Adamsuhada
New member
Masih terkait kasus gelandang Newcastle United, Emre Belozoglu, yang mendapat tuntutan dari Asosiasi Sepakbola Inggris (FA) karena diduga telah melakukan tindakan rasis terhadap para pemain Everton di Goodison Park, 30 Desember 2006 lalu.
Wajar jika melihat anak asuhnya mendapat musibah seperti itu, manajer The Magpies, Glenn Roeder langsung angkat bicara, membela dan menegaskan akan tetap mendukung sang pemain.
Namun, yang menjadi masalah adalah apa yang dilakukan Roeder seusai pertandingan. Seperti yang dilansir di situs ini, Roeder dituding bersikap pura-pura alias tahu dengan kejadian sebenarnya.
Pasalnya, menurut para pemain Everton, Roeder yang datang ke kamar ganti pemain The Toffees berusaha untuk menutup-nutupi perbuatan Emre itu dengan meminta koleganya, David Moyes untuk tidak membesar-besarkan insiden tersebut.
Seperti yang dilansir Daily Mail, Roeder dengan tegas membantah dirinya bermuka dua dan berupaya untuk menutup-nutupi kejadian (perbuatan Emre) tersebut. ?Memuakkan. Saya jijik mendengar isu yang menyebutkan saya berusaha untuk menutup-nutupi kasus tersebut,? kata Roeder. ?Saya tidak mau untuk menjadi bagian dari upaya itu,? tambahnya.
Roeder mengaku tidak dapat melihat dengan jelas terjadinya keributan antara Emre dengan tiga pemain Everton, Joseph Yobo, Tim Howard, dan Joleon Lescott. ?Posisi saya cukup jauh dari terjadinya insiden itu. Tapi, yang jelas, insiden itu memang berdampak buruk terhadap citra sepakbola di premiership. Karena itulah, berdasarkan hati nurani, saya memutuskan untuk mengunjungi kamar ganti pemain Everton untuk menyampaikan rasa penyesalan saya terkait insiden tersebut,? tegas Roeder.
Roeder menepis dengan tegas dugaan upaya cover-up itu. ?Saya tidak meminta maaf untuk aksi rasis (seperti yang dituduhkan). Sebab, Emre telah meyakinkan saya bahwa ia tidak mengumpat dengan memakai bahasa rasis. Saya tahu betul dengan apa yang ia (Emre) utarakan. Jadi, sampai kasus ini diselesaikan, saya tidak akan berasumsi Emre bersalah,? tandas Roeder.
Wajar jika melihat anak asuhnya mendapat musibah seperti itu, manajer The Magpies, Glenn Roeder langsung angkat bicara, membela dan menegaskan akan tetap mendukung sang pemain.
Namun, yang menjadi masalah adalah apa yang dilakukan Roeder seusai pertandingan. Seperti yang dilansir di situs ini, Roeder dituding bersikap pura-pura alias tahu dengan kejadian sebenarnya.
Pasalnya, menurut para pemain Everton, Roeder yang datang ke kamar ganti pemain The Toffees berusaha untuk menutup-nutupi perbuatan Emre itu dengan meminta koleganya, David Moyes untuk tidak membesar-besarkan insiden tersebut.
Seperti yang dilansir Daily Mail, Roeder dengan tegas membantah dirinya bermuka dua dan berupaya untuk menutup-nutupi kejadian (perbuatan Emre) tersebut. ?Memuakkan. Saya jijik mendengar isu yang menyebutkan saya berusaha untuk menutup-nutupi kasus tersebut,? kata Roeder. ?Saya tidak mau untuk menjadi bagian dari upaya itu,? tambahnya.
Roeder mengaku tidak dapat melihat dengan jelas terjadinya keributan antara Emre dengan tiga pemain Everton, Joseph Yobo, Tim Howard, dan Joleon Lescott. ?Posisi saya cukup jauh dari terjadinya insiden itu. Tapi, yang jelas, insiden itu memang berdampak buruk terhadap citra sepakbola di premiership. Karena itulah, berdasarkan hati nurani, saya memutuskan untuk mengunjungi kamar ganti pemain Everton untuk menyampaikan rasa penyesalan saya terkait insiden tersebut,? tegas Roeder.
Roeder menepis dengan tegas dugaan upaya cover-up itu. ?Saya tidak meminta maaf untuk aksi rasis (seperti yang dituduhkan). Sebab, Emre telah meyakinkan saya bahwa ia tidak mengumpat dengan memakai bahasa rasis. Saya tahu betul dengan apa yang ia (Emre) utarakan. Jadi, sampai kasus ini diselesaikan, saya tidak akan berasumsi Emre bersalah,? tandas Roeder.