Pertemuan Ramadhan di Denmark Fernan Rahadi

Dewa

New member
KOPENHAGEN — Sebuah pertemuan Ramadhan akhirnya digelar di ruang umum parlemen Denmark, 22 Agustus mendatang. Sebelumnya, penyelenggaraan pertemuan menjadi tanda tanya setelah awalnya parlemen Negara Skandinavia itu dikabarkan menolak diadakan.
“Karna telah menerima ini untuk mengadakan resepsi Ramadhan di ruang umum parlemen,” ujar salah seorang anggota parlemen dan Partai Sosial Demokrat yang merupakan keturunan Turki Hueseyein Arae, seperti dilansir Saudi Gazette.
Pertemuan antara anggota parlemen tersebut direncanakan akan dimulai pada waktu berbuka puasa. Sejauh ini, dikabarkan 100 anggota parlemen akan menghadiri acara tersebut. Pada awalnya, parlemen menolak ide pertemuan Ramadhan setelah terjadi kritik besar-besaran dan Partai Rakyat Denmark (DPP), partai radikalkanan yang merupakan sekutu vital koalisi yang tengah berkuasa, LiberalKonservatif. “Sebuah resepsi Ramadhan tidak akan memperoleh tempat di parlemen. Saya tidak bisa membayangkan Recep Payyip Erdogan (Perdana Menteri Turki) akan mengadakan sebuah makan malam Paskah Kristen di parlemen Turki,” kata juru bicara kebijakan luar negeri UPP Soeren
Espersen. -
Arac mengatakan bahwa semua anggota parlemen Denmark diundang mengikuti acara Ramadhan tersebut. Hajatan tersebut pada dasarnya hanyalah sebuah pertemuan di mana akan ditawarkan makanan dan minuman. “Kami semua akan mendengarkan sebuah ceramah tentang integrasi, pentingnya Ramadhan bagi para Muslim, serta ceramah tentang situasi di negara-negara Arab saat itu. Setelah itu, akan ada. penyegaran,” papar Arac. Denmark dikenal sebagai negara yang cukup kontroversial bagi umat Islam di dunia. Beberapa etnik di negara yang mayoritas penduduknya beragama Kristen Lutheran tersebut merasa terganggu dengan sejumlah aspek Islam, salah satunya adalah jilbab.
Beberapa tahun lalu, Jyllands-Posten, salah satu surat-kabar terbesar di Denmark, membuat kontroversi setelah menerbitkan sebanyak 12 karikatur Nabi Muhammad SAW Tindakan tersebut memancing protes jutaan umat Islam di seluruh dunia terhadap Pemerintah Denmark. Ed : khoirul azwar


Sumber : republika
 
Back
Top