Indonesia finish di posisi ke lima pada SEA Games 2015 di Singapura, kenyataan ini tidak sesuai dengan target yang diharapkan lantas, apa penyebab keterpurukan prestasi atlit-atlit Indonesia? Hal ini yang akan menjadi salah satu materi evaluasi yang akan dilakukan pihak Kemenpora, Kamis (25/06/15).
Awalnya Dengan optimisme tinggi, Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Imam Nahrawi mengusung target menempati posisi ke-2 dalam SEA Games XXVIII 2015 di Singapura.
Bersisihan dengan pernyataan itu, Satlak Prima tidak mau sesumbar mengenai peringkat, tetapi tetap menargetkan 46 emas. Hasilnya, ketika peluit akhir acara dua tahunan Asia tenggara ini dibunyikan pada 16 juni silam, prestasi Indonesia babak belur. Praktis kontingen merah putih hanya finis di posisi ke-5 dengan torehan 47 emas,61 perak, 74 perunggu.
Terhadap penurunan prestasi para atlit-atlit Indonesia , Imam segera ambil sikap. Walaupun sedikit lambat, Pihak Kemenpora rencananya akan mengevaluasi semua komponen yang terlibat dalam SEA Games, mulai dari keseluruhan Cabang Olahraga (cabor) Pengurus Besar (PB), Satlak Prima, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Komite Olimpiade Indonesia (KOI) pada 25 Juni 2015.
"Kami akan agendakan rapat hari ini pukul 01.00 WIB, kami akan evaluasi besar-besaran", kata Imam Nahrawi.
Tidak hanya memannggil perangkat steckholder, SEA Games kontingen Indonesia, Dirinya juga mengungkapkan akan memanggil perwakilan para atlit untuk mendengar secara langsung apa yang menjadi keluhan selama ini sehingga prestasi menurun.
"Kami berharap juga para atlet mau berbicara mengenai masalah atau kendala, kenapa prestasinya menurun sehinggga bisa raport untuk catatan perbaikan Asian Games kedepan" tambahnya.
Sebelumnya pada tanggal (23/6), Menpora memang telah menerima laporan hasil evaluasi SEA Games 2015 Singapura dari Deputi IV Bidang peningkatan dan prestasi. Menpora meminta cabor yang meleset dari target harus mendapat perhatian, sementara cabor yang memenuhi dan melebihi target harus mendapat reward.
Sumur
Boro2x dua besarr, empat besar aja gak sanggup...Trus Salah Siapa?
Awalnya Dengan optimisme tinggi, Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Imam Nahrawi mengusung target menempati posisi ke-2 dalam SEA Games XXVIII 2015 di Singapura.
Bersisihan dengan pernyataan itu, Satlak Prima tidak mau sesumbar mengenai peringkat, tetapi tetap menargetkan 46 emas. Hasilnya, ketika peluit akhir acara dua tahunan Asia tenggara ini dibunyikan pada 16 juni silam, prestasi Indonesia babak belur. Praktis kontingen merah putih hanya finis di posisi ke-5 dengan torehan 47 emas,61 perak, 74 perunggu.
Terhadap penurunan prestasi para atlit-atlit Indonesia , Imam segera ambil sikap. Walaupun sedikit lambat, Pihak Kemenpora rencananya akan mengevaluasi semua komponen yang terlibat dalam SEA Games, mulai dari keseluruhan Cabang Olahraga (cabor) Pengurus Besar (PB), Satlak Prima, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Komite Olimpiade Indonesia (KOI) pada 25 Juni 2015.
"Kami akan agendakan rapat hari ini pukul 01.00 WIB, kami akan evaluasi besar-besaran", kata Imam Nahrawi.
Tidak hanya memannggil perangkat steckholder, SEA Games kontingen Indonesia, Dirinya juga mengungkapkan akan memanggil perwakilan para atlit untuk mendengar secara langsung apa yang menjadi keluhan selama ini sehingga prestasi menurun.
"Kami berharap juga para atlet mau berbicara mengenai masalah atau kendala, kenapa prestasinya menurun sehinggga bisa raport untuk catatan perbaikan Asian Games kedepan" tambahnya.
Sebelumnya pada tanggal (23/6), Menpora memang telah menerima laporan hasil evaluasi SEA Games 2015 Singapura dari Deputi IV Bidang peningkatan dan prestasi. Menpora meminta cabor yang meleset dari target harus mendapat perhatian, sementara cabor yang memenuhi dan melebihi target harus mendapat reward.
Sumur
Boro2x dua besarr, empat besar aja gak sanggup...Trus Salah Siapa?