Rubuhnya Kejujuran

sebenernya berita ini dah ada 2 mingguan lalu. kesian si anak den moja, masih kecil bgt lo itu.. tapi sudah dimusuhi temen2nya sendiri + guru2 + orang sekampung + diknas, justru karena dia berbuat benar? sistem apaan nih !!
 
pasti si guru benar2 menerapkan Pancasila sila ke 3 tuh, klo dalam bahasa Madura, "Indonesia Kompak tak iye.."
 
pasti si guru benar2 menerapkan Pancasila sila ke 3 tuh, klo dalam bahasa Madura, "Indonesia Kompak tak iye.."

Indonesia kompak ngeles nya.....
Pantesan aja banyak koruptor di negara ini....
Lha, dari sejak kecilnya diajarin berbohong, tidak jujur, kompak lagi...
Kalo kompaknya untuk yg benar, ga masalah, ini kompaknya berbohong....
Jgn kaget kalo 10 thn ke depan, Indonesia adalah negara TERKORUP NO.1 DUNIA....
 
Dalam konteks ini, mari kita lihat kejujuran yang mulai tergerus deras dengan kepentingan sesaat, artinya rubuhnya kejujuran merupakan paradigma yg diwariskan oleh tingkah laku para pejabat negara yang tidak taat.
Kepedulian untuk memperbaiki bangsa ini cenderung luntur, terlebur oleh kepentingan pribadi atau golongan yang ngawur.
Kita mesti optimis karna masih banyak contoh keluarga dan pejabat yang menjunjung tinggi nilai kejujuran, mempunyai rasa nasionalisme tuk membuat bangsa ini menjadi maju, damai, aman, adil, sejahtera bagi rakyat di semua lapisan.
Jangan sampai ketidakjujuran menjadi syah..
Yang dianut oleh para massa..
Bangsa kita merdeka karna kejujuran yang tak pernah putus asa..
Mari kita tegakkan kejujuran karna itu perintah dari Sang ESA.
 
Facebooker Pendukung Siami Hampir 10 Ribu Orang

Surabaya - Dukungan bagi Siami, ibu rumah tangga yang membongkar praktek sontek massal di Sekolah Dasar Negeri Gadel 2 Surabaya, Jawa Timur, terus mengalir. Di dunia maya, dukungan bagi siami mengalir dari beberapa akun baik Facebook maupun Twitter.

Di Facebook, misalnya, setidaknya terdapat sekitar lima grup di antaranya "Dukung Ibu Siami dan Alifah membongkar contek massal di SDN Gadel 2 Surabaya", juga grup "Berjuta Dukungan untuk Bu Siami", "Dukungan untuk Ny Siami", "Dukungan untuk Ibu Siami dan Anaknya AAm Agar Tetep Menegakkan Kejujuran", serta "Sejuta Dukungan untuk Keluarga AL yang Bongkar Contekan Massal di Surabaya".

Budi Sugiarto, pendiri grup "Sejuta Dukungan untuk Keluarga AL yang Bongkar Contekan Massal di Surabaya", mengatakan dirinya sengaja membuat grup ini untuk menarik simpati sebanyak-banyaknya pengguna Facebook dan mendukung upaya Siami menegakkan kejujuran.

Uglu--panggilan Budi Sugiarto--yang juga jurnalis senior di salah satu media online di Surabaya itu mengatakan dirinya semula tidak berniat membuat grup ini. "Saya awalnya cari grup untuk gabung ke grup mendukung Ibu Siami, tapi kok belum ada," kata Uglu, "Malam itu juga akhirnya saya putuskan untuk bikin grup ini," ujarnya.

Hingga saat ini, grup bikinannya ini telah mendapatkan 9.520 anggota. Meski tak menargetkan berapa jumlah anggota grupnya ini, ia optimistis pendukung grup ini akan menembus angka satu juta dukungan.

Rupa-rupa dukungan disampaikan di grup yang mulai dibikin pada Sabtu 11 Juni 2011 sekitar pukul 20.00 malam lalu itu. Di antaranya status yang dikirimkan Zaitin Noor: "Tanda akhir zaman, semua di balik, kejujuran tak berarti lagi, malah kejujuran seperti hal yang tabu untuk dilakukan, Masya Allah." Demikian juga akun Louis Arifullah: "Jujur menjadi sesuatu yang teramat langka, mari mulailah dari diri kita."

Pemilik akun Rizal Rosadi menulis lain lagi: "Kita begitu mudahnya menemukan fakta atau bukti atau saksi aksi nyontek UN di sekitar kita, seperti mudahnya mencari batu di halaman, tapi sayang orang sehebat Pak Nuh tidak bisa menemukannya, Aneh."

Tak hanya itu, beberapa pemilik akun bahkan minta moderator grup membikin rekening khusus untuk membantu Siami membeli rumah baru pasca-pengusiran dari kampung halamannya. Namun, permintaan pembukaan rekening ini ditolak moderator grup.

"Saya tidak mau, kejujuran tidak harus dibeli, tidak harus diberi hadiah karena nanti akhirnya orang malah termotivasi jujur karena imbalan," kata Uglu. Selain itu, "Saya juga tidak mau terjebak soal duit, rekening kan pribadi nanti siapa yang mengaudit, kalau memang ada yang berminat silakan buka rekening sendiri. Saya hanya memfasilitasi saja lewat grup ini," tulis dia.

Tak hanya di akun Facebook, dukungan serupa juga muncul di jejaring Twitter. Akun Twitter milik budayawan Sudjiwo Tedjo menuliskan "Tambah lagi dua museum di Indonesia, museum kejujuran Irma Winda Lubis di Jakarta dan museum kejujuran Siami di Surabaya".

Para jancukers--begitu Sudjiwo menyebut pengikut Twitter-nya--mengomentari kicauan budayawan ini dengan meraneka ocehan di antaranya: "Museum koruptor ada ndak?" tanya jancukers bernama Dtoet.

Bahkan Wakil Presiden Boedino juga berkicau dengan judul "Semoga kejujuran Ibu Siami bisa berbaur kembali dalam solidaritas dan kebersamaan dengan warga Gadel". Ocehan Boediono ini langsung mendapat beberapa tanggapan di antaranya Widartoadi: "Datengin aja Pak warga Gadelnya".

Yang pasti, setelah bermunculan dukungan di situs jejaring sosial ini, berbagai dukungan yang konkret terus bermunculan. Ada yang memberikan piagam, trofi, ataupun dukungan lainnya. (TEMPO Interaktif, KAMIS, 16 JUNI 2011)
 
kejujuran ibu siami patut di apresiasi dan masyarakat rata2 mendukung langkah ibu siami untuk mengungkap kebenaran. Sementara Menteri Pendidikan M. Nuh menampik fakta tersebut dan mengatakan tak ada sontek massal
 
prihatin bgt dengan isu ini...sampi teman saya pun yg tinggal di HK mengetahui berita ini...sedih dech masa Indonesia dikenal krn tdk jujurnya????
 
Back
Top