Samator Dinyatakan Batal ke Final

gupy15

Mod
Jumat, 02/05/2008 19:56 WIB
Sampoerna Hijau Proliga
Samator Dinyatakan Batal ke Final
Lily Indriyani - detikSport


Jakarta - Hanya dua hari menjelang final, panitia Sampoerna Hijau Proliga 2008 membuat keputusan yang mengubah salah satu kontestan. Surabaya Samator dinyatakan batal tampil di partai puncak kompetisi musim ini.

Keputusan kontroversial tersebut diambil dalam rapat yang dilakukan oleh panitia pertandingan dan PB PBVSI di Jakarta hari ini, Jumat (2/5/2008). Pertemuan itu dilakukan menyusul adanya insiden walk out (WO) yang dilakukan Samator saat bertanding melawan Sananta di babak Final Four di Bandung akhir pekan lalu.

Seperti diketahui, Samator menolak menyelesaikan pertandingan karena merasa dirugikan oleh keputusan wasit. Insiden tersebut terjadi di set keempat dalam kedudukan 2-1 untuk Sananta.

Semula panitia menyatakan Sananta menang otomatis 3-0 karena lawannya WO. Tapi kemudian keputusan itu diubah, Sananta dinyatakan menang 3-1.

"Kami dewan hakim, PBVSI, dan Panitia Pertandingan memutuskan bahwa ada kekeliruan dalam pengambilan keputusan pada pertandingan keenam babak Final Four. Hasilnya menjadi 3-0 untuk Sananta, dengan skor 25-0, 25-0, 25-0," terang Direktur Proliga 2008, Hanny Surkatty, dalam konferensi pers yang berlangsung di Istora Senayan, Jumat (2/5/2008).

Lebih lanjut ia menambahkan bahwa perubahan ini mengacu pada aturan yang berlaku, baik standar PBVSI maupun internasional. Dengan demikian posisi akhir dari babak Final Four berturut-turut adalah Sananta, Jakarta BNI Taplus, Samator, dan Bantul Yuso Tomkins. Alhasil, Lawan Sananta di final hari Minggu (4/5) lusa adalah BNI Taplus, bukan (lagi) Samator.

Ketika disinggung apakah Samator bisa menerima keputusan ini, Hanny berharap demikian. "(Proliga) ini adalah turnamen voli tertinggi di Indonesia. Jadi, semua yang ikut harusnya paham betul dengan semua peraturan yang ada. Terlebih 7 pemain mereka adalah pemain timnas," jawab dia.

Tentang keputusan hasil kemenangan WO 3-0 dari yang semula 3-1, Hanny mengatakan hal itu sebelumnya diputuskan oleh dewan hakim pertandingan. "Terus terang, situasi saat itu dalam keadaan tertekan. Jadi emosi mungkin menguasai proses pengambilan keputusan," ujar pria berkacamata ini.
 
Back
Top