imnanay
New member
Berita Tentang KTT ASEAN, Jakarta.
Oleh : Hiru Muhammad, Fitria Andayani
JAKARTA—Indonesia bersama negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN sepakat untuk menjaga masalah ketahanan pangan (food security) di wilayah ASEAN. Keamanan pangan menjadi isu penting sebagai upaya dini penanggulangan krisis pangan di kawasan.
Menko Perekonomian RI Hatta Rajasa mengatakan, Indonesia bersama Malaysia dan Filipina bisa menjadi gudang pangan (food basket) bagi ASEAN. Hal ini, kata Hatta, mengingat cadangan pangan ASEAN bersama tiga negara lain —Cina, Jepang, dan Korea Selatan— mencapai 720 ribu ton. Adapun Indonesia menyumbang kontribusi 14 ribu ton.
Keamanan pangan dirasa penting sebagai upaya mengatasi kemungkinan keadaan darurat pangan karena meroketnya harga kebutuhan bahan pokok di ASEAN dan sekitarnya. “Jadi, bukan hanya mengatasi keadaan darurat, tapi menyediakan food basket sebagai lembaga pangan ASEAN,” kata Hatta seusai bertemu sejumlah pejabat ekonomi ASEAN di sela-sela pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-18 ASEAN, Jumat (6/5).
Indonesia berharap, anggota ASEAN bersepakat meningkatkan cadangan beras sebagai antisipasi dampak buruk perubahan iklim. “Selain menjaga ketahanan pangan juga dapat dijadikan alat stabilisasi harga,” kata Menteri Pertanian RI Suswono seusni mengikuti pertemuan Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) dan Komisioner Uni Eropa untuk Perdagangan, Jumat (6/5).
Menurut Suswono, peningkatan cadangan pangan sebagai salah satu isu penting yang dibahas pada KTT ASEAN untuk menciptakan ketahanan pangan berkelanjutan. Total cadangan yang disepakati mencapal 878 ribu ton, yang masingmasing negara diberi tanggung jawab menyiapkan cadangan dalam jumlah tertentu.
Sedangkan Jepang, Cina, dan Korea Selatan menyiapkan beras lebih dan 200 ribu ton dan selebihnya disiapkan masing-masing negara ASEAN. “Indonesia diminta bertanggung jawab menyiapkan cadangan beras 12 ribu ton, tapi kita siap hingga 25 ribu ton.”
Menurut Suswono, kesiapan ASEAN untuk memenuhi cadangan beras itu diharapkan dapat menjadi salah satu rekomendasi penyelenggaraan KTT ASEAN kali ini. Dan, diharapkan akan ditandatangani pada pertemuan ke-33 AMAF pada Oktober 2011 di Jakarta.
Koran Republika 5 Mei 2011
Indonesia jangan sampai kecolongan
Oleh : Hiru Muhammad, Fitria Andayani
JAKARTA—Indonesia bersama negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN sepakat untuk menjaga masalah ketahanan pangan (food security) di wilayah ASEAN. Keamanan pangan menjadi isu penting sebagai upaya dini penanggulangan krisis pangan di kawasan.
Menko Perekonomian RI Hatta Rajasa mengatakan, Indonesia bersama Malaysia dan Filipina bisa menjadi gudang pangan (food basket) bagi ASEAN. Hal ini, kata Hatta, mengingat cadangan pangan ASEAN bersama tiga negara lain —Cina, Jepang, dan Korea Selatan— mencapai 720 ribu ton. Adapun Indonesia menyumbang kontribusi 14 ribu ton.
Keamanan pangan dirasa penting sebagai upaya mengatasi kemungkinan keadaan darurat pangan karena meroketnya harga kebutuhan bahan pokok di ASEAN dan sekitarnya. “Jadi, bukan hanya mengatasi keadaan darurat, tapi menyediakan food basket sebagai lembaga pangan ASEAN,” kata Hatta seusai bertemu sejumlah pejabat ekonomi ASEAN di sela-sela pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-18 ASEAN, Jumat (6/5).
Indonesia berharap, anggota ASEAN bersepakat meningkatkan cadangan beras sebagai antisipasi dampak buruk perubahan iklim. “Selain menjaga ketahanan pangan juga dapat dijadikan alat stabilisasi harga,” kata Menteri Pertanian RI Suswono seusni mengikuti pertemuan Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) dan Komisioner Uni Eropa untuk Perdagangan, Jumat (6/5).
Menurut Suswono, peningkatan cadangan pangan sebagai salah satu isu penting yang dibahas pada KTT ASEAN untuk menciptakan ketahanan pangan berkelanjutan. Total cadangan yang disepakati mencapal 878 ribu ton, yang masingmasing negara diberi tanggung jawab menyiapkan cadangan dalam jumlah tertentu.
Sedangkan Jepang, Cina, dan Korea Selatan menyiapkan beras lebih dan 200 ribu ton dan selebihnya disiapkan masing-masing negara ASEAN. “Indonesia diminta bertanggung jawab menyiapkan cadangan beras 12 ribu ton, tapi kita siap hingga 25 ribu ton.”
Menurut Suswono, kesiapan ASEAN untuk memenuhi cadangan beras itu diharapkan dapat menjadi salah satu rekomendasi penyelenggaraan KTT ASEAN kali ini. Dan, diharapkan akan ditandatangani pada pertemuan ke-33 AMAF pada Oktober 2011 di Jakarta.
Koran Republika 5 Mei 2011
Last edited by a moderator: