andree_erlangga
New member
Ingin mendapatkan uang secara cepat, sarjana kedokteran yang baru saja diwisuda, akhirnya meringkuk di tahanan Polda Metro Jaya. Ia ketahuan memalsu identitas para pemohon pembuatan kartu kredit.
Direktur Fiskal, Moneter, dan Devisa Polda Metro Jaya, AKBP Aris Munandar, kemarin, mengatakan, walau telah melakukan pemeriksaan, belum bisa diketahui apakah tersangka Jul terkait dengan sindikat pemalsuan kartu kredit yang lain.
Namun polisi terus melakukan pendalaman terhadap bukti dan data yang ada. Menurut Aris, semuanya serba mungkin. Kendati modusnya berbeda, cara yang dilakukan hampir sama, yaitu menarik uang dari nasabah.
Diduga ada ribuan pemegang kartu kredit yang pengajuannya menggunakan identitas palsu. Dikatakan, secara finansial memang belum diketahui berapa besar kerugian yang dialami pihak bank. Namun besar kemungkinan itu akan terjadi terhadap nasabah nakal.
"Kalau identitas yang dibuat saat mengisi aplikasi itu dipalsukan, dan ketika terjadi masalah atau kredit macet, maka pihak bank kesulitan melakukan penagihan. Ini yang sangat dikhawatirkan sehingga sejumlah bank yang kebetulan namanya dicatut melaporkan ke Polda Metro Jaya," kata Aris.
Berdasarkan pemeriksaan penyidik, tersangka mengaku, ide membuat identitas palsu bagi pemohon kartu kredit itu muncul ketika pemohon yang mengajukan aplikasi banyak yang ditolak. Penolakan itu terjadi karena penghasilan yang diperoleh calon nasabah sangat kecil. "Mereka yang ditolak itu umumnya pegawai negeri sipil golongan rendah yang gajinya rendah serta pengangguran," kata Aris.
suarakarya-online.com
Direktur Fiskal, Moneter, dan Devisa Polda Metro Jaya, AKBP Aris Munandar, kemarin, mengatakan, walau telah melakukan pemeriksaan, belum bisa diketahui apakah tersangka Jul terkait dengan sindikat pemalsuan kartu kredit yang lain.
Namun polisi terus melakukan pendalaman terhadap bukti dan data yang ada. Menurut Aris, semuanya serba mungkin. Kendati modusnya berbeda, cara yang dilakukan hampir sama, yaitu menarik uang dari nasabah.
Diduga ada ribuan pemegang kartu kredit yang pengajuannya menggunakan identitas palsu. Dikatakan, secara finansial memang belum diketahui berapa besar kerugian yang dialami pihak bank. Namun besar kemungkinan itu akan terjadi terhadap nasabah nakal.
"Kalau identitas yang dibuat saat mengisi aplikasi itu dipalsukan, dan ketika terjadi masalah atau kredit macet, maka pihak bank kesulitan melakukan penagihan. Ini yang sangat dikhawatirkan sehingga sejumlah bank yang kebetulan namanya dicatut melaporkan ke Polda Metro Jaya," kata Aris.
Berdasarkan pemeriksaan penyidik, tersangka mengaku, ide membuat identitas palsu bagi pemohon kartu kredit itu muncul ketika pemohon yang mengajukan aplikasi banyak yang ditolak. Penolakan itu terjadi karena penghasilan yang diperoleh calon nasabah sangat kecil. "Mereka yang ditolak itu umumnya pegawai negeri sipil golongan rendah yang gajinya rendah serta pengangguran," kata Aris.
suarakarya-online.com