umangvirmaker
New member
Ternate merupakan tanah kelahiran saya, pada 5 Maret 1983 lalu. Menurut sejarah lokal, kata Ternate berasal dari kalimat "Tara la No Ate" yang artinya "Turunlah dan Kumpulkanlah." Kumpulkan yang berserakan, satukan yang terpisah, mungkin ini merupakan nilai filosofis dari nama Ternate. Kebanyakan orang mengira Ternate itu Ambon, NTT, bahkan ada teman saya yang bertanya "Ternate itu di Kalimantan yah?" Ternate itu ya Ternate, Maluku Utara.
Kondisi iklim di Ternate ya mungkin hampir sama dengan Jogja. Siangnya agak panas, dan malamnya dingin. Berbeda dengan Jakarta yang siang dan malamnya panas, karena banyaknya "aktifitas mesin."
Ternate, pada dasarnya, dipimpin oleh Sultan (yang ke 48 sekarang) yang bernama Drs. H. Mudaffar Syah, BcHK. Beliau belum menunjuk siapapun untuk menjadi pewarisnya kelak. Akan tetapi pengaruh kesultanan kini menjadi ikon kultur saja, karena pemerintahan dijalankan oleh Walikota dan Gubernur. Adat dan Istiadat masih tetap terjaga hingga kini.
Bandara Udara dan Lautnya standar, transportasi darat maupun laut juga sangat lancar.
Jika kita ingin mencari makanan yang masih segar dan alami, mungkin Ternate bisa menjadi salah satu rujukan. Selama saya di Bandung, saya susah banget cari ikan laut yang masih segar, yah memang lautnya jauh sih... tapi kalau di Ternate, kamu bisa mancing ikannya sendiri kalau mau.
Mall, hotel berbintang, semuanya ada di Ternate. Jika kita ke Ternate, mungkin satu-satunya keluhan adalah "panas" bagi orang yang sudah terbiasa di daerah dingin.
Gunung Ternate adalah Gunung Berapi yang namanya Gamalama. Nama ini berasal dari kata "Gam ma Lamo" yang merupakan kalimat menyeru, kaget, takjub, yang berarti "Ampun, betapa besar alam ini."
Beberapa Foto Ternate adalah di Bawah ini:
Gunung Gamalama
---------------------
Keraton
---------------------
Danau Laguna
--------------------
Masjid Raya (sementara dibangun)
-------------------
Benteng Tolucco of Holandia di Toloko [Ternate Utara]
------------------------
Salah satu sudut kota Ternate di malam hari
aduh, aku sih mau nambahin foto-foto lebih banyak lagi, tetapi sayangnya udah mau jum'atan...
Kondisi iklim di Ternate ya mungkin hampir sama dengan Jogja. Siangnya agak panas, dan malamnya dingin. Berbeda dengan Jakarta yang siang dan malamnya panas, karena banyaknya "aktifitas mesin."
Ternate, pada dasarnya, dipimpin oleh Sultan (yang ke 48 sekarang) yang bernama Drs. H. Mudaffar Syah, BcHK. Beliau belum menunjuk siapapun untuk menjadi pewarisnya kelak. Akan tetapi pengaruh kesultanan kini menjadi ikon kultur saja, karena pemerintahan dijalankan oleh Walikota dan Gubernur. Adat dan Istiadat masih tetap terjaga hingga kini.
Bandara Udara dan Lautnya standar, transportasi darat maupun laut juga sangat lancar.
Jika kita ingin mencari makanan yang masih segar dan alami, mungkin Ternate bisa menjadi salah satu rujukan. Selama saya di Bandung, saya susah banget cari ikan laut yang masih segar, yah memang lautnya jauh sih... tapi kalau di Ternate, kamu bisa mancing ikannya sendiri kalau mau.
Mall, hotel berbintang, semuanya ada di Ternate. Jika kita ke Ternate, mungkin satu-satunya keluhan adalah "panas" bagi orang yang sudah terbiasa di daerah dingin.
Gunung Ternate adalah Gunung Berapi yang namanya Gamalama. Nama ini berasal dari kata "Gam ma Lamo" yang merupakan kalimat menyeru, kaget, takjub, yang berarti "Ampun, betapa besar alam ini."
Beberapa Foto Ternate adalah di Bawah ini:
Gunung Gamalama
---------------------
Keraton
---------------------
Danau Laguna
--------------------
Masjid Raya (sementara dibangun)
-------------------
Benteng Tolucco of Holandia di Toloko [Ternate Utara]
------------------------
Salah satu sudut kota Ternate di malam hari
aduh, aku sih mau nambahin foto-foto lebih banyak lagi, tetapi sayangnya udah mau jum'atan...
