SBY Diminta Konkret

andree_erlangga

New member
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diminta segera melakukan tindakan konkret terkait sejumlah kebijakan yang dituangkannya dalam pidato awal tahun beberapa waktu lalu.

Pengamat Ekonomi Dradjad Wibowo mengatakan, tahun 2007 merupakan kesempatan terakhir bagi pemerintahan SBY untuk melakukan perombakan mendasar di beberapa bidang. Seharusnya, ujar dia, Presiden segera bergerak sebelum 2008 hingga 2009 yang dinilai mempunyai kondisi hangat karena menjelang pemilu. Dengan begitu, kondisi eksternal tidak akan kondusif lagi seperti tahun 2006 atau 2007.

"Hal yang kita butuhkan sekarang adalah bukan statement lagi, tapi realisasi," tegasnya di Jakarta, kemarin. Senada diungkapkan Ketua Masyarakat Profesional Madani Ismed Hassan Putro. Dia meminta Presiden lebih menunjukkan upaya keras dalam pemberantasan korupsi.Menurut dia, Presiden seharusnya lebih tegas dalam implementasi kebijakan, termasuk lebih mempertegas sanksi bagi para koruptor. "Presiden segera merealisasikan harapan publik untuk hukuman mati terhadap pelaku korupsi di atas Rp50 miliar, seperti di China, yang akibatnya korupsi di negara itu turun signifikan," tandasnya.

Sementara itu pengamat politik CSIS Indra J Piliang menyatakan, seharusnya Presiden melibatkan elite politik lain saat menyampaikan pidato kenegaraannya. Dengan melibatkan para elite itu, diyakini lebih memberikan dorongan bagi para pelaksana pemerintahan untuk menjalankan semua program pembangunan yang telah menjadi kesepakatan. Selain itu, Indra meminta Presiden untuk tidak terlalu memberi reaksi berlebihan terhadap pernyataan atau pendapat banyak pihak terkait kinerja pemerintahannya."Menurut saya, suara-suara yang berkembang tidak mewakili kepentingan kelompok politik mana pun," ujarnya. Jika reaksi berlebihan, justru memberi kesan adanya kelemahan Presiden dalam menjalankan pemerintahan.

berpolitik.com
 
Back
Top