Pesawat Sukhoi Hilang di Kawasan Gunung Salak [UPDATE]

spirit

Mod
"Sari perusahaan di Rusia sedang mempromosikan pesawat itu, uji coba."

129151_sukhoi-superjet-100_300_225.jpg

Hingga saat ini lokasi hilangnya Pesawat Sukhoi Superjet100 berpenumpang 46 orang belum jelas. Kepala Dinas Penerangan Umum TNI Angkatan Udara, Kolonel Azman Yusuf membenarkan pesawat diperkirakan hilang di sekitar Bogor.

"Lokasi di sekitar Gunung Salak," katanya, Rabu 16 Mei 2012.

Azman membantah pesawat itu adalah pesawat jet dari TNI AU. "Tapi dari perusahaan di Rusia sedang mempromosikan pesawat itu, uji coba," tambah dia.

Pesawat Sukhoi yang terbang dari Lapangan Udara Halim Perdanakusuma hilang kontak sekitar pukul 14.50 WIB, Rabu 9 Mei 2012.

Pesawat berbendera Rusia yang rencananya akan dijual ke Indonesia itu hilang kontak pada koordinat 06.43.08 S dan 106.43.15 BSN. Seperti pesawat uji terbang lainnya, Sukhoi jenis penumpang yang sedang dites terbang itu tidak memiliki rute terbang.

Pencarian saat ini sedang dilakukan di darat dan udara. Hingga kini belum ada hasil dari pencarian pesawat yang hilang kontak itu.


vivanews
 
Re: Pesawat Sukhoi Hilang di Kawasan Gunung Salak

Daftar Nama 44 Orang di Sukhoi yang Hilang


Di dalam pesawat komersial Sukhoi Superjet100 yang hilang di Bogor, terdapat 36 undangan dari Indonesia dan 8 warga Rusia. Nama 36 undangan itu terdapat dalam manifes yang didapatkan di Bandara Halim Perdanakusumah.

Berikut nama-nama mereka yang didapat detikcom dari Russia Today maupun dari manifes:

8 Warga Rusia:

1. Alexander Yablontsev, pilot
2. Alexander Kochetkov, kopilot
3. Oleg Shvetsov, navigator aero
4. Aleksey Kirkin, teknisi pesawat
5. Dennis Rakhmanov, pemimpin teknisi tes pesawat
6. Nikolay Martyshenko, kepala deputi tes penerbangan
7. Evgeny Grebenshchikov, Direktur Penjualan Sukhoi
8. Kristina Kurzhukova, manajer kontrak

36 Nama penumpang yang dilansir di Halim:

1. Ahmad Fazal (IndoAsia)
2. Insan Kamil (IndoAsia)
3. Edward Edo M (IndoAsia)
4. Ismie (TransTV)
5. Aditya Sukardi (Transtv)
6. Indra Halim (PT KAL)
7. Riefyan S (PT KAL)
8. Dody Aviantara (majalah Angkasa)
9. Yusuf (majalah Angkasa)
10.Femi (Bloomberg)
11.Stephen Kamaci (IndoAsia)
12.Capt.Aan (Kartika Air)
13.Yusuf Ari Wibowo (Sky Aviation)
14.Maria Marcella (Sky)
15.Henny Stevani (Sky)
16.Mai Syarah (Sky)
17.Dewi Mutiara (Sky)
18.Sussana Vamella (Sky)
19.Nur Ilmawati (Sky)
20.Rossy Withan (Sky)
21.Anggi (Sky)
22.Aditya (sky)
23.Kornel M Sihombing (DI)
24.Edi Satriyo (Pelita Air)
25.Darwin Pelani (Pelita Air)
26.Gatot Purwoko (Airfast)
27.Budi Rizal (Putera Antha Dirgantara)
28.Syafruddin (Carpedrem Mandiri)
29.Peter Adler (Sriwijaya)
30.Herman Suladji (Air Maleo)
31.Donardi rahman (Aviastar)
32.Eloni (Kartika)
33.Hurdiana Wiyanda (Kartika)
34.Arief wahyudi (TR)
35.Nam Tran (Snecma)
36.Rudi Darmawan (IndoAsia)

Jumlah isi perut pesawat berkursi 98 seat itu saat ini masih simpang siur. ada yang menyebut 44 orang dan ada yang menyebut 46 orang. Disebutkan juga ada calon penumpang yang batal terbang di joy fligt untuk pembeli potensial edisi kedua itu.


detik
 
Re: Pesawat Sukhoi Hilang di Kawasan Gunung Salak

info terkini
Pesawat sukhoi jatuh sekitar Cidahu, Sukabumi


sumber: metrotv pk: 19.43 WIB
 
Re: Pesawat Sukhoi Hilang di Kawasan Gunung Salak

semoga diberi ketabahan keluarga penumpang/awak pesawat.

Harus cepat-cepat tim penyelamat, siapa tau ada yang hidup kan? amin amin
 
Re: Pesawat Sukhoi Hilang di Kawasan Gunung Salak

Majalah Angkasa Klarifikasi Soal Sinyal HP Wartawannya di Sukhoi

Majalah Angkasa mengklarifikasi isu yang berkembang mengenai aktivasi telepon seluler wartawannya Dodi Aviantara yang disebutkan menyala. Majalah Angkasa memastikan informasi bahwa tidak ada sinyal HP wartawannya yang menyala saat penerbangan dilakukan.

"Sehubungan dengan beredarnya berita dan informasi di beberapa media online dan social media seperti twitter dan Facebook yang menyampaikan bahwa handphone wartawan Angkasa atas nama Didik Nur Yusuf dan Dody Aviantara yang ikut dalam penerbangan pesawat naas Sukhoi Superjet 100, diketahui masih aktif pada pukul 17.00. Setelah kami lakukan pengecekan dan konfirmasi kepada operator selular kedua teman kami itu, ditemukan bahwa sinyal atas nama Dody Aviantara diketahui aktif di Halim Perdanakusuma pada pukul 14.16 WIB," demikian keterangan Managing Editor Majalah Angkasa Beny Adrian.

Benny menyampaikan hal itu dalam keterangan tertulisnya kepada detikcom, Jumat (11/5/2012).

Menurut Beny, pihaknya melakukan pengecekan ke operator seluler. Karenanya isu yang mengait-ngaitkan sinyal HP wartawan Angkasa dengan kecelakaan Sukhoi sama sekali tidak berdasar.

"Jadi informasi bahwa HP wartawan kami masih aktif sebagaimana info yang beredar via Twitter atau BBM adalah tidak benar, dan Majalah Angkasa sudah mengkonfirmasi ke operator seluler bersangkutan," jelasnya.

Majalah Angkasa pun sangat menyesalkan munculnya kabar yang justru kontraproduktif kepada para korban tersebut. "Dengan demikian informasi yang beredar ini tidak bisa dipertanggungjawabkan. Kami sangat menyesalkan beredar informasi seperti ini ketika situasi belum menentu dan kepastian tentang semua korban di pesawat belum diketahu secara pasti," tuturnya.


Indra Subagja - detikNews
 
Re: Pesawat Sukhoi Hilang di Kawasan Gunung Salak

Rusia Selidiki Kasus Pidana Jatuhnya Sukhoi

Komite Investigasi Rusia telah membuka kasus kriminal berkaitan dengan kecelakaan pesawat Rusia Sukhoi Superjet-100 di Indonesia, yang penumpangnya berjumlah setidaknya 45 orang belum ditemukan.
Juru bicara komite Vladimir Markin mengatakan, penyelidikan jatuhnya pesawat komersial Sukhoi Superjet-100 dimulai pada Kamis (10/5).

"Sebagai bagian dari kasus pidana, peneliti harus menganalisis prosedur pelatihan kru pesawat sebelum penerbangan dan untuk menilai kondisi teknis pesawat itu sendiri sebelum meninggalkan Rusia," katanya kepada wartawan.
Teknisi yang mempersiapkan pesawat untuk penerbangan dan karyawan Sukhoi Sipil Aircraft (SCA) yang bertanggung jawab untuk proyek Superjet-100 juga akan diperiksa, katanya.

Perdana Menteri baru Rusia Dmitry Medvedev telah memerintahkan dilakukannya penyelidikan itu. Pesawat tersebut lepas landas dari pangkalan udara Halim Perdana Kusuma di Jakarta Timur, namun kemudian Sukhoi Superjet-100 kehilangan kontak pada pukul 14:25 waktu setempat Rabu ketika mencoba untuk turun dari ketinggian 10.000 kaki ke 6.000 kaki di dekat satu bandara kecil di Bogor dalam perjalanan kembali ke pangkalan udara.
Satu pencarian melihat reruntuhan pesawat yang hilang itu di sisi Gunung Salak, di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Kamis pagi.

Menurut seorang pejabat Indonesia, tim penyelamat telah tiba di tempat kecelakaan itu dan telah menemukan mayat-mayat, tetapi sejauh ini tidak ada yang selamat.

Presiden SCA Vladimir Prisyazhnyuk mengatakan kepada wartawan bahwa pesawat itu membawa 45 orang, termasuk delapan warga Rusia, seorang Prancis, seorang warga Amerika Serikat, dua warga Italia, dan 33 orang Indonesia. Laporan-laporan lain mengenai jumlah orang di dalam pesawat tersebut bervariasi antara 46 dan 50.(ANT/Xinhua/MEL)


liputan6.com
 
Re: Pesawat Sukhoi Hilang di Kawasan Gunung Salak

12 Jenazah Korban Sukhoi Belum Teridentifikasi

384Lokasi-Jatuhnya-Pesawat-Sukhoi12.jpg

Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Kemenkokesra) Agung Laksono mengungkapkan bahwa 12 jenazah korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 belum teridentifikasi.

"Korban (ditemukan) belum diidentifikasi identitasnya. Kami informasikan, bahwa lokasi tersebut adalah jatuhnya pesawat tersebut," terangnya dalam jumpa pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jumat (11/5/2012).

Agung menambahkan bahwa jenazah akan segera dibawa ke Jakarta untuk sesegera mungkin diidentifikasi. Pemerintah Rusia yang sebelumnya menawarkan kerjasama, siap membantu mempercepat proses indentifikasi dengan mendatangkan alat super canggih. Disampaikan pula bahwa produsen Sukhoi di Rusia telah mengasuransikan seluruh penumpang yang menjadi korban.

"Mereka (Rusia) siap memberikan teknologi yang diperlukan, sehingga akurasinya tepat. Kami juga mendapat informasi bahwa pihak Sukhoi selaku produsen pesawat telah mengasuransikan kepada pihak korban. pada waktunya akan diumumkan. Selanjutnya perlu juga kami sampaikan seluruh biaya menjadi tanggungjawab pemerintah," terang Agung.


sumber: fajar.co.id
 
Re: Pesawat Sukhoi Hilang di Kawasan Gunung Salak

Menyusuri Jalur Evakuasi Gunung Salak yang 'Angker' Itu

]
SAR-01.jpg

Tepat pukul 06.00 WIB, Jumat (11/5/2012) tadi ratusan anggota tim SAR gabungan melangkahkan kaki menuju lokasi jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100. Butuh enam jam untuk mencapai crash site. Mudah? Tentu saja tidak.

detikcom bergabung bersama tim SAR gabungan yang terdiri dari satuan TNI, Polri, Basarnas, PMI dan para relawan menuju lokasi jatuhnya pesawat. Dengan peralatan lengkap, tim menyusuri medan terjal dan menanjak hingga TKP.

Perjalanan dimulai dari Kampung Pasir Manggis, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Bogor. Daerah ini biasa disebut "Kandang Sapi" karena menjadi lokasi pembibitan ternak sapi. Lokasi ini ada pada ketinggian 1.188 mdpl.

Selama pendakian, jalur yang dilewati menguras energi. Tingkat kemiringan gunung yang curam dan lembab, membuat langkah kaki terasa berat. Jalan setapak dan licin semakin memberi tantangan.

Banyak juga dahan melintang sepanjang perjalanan. Sesekali terdengar suara helikopter melintas di atas lebatnya hutan Gunung Salak.

Setibanya di ketinggian 2.060 mdpl, petugas Basarnas menebang pohon untuk membuat titik penurunan logistik. Lokasi jatuhnya pesawat memang sudah terlihat, tapi sulit dijangkau, kecuali dengan peralatan turun tebing yang memadai.

"Ini untuk penurunan logistik, bukan helipad. Untuk dropping saja," kata Donny, salah seorang petugas Basarnas.

Mereka memotong pohon dengan gergaji mesin untuk menciptakan ruang yang lebih luas. Petugas TNI juga ikut membantu sambil terus berkomunikasi dengan pusat komando.

Akhirnya, perjalanan diakhiri oleh sebuah pemandangan miris. Pesawat itu sudah tak berbentuk. Hanya puing-puing berserakan di sekitar tebing dan lembah. Tak ada yang tersisa.

Kepala Basarnas Marsekal Madya Daryatmo memastikan ada 12 jenazah yang sudah ditemukan. Mereka segera dievakuasi ke Halim Perdanakusumah untuk diidentifikasi. Lagi-lagi bukan perkara mudah mengevakuasinya. Bagaimana sisa penumpang lain? Mukjizat menjadi harapan.


detik
 
Re: Pesawat Sukhoi Hilang di Kawasan Gunung Salak

Tim Rusia Belum Diizinkan Cari Pecahan Sukhoi

sukhoi-2-Luar.jpg

Tim investigasi teknis dari Rusia sudah tiba di lereng Gunung Salak, Bogor. Namun untuk sementara waktu mereka belum bisa melakukan operasi mengumpulkan serpihan badan Sukhoi SuperJet 100 dari dasar jurang.

"Mereka semalam datang minta izin untuk memungut material. Saya tidak izinkan, ditunda sampai ada informasi lebih lanjut," ujar Danrem 061 Badak Putih, Kolonel Inf. A.M. Putranto, di Posko Cijeruk, Gunung Salak, Bogor, Minggu (13/5/2012).

Dia menegaskan hingga hari kelima prioritasnya adalah evakuasi korban. Untuk keperluan tersebut, di lapangan sudah ada 562 orang anggota TNI, Polri, Basarnas dan berbagai organisasi pendaki tebing nasional.

Sedangkan untuk operasi mengumpulkan serpihan badan pesawat di dasar jurang dilakukan setelah ada kepastian bahwa seluruh korban telah berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian. Pelaksanaannya oleh tim Rusia tetap harus dibawah koordinasi Basarnas dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) selaku pihak yang berwenang.

"Jadi mereka hanya untuk mengumpulkan material, lebih baik kerja sama dengan KNKT. Kalau mereka mau bergerak, juga harus di bawah kendali kita yang lebih tahu medan," tegas Putranto.


detik
 
Re: Pesawat Sukhoi Hilang di Kawasan Gunung Salak

Pengamat Duga Sukhoi Superjet 100 Dilengkapi Kursi Pelontar

sukhoiSuperjet100_dalem.jpg


Pengamat penerbangan Cheppy Hakim menduga pesawat Sukhoi SuperJet 100 yang jatuh di Gunung Salak dilengkapi kursi pelontar (Ejecting Seat). Kursi pelontar dipasang untuk menyelamatkan pilot dalam kondisi bahaya.

"Itu kan pesawat prototipe, pesawat yang masih digunakan untuk penyempurnaan. Jadi memang dia dilengkapi parasut untuk pilot dan enginer. Kenapa, karena dia akan mencoba pesawat itu untuk manuver berbahaya dan pada saat kondisi tertentu dia harus menyelamatkan diri," kata Cheppy kepada detikcom, Senin (14/5/2012).

Namun, Cheppy yakin pilot pesawat Sukhoi tak berniat melarikan diri. Kursi tersebut, lanjut Cheppy, otomatis terlempar saat pesawat hendak menabrak tebing di Gunung Salak.

"Jadi dia bukan meloncat, tapi itu terbuka karena pesawat itu akan menabrak,"katanya.

7 orang personel Korps Pasukan Khusus (Kopassus) berhasil membuka jalur menuju tebing yang menjadi titik kecelakaan pesawat Sukhoi Jet 100. Dalam proses evakuasi, tim baret merah itu berhasil menemukan jasad yang diduga pilot pesawat.

Kepala regu tim, Sertu Abdul Haris, yang memimpin pasukan mengatakan, dia bersama 6 orang rekan kesatuan tengah berupaya menuruni tebing curam dengan tingkat kemiringan 85 derajat.

"Saat menuruni tebing kita melihat ada jasad di atas pohon bergelantungan di parasut," kata Haris kepada wartawan, Sabtu (12/5), di Posko evakuasi Embrio, Kabupaten Bogor.



detik
 
Re: Pesawat Sukhoi Hilang di Kawasan Gunung Salak

KNKT: Black Box Masih dalam Upaya Evakuasi

Sukhoi-(ramses)-dalam.jpg


Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) membenarkan black box Sukhoi SuperJet 100 sudah diketahui keberadaannya. Namun tim di lapangan belum berhasil mengambil kotak yang berisi data-data teknis dan rekaman percakapan antara pilot dengan ATC itu.

"Masih diupayakan," tegas Marsda (Pur) Tatang Kurniadi, Ketua KNKT, di Posko Cijeruk, Kabupaten Bogor, Senin (14/5).

Berdasar laporan tim SAR dari Kopassus dan Paskhas yang kemarin petang melokalisir keberadaan black box, berada di antara reruntuhan pesawat di tebing Gunung Salak. Bila sejak ditemukan hingga saat ini belum berhasil diambil, hal itu lebih karena sulit medan yang dihadapi.

"Bukan tidak punya kemampuan, medan tempat black box itu sulit dan curam," ujarnya.

Tatang belum bisa memastikan apakah upaya evakuasi kotak hitam akan selesai hari ini. "Setiap hari kita optimis untuk itu," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, KNKT menyatakan telah melakukan lokalisir keberadaan kotak hitam. Kotak tersebut, Tatang mengacu pada penempatan black box umumnya di pesawat komersil, berada di bagian ekor pesawat.


Andri Haryanto - detikNews
 
Re: Pesawat Sukhoi Hilang di Kawasan Gunung Salak

Sukhoi yang Jatuh di Indonesia Pesawat Pengganti

sukhoi-ssj-reuters.jpg


Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak berbeda dengan pesawat yang digunakan tur promosi di sejumlah negara sebelum Indonesia. Pesawat tersebut merupakan pesawat pengganti, karena pesawat sebelumnya mengalami kerusakan.

"Pesawat yang mengalami kecelakaan bukan pesawat yang sama dalam tur promosi di Kazakhstan dan Pakistan," kata Olga Kayukova, jubir Sukhoi Civil Aircraft, perusahaan pembuat pesawat komersial itu, kepada AFP, Senin (14/5/2012).

Seperti diketahui, Sukhoi Superjet 100 menerbangi sejumlah negara di Asia dalam rangka promosi kepada calon pembeli potensial. Sebelum ke Indonesia, pesawat mampir ke negara-negara di Asia Tengah. Setelah dari Indonesia, pesawat 98 seat itu akan mampir ke Laos dan Vietnam.

Pergantian pesawat di tengah tur ini sebelumnya diangkat oleh media Rusia, Komsomolets dan Kommersant.

Disebutkan, pesawat yang awalnya digunakan demonstrasi terbang menggunakan mesin dengan nomor model 95005. Itu pesawat yang demo di Kazakhstan dan Pakistan. Namun saat di Pakistan, pesawat tersebut mengalami 'sesuatu' sehingga dia terpaksa dipulangkan ke Rusia. Sumber-sumber menyebut pesawat itu mengalami gangguan mesin.

Alhasil, pesawat lainnya yang menggunakan mesin nomor 954005 diterbangkan ke Indonesia, tiba di Jakarta pada Selasa 8 Mei 2012. Media Rusia menyebut, pesawat itu aslinya tidak disiapkan untuk demonstrasi penerbangan.



detik
 
Re: Pesawat Sukhoi Hilang di Kawasan Gunung Salak

aku dengar ada gosip tentang sesuatu penampakan di gunung salak. apakah itu benar atau hoax?
 
Re: Pesawat Sukhoi Hilang di Kawasan Gunung Salak

aku dengar ada gosip tentang sesuatu penampakan di gunung salak. apakah itu benar atau hoax?

tentu hoax
pada dasarnya masyarakat yang tinggal sekitar kaki gunung salak sangat kental dengan cerita2 mistisme
 
Re: Pesawat Sukhoi Hilang di Kawasan Gunung Salak

Ini Alasan Yogi Upload Foto Palsu Korban Sukhoi

Polisi masih mendalami motif Yogi Samtani mengunggah foto korban Sukhoi palsu di situs jejaring sosial. Versi pengacara, Yogi melakukan itu awalnya karena empati dan tidak tahu foto yang dipasangnya palsu.

"Awalnya empati. Tapi kenyataannya ada yang merespon negatif rasa empati itu. Dalam hal ini dia akui ksalahan itu karena tidak mengkroscek," kata kuasa hukum Yogi, Muhammad Yahya Rasyid, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (16/5/2012).

Menurut Yahya, hanya satu foto yang diupload oleh kliennya. Ada pun beredar foto lain, dianggapnya sebagai penyalahgunaan akun twitternya.

"Foto 1 adalah yang 2 orang tergeletak, mungkin yang di India. Hanya mengunggah nggak smpai 2 jam," terangnya.

Saat ada respon negatif, mahasiswa asal Lampung itu pun langsung menghapusnya. Kendati demikian, Yogi masih mendapat kecaman dari Facebook maupun email.

"Dia menyerahkan diri, dia menyadari karena dia depresi ternyata bela sungkawa yang diungkapkan itu menimbulkan efek negatif. Dalam kesmpatan ini kami menyampaikan permohonan maaf dari Yogi sekeluarga tidak ada maksud lain-lain hanya menyampaikan rasa empti terhadap musibah sukhoi," sambungnya.

Yogi sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka karena diduga menyebar foto palsu korban Sukhoi. Dia dijerat dengan pasal pasal 51 ayat 1 junto pasal 35 UU no 11 tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Hingga saat ini, mahasiswa asal Lampung tersebut masih menjalani pemeriksaan di Mabes Polri.


detik
 
Re: Pesawat Sukhoi Hilang di Kawasan Gunung Salak

15 Jenazah Korban Sukhoi Telah Teridentifikasi

Sukhoi-KantongJenazah-D.jpg

Identifikasi korban pesawat Sukhoi SuperJet 100 masih terus dilakukan Tim Disaster Victim Identification (DVI). Hingga saat ini sudah 15 jenazah korban Sukhoi yang telah teridentifikasi.

"Sehingga sampai dengan saat ini total keseluruhan korban teridentifikasi 15 orang, 13 WNI, dan 2 WNA. 5 Wanita dan 10 laki-laki," ujar Kepala RS Polri Brigjen Agus prayitno, di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat (18/5/2012).

15 Jenazah yang telah teridentifikasi itu merupakan bagian dari body part yang dibawa dalam 30 kantong jenazah dari Gunung Salak. Untuk saat ini, pemeriksaan postmortem bagian-bagian tubuh dalam 30 kantong itu telah selesai dilakukan.

"Identifikasi didasarkan dan disimpulkan berdasar pemeriksaan gigi, DNA, properti, maupun pemeriksaan medik," jelas Agus.

Saat ini sudah ada 35 kantong jenazah yang diterima RS Polri. 30 Kantong berisi jenazah, sedangkan 5 lainnya berisi barang-barang korban.

"Bukan merupakan hasil akhir karena kegiatan kami masih terus berlangsung," tambah Agus.

Sukhoi SuperJet 100 mengalami kecelakaan di Gunung Salak pada 9 Mei lalu. Pesawat tersebut berisi 45 orang, 8 di antaranya merupakan kru dari Rusia.


detik
 
Re: Pesawat Sukhoi Hilang di Kawasan Gunung Salak

8 Jenazah WN Rusia Korban Sukhoi Dipulangkan dengan Ilyushin

Sukhoi-6-(Hasan)-dalam.jpg

Delapan jenazah korban tragedi Sukhoi Superjet 100 yang berkebangsaan Rusia diterbangkan pulang ke kampung halamannya, pagi ini. Jenazah sejumlah kru Sukhoi ini akan diberangkatkan dari Lanud Halim Perdanakusumah.

"Berangkat pukul 04.00 WIB, dari Halim," ujar konsultan PT Trimarga Rekatama, Sunaryo, dalam perbincangan dengan detikcom, Rabu (23/5/2012) malam.

Sejak semalam, kedelapan jenazah ini disemayamkan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Lalu pada dinihari, jenazah ini akan dibawa ke Lanud Halim Perdanakusumah dan kemudian diterbangkan ke Rusia.

"Dibawa ke RS Polri untuk yang Rusia, ada 8 jenazah. Itu permintaan dari pihak Kedubes Rusia," terangnya.

Tidak ada pihak keluarga yang menjemput langsung ke Indonesia, melainkan diwakili oleh pihak Kedubes Rusia dan pihak Sukhoi. Kedelapan jenazah ini akan diberangkatkan dengan menggunakan pesawat milik Rusia, Ilyushin.

Berikut nama-nama 8 warga negara Rusia yang menjadi korban tragedi Sukhoi:

1. Eugeny Alexandro Grebenshikov (Sukhoi)
2. Kristina Nikolaesna Kurzhuposa (Sukhoi)
3. Nikolay Dmitriesich Nartyshchenko (Sukhoi)
4. Alexey Nikolaesich Kirkin (Sukhoi)
5. Alexander Nikolaevich Yablontsev (Sukhoi)
6. Alexander Pavlovich Kochetkov (Sukhoi)
7. Denis Valerievich Rakhimov (Sukhoi)
8. Oleg Vasilevich Shvetsov (Sukhoi)


detik
 
Re: Pesawat Sukhoi Hilang di Kawasan Gunung Salak

Mengapa Rusia Tuding AS Sabotase Sukhoi Nahas

154713_tim-sar-temukan-mayat-korban-sukhoi_300_225.JPG

Apa sebenarnya yang menyebabkan Sukhoi Superjet-100 nahas dalam joy flight keduanya di Indonesia, Rabu 9 Mei 2012, hingga kini masih misterius. Pengungkapan kecelakaan yang menewaskan 45 orang itu masih bergantung pada cockpit voice recorder (CVR). Sementara flight data recorder, yang juga komponen kotak hitam, masih raib.

Sebelumnya, ada sejumlah spekulasi soal kenapa pesawat turun dari ketinggian 10.000 ke 6.000 kaki dan lalu menabrak tebing curang Gunung Salak hingga hancur berkeping. Faktor manusia, alam, atau kondisi pesawat.

Kini, dugaan baru muncul. Agen intelijen militer Rusia (GRU) sedang menyelidiki dugaan Militer Amerika Serikat terlibat dalam kecelakaan tersebut.

Mengutip sumber anonim GRU, tabloid terkemuka Rusia, Komsomolskaya Pravda mengungkapkan, ada dugaan intervensi dari pangkalan AS dekat Jakarta menyebabkan peralatan di dalam pesawat tak bisa dikendalikan.

"Kami tahu AS memiliki peralatan khusus yang bisa memotong komunikasi dari pesawat atau mengintervensi parameter di pesawat. Misalnya, pesawat terbang pada ketinggian tertentu, namun karena intervensi, peralatan pesawat menunjukkan parameter lain," kata sumber, seperti dimuat situs The Moskow Times.

Sukhoi yang dipiloti Alexandr Yablontsev menghilang dari layar radar setelah pilot meminta izin turun -- sebuah manuver berbahaya di kawasan pegunungan.

Klaim keterlibatan militer AS itu mengikuti spekulasi yang berkembang sebelumnya, bahwa kecelakaan itu adalah sabotase industri. "Pertanyaan utama, mengapa petugas air traffic control mengotorisasi permintaan itu?," tanya sumber itu. "Mungkin dia tak tahu pesawat sedang mengarah ke gunung. Di sisi lain, kami tidak mengenyampingkan kemungkinan ini adalah sabotase yang disengaja untuk menyingkirkan pesawat SSJ-100 dari pasar."
Jangan cari kambing hitam
Banyak ahli penerbangan Rusia menolak teori sabotase, meski mereka mengakui ada banyak misteri yang harus dikuak, tentang bagaimana pesawat paling modern dan anyar yang dibuat Rusia, yang semua sistemnya diklaim berfungsi sempurna, berakhir tragis, menabrak gunung saat demo terbang.

Namun, apapun teorinya, harus dibuktikan secara ilmiah berdasarkan fakta. "Semua teori yang dikemukakan saat ini cacat, kurang bukti, dan ada terlalu banyak rumor," kata Roman Gusarov, pengamat penerbangan Rusia sekaligus editor Avia.ru, seperti dimuat situs Christian Science Monitor.

Gusarov mengakui, cara pabrik Sukhoi mengatasi informasi terkait bencana di Indonesia sangat buruk. "Bahkan sejak awal, mereka mengembangkan pesawat, seolah-olah itu adalah jet tempur rahasia ketimbang pesawat sipil," kata Gusarov. Menurut dia, mencari kambing hitam seakan ada kekuatan eksternal yang memicu tragedi, adalah tak bijak.

Sementara, pakar penerbangan Rusia lain, Oleg Pantaleyev mengatakan, belum ada bukti kuat menuduh AS melakukan sabotase untuk merusak pasar SSJ-100.
Apalagi, AS tak memproduksi pesawat sejenis. Bahkan, sejumlah perusahaan pesawat asing, termasuk Boeing ikut membantu pengembangan SSJ-100.

"Investigasi kecelakaan sulit dilakukan karena bagian dari kotak hitam belum ditemukan. Medan yang sulit membuat pencarian sangat berat," kata dia. "Dibutuhkan waktu untuk membuktikan kasus yang penuh kompleksitas ini, jangan berharap sekonyong-konyong ada kesimpulan."

Belum ada tanggapan dari pihak AS soal tudingan itu. Namun, ini bukan kali pertamanya Rusia menuduh AS melakukan sabotase.

Oktober lalu, misalnya, pejabat Badan Antariksa Rusia (Roskosmos), Vladimir Popovkin menuduh, "kekuatan radar AS" di Alaska jadi penyebab atas kegagalan satelit Phobos Grunt.

Pesawat yang dirancang untuk menunjukkan kedigdayaan Rusia dalam penjelajahan angkasa luar, dalam misi menuju satelit Mars, justru berakhir tragis. Gagal terbang saat diluncurkan 9 November 2011 lalu. [vivanews]
 
Back
Top