentino Télaubun (Perseman), Denny Marcel (PSM), dan Andik Vermansah (Persebaya). Sebelumnya, TC timnas sudah diikuti 10 pemain yaitu Muhammad Taufiq, Diego Michiels, Raphael Maitimo, Husin J. Rahaningmas, Mario Abeikop, TA Musafri, Stefano Lilipaly, Tonnie Cusell, Mario Aibekop, dan Nopendi.
Selain masalah belum bergabungnya seluruh pemain, TC timnas diusik kendala nonteknis. Manajemen timnas masih menyisakan utang kepada pengelola SUGBK. Padahal, SUGBK menjadi tempat latihan timnas sekaLigus venue laga melawan Arab Saudi.
Menurut Kepala Unit I SUGBK, Tubani, tunggakan biaya sewa SUGBK sebesar Rp 137 juta. Utang ini merupakan akumulasi biaya sewa stadion selama timnas melakoni pemusatan latihan untuk Piala AFF 2012 hingga sekarang. “Total utang semuanya Rp 137 juta. Itu merupakan utang dari manajemen terdahulu,” ujar Tubani kepada wartawan.
Tubani mengaku sudah berupaya meminta kejelasan tentang pelunasan utang tersebut. Namun, hingga kini pihak pengelola SUGBK belum mendapatkan kepastian. Ia meminta kepada manajemen timnas Indonesia untuk segera melunasi tunggakan biaya .sewa lapangan tersebut.
Tubani menjelaskan, SUGBK dikelola sendiri tanpa menggunakan biaya dari pemerintah. Karena itu, anggapan bahwa SUGBK merupakan aset negara dan bisa digunakan cuma-cuma adalah keliru. “Kami tidak mendapatkan dana dari APBN. Justru, kami harus ményetor 15 persen dari pendapatan keseluruhan selama setahun kepada negara. Jadi, uang sewa lapangan itu kami gunakan untuk biaya operasional,” kata dia.
Mantan manajer timnas Indonesia di Piala AFF 2012 Habil Marati mengatakan, pengelolaan SUGBK seharusnya tidak meminta biaya. “Utang itu tanggung jawab PSSI. Tetapi, seharusnya tidak usah dibayar. Timnas kan membela negara, masa, demi negara, tim harus membayar ke negara,” katanya kepada wartawan.
Persolaan tak berhenti di sini. Manajemen timnas sebelumnya yang diwakili Nico Dimo meminta kejelasan status. “Saya sudah menghubungi Pak Sekjen Hadiyandra dan beliau meminta saya untuk menghubungi langsung Pak Ketua Umum Djohar Arifln,” kata Nico.
Setelah bertemu dengan Djohar, Nico malah disarankan untuk mencoba bertanya ke Ketua BTN Isran Noor. Ia mengaku sudah menghubungi Isran dan mendapatkan jawaban manajemen lama tidak bisa bergabung dengan BTN,
Nico pun berharap agar statusnya bisa segera diperjelas. “Jika memang kami dipecat, kami minta SK (surat keputusan) pemecatan kami segera dikeluarkan. Kami juga meminta pembiayaan yang kami keluarkan selama ini diperjelas karena semua harus diganti,” kata Nico yang sebelumnya menjabat sebagai asisten manajer timnas.
Kondisi Nico mirip dengan mantan pelatih timnas Nil Maizar, Nil sampai harus menghadap Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo demi kejelasan statusnya. Beda dengan Nico, Nil justru menolak diajak bergabung ke BTN karena posisi pelatih kepala sudah dipegang Blanco.
Sumber : Republika ,c53 ed: israr itah