Prosa Singkat

eh si claire itu bisa basa indonesia nggak?eh om lagi ama sapa?

Claire itu bodoh, nggak bisa bahasa Indonesia..he..he... bisanya cuman Inggris dan Perancis.

Sekarang saya lagi kencan sama anak South Africa, Juliette (dia campuran Belanda dan Africa) masalahnya 'ntar malam ada resepsi kemerdekaan Indonesia di salah satu hotel, jadi mesti bawa kencan..kan ngak asyik kalau sendiri.

Aku 17 kemaren ikut upacara bendera sama lomba balapan karung..seru banget
 
om si juliette orangnya item nggak?
wah enak ya ada lomba buat om-om!dilinkungan saya cuman anak-anak aja yang ikut.
om tau kenapa perayaan HUT RI kalah meriah dengan tahun baru?selama ini aku masih bingung kenapa ya?
 
om si juliette orangnya item nggak?
wah enak ya ada lomba buat om-om!dilinkungan saya cuman anak-anak aja yang ikut.
om tau kenapa perayaan HUT RI kalah meriah dengan tahun baru?selama ini aku masih bingung kenapa ya?

Juliette, pastilah berkulit kecoklatan..(nggak nafsu ngelihat cewek putih apalagi chinese.... yaiks)

Saya sendiri lebih suka new years eve, lebih seru..cuman karena keharusan saja saya ikut HUT RI..padahal ngebosenin banget
 
saya malah gak suka dua duanya karena bosen juga masa acara tiap taon itu itu doank

he..he... kenapa nggak buat acara sendiri?

kalau saya tahun baru biasanya bertema, kadang pesta topeng; atau dress code nya Fantasy. Anak-anak membuat ide nya atau ikutan salah satu acara di hotel dimanapun kita berada.

biasanya dari jam 7 sore kami sudah sibuk untuk menggelar acara, bisa bbq, terus ada malam amal...anak-anak nyanyi terus kemudian kita lelang suaranya... atau malah barang bawaan tamu kita lelang jadi uangnya di amsukkan ke yayasan saya.

untuk yang lebihd ewasa sedikit, masing-asing di wajibkan bawa pasangannya dan kemudian kita kencan rame-rame.... atau pesta telanjang di kolam renang..banyak koq ide nya
 
@chick... bukannya kamu amsih di bawah umur? anak di bawah umur kan biasanya di mandiin tuh ama ortu..:))
 
I should have to call you Clair?!
Just like I always call you before.
Seem the world wasn't on my side
and the flowers gone fade

I will make it right
This time I promise!
For you I will
and always be
 
adalah waktu yang menghalangiku Claire, sama seperti saat aku mengenalmu di waktu lampau. menyoba diri 'tuk mengakrabkan kesempatan agar lebih mengenalmu. jenjang kakimu menarik perhatianku, mengantarkan imajinasi liar di kepalaku. menolehlah ke arahku Claire, karena aku tahu kamu mengharapkanku menyapamu. sayang waktu, tidak bersamaku saat itu. waktu lagi menjauh dariku karena seseorang bersamaku. dan saat waktu mulai mendekatiku, bayangmu tidak ada di sudut mataku.

Bibir yang kering itu merindukan kekasihnya.
Setelah sekian tahun mencampakkannya. Dulu, ia
begitu berharap ada sekuntum bibir lain mengecupnya.
Menemani hari-harinya mengulum usia. Seolah menanti
rintik hujan di kemarau yang panjang, mimpinya
jauh dari kenyataan. Di desah resahnya yang makin
menggelinjang, ia selalu terkenang romansanya dulu.
Pada kekasih sejati yang selalu menemani malam-malam
panjangnya. Sepucuk rindu melambai-lambai
di stasiun tua minta dicumbu kembali...
 
Ijinkan Aku Mneyentuhmu

ini adalah curhatan temenku yang lagi melarat-larat...kemudian dia kukasih puisi ini dari curhatannya...... kalau ada yang suka dan sesuaid engan suasana hatinya silahkan di pakai

Katakan padaku siapa yang bersamamu saat ini?
Kuingin bertemu dan mengenal rupanya
Karena selama ini aku tak pernah bisa mengerti
Kenapa kisah ini mesti berakhir duka?

Kucoba untuk membayangkan keadaaanmu
Saat berdua dengannya dalam lamunanku,
Kubandingkan saat-saat waktu masih bersama kita
Di setiap gelak canda dan tawa

Tak lelah ku mencoba untuk mengerti
Mempelajari setiap lekuk kesalahanku
Sampai saat ini pun tak kudapadati
Kisi-kisi kekeliruanku

Kubiarkan dirimu pergi kubiarkan dirimu terbang
Jika memang itu membuatmu tertantang
Ijinkanlah terakhir kali aku menyentuhmu
Karena aku tahu kau tak kan pernah kembali padaku!
 
Bibir yang kering itu merindukan kekasihnya.
Setelah sekian tahun mencampakkannya. Dulu, ia
begitu berharap ada sekuntum bibir lain mengecupnya.
Menemani hari-harinya mengulum usia. Seolah menanti
rintik hujan di kemarau yang panjang, mimpinya
jauh dari kenyataan. Di desah resahnya yang makin
menggelinjang, ia selalu terkenang romansanya dulu.
Pada kekasih sejati yang selalu menemani malam-malam
panjangnya. Sepucuk rindu melambai-lambai
di stasiun tua minta dicumbu kembali...

wah-wah ada pujangga juga nih..sorry nggak pernah negok ke sini lagi..karena pikir nya sudah di locked

dan di statiun tua ini pula aku melepasmu karena kebodohanku. kupaksakan egoku untuk tidak mengucapkan apa yang ada di kepalaku. memintamu untuk tetap tinggal denganku. begitu egoiskah diriku?
sementara romansa yang berjejer di sepanjang rel kereta, tak jua bisa menghentikan langkah kepergian mu tuk meninggalkan kota.
oh betapa rintihan ini menyikasaku saat membayangkan kelebat tubuhmu dan manis rasa cintamu saat hujan menggampar kesendirianku...
aku tak pernah berusaha untuk meyampakkanmu... dan tak sekelebatpun tuk meninggalkanmu..hanya waktu yang tak berpihak pada kita padamu juga padaku
 
dan di statiun tua ini pula aku melepasmu karena kebodohanku. kupaksakan egoku untuk tidak mengucapkan apa yang ada di kepalaku. memintamu untuk tetap tinggal denganku. begitu egoiskah diriku?
sementara romansa yang berjejer di sepanjang rel kereta, tak jua bisa menghentikan langkah kepergian mu tuk meninggalkan kota.
oh betapa rintihan ini menyikasaku saat membayangkan kelebat tubuhmu dan manis rasa cintamu saat hujan menggampar kesendirianku...
aku tak pernah berusaha untuk meyampakkanmu... dan tak sekelebatpun tuk meninggalkanmu..hanya waktu yang tak berpihak pada kita padamu juga padaku

adakah cara yang tepat tuk menanggalkan jubah keangkuhanku? tatkala kesombongan diri begitu mencengkeram pori-poriku?
pertemuanku denganmu di awal musim dingin ini, membangkitkan lagi gairah harapan, masihkah kau menungguku di Alexander Platz seperti janjimu?
Di sudut kota yang tak kan pernah mati...karena kau memang milikku walaupun aku tak bisa bersamamu
 
adakah cara yang tepat tuk menanggalkan jubah keangkuhanku? tatkala kesombongan diri begitu mencengkeram pori-poriku?
pertemuanku denganmu di awal musim dingin ini, membangkitkan lagi gairah harapan, masihkah kau menungguku di Alexander Platz seperti janjimu?
Di sudut kota yang tak kan pernah mati...karena kau memang milikku walaupun aku tak bisa bersamamu

aku mengingatmu Clairé, seperti aku mengingat ketika kita melempari sekawanan burung-burung gagak di padang Savannah. Dan kemudian burung bangau dengan paruh kuningnya meneriakkan kata-kata yang tidak jelas kepada kita... kita tertawa... tertawa karena kebodohan kita yang menganggap itu adalah makian yang di tujukan ke kita.

Ah Clairé tentu musim dingin di tempatmu tidak sedingin hatiku sat ini.. tak ada Gluewine ataupun eggnog untuk menghangatkan tubuhku.. tidak ada hangat kulit yang terbiasa aku sentuh... mereka berbeda Clairé, mereka tak lebih persinggahan sepi dan kurasa merekapun tahu karena mereka juga menawarkan kehangatan sesaat yang sama kepada para pengelana.
 
Back
Top