jainudin
New member
RIO DE JANEIRO — Aksi protes di Brasil kembali berkobar, bahkan kian mengkhawatirkan. Diwarnai bentrokan antara pangunjuk rasa dan polisi, demonstrasi di Negeri Samba sepanjang Kamis (2 0/6) melibatkan sekitar satu juta orang di lebih dan 100 kota di Brasil.
Aksi massa di Negeri Samba ini bermula dan protes terhadap kenaikan tarif layanan transportasi pada 2 Juni. Belakangan, aksi protes itu berkembang menjadi gerakan yang lebih luas. Pengunjuk rasa marah dengan maraknya korupsi, buruknya transportasi publik, dan besarnya biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk menyelenggarakan Piala Dunia 2014 santa Olimpiade, yakni mencapai 26 miliar dolar AS. Pengunjuk rasa mengatakan, pamerintah juga harus memberi perhatian pada bidang pendidikan dan kesehatan,
Diperkirakan, satu juta orang turun ke jalan di kota-kota di seluruh Brasil pada Kamis (20/6) waktu setempat. Protes itu menjadi yang terbesar di negara tersebut dalam dua dekada trakhir
untuk memprotes kebijakan publik.
Sebagian besar demonstrasi berlangsung damai, namun di sejumlah kota diwarnai dengan kekerasan dan vandalisme. Di Rio de Janeiro, sebanyak 300 ribu orang memenuhi jalan-jalan kota itu serta Sao Paulo disesaki 110 ribu pengunjuk rasa. Sedangkan di ibu kota, Brasilia, puluhan ribu demonstran berbaris di kompleks gedung pemerintahan. Polisi mengatakan, 80 orang demonstran membawa bahan peledak.
Gerakan massa yang kian mengkhawatirkan ini memaksa Presiden Brazil Dilma Rousseff menggelar sidang kabinet damrat. Sidang yang rencananya digelar Jumat (2 1/6) itu khusus membahas aksi unjuk rasa antipemerintah ini. Sumber yang dikutip harian 0 Estado de Sao Paulo mengatakan, pihak-pihak yang berwenang di sana khawatir atas aksi sejumlah demonstran yang memaksa masuk gedung Kantor Kementerian Luar Negeri di Brasilia.
Rousseff juga dilaporkan membatalkan rencana jabatannya.
ke Jepang, akhir bulan ini. “Presiden memutuskan untuk menunda perjalanan selama beberapa hari dan tinggal di Brasil karena situasi di dalam negeri yang terjadi saat ini,” demikian pernyataan yang dikeluarkan Kantor Kepresidenan. Semula, Rousseff dijadwalkan mengunjungi Jepang pada 26-28 Juni untuk mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Shinzo Abe dan Kaisar Akihito.
Saat ini kondisi perekonomian Brasil tidak begitu baik. Tahun lalu, pertumbuhan ekonomi kurang dari satu persen, sedangkan inflasi tahunan sebesar 6,5 persen. Para investor asing pun kehilangan minat pada aset Brasil, negara yang memiliki hampir 200 juta penduduk.
Di saat ekonomi redup, Brasil justru akan menggelar hajatan internasional berbiaya mahal. Tahun ini Brasil menjadi tuan rumah Piala Konfedenasi. Sedangkan, tahun depan negara ini menjadi penyelenggara Piala Dunia. Dan, pada 2016 mereka menjadi tempat pelaksanaan olimpiade.
sumber : republika/tangsel pos
Aksi massa di Negeri Samba ini bermula dan protes terhadap kenaikan tarif layanan transportasi pada 2 Juni. Belakangan, aksi protes itu berkembang menjadi gerakan yang lebih luas. Pengunjuk rasa marah dengan maraknya korupsi, buruknya transportasi publik, dan besarnya biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk menyelenggarakan Piala Dunia 2014 santa Olimpiade, yakni mencapai 26 miliar dolar AS. Pengunjuk rasa mengatakan, pamerintah juga harus memberi perhatian pada bidang pendidikan dan kesehatan,
Diperkirakan, satu juta orang turun ke jalan di kota-kota di seluruh Brasil pada Kamis (20/6) waktu setempat. Protes itu menjadi yang terbesar di negara tersebut dalam dua dekada trakhir
untuk memprotes kebijakan publik.
Sebagian besar demonstrasi berlangsung damai, namun di sejumlah kota diwarnai dengan kekerasan dan vandalisme. Di Rio de Janeiro, sebanyak 300 ribu orang memenuhi jalan-jalan kota itu serta Sao Paulo disesaki 110 ribu pengunjuk rasa. Sedangkan di ibu kota, Brasilia, puluhan ribu demonstran berbaris di kompleks gedung pemerintahan. Polisi mengatakan, 80 orang demonstran membawa bahan peledak.
Gerakan massa yang kian mengkhawatirkan ini memaksa Presiden Brazil Dilma Rousseff menggelar sidang kabinet damrat. Sidang yang rencananya digelar Jumat (2 1/6) itu khusus membahas aksi unjuk rasa antipemerintah ini. Sumber yang dikutip harian 0 Estado de Sao Paulo mengatakan, pihak-pihak yang berwenang di sana khawatir atas aksi sejumlah demonstran yang memaksa masuk gedung Kantor Kementerian Luar Negeri di Brasilia.
Rousseff juga dilaporkan membatalkan rencana jabatannya.
ke Jepang, akhir bulan ini. “Presiden memutuskan untuk menunda perjalanan selama beberapa hari dan tinggal di Brasil karena situasi di dalam negeri yang terjadi saat ini,” demikian pernyataan yang dikeluarkan Kantor Kepresidenan. Semula, Rousseff dijadwalkan mengunjungi Jepang pada 26-28 Juni untuk mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Shinzo Abe dan Kaisar Akihito.
Saat ini kondisi perekonomian Brasil tidak begitu baik. Tahun lalu, pertumbuhan ekonomi kurang dari satu persen, sedangkan inflasi tahunan sebesar 6,5 persen. Para investor asing pun kehilangan minat pada aset Brasil, negara yang memiliki hampir 200 juta penduduk.
Di saat ekonomi redup, Brasil justru akan menggelar hajatan internasional berbiaya mahal. Tahun ini Brasil menjadi tuan rumah Piala Konfedenasi. Sedangkan, tahun depan negara ini menjadi penyelenggara Piala Dunia. Dan, pada 2016 mereka menjadi tempat pelaksanaan olimpiade.
sumber : republika/tangsel pos