Kalina
Moderator
Menonton video ##### memang terkesan menjijikan. Namun faktanya, tidak sedikit dari laki-laki maupun wanita yang melakukannya. Berawal dari rasa ingin tahu, kemudian berlanjut menjadi aktivitas yang rutin dilakukan.
Menurut Psikolog dari RS Hasan Sadikin Bandung, Sri Astuti, menonton video ##### memang dapat menimbulkan sensasi menyenangkan dan kebahagiaan bagi penontonnya. Hal itu, kata dia, tidak lepas dari rasa puas dan bahagia yang digambarkan oleh tokoh yang berperan dalam video tersebut.
Apalagi, adegan yang ditayangkan terbilang sangat imajinatif dan penuh eksplorasi. Dengan begitu, seseorang akan membentuk definisi sensasi kepuasan yang diserap dari video yang ditontonnya.
"Dia (pecandu video #####) akan lebih banyak mengkhayal dan membuat bayangan-bayangan mengenai apa yang dianggap bagus dari film yang ia saksikan," ujar Sri saat diwawancarai Plasadana.com untuk Yahoo Indonesia.
Jika sudah kecanduan, lanjut dia, maka orang tersebut akan lebih banyak menghabiskan waktu untuk dunia buatannya dibanding dunia nyata. Maka, tidak heran jika kebanyakan penyuka video ##### menjadi susah tidur dan cenderung beraktivitas sendirian agar bisa menikmati video kesuakaannya.
"Bukan tidak mungkin pada waktu kerja, dia akan mencuri-curi kesempatan untuk nonton film #####. Bahkan, waktu senggangnya pun dimanfaatkan untuk itu," jelas Sri.
Sedangkan dampaknya terhadap perilaku seks, lanjut dia, penyuka video ##### akan berusaha meniru adegan-adegan dalam video ##### yang dianggap menyenangkan agar bisa mendapatkan sensasi yang sama dengan pemeran dalam video. Akibatnya, ekspektasi kepuasan seksual menjadi meningkat dan cara apapun akan ditempuh.
"Kalau yang dia lihat dalam film adalah perilaku seks yang menyimpang dan dia melihat orang yang terlibat dalam film itu mendapat kepuasan yang tinggi, maka dia akan meniru apa yang dilakukan oleh aktor dalam film tersebut," ungkap Sri.
Untuk itu, dia menyarankan, agar mulai mengurangi kebiasaan menonton video #####. Caranya, dengan memosisikan hubungan intim bersama pasangan bukan hanya sebagai sarana mencapai kepuasan. Namun, menjadikannya sebagai aktivitas yang menyenangkan dan membanggakan.
"Jadi, aktivitas seks itu perlu dianggap dan dilihat secara positif, sehingga nantinya tidak perlu lagi menonton film-film #####," tandas Sri.
Menurut Psikolog dari RS Hasan Sadikin Bandung, Sri Astuti, menonton video ##### memang dapat menimbulkan sensasi menyenangkan dan kebahagiaan bagi penontonnya. Hal itu, kata dia, tidak lepas dari rasa puas dan bahagia yang digambarkan oleh tokoh yang berperan dalam video tersebut.
Apalagi, adegan yang ditayangkan terbilang sangat imajinatif dan penuh eksplorasi. Dengan begitu, seseorang akan membentuk definisi sensasi kepuasan yang diserap dari video yang ditontonnya.
"Dia (pecandu video #####) akan lebih banyak mengkhayal dan membuat bayangan-bayangan mengenai apa yang dianggap bagus dari film yang ia saksikan," ujar Sri saat diwawancarai Plasadana.com untuk Yahoo Indonesia.
Jika sudah kecanduan, lanjut dia, maka orang tersebut akan lebih banyak menghabiskan waktu untuk dunia buatannya dibanding dunia nyata. Maka, tidak heran jika kebanyakan penyuka video ##### menjadi susah tidur dan cenderung beraktivitas sendirian agar bisa menikmati video kesuakaannya.
"Bukan tidak mungkin pada waktu kerja, dia akan mencuri-curi kesempatan untuk nonton film #####. Bahkan, waktu senggangnya pun dimanfaatkan untuk itu," jelas Sri.
Sedangkan dampaknya terhadap perilaku seks, lanjut dia, penyuka video ##### akan berusaha meniru adegan-adegan dalam video ##### yang dianggap menyenangkan agar bisa mendapatkan sensasi yang sama dengan pemeran dalam video. Akibatnya, ekspektasi kepuasan seksual menjadi meningkat dan cara apapun akan ditempuh.
"Kalau yang dia lihat dalam film adalah perilaku seks yang menyimpang dan dia melihat orang yang terlibat dalam film itu mendapat kepuasan yang tinggi, maka dia akan meniru apa yang dilakukan oleh aktor dalam film tersebut," ungkap Sri.
Untuk itu, dia menyarankan, agar mulai mengurangi kebiasaan menonton video #####. Caranya, dengan memosisikan hubungan intim bersama pasangan bukan hanya sebagai sarana mencapai kepuasan. Namun, menjadikannya sebagai aktivitas yang menyenangkan dan membanggakan.
"Jadi, aktivitas seks itu perlu dianggap dan dilihat secara positif, sehingga nantinya tidak perlu lagi menonton film-film #####," tandas Sri.
