Re: PILKADA & PILPRES
Titiek Soeharto Resmi Tinggalkan Golkar
Partai Berkarya besutan putra Presiden ke-2 RI Soeharto, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto menatap Pemilu 2019. Kini kakak Tommy, Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto.
"Saya adalah anak biologis Presiden Soeharto! Saya tidak bisa berdiam diri untuk tidak menyuarakan jeritan rakyat. Oleh karena itu saya memutuskan untuk KELUAR dari Partai Golkar dan memilih untuk memperjuangkan kepentingan rakyat melalui Partai BERKARYA," ujar Titiek lewat pernyataannya kepada wartawan, Senin (11/6/2018).
Titiek juga menyatakan, selama di Golkar dia tak bisa mengkritisi pemerintah karena partai tersebut mendukung pemerintahan Presiden Jokowi. Kritik yang disampaikan Titiek antara lain adalah tentang tenaga kerja, sumber daya alam, hingga narkoba.
"Partai Berkarya harus lulus Parliamentary threshold dalam Pemilu Legislatif tahun depan, agar Partai Berkarya dapat melanjutkan cita-cita Pak Harto untuk mensejahterakan Bangsa ini, mencerdaskan Bangsa ini, menciptakan kehidupan masyarakat yg adil makmur dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan UUD 1945," ujar Titiek.
Pernyataan tersebut secara tegas menyampaikan arah politik Titiek yang ingin membangkitkan gaya kepemimpinan Sang Ayah, Soeharto. Partai Berkarya pun seolah jadi partainya keluarga Pak Harto.
Soeharto merupakan pemimpin era Orde Baru di Indonesia. Soeharto memimpin Indonesia selama 32 tahun.
Pemerintahan Soeharto tumbang di tahun 1998 karena gejolak reformasi yang digulirkan berbagai elemen masyarakat, termasuk mahasiswa. Kini putra-putrinya berniat mengembalikan gaya kepemimpinan Soeharto.
Sebelum Titiek, menantu Siti Hardijanti Hastuti Rukmana (Tutut), Muhammad Ali Reza lebih dulu bergabung dengan Berkarya. Reza didapuk untuk memimpin DPD DKI Partai Berkarya.
Tutut sendiri juga merupakan putri Soeharto, namun belum menyatakan diri untuk bergabung. Namun kemarin (10/6) Keluarga Cendana (sebutan untuk keluarga Soeharto), berkumpul dan menggelar Khataman Al Quran. Acara itu pun dihelat di kediaman Soeharto di Jl Cendana, Jakarta Pusat.
Walau belum bergabung, namun Tutut menyiapkan serban bertuliskan 'Partai Berkarya' untuk dibagi-bagikan ke para undangan. Hadir pula Sekjen Partai Berkarya, Priyo Budi Santoso.
Baik Tommy, Titiek, hingga Priyo sebelumnya adalah elite Partai Golkar. Titiek bahkan meraup suara tinggi untuk Golkar di daerah pemilihannya di DI Yogyakarta pada Pemilu 2014 lalu. Bahkan Soeharto bisa berkuasa selama 32 tahun pun berkat Golkar.
"Kami membutuhkan dukungan seluruh masyarakat dan seluruh komponen Bangsa, agar cita-cita dari Pak Harto dan para pendiri Bangsa ini bisa segera terwujud," tulis Titiek dalam pernyataannya.
Golkar Tak Terganggu dengan Hengkangnya Titiek
Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily mengungkapkan kalau partainya tak terganggu dengan berpindahnya Titiek ke Partai Berkarya jelang Pemilu 2019. Ketum Golkar Airlangga Hartarto, kata Ace, memang tak 'dipamiti' sebelumnya oleh Titiek.
"Partai Golkar tentu tidak terganggu dengan pindahnya Ibu Titiek. Masih banyak kader Partai Golkar yang lain. Pindah satu akan datang kader Partai Golkar yang lainnya," ujar Ace kepada detikcom.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR ini menyoroti pernyataan Titiek yang mengkritik Golkar. Menurut Ace, pernyataan Titiek hanya sebagai pembenaran manuver pindah partai.
"Soal alasan kepindahan, itu hak beliau untuk mengungkapkan berbagai alasannya. Itu alasan subyektif beliau. Sementara dukungan Partai Golkar kepada Pak Jokowi bukan berarti kita dalam posisi asal Bapak senang. Keputusan itu sudah diambil dalam mekanisme organisasi," kata Ace.
Titiek Soeharto sendiri dalam pernyataannya juga menyatakan siap mundur dari keanggotaan DPR sebagai konsekuensinya. Dia berharap bisa kembali ke parlemen tahun depan.
sumber