Sepak bola wanita (Galanita) yang pembinaannya sudah hampir merata di seluruh Indonesia sudah memenuhi syarat untuk memperebutkan medali pada Pekan Olahraga Nasional (PON).
Pelatih Galanita Sultra, H.Anwar di Kendari, Rabu, mengatakan, KONI Pusat dan tuan rumah PON XVII 2008 Kaltim harus mendengarkan aspirasi permintaan penyertaan sepak bola wanita ikut pada pesta olahraga PON.
"Tidak ada lagi alasan Galanita tidak memperebutkan medali pada PON XVII 2008. Pelatih, pengurus dan pemain sepak bola wanita tidak menerima alasan apa pun," kata Anwar yang eksis membina Galanita Sultra sejak tahun 1980-an.
Mengenai jumlah peserta yang selalu menjadi alasan klasik, Anwar menentangnya dengan alasan setengah dari 33 provinsi di Indonesia sudah melakukan pembinaan sepak bola wanita.
Sulawesi, Maluku, Papua, Jawa, Sumatera dan Kalimantan sudah sejak lama melakukan pembinaan sepak bola wanita.
Menurutnya, salah satu sebab tidak berkembangnya secara merata Galanita di Indonesia karena tidak diikutkan pada kegiatan tingkat nasional, khususnya PON.
Pesepak bola wanita senior Sultra, Syamkarya mengaku heran dengan kebijakan pemerintah dan KONI kalau tidak mengikutsertakan Galanita pada PON.
"Pada beberapa kejuaraan sepak bola wanita Asia Tenggara, Indonesia selalu mengirim tim. Melalui PON dapat menjaring pemain yang berkualitas," kata Syamkarya yang sudah beberapa kali memperkuat tim Indonesia
Pelatih Galanita Sultra, H.Anwar di Kendari, Rabu, mengatakan, KONI Pusat dan tuan rumah PON XVII 2008 Kaltim harus mendengarkan aspirasi permintaan penyertaan sepak bola wanita ikut pada pesta olahraga PON.
"Tidak ada lagi alasan Galanita tidak memperebutkan medali pada PON XVII 2008. Pelatih, pengurus dan pemain sepak bola wanita tidak menerima alasan apa pun," kata Anwar yang eksis membina Galanita Sultra sejak tahun 1980-an.
Mengenai jumlah peserta yang selalu menjadi alasan klasik, Anwar menentangnya dengan alasan setengah dari 33 provinsi di Indonesia sudah melakukan pembinaan sepak bola wanita.
Sulawesi, Maluku, Papua, Jawa, Sumatera dan Kalimantan sudah sejak lama melakukan pembinaan sepak bola wanita.
Menurutnya, salah satu sebab tidak berkembangnya secara merata Galanita di Indonesia karena tidak diikutkan pada kegiatan tingkat nasional, khususnya PON.
Pesepak bola wanita senior Sultra, Syamkarya mengaku heran dengan kebijakan pemerintah dan KONI kalau tidak mengikutsertakan Galanita pada PON.
"Pada beberapa kejuaraan sepak bola wanita Asia Tenggara, Indonesia selalu mengirim tim. Melalui PON dapat menjaring pemain yang berkualitas," kata Syamkarya yang sudah beberapa kali memperkuat tim Indonesia