jainudin
New member
BEKASI SELATAN - Sebuah benda diduga bom rakitan gegerkan
warga Perumahan Pondok Timur Mas, Kelurahan Jaka Setia,
Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi. Benda yang terbuat
dari paralon dengan diameter sekitar 10 sentimer (cm) dengan
panjang sekitar 15 cm itu terletak di rumah kosong di Blok
B 4/14 RT 1/13.
Benda yang diduga bom rakitan ini ditemukan pertama kali oleh
Ketua RT setempat, Sindu, Senin (3/6) pagi. Sindu yang sedang
melintas di lokasi merasa curiga saat melihat barang
berantakan yang disimpan di halaman depan rumah kosong
tersebut. “Saya curiga melihat barang berantakan. Langsung
saya memeriksa ke dalam,” ujar Sindu kepada Rc’publika,
kemarin.
Saat Sindu masuk ke dalam rumah kosong ini, dia menemukan
benda mencurigakan yang terbuat
dari paralon. Karena pernah mendengar informasi bahwa
jaringan teroris membuat bom memakai bungkus pipa paralon,
Sindu langsung melaporkan ke pihak keamanan kompleks
perumahan. Selanjutnya, keamanan perumahan meneruskan kabar
tersebut ke polisi. Tim Gegana dan Polda Metro Jaya langsung
memeriksa rumah.
Tampak pula Kapoires Kota Bekasi
Komisaris Besar Priyo Widyanto.
Rumah itu milik Marpaung (40 tahun) yang disewakan kepada
orang bernama Jom (30) yang tinggal di rumah itu bersama
istrinya. Marpaung mengaku tidak mengenal dengan baik orang
yang telah mengontrak rumahnya selama setahun ini. “Sudah
sejak Mei 2012 mengontrak di rumah saya. Saya tidak begitu
mengenal dekat dengan Joni,” ujar Marpaung.
Dia hanya tahu Joni bekerja Sebagai pemasok ayam goreng untuk
restoran Nyonya Suharti di Kranggan, Bekasi. Kepada Marpaung,
Joni mengaku berasal dari Jawa Timur. Rupanya, Joni juga
menguasai kelistrikan. “Sebelumnya, Joni pernah menawarkan
membuatkan alat penurun daya listrik. Dia juga bisa
membuatkan perangkat sound system,” cerita Marpaung.
Rumah itu sudah empat bulan ini ditinggalkan Joni. Marpaung
tak mengetahui ke mana perginya Joni. Lalu, apa hasil
pemeriksaan polisi?
Priyo Widyanto mengatakan, benda mencurigakan itu bukanlah
bom rakitan. Pipa paralon itu ternyata hanya sebuah resistor.
“Ada 23 resistor yang ditemukan. Bentuknya memang seperti
paralon yang didalamnya dibalut dengan coran semen.
Dipastikan bukan bom rakitan,” ungkap Priyo.
c10 ed : rahmad budi harto
Sumber : republika/tangsel pos
warga Perumahan Pondok Timur Mas, Kelurahan Jaka Setia,
Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi. Benda yang terbuat
dari paralon dengan diameter sekitar 10 sentimer (cm) dengan
panjang sekitar 15 cm itu terletak di rumah kosong di Blok
B 4/14 RT 1/13.
Benda yang diduga bom rakitan ini ditemukan pertama kali oleh
Ketua RT setempat, Sindu, Senin (3/6) pagi. Sindu yang sedang
melintas di lokasi merasa curiga saat melihat barang
berantakan yang disimpan di halaman depan rumah kosong
tersebut. “Saya curiga melihat barang berantakan. Langsung
saya memeriksa ke dalam,” ujar Sindu kepada Rc’publika,
kemarin.
Saat Sindu masuk ke dalam rumah kosong ini, dia menemukan
benda mencurigakan yang terbuat
dari paralon. Karena pernah mendengar informasi bahwa
jaringan teroris membuat bom memakai bungkus pipa paralon,
Sindu langsung melaporkan ke pihak keamanan kompleks
perumahan. Selanjutnya, keamanan perumahan meneruskan kabar
tersebut ke polisi. Tim Gegana dan Polda Metro Jaya langsung
memeriksa rumah.
Tampak pula Kapoires Kota Bekasi
Komisaris Besar Priyo Widyanto.
Rumah itu milik Marpaung (40 tahun) yang disewakan kepada
orang bernama Jom (30) yang tinggal di rumah itu bersama
istrinya. Marpaung mengaku tidak mengenal dengan baik orang
yang telah mengontrak rumahnya selama setahun ini. “Sudah
sejak Mei 2012 mengontrak di rumah saya. Saya tidak begitu
mengenal dekat dengan Joni,” ujar Marpaung.
Dia hanya tahu Joni bekerja Sebagai pemasok ayam goreng untuk
restoran Nyonya Suharti di Kranggan, Bekasi. Kepada Marpaung,
Joni mengaku berasal dari Jawa Timur. Rupanya, Joni juga
menguasai kelistrikan. “Sebelumnya, Joni pernah menawarkan
membuatkan alat penurun daya listrik. Dia juga bisa
membuatkan perangkat sound system,” cerita Marpaung.
Rumah itu sudah empat bulan ini ditinggalkan Joni. Marpaung
tak mengetahui ke mana perginya Joni. Lalu, apa hasil
pemeriksaan polisi?
Priyo Widyanto mengatakan, benda mencurigakan itu bukanlah
bom rakitan. Pipa paralon itu ternyata hanya sebuah resistor.
“Ada 23 resistor yang ditemukan. Bentuknya memang seperti
paralon yang didalamnya dibalut dengan coran semen.
Dipastikan bukan bom rakitan,” ungkap Priyo.
c10 ed : rahmad budi harto
Sumber : republika/tangsel pos