Semua Info & Berita Tentang KTT ASEAN, Jakarta.

Berita Tentang KTT ASEAN, Jakarta.

Indonesia jangan sampai kecolongan





Oleh : Hiru Muhammad, Fitria Andayani




JAKARTA—Indonesia bersama negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN sepakat untuk menjaga masalah ketahanan pangan (food security) di wilayah ASEAN. Keamanan pangan menjadi isu penting sebagai upaya dini penanggulangan krisis pangan di kawasan.

Menko Perekonomian RI Hatta Rajasa mengatakan, Indonesia bersama Malaysia dan Filipina bisa menjadi gudang pangan (food basket) bagi ASEAN. Hal ini, kata Hatta, mengingat cadangan pangan ASEAN bersama tiga negara lain —Cina, Jepang, dan Korea Selatan— mencapai 720 ribu ton. Adapun Indonesia menyumbang kontribusi 14 ribu ton.

Keamanan pangan dirasa penting sebagai upaya mengatasi kemungkinan keadaan darurat pangan karena meroketnya harga kebutuhan bahan pokok di ASEAN dan sekitarnya. “Jadi, bukan hanya mengatasi keadaan darurat, tapi menyediakan food basket sebagai lembaga pangan ASEAN,” kata Hatta seusai bertemu sejumlah pejabat ekonomi ASEAN di sela-sela pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-18 ASEAN, Jumat (6/5).

Indonesia berharap, anggota ASEAN bersepakat meningkatkan cadangan beras sebagai antisipasi dampak buruk perubahan iklim. “Selain menjaga ketahanan pangan juga dapat dijadikan alat stabilisasi harga,” kata Menteri Pertanian RI Suswono seusni mengikuti pertemuan Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) dan Komisioner Uni Eropa untuk Perdagangan, Jumat (6/5).

Menurut Suswono, peningkatan cadangan pangan sebagai salah satu isu penting yang dibahas pada KTT ASEAN untuk menciptakan ketahanan pangan berkelanjutan. Total cadangan yang disepakati mencapal 878 ribu ton, yang masingmasing negara diberi tanggung jawab menyiapkan cadangan dalam jumlah tertentu.

Sedangkan Jepang, Cina, dan Korea Selatan menyiapkan beras lebih dan 200 ribu ton dan selebihnya disiapkan masing-masing negara ASEAN. “Indonesia diminta bertanggung jawab menyiapkan cadangan beras 12 ribu ton, tapi kita siap hingga 25 ribu ton.”

Menurut Suswono, kesiapan ASEAN untuk memenuhi cadangan beras itu diharapkan dapat menjadi salah satu rekomendasi penyelenggaraan KTT ASEAN kali ini. Dan, diharapkan akan ditandatangani pada pertemuan ke-33 AMAF pada Oktober 2011 di Jakarta.

Koran Republika 5 Mei 2011
 
Last edited by a moderator:
Re: Asean Sorot Stok Pangan

Komentar masyarakat mengenai KTT Asean


Pengondisan investasi
D ORATMANGUN DIRJEN ASEAN KEMLU RI

Bagaimana Indonesia memanfaatkan KTT ASEAN kali ini?
Untuk jangka pendek, kalau kondisi regional dan nasional aman, investasi ke Indonesia akan mudah masuk sehingga ekonomi sehingga nasional akan berkembang pesat. Sekarang ml banyak kerja sama regional berkembang di kawasan Asia. ASEAN tidak perlu memiliki kesamaan sikap dalam menanggapi semua isu yang muncul, tapi dengan banyaknya kesamaan kita bisa bergabung..








HENDRI SAPARINI DIREKTUR ECONIT
Pastikan Dulu Kita Siap

Apa goal KTT ke-18
ASEAN dari segi ekonomi?
Ini untuk pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN atau ASEAN Economic Community (AEC) 2015. AEC goalnya dua, yakni penyatuan pasar dan production base (basis produksi). Kita harus cermat melihat benefit dan memastikan atau menegosiasikan kesiapannya, karena ASEAN akan menjalin kemitraan dengan Jepang, Australia, Uni Eropa. Kita jangan hanya terseret arus liberalisasi yang justru merugikan sendiri.•


Koran Republika 5 Mei 2011
 
[Opini] Agenda Mendesak ASEAN

Oleh : M Zaki Roushon Fikri
Alumnus Program S2 Hubungan
Internasional UGM

Menjelang digelarnya KTT ASEAN ke-18 pada 7-8 Mei 2011, konflik perbatasan kembali terjadi antara Thailand dan Kamboja yang memperebutkan Kuil Preah Vihear. Konflik antara Thailand dan Kamboja ini kembali terjadi setelah pada 2008 kedua negara terlibat dalam konflik berdarah yang menimbulkan korban Jiwa. Selain Thailand dan Kamboja, Indonesia dan Malaysia adalah negara anggota ASEAN yang sering terlibat konflik di perbatasan. Seperti saat petugas menangkap dua kapal nelayan Malaysia yang menangkap ikan di perairan Indonesia namun dihalang-halangi oleh petugas Malaysia, dan ketegangan yang terjadi di Blok Ambalat.
Ketegangan di perbatasan negara-negara ASEAN telah terjadi sejak lama, bahkan perundingan perbatasan tentang landas kontinen Indonesia-Malaysia yang terkait dengan Pulau Sipadan dan Ligitan telah dimulai sejak 1969 setelah Malaysia secara sepihak memasukkan Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan ke dalam wilayahnya.

Beberapa bulan setelah kasus Sipadan—Ligitan, perseteman Indonesia-Malaysia kembali memanas dengan munculnya kasus Blok Ambalat, di mana terjadi overlapping kegiatan eksplorasi minyak antara Pertamina dan Petronas (Mustaf a Abubakar, 2006). Bahkan, selama Maret-April 2005, baik Indonesia maupun Malaysia telah melakukan show of force kekuatan muter masing-masing di perbatasan.

Sebagai organisasi regional yang didirikan untuk meningkatkan perdamaian dan stabilitas kawasan, ASEAN tidak mampu mencegah konflik antarnegara anggotanya. Hal ini disebabkan karena ASEAN hanya bisa memenuhi dua unsur dan tiga unsur regionalisme. Unsur regionalisme yang pertama adalah region, yaitu adanya pengalaman sejarah yang sama dan rasa memiliki masalah yang sama di antara kelompok negara dalam wilayah yang berdekatan, Negara-negara anggota ASEAN kecuali Thailand memiliki pengalaman sejarah yang sama, yaitu sebagai negara yang pernah dijajah oleh negara lain.

Kesamaan pengalaman pahit ini membuat lima negara pendiri ASEAN memiliki masalah yang sama, dan duduk bersama untuk menyusun dan menyetujui deklarasi Bangkok pada 1967. Namun, pengalaman pahit ini membuat kedaulatan menjadi isu yang sangat sensitif bagi negara anggota ASEAN, dan dalam perkembangannya ASEAN menjadi organisasi yang relatif lemah karena perjanjian-perjanjian ASEAN hanya mengikat secara normatif namun tidak mengikat secara hukum, karena negara-negara anggota ASEAN tidak bersedia menyerahkan sebagian kedaulatannya kepada ASEAN.

Unsur kedua adalah regionalization, yang merupakan sebuah proses menuju terciptanya kerja sama regional di berbagai bidang dalam satu kawasan. Proses ini ditandai oleh interaksi dengan negara yang berada di region, yang sama lebih intensif dibandingkan dengan negara di luar region. Unsur kedua ini telah dipenuhi ASEAN, terbukti dengan intensifnya pertemuan-pertemuan para pemimpin ASEAN. Bahkan, Indonesia akan menjadi tuan rumah KTT ASEAN ke-18 yang akan diselenggarakanpada 7-8 mei 2011.

Unsur ketiga adalah regionalism, yaitu terciptanya organisasi yang memberi bentuk terhadap region di dalam sebuah legal dan institutional sense, dan memiliki aturan main yang dipatuhi oleh negara-negara di dalam region tersebut. Sebagai organisasi kawasan, ASEAN tidak memiliki aturan main yang mengikat untuk menyelesaikan konffikkonflik yang terjadi antaranggotanya.

Sejarah mencatat bahwa konflik perbatasan yang terjadi antara negara-negara anggota ASEAN biasanya diselesaikan secara bilateral atau mengundang pihak ketiga di luar ASEAN. Seperti kasus Sipadan-Ligitan yang diselesaikan oleh Mahkamah Internasional, dan konflik Malaysia-Filipina sejak 1970-an yang dimediasi oleh Thailand kemudian digantikan oleh Indonesia.

Salah satu tujuan dibentuknya ASEAN seperti yang trcantum dalam Deklarasi Bangkok adalah untuk meningkatkan perdamaian dan stabilitas kawasan dengan jalan rnenghorrnati keadilan dan tertib hukum di dalarn hubungan antara negara-negara di kawasan, serta mematuhi prinsip-prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa. Bab VIII Piagam ASEAN pun menyatakan bahwa negara-negara anggota ASEAN untuk menyelesaikan sengketa secara damai melalui dialog, konsultasi, dan negosiasi.

Negara-negara anggota yang terlibat dalam suatu sengketa dapat menyelesaikan sengketanya dengan mekanisme jasa-jasa baik, konsiliasi, atau mediasi, dan meminta kepada pemimpin ASEAN atau sekjen ASEAN untuk menyediakan mekanisme tersebut. Sayangnya, Pasal 20 Piagam ASEAN tidak mengatur lebih rinci mengenai keputusan apa saja yang dapat diambil oleh KTT untuk menangani kasus tersebut. Dengan demikian mungkin saja terjadi para pemimpin ASEAN memutuskan untuk tidak mengambil tindakan tegas untuk menyelesaikan kasus tersebut.

Bertepatan dengan KTT ASEAN yang akan diselenggarakan pada 7-8 Mei 2011, merevisi Piagam ASEAN menjadi sebuah perjanjian yang mengikat secara hukum, baik persoalan perbatasan antara negara anggota maupun tata cara penyelesaiannya, dan merupakan salah satu agenda mendesak yang harus dilakukan para pemimpin ASEAN. Sehingga, ASEAN bisa menyelesaikan konflik yang terjadi antara negara anggota, dan ke depannya tidak ada lagi konflik yang terjadi antara negara anggota di perbatasan. Dan, cita-cita menjadikan ASEAN organisasi kawasan yang bersatu layaknya Uni Eropa dapat menjadi kenyataan.•

Koran Republika 5 Mei 2011
 
RI Kirim Tim ke Thailand-Kamboja

RI Kirim Tim ke Thailand-Kamboja

Oleh : Hiru Muhammad
Thailand mengajukan syarat penarikan pasukan Kamboja.

JAKARTA — Pemerintah Indonesia akan segera mengirimkan tim untuk meninjau konflik perbatasan antara Kamboja dan Thailand. Menyusul telah disetujuinya kerangka acuan (term of reference/TOR) yang diajukan Indonesia mengenai pengiriman peninjau ke daerah perbatasan oleh kedua negara yang sedang bersengketa itu.

Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa usai bertemu dengan Menteri Luar Negeri Kamboja for Namhong dan Menteri Luar Negeri Thailand Kasit Piromya di sela-sela acara KTT ASEAN ke-18 di Balai Sidang Jakarta, Jumat (6/5). “Kamboja sudah mengirimkan pernyataan formal melalui nota diplomatik bahwa mereka menyetujui TOR yang diajukan Indonesia. Thailand juga menyatakan setuju, namun belum secara formal,” ujarnya.

Pengiriman tim peninjau itu merupakan bentuk konkret dart TOR yang telah disepakati kedua pihak, sehingga tidak ada penindingan lanjutan soal TOR. Karena itu, Indonesia berupaya memfokuskan implementasi TOR tersebut di lapangan. Termasuk menentukan kapan tim peninjau dapat mulai menjalankan tugasnya di lapangan. Menurut Marty, yang menjadi fokus sekarang adalah bagaimana merealisasikan komitmen Thailand dan Kamboja mngenai pengiriman peninjau ke daerah perbatasan. Tim peninjau dari Indonesia ini, terangnya, akan terdiri dari 30 orang. Masing-masing 15 orang dikirim ke Thailand dan 15 lainnya ke Kamboja. Dari 30 orang ini, 14 di antaranya merupakan anggota TM dan seorang dan Kementerian Luar Negeri Indonesia.

“Seperti yang Anda tahu, Thailand memiliki pemahaman sendiri mengenai suasana kondusif yang diinginkan, begitu juga dengan Kamboja. Jadi, dalam clua han mi (KTT ASEAN ke-iB) saya mungkin akan bertemu dengan menlu dua negara untuk mencoba memperjuangkan titik temu mengenai pengiriman tim peninjau Indonesia ke perbatasan,” paparnya.

Marty menyatakan, penghargaannya terhadap komitmen Thailand dan Kamboja untuk meneruskan jalan diplomasi untuk memecahkan masalah perbatasan. Karena itu, menuruthya, penundaan pengiriman tim peninjau Indonesia ke perbatasan Thailand-Kamboja akan berdampak negatif pada upaya perdamaian dua negara tersebut.

“Penundaan akan memunculkan kemungkinan untuk terjadinya konflik lagi di perbatasan. Ini yang kita ingin hindari. Maka dari itu, perlu ada tim peninjau hidependen di perbatasan,” ujar dia. Penempatan tim peninjau, tambahnya, juga membantu memberi rasa kepercayaan antara Thailand dan Kamboja.

Namun, penempatan tim peninjau itu, ungkap Marty, masih harus menunggu dipenulilnya persyaratan yang diminta Thailand kepada Kamboja. “Thailand meminta ditariknya pasukan Kamboja di lapangan terlebih dahulu sebelum tim dari Indonesia tiba,” kata dia.

Mengenai isu penarikan pasukan, Marty menilai, hal itu bisa dibicarakan di tingkat Komite Jenderal Perbatasan Thailand-Kamboja (GBC). “Mungkin tidak bisa diselesaikan dalam dua hari KTT ASEAN di sini. Tapi, saya yakin ada titik temu asalkan ada kemauan politik,” ujarnya. Namun, citegaskan Marty; Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2011 akan kembali duduk bersama dengan Thailand dan Kamboja dalam beberapa hari ke depan untuk membahas permintaan Thailand tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Menlu Kamboja Hon Namhong menyampaikan ucapan terima kasihnya atas upaya gigih yang dilakukan Indonesia selaku ketua ASEAN saat ini dalam membantu memfasilitasi penyelesaian konflik perbatasan Thailand-Kamboja.

Sumber : antara & republika 7 mei 2011, nidia zuraya
 
Last edited:
Menteri Ekonomi ASEAN Perkuat Sektor UKM

Menteri Ekonomi ASEAN Perkuat Sektor UKM​

Oleh : Hiru Muhammad

JAKARTA tcomunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Communlty/AEC) sepakat memperkuat sektor usaha kecil menengah (UKM) di kawasan ASEAN untuk meningkatkan daya saing perusahaan.

“Memaksimalkan potensi UKM se-ASEAN dengan memberikan kebijakan berupa perlakuan khusus menjadi hal penting untuk direalisasikan dalam rangka menuju integrasi ekonomi ASEAN,” kata Menteri Perdagangan RI Mari Elka Pangestu saat memimpin Preparatory Meeting of ASEAN Economic Ministers (AEM) di Balai Sidang Jakarta, Jumat (6/5).

Dalam rapat tersebut, seluruh perwakilan negara ASEAN sepakat bahwa dengan peningkatan kapasitas UKM diharapkan dapat mengambil peran dalam ekonomi kawasan di masa mendatang. “Perlu kebersamaan untuk terus mendorong partisipasi UKM dalam memanfaatkan iritegrasi ekonomi ASEAN, karena terbukti kelompok ini memberi kontribusi signifikan dalam menopang perekonomian regional,” ujar Mari seperti dilansir kantor berita Antara.

Sejak 2010, Menteri UKM dan terkait UKM negara ASEAN sudah membuat Rencana Induk Pengembangan UKM, yang dilanjutkan dengan pembentukan Badan Penasihat UKM pada 2011. Hasil kesepakatan Preparatory Meeting of AEM mi, terang Marl, akan ditindaklanjuti dalam forum ASEAN Economic Ministry Meeting pada Agustus 2011 mendatang. “Kita akan bertemu dengan mereka path Agustus 2011 untuk menindaklanjuti konsep penguatan UKM.”

Mari menuturkan, setidaknya terdapat delapan rekomendasi yang akan menjadi fokus pembahasan dalam pengembatigan UKM seASEAN. Pertama, mengembangkan kebijakan peningkatan UKM ASEAN. Kedua, meningkatkan standardisasi bisnis UKM. Ketiga, membangun sistem mnformasi ASEAN untuk mempercepat penyesuaian bisnis.

Selanjutnya, keempat implementasi program dan inisiasi UKM. Kelima, pengembangan program pembiayaan UKM berjaminan kecil Keenam, pembentukan penasihat bisnis dan jasa manajemen keuangan. Ketujuh, peningkatan kemampuan teknis UKM. Dan kedelapan, integrasi UKM dalam jaringan produk-produk regional ASEAN.

Dalam kesempatan sama, Menko Perekonomian RI Hatta Rajasa menuturkan, ada tiga hal yang dapat mendorong sektor UKM. Yakni, kemudahan memperoleh modal usaha dan pemasaran produk serta peningkatan kapasitas produksi dengan mutu yang terjaga.

Ia berharap ketiga masalah 13KM mi dapat menjadi masukan bagi pembentukan Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community). Mengingat potensi pasar yang cukup besar di kawasan ASEAN bagi sektor UKM.

Sumber : Koran Republika, nidia zuraya
 
Last edited:
Pengemis Pun Kena Razia

Pengemis Pun Kena Razia



JAKARTA — Menjelang pelaksanaan KTT ke—18 ASEAN pada 7-8 Mei 2011, Satpol PP DKI Jakarta menertibkan penyandang masalah kesejahteraan masyarakat (PMKS), pedagang kaki jima (PKL), spanduk, dan umbul-umbul liar. Penertiban dilakukan sepanjang jalur yang akan dilewati delegasi dan kepala negara ASEAN yang hadir dalam acara yang diselenggarakan di Jakarta Convention Centre tersebut.

Kepala Satpol PP DKI Jakarta Effendi Anas menyatakan, penertiban spanduk dan umbul-umbul yang mengganggu ketertiban dilakukan sejak tiga hari lalu.

Begitu pula PKL dan PMKS di sekitar Senayan, hingga 9 Mei mendatang, kawasan tersebut disterilkan. ‘Umbul-umbul dan spanduk yang tak ada kaitannya dengan KTT dibersihkan. Pengemis dan PKL juga,” ujar Effendi di Balai Kota, Jumat (6/5).

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga terus berbenahdiri untuk menyukseskan acara ini. Itu terlihat dari sejumlah petugas kebersihan yang sibuk membersihkan jalan.


Sumber : Republika, nidia zuraya
 
Pengalihan Jalur Truk Diperpanjang

Pengalihan Jalur Truk Diperpanjang​

JAKARTA — Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jaya Irjen Pol Sutarman mengatakan bahwa pengalihan jalur truk, saat pelaksanaan KTT ke-18 ASEAN akan diperpanjang. “Pengalihan jalur truk saat KTT ASEAN ini dilaksanakan ternyata mengurangi kemacetan,” katanya ketika ditemui di Balai Sidang Jakarta, Jum'at (6/5).

Selama berlangsungnya KTT ASEAN, Polda Metro Jaya, kata Sutarman, masih akan melakukan pengalihan truk untuk masuk kota dan belum melakukan pembatasan waktu jalur kendaraan. Pengalihan arus juga diberlakukan terhadap kendaraan barang agar tidak masuk ke dalam kota tapi langsung menuju Tanjung Priok, Cikampek, dan Cilincing. “Memang kemarin sempat terjadi penumpukan kendaraan barang menuju ke luar kota, tapi dalam kota lancar dan kemacetan berkurang,” kata Sutarman.

“Saya harapkan agar masyarakat memaklumi, karena yang datang adalah tamu-tamu negara yang harus kita hormati dan layani, sementara itu untuk situasinya aman,” tambah dia.

Sumber : antara/republika, nidia zuraya
 
Re: Pengemis Pun Kena Razia

Pengemis Pun Kena Razia



JAKARTA — Menjelang pelaksanaan KTT ke—18 ASEAN pada 7-8 Mei 2011, Satpol PP DKI Jakarta menertibkan penyandang masalah kesejahteraan masyarakat (PMKS), pedagang kaki jima (PKL), spanduk, dan umbul-umbul liar. Penertiban dilakukan sepanjang jalur yang akan dilewati delegasi dan kepala negara ASEAN yang hadir dalam acara yang diselenggarakan di Jakarta Convention Centre tersebut.

Kepala Satpol PP DKI Jakarta Effendi Anas menyatakan, penertiban spanduk dan umbul-umbul yang mengganggu ketertiban dilakukan sejak tiga hari lalu.

Begitu pula PKL dan PMKS di sekitar Senayan, hingga 9 Mei mendatang, kawasan tersebut disterilkan. ‘Umbul-umbul dan spanduk yang tak ada kaitannya dengan KTT dibersihkan. Pengemis dan PKL juga,” ujar Effendi di Balai Kota, Jumat (6/5).

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga terus berbenahdiri untuk menyukseskan acara ini. Itu terlihat dari sejumlah petugas kebersihan yang sibuk membersihkan jalan.


Sumber : Republika, nidia zuraya

d harapkan jgn hanya menjelang KTT aja ada penertiban PKL tp seterusnya ada penertiban agar sekitar Senayan selalu terlihat rapi dan bersih
 
KTT ASEAN-UNI EROPA, SBY: Indonesia Bisa Masuk 10 Besar Ekonoini Dunia





JAKARTA — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) optiinistis Indonesia akan masuk dalam kelomp0k 10 negara ekonoini terbesar di dunia, sekalipun tidak menyebutkan dengan pasti kapan hal itu akan terwujud. “Indonesia sekarang berada di peringkat ke-17 perekonoinian terbesar di dunia. Namun, target kaini adalah masuk dalam 10 besar” kata Presiden dalam pembukaan KTT Bisnis ASEAN-Uni Eropa di Balai Sidang Jakarta, Kainis (5/5/2011).

Ia menegaskan bahwa optiinisme Indonesia itu salah satunya didukung prediksi IMF, yang menyebutkan ekonoini Indonesia akan lebih besar dari Australia dalam waktu kurang dari satu dasawarsa.

Kepala Negara kemudian menyebutkan indikator-indikator ketahanan ekonoini Indonesia, antara lain, di saat dunia masih berjuang untuk pulih dari krisis, ekonoini Indonesia tumbuh sebesar 4,5 persen pada 2008 dan 6,1 persen pada 2010. “Tahun ini kaini menargetkan sekitar 6,3 persen. Dan, bahkan ada prediksi pertumbuhan ekonoini mencapai 7,7 persen pada 2014.”

Ekspor Indonesia, kata Presiden, diperkirakan mencapai hampir sekitar 200 iniliar dolar AS tahun ini atau meningkat dua kali lipat dan 2006. Sementara itu, cadangan devisa Indonesia lebih dari 100 iniliar dolar AS, yang tertinggi dalam sejarah.

Indonesia, menurut SBY, juga berhasil menjaga inflasi setelah adanya tekanan akibat kenaikan harga pangan tahun lalu. Kaini juga menjaga dengan hati-hati kebijakan fiskal dengan defisit di bawah 2 persen,” tambahnya.

Pada kesempatan itu, SBY juga mengatakan perlunya peningkatan hubungan ekonoini antara ASEAN dan Uni Eropa (UE) dalam kerangka perjanjian kerja sama ekonoini yang lebih formal dan terintegrasi. UE merupakan partner perdagangan kedua terbesar bagi ASEAN dan meiniliki investor terbanyak.

Sementara ASEAN, tanjut SBY, adalah initra dagang terbesar kelima UE.
ASEAN, lanjut SBY, telah melakukan berbagai langkah dalam upaya integrasi. Jika pada penandatanganan ASEAN Community 2003 lalu postur perkonoinian ASEAN baru sebesar 700 iniliar dolar AS, pada 2009 sudah 2,9 triliun dolar AS. Bila memasukkan enam negara partner yang sudah mempunyai perjanjian perdagangan dengan ASEAN, seperti Jepang, Cina, Korea, India, Australia, dan Selandia Baru, nilai secara keseluruhan mencapal 15 triliun dolar AS. Jumlah ini sama dengan postur ekonoini UE dan Amerika Serikat.

Koinisioner Perdagangan Uni Eropa Karel De Gucht mengatakan, pertemuan antara UE dan ASEAN merupakan yang pertama ka Pihaknya tentu berharap dapat meningkatkan hubungan perdagangan di atara komunitas. Sekarang harus ditentukan langkah apa yang harus dilakukan buat kedua wilayah," jelasnya

Sumber : Antara/Republika, 7 mai 2011, nidia zuraya/Teguh Firmansyah
 
Back
Top