Seputar Gempa 8,9 Skala Richter Yang Melanda Jepang

Ini Pusat Informasi WNI Korban Gempa Jepang
Ada 414 WNI di pusat gempa yang belum diketahui nasibnya. Lebih 30 ribu WNI ada di Jepang.
Jum'at, 11 Maret 2011, 20:40 WIB

VIVAnews - Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Michael Tene, mengatakan, ada 414 warga Indonesia yang ada di pusat gempa yakni di Iwate, Ibu Kota Miyagi. Kawasan bencana yang cukup parah.

Belum diketahui nasib mereka. Meski terhambat komunikasi, pemerintah Indonesia terus berupaya memantau keadaan warga Indonesia di sana.

Menurut Michael, saat ini komunikasi yang dilakukan dari Jakarta ke Jepang hanya bisa melalui Tokyo lewat hotline khusus. Sementara komunikasi dari Jakarta ke daerah lain tidak bisa dilakukan. "Sehingga belum diketahui berapa banyak bantuan yang dibutuhkan," kata Michael.

Menurut catatan Kemlu, jumlah warga Indonesia yang berada di wilayah KBRI Tokyo dan beberapa daerah di sekitarnya mencapai 24.750 orang. Sedangkan di KJRI Osaka, terdapat 6.767 orang. Mereka terdiri dari para pekerja formal, pekerja profesional, anak buah kapal, dan mahasiswa.

Pemerintah Indonesia menghimbau kepada seluruh Warga Negara Indonesia yang berada di Jepang dapat berkoordinasi dengan Perwakilan RI di Jepang melalui nomor-nomor di bawah ini :

KBRI Tokyo : +819031324994
KJRI Osaka : +81662529827

Selain itu, masyarakat dapat pula menghubungi Kementerian Luar Negeri melalui nomor-nomor dibawah ini :

Situation room Kementerian Luar Negeri: +6221 351 0409
Direktorat PWNI dan BHI : +62 899 8449342
Direktorat Asia Timur dan Pasifik : +62 821 2446 9694

Sementara itu, Garuda Indonesia tetap membuka layanan penerbangan ke tiga kota di Jepang, yakni Tokyo, Nagoya, dan Osaka. Ini menyusul gempa bumi 8,9 Skala Richter yang mengguncang Jepang Jumat siang, waktu setempat.

Humas Garuda Indonesia, Pujobroto, mengatakan bahwa Bandara Narita di Tokyo yang sempat tutup sesaat usai gempa dahsyat itu sudah kembali dibuka.

"Bandara Narita Tokyo telah dinyatakan dibuka kembali pada pukul 19.00 waktu setempat," katanya dalam pernyataan tertulis kepada VIVAnews, Jumat, 11 Maret 2011.

Penerbangan ke Tokyo dilakukan setiap hari dari Jakarta dan Denpasar. Tujuan Osaka setiap hari dari Denpasar, dan ke Nagoya tiga kali seminggu dari Denpasar, pada Senin, Kamis, dan Sabtu.
• VIVAnews
 
Air Laut Surut Drastis, Warga Papua Panik
Papua merupakan kawasan yang terancam tsunami malam ini.
Jum'at, 11 Maret 2011, 19:54 WIB


VIVAnews - Gempa bumi yang berpusat di kawasan Jepang diperkirakan memicu gelombang tsunami yang menjalar ke lebih 50 kawasan di dunia, termasuk Indonesia. Papua, Biak, Maluku Utara, Maluku, Sulawesi Utara merupakan beberapa kawasan yang terancam.

Warga yang mendengar informasi itu mulai panik saat melihat air laut surut lebih 10 meter dari bibir pantai, sekitar pukul 19.00 WIB, atau 21.00 WIT, Jumat, 11 Maret 2011.

Apalagi menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, gelombang tsunami diperkirakan tiba di kawasan Timur Indonesia sekitar pukul 18.30 WIB.

Menyaksikan surutnya air laut sebagai tanda tsunami, warga di sekitar kawasan Jayapura berlarian ke dataran tinggi. Sirine tanda bahaya juga meraung. Sejumlah petugas pun mengerahkan pasukan mengevakuasi warga yang masih berada di sekitar bibir pantai.

Staf Khusus Presiden Bidang Bencana, Andi Arief, mengimbau agar warga di sekitar daerah yang terancam tsunami tak perlu panik. Warga hanya perlu menjauh dari bibir pantai sebagai antisipasi. Sebab, diperkirakan gelombang tsunami hanya sekitar 0,5 sampai 1 meter.

Gempa yang berpusat di 130 km sebelah timur Sendai, Honshu, atau 373 km tenggara Tokyo pada kedalaman 24 km itu menghasilkan gelombang tsunami sekitar 4-6 meter yang menyapu kawasan pesisir Timur Laut Jepang. Tsunami itu menghanyutkan sejumlah kapal hingga ke daratan. Sejumlah bangunan juga hancur terseret arus.

Sementara di beberapa kota di Jepang, termasuk Tokyo, gempa juga meruntuhkan sejumlah bangunan dan menimbun sejumlah penghuninya. Sejauh ini, jumlah korban yang terdata 19 orang dan diperkirakan terus bertambah. (kd)
• VIVAnews
 
Bandara Internasional Narita Tutup
Semua penumpang dan pengunjung dievakuasi keluar gedung.
Jum'at, 11 Maret 2011, 18:35 WIB


VIVAnews - Gempa besar disusul gelombang tsunami membuat pemerintah terpaksa menutup beberapa bandara, termasuk bandara internasional Jepang, Narita. Berbagai penerbangan yang seharusnya mendarat di bandara ini terpaksa tertahan atau mengambil jalur lain.

Dilansir dari kantor berita Kyodo, Jumat, 11 Maret 2011, bandara Narita yang merupakan gerbang internasional memasuki Jepang terpaksa ditutup untuk semua penerbangan. Semua penumpang dan pengunjung dievakuasi keluar gedung.

Bandara Ibaraki, terletak 80 kilometer dari Tokyo, atapnya runtuh diguncang gempa. Padahal bandara ini baru dibuka selama satu tahun. Dua dari empat jalur landasan pacu bandara Haneda, bandara tersibuk di Jepang, tidak bisa digunakan akibat rusak.

Akibat penutupan ini, penerbangan internasional banyak yang tertahan atau merubah jalur penerbangan. Seperti dilansir dari laman Inquirer, dua penerbangan ke bandara Narita terpaksa ditahan di bandara internasional Ninoy Aquino, Manila, Filipina.

Keduanya dijadwalkan mendarat di Narita pada pukul 14.50. Mereka baru akan diperbolehkan kembali melanjutkan perjalanan ke Narita setelah pihak bandara Jepang mengeluarkan pengumuman keadaan aman.

Dua pesawat maskapai Singapore Airlines yang rencananya mendarat di bandara Narita, terpaksa mengubah jalurnya dengan mendarat di bandara Haneda dan Fukuoka. Maskapai British Airlines juga dilaporkan membatalkan penerbangan hariannya dari bandara Heathrow ke Narita.

Gempa 8,9 skala richter di Jepang, pada pukul dua waktu setempat mengakibatkan tsunami yang menghantam daerah pesisir timur dan utara pulau utama, Honshu. Selain bandara, stasiun kereta dan beberapa jalur kereta tidak bisa digunakan dan terpaksa ditutup.

Dilansir dari laman Business Spectator, pabrik-pabrik raksasa penyumbang perekonomian besar Jepang juga terpaksa berhenti berproduksi. Di antaranya adalah Sony, yang menutup enam pabriknya. Pabrik produksi suku cadang Toyota terpaksa berhenti beroperasi. Nissan Motor, menutup empat pabriknya, dan Honda juga menghentikan operasi setelah dua orang karyawannya tewas tertimpa atap yang runtuh. (adi)
• VIVAnews
 
Garuda Tetap Layani Penerbangan ke Jepang
Garuda memastikan dua penerbangan Garuda hari ini dari Jepang sudah tiba di Tanah Air.
Jum'at, 11 Maret 2011, 20:05 WIB


VIVAnews - PT Garuda Indonesia Tbk memastikan tetap melayani penerbangan dengan tujuan sejumlah kota di Jepang meski gempa yang diikuti tsunami melanda Negara Matahari Terbit itu.

Kepastian masih beroperasinya rute penerbangan ke kota-kota di Jepang itu diperoleh setelah pengelola Bandar Udara (Bandara) Narita, Tokyo, Jepang memutuskan membuka kembali pelayanan untuk penerbangan bagi pesawat-pesawat terbang komersial.

"Berkaitan dengan gempa yang terjadi, bandara Narita Tokyo sempat dinyatakan ditutup, namun saat ini Bandara Narita Tokyo telah dinyatakan dibuka kembali pada pukul 19.00 waktu setempat," kata Corporate Secretary Garuda Indonesia Pujobroto dalam keterangan pers yang diterima VIVAnews.com di Jakarta, Jumat, 11 Maret 2011.

Menurut Pujobroto, kepastian pembukaan kembali Bandara Narita membuat jadwal penerbangan Garuda pada hari ini akan tetap terlayani. Dijadwalkan, Garuda akan menerbangkan sebanyak dua pesawat tujuan Jakarta ke Tokyo dan Denpasar ke Tokyo masing-masing pada 23.50 WIB.

Selain penerbangan tujuan Narita, Garuda juga memastikan jadwal penerbangan ke kota lain di Jepang seperti Osaka dan Nagoya tetap berjalan normal. Penerbangan Garuda dari Jakarta ke Tokyo, Osaka dan Nagoya hari ini rencananya berangkat dari Jakarta dan Denpasar pada tengah malam (pukul 23.55 WIB), dan tiba di Jepang sekitar pukul 9 waktu setempat.

Pihak Garuda juga memastikan, dua penerbangan Garuda hari ini dari Jepang sudah tiba di Tanah Air. Kedua penerbangan itu adalah pesawat dengan tujuan Tokyo ke Jakarta yang tiba di Jakarta pukul 17.50 WIB dan Tokyo-Denpasar yang telah tiba di Denpasar pukul 17.50 WIB. (adi)
• VIVAnews
 
Tsunami Jepang Tidak Sampai ke Pulau Jawa
Hempasan gelombang perairan akibat pengaruh tsunami Jepang tidak besar.
Jum'at, 11 Maret 2011, 19:05 WIB


VIVAnews - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Surabaya menyampaikan tsunami yang menyapu Jepang tidak berdampak sampai Pulau Jawa. Tsunami hanya berdampak pada Indonesia bagian timur.

"Untuk Pulau Jawa dipastikan aman. Selain jaraknya dengan Jepang sangat jauh, juga terhalang banyaknya hamparan pulau," kata Prakirawan BMKG Juanda Surabaya, Teguh Tri Susanto, Jumat 11 Maret 2011.

Teguh menjelaskan, tsunami Jepang akan berdampak pada sejumlah wilayah di Indonesia bagian timur. Di antaranya wilayah Papua Utara, Sulawesi Utara, Maluku Utara dan sejumlah wilayah terdekatnya.

Teguh menjelaskan, sejumlah wilayah di bagian timur yang terimbas yakni Sorong, Jayapura, Manokwari, dan Biak. "Prakiraannya sekitar pukul 18.00 WIB," lanjutnya.

Namun, masyarakat diminta tidak panik. Karena hempasan gelombang perairan akibat pengaruh tsunami di kawasan tersebut tidak besar. Itu karena jarak antara Jepang dan wilayah Indonesia sangat jauh.

Selain itu, Teguh juga menyatakan bahwa jalur pelayaran dan penerbangan dari dan ke Surabaya kondusif. "Untuk pelayaran dan penerbangan di wilayah Jatim hingga saat ini masih kondusif. Namun, masyarakat dihimbau untuk tetap waspada, terkait adanya hujan lebat dan badai yang melanda sebagian besar wilayah di Jatim," ujarnya. (adi)

Laporan: Tudji Martudji | Surabaya
• VIVAnews
 
Reaktor Fukushima Aman
Metro TVOleh Metro TV News | Metro TV – Jum, 11 Mar 2011 23.32 WIB

Metrotvnews.com, Tokyo: Ribuan penduduk yang dekat dengan reaktor nuklir dievakuasi setelah terjadinya gempa besar di Jepang dengan kekuatan 8,9 skala Richter, Jumat (11/3). Tetapi pihak berwenang menyatakan reaktor nuklir itu dalam kondisi aman dan tidak terjadi kebocoran.

Aparat berwenang setempat menyatakan pula, kondisi sistem pendingin reaktor tidak dalam kondisi kritis. Demikian pula tidak ditemukan bocoran radiasi, setelah gempa terbesar dalam sejarah panjang Negeri Sakura itu.

Para ahli menyatakan, reaktor Fukushima, berjarak 240 kilometer di utara Ibu Kota Jepang, Tokyo, dikatakan bahaya jika suhu reaktor terus meninggi. Tetapi tanda bahaya itu tidak muncul sehingga reaktor dinyatakan aman. (Reuters/MI/RIE)
 
Toyota dan Nissan Hentikan Operasi di Tochigi
Dua orang tewas tertindih reruntuhan langit-langit di satu pabrik Honda Motor Co.
Jum'at, 11 Maret 2011, 20:38 WIB


VIVAnews - Pabrik-pabrik otomotif, elektronik, dan kilang tutup di sebagian besar Jepang menyusul terjadinya gempa besar dan tsunami besar di negara itu, Jumat 11 Maret 2011.

Toyota Motor Corp mengatakan telah menghentikan produksi di dua pabrik perakitan di daerah tersebut. Sementara itu, Nissan Motor Co, produsen mobil terbesar kedua di negeri itu, menghentikan operasi di empat pabriknya.

Kantor berita Jiji Press News melaporkan, Primearth EV Energy Co Ltd, perusahaan patungan antara Panasonic Corp dan Toyota yang membuat baterai untuk kendaraan ramah lingkungan, juga menutup pabriknya. Tingkat kerusakan tidak jelas, namun seorang juru bicara mengatakan, "[Kerusakan] Tampaknya tidak besar."

Sementara itu, Reuters melaporkan, dua orang tewas tertindih reruntuhan langit-langit di satu pabrik Honda Motor Co, di Prefektur Tochigi, sebelah utara Tokyo.

Hokuriku Electric Co juga mengumumkan menghentikan semua reaktor nuklir Onagawa, Jepang. Meski dihentikan, Hokuriku mengatakan, tidak ada kebocoran nuklir pada ketiga reaktor itu.

Electric Power Development (J-Power) juga menghentikan operasi pabrik tenaga panas bumi Isogo di Yokohama, demikian kantor berita Jiji News melaporkan.

Gempa dan tsunami juga telah membakar kilang Chiba Cosmo Oil Co, Tokyo. JX Nippon Oil & Energy Corp menghentikan operasi di tiga kilang di Sendai, Kashima, dan Negishi.

Media Jepang melaporkan kebakaran di pabrik baja JFE Holdings Inc di Chiba. JFE, perusahaan baja dunia terbesar kelima, mengatakan tidak ada dampak besar atas kebakaran itu.
• VIVAnews
 
Tsunami Jepang Sampai di Halmahera
Bitung merupakan salah satu wilayah Indonesia yang menerima imbas gelombang tsunami.
Jum'at, 11 Maret 2011, 20:00 WIB


VIVAnews - Gelombang tsunami di Jepang sudah sampai ke Indonesia. Gelombang tsunami akibat gempa 8,8 skala richter di Iwate, Provinsi Miyagi, Jepang itu sudah sampai ke dua wilayah berbeda di Indonesia.

"Pemuktahiran, tsunami akibat gempa Jepang telah terdeteksi di Bitung (Sulawesi Utara) sekitar pukul 18.50 WIB," tulis keterangan resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang diterima VIVAnews.com, Jumat 11 Maret 2011.

Bitung adalah salah satu wilayah Indonesia yang menerima imbas gelombang tsunami. Untungnya, ketinggian gelombang tsunami yang sampai di Bitung hanya setinggi 0,1 meter atau 10 centimeter.

Titik kedua yang menerima dampak gelombang tsunami dahsyat di Jepang yakni di Halmahera, Maluku Utara. "Gelombang di Halmahera sekitar pukul 19.05 WIB," tulis keterangan BMKG. Ketinggian gelombang tsunami di Halmahera juga beruntung tidak tinggi. Hanya sekitar 0,1 meter atau 10 sentimeter.

Kecilnya dampak gelombang tsunami ke Indonesia seperti diduga ahli kegempaan tektonik jurusan Geologi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Dr Subagyo Pramumijoyo. Menurut Subagyo, penduduk Indonesia tidak perlu panik terhadap bencana ini.

"Karena diperkirakan kekuatan tsunami itu akan berkurang ketika sampai di Papua. Banyaknya pulau lain di antara Jepang dan Papua seperti Filipina, dapat memecah kekuatan tsunami. Jauhnya jarak Jepang Indonesia juga berpengaruh," kata Subagyo kepada VIVAnews.com, Jumat 11 Maret 2011.
• VIVAnews
 
Pemerintah Siapkan Tenda-Tenda Darurat
Liputan 6Liputan 6 – Sab, 12 Mar 2011 00.45 WIB


Liputan6.com, Tokyo: Perdana Menteri Jepang Naoto Kan dan menteri kabinetnya berkumpul di Kantor Perdana Menteri, Jumat (11/4), guna membentuk satuan tugas darurat untuk merespon gempa.

Tim tersebut akan mengumpulkan informasi tentang kerusakan dan mempersiapkan terjadinya kemungkinan tsunami susulan.

Gempa berkekuatan 8,9 skala Richter yang menyebabkan terputusnya aliran listrik di beberapa daerah, juga membuat layanan kereta api harus dihentikan. Selain itu, kereta peluru supercepat Shinkansen juga telah menghentikan operasi di seluruh negeri. (Vin)
 
Wisatawan Jepang di Bali Panik
Beberapa masih belum mendapat kabar kondisi keluarga pascagempa.
Jum'at, 11 Maret 2011, 21:33 WIB

VIVAnews – Gempa berkekuatan 8,9 Skala Richter yang mengguncang Jepang membuat panik wisatawan Jepang yang tengah berlibur di Bali. Mereka khawatir dengan keselamatan keluarga di kampung halaman.

Seperti Nanaka wisatawan asal Jepang yang sedang berlibur di kawasan Pantai Kuta. “Saya cukup khawatir. Tapi saya sudah menghubungi keluarga saya di sana dan kondisinya selamat,” ujarnya, Jumat, 11 Maret 2011.

Nanaka mengungkapkan, lokasi tempat tinggal keluarganya saat ini dekat dari pusat tsunami. “Tempat tinggal kami tidak terlalu jauh dari pusat tsunami, sekitar 1,5 jam jarak tempuhnya,” katanya.

Sementara itu, Apik salah seorang pemandu wisata khusus Jepang mengaku sejumlah tamu-tamunya sejak kejadian tsunami di Jepang cukup panik dan berusaha terus-menerus mencoba menghubungi seluruh keluarganya di sana.

“Sejak kejadian yang dilihat di televisi, memang tamu-tamu saya terus mencoba menghubungi keluarganya di sana. Ada yang kesulitan terhubung dan ada yang langsung terhubung,” katanya.

Wisata pantai Kuta sendiri, masih tampak relatif normal dengan aktivitas para wisatawan lokal maupun mancanegara yang sedang menikmati suasana pantai.

Laporan : Peni Widarti| Bali, umi
• VIVAnews
 
Terjadi Gempa Susulan di Jepang
Liputan 6Liputan 6 – 20 menit yang lalu

Liputan6.com, Nagano: Terjadi kembali gempa susulan di Jepang. Guncangan kali ini menimpa Prefektur Nagano dan Niigata, Jepang bagian tengah, Sabtu (12/3) pukul 04.00 waktu setempat atau sekitar pukul 02.00 WIB.

Kekuatan gempa yang mengguncang Prefektur Nagano berkekuatan di atas 6 skala Richter menurut skala Omori Jepang. Sedangkan getaran di Prefektur Niigata di bawah enam skala Richter. Badan Meterologi Jepang mencatat, gempa terukur dalam skala 6,6 di kedalaman 10 kilometer sekitar 170 kilometer utara Tokyo. Gempa mengakibatkan gedung-gedung di Tokyo bergoyang.

Sejak gempa mengguncang lepas pantai timur Jepang, Jumat siang kemarin, telah terjadi lebih dari 50 gempa susulan. Banyak di antaranya yang mencapai angka di atas 6 skala Richter.(AIS)
 
Belum Diketahui Kondisi WNI di Jepang
Liputan 6Liputan 6 – 38 menit yang lalu

Liputan6.com, Jakarta: Hingga Sabtu (12/3) dini hari, belum diketahui kondisi warga Indonesia atau WNI di Jepang usai gempa dan tsunami. Saat ini ada sekitar 31 ribu lebih WNI dan menyebar berbagai kota. Kementerian luar negeri juga masih mendata WNI melalui Kedutaan Besar RI di Tokyo dan Konsulat Jenderal di Osaka.

Gempa diikuti gelombang tsunami yang mengguncang Jepang, Jumat siang kemarin tergolong dahsyat. Guncangan berkekuatan 8,9 skala Richter berpusat di Laut Miyagi menghantam berbagai wilayah di pesisir timur.

Kegiatan warga Jepang hingga semalam sibuk mendapatkan bahan-bahan pokok sebagai bekal mengungsi, terutama mereka di kawasan timur. Berbagai kegiatan ekonomi pun terhenti. Sebagian terpaksa bertahan dan tak mengungsi karena transportasi lumpuh.

Sementara di Tokyo, Jepang puluhan ribu warga tertahan di pusat kota. Penyebab tak lain sarana transportasi seperti kereta bawah tanah dan juga kereta supercepat Shinskansen dihentikan sementara.

Sejumlah warga di Yamagata menyerbu supermarket yang masih buka untuk berburu kebutuhan pokok, meski aliran listrik mati. Sementara di Prefekture Aomori, warga memenuhi lokasi pengungsian seperti sekolah-sekolah dan gedung pemerintahan lain
 
Bendungan di Fukushima Jebol Setelah Gempa
Metro TVOleh Metro TV News | Metro TV – Sab, 12 Mar 2011 00.52 WIB


Metrotvnews.com, Tokyo: Sebuah bendungan di daerah Fukushima, Jepang timurlaut, jebol dan banyak rumah tersapu banjir, kata kantor berita Kyodo, Sabtu, setelah gempa terbesar dalam sejarah negara itu mengakibatkan banyak kematian dan kehancuran.

Gempa 8,9 skala Richter, terbesar ketujuh yang pernah terekam, menimbulkan dinding air raksasa yang menyapu kota Sendai, Jepang timurlaut, dimana polisi menyatakan 200-300 mayat telah ditemukan di kawasan pantai.

Sedikitnya 310 orang tewas dalam gempa dahsyat itu dan tsunami yang terjadi kemudian, kata polisi dan pers.

Pemerintah mengumumkan keadaan darurat tenaga atom dan para pejabat segera mengamankan fasilitas-fasilitas nuklir utama di daerah yang terkena.

Beberapa jam setelah gempa dengan kekuatan menghancurkan itu, televisi menayangkan bola-bola api raksasa yang membubung ke langit malam ketika kebakaran terjadi di sekitar sebuah kompleks petrokimia di Sendai.

Kebakaran besar juga terjadi di sebuah kilang minyak di daerah Iichihara di dekat Tokyo. (Ant/RIE)
 
Dibuka, Layanan Informasi Online Gempa Jepang
Metro TVOleh Metro TV News | Metro TV – Sab, 12 Mar 2011 01.23 WIB

Metrotvnews.com, Jakarta: Kementerian Tenaga kerja dan Transmigrasi melakukan langkah tanggap darurat menghadapi dampak gempa dan tsunami di Jepang. Tujuannya untuk memantau keberadaan dan kondisi peserta magang dan TKI di Jepang.

Bagi yang membutuhkan informasi perkembangan terbaru peserta magang pasca gempa dan tsunami di Jepang, Kemenakertrans membuka layanan informasi online melalui www.pemagangan.com. Dibuka pula, layanan crisis center melalui nomor telepon 0815 744 7776, 0816 164 2613, 0815 187 3081 dan 0815 187 3081.

"Kami atas nama pemerintah menyampaikan keprihatinan atas terjadinya musibah gempa dan tsunami di Jepang," kata Menakertans Muhaimin Iskandar dalam keterangan pers di Jakarta pada Jumat (11/3).

Untuk memantau peserta magang dan TKI yang berada di Jepang, Kemenakertrans berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri. Selain itu, Menakertrans pun menginstruksikan Kepala BNP2TKI memantau keberadaan dan kondisi TKI di Jepang.

Berdasarkan laporan Kepala BNP2TKI kepada Menakertrans, kini di Jepang ada 31.517 WNI. Sebanyak 16.653 orang bekerja pada sektor formal, yang sebagian di antaranya bekerja di bidang industri 14.033 orang dan 1.013 care giver/perawat.

Terkait dengan pemagangan, Menakertrans mengatakan kerja sama program pemagangan di Jepang dilakukan sejak 1993. Program kerja magang di Jepang merupakan kerja sama Kemenakertrans dengan IMM (International Manpower Development of Medium and Small Enterprises) Jepang.

Menurut data Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi saat ini ada sekitar 8.006 tenaga kerja magang Indonesia yang tengah berada di Jepang. Keberadaan mereka tersebar merata di berbagai kota di Jepang, di antaranya Tokyo, Osaka, Sapporo, Nagano, Shinken.(MI/RAS)
 
PBB: 45 Negara Siap Membantu Jepang
Metro TVOleh Metro TV News | Metro TV – 50 menit yang lalu

Metrotvnews.com, Jenewa: Tim-tim pencari dan penyelamat dari lebih dari 45 negara telah siaga. Mereka siap pergi ke Jepang yang dilanda gempa dan tsunami jika negara Asia itu membutuhkan bantuan.

"Lebih dari 68 tim dari lebih dari 45 negara sudah siap," kata Elisabeth Byrs, juru bicara Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), Jumat (11/3). Dia mengatakan ahli OCHA terus mengontak mitra mereka di badan penanganan bencana Jepang.

Tim, yang dimobilisasi di bawah jaringan tanggap bencana PBB, kini mengamati situasi dan siap membantu jika Jepang meminta bantuan, katanya. "PBB siap membantu," kata Byrs.

Tercatat, lebih dari 1.000 orang diyakini tewas dalam gempa besar dan tsunami di sejumlah besar daerah pesisir Pasifik Jepang utara. Gempa dahsyat itu merupakan gempa terkuat yang terekam di kepulauan di Lingkaran Api Pasifik.(Ant/RAS)
 
Kapal AL AS Diperintahkan Menuju Perairan Terbuka
Metro TVOleh Metro TV News | Metro TV – 2 jam 50 menit lalu


Metrotvnews.com, Los Angeles: Satu kapal Angkatan Laut Amerika Serikat di dermaga Los Angeles diperintahkan menuju perairan terbuka, Jumat (11/3). Ini sebuah langkah menghindari tsunami yang melanda Samudra Pasifik.

Kapal USS Dubuque diperintahkan menarik jangkarnya dari Seal Beach dan menuju ke perairan yang lebih aman di Pasifik guna mengantisipasi kedatangan tsunami yang dipicu gempa berkekuatan 8,9 skala Richter di dekat Jepang..

Belum ada pengumuman tentang pergerekan kapal Angkatan Laut AS yang berlabuh di San Diego, California. Lokasin itu merupakan markas dari armada laut Pasifik AS.

Gelombang tsunami pertama diperkirakan tiba di pantai California sekitar pukul 08.30 waktu setempat (23.30 WIB). Pemerintah mengimbau warga untuk meninggalkan wilayah pantai serta peringatan bahwa laut kini dalam status berbahaya.

"Intelijen memprediksi gelombang setinggi satu meter mungkin akan menyapu garis pantai Los Angeles," kata seorang kapten pemadam kebakaran Sam Padilla, seraya menambahkan peningkatan gelombang dapat berlanjut hingga 10-12 jam setelah itu.(Ant/RAS)
 
"Intelijen memprediksi gelombang setinggi satu meter mungkin akan menyapu garis pantai Los Angeles," kata seorang kapten pemadam kebakaran Sam Padilla, seraya menambahkan peningkatan gelombang dapat berlanjut hingga 10-12 jam setelah itu.(Ant/RAS)


Team Pemadam Kebakaran terlibat aktif dalam penanggulangan bencana. Bahkan ucapannya dijadikan redaksi terpercaya dalam pemberitaan. Agakmengherankan ya, apa hubungannya antara api dengan tsunami?:finger:
 
mungkin gempa bisa memicu korsleting listrik sehingga menimbulkan kebakaran, namun d bbrp negara pmdam kbkran tidak hny mnjdi ptgas kbkran sj tp jg mrngkap sbgai tim pnyelamat/sar
 
Back
Top