Administrator
Administrator
Gusti Ngurah Alit, 18, seorang pemuda di Bali membuat heboh kampungnya dengan menyetubuhi seekor sapi betina. Peristiwa aneh tapi nyata itu terjadi di Desa Yeh Embang, Jembrana. “Dia tepergok salah seorang warga kami sedang berdiri telanjang sambil memegangi pantat sapi,”kata Kepala Desa Yeh Embang Ida Bagus Legawa kemarin.
Perbuatan mesum itu dilakukan Ngurah Alit di sebuah tegalan di tepi pantai desa setempat, Minggu(6/6). Akibat perbuatannya, Ngurah Alit digelandang ke kantor desa untuk dimintai keterangan. Pemuda putus sekolah ini mengaku melihat sapi betina yang disetubuhinya itu sebagai gadis muda dan cantik. “Dia memanggil-manggil dan merayu saya lalu saya setubuhi,” ujarnya kepada petugas desa.
Atas peristiwa memalukan itu, kemarin seluruh warga desa menggelar ritual Pecaruan. Dalam ritual sapi betina yang disetubuhi Ngurah Alit dilarung atau ditenggelamkan ke laut. Sedangkan Ngurah Alit hanya dimandikan di laut sebagai simbol pembersihan diri. “Ritual ini untuk membersihkan desa akibat perbuatan kotor itu,” imbuh Legawa.
Selain itu, Ngurah Alit diharuskan membayar denda dengan membayar sebanyak 2.000 biji uang kepeng. Sedangkan pemilik sapi Wayan Yasa mendapat ganti rugi sebesar Rp5 juta. Ganti rugi kepada Wayan Yasa diberikan karena dia telah merelakan sapinya dilarung kelaut.
Sebelumnya kejadian serupa terjadi di Desa Julah, Kecamatan Tejakula, Buleleng, September 2008. Seorang kakek bernama Nengah Sutarya tepergok bersetubuh dengan seekor sapi betina. Saat itu Sutarya mengaku serasa menyebutuhi gadis perawan.
Sumber : Sindo
Perbuatan mesum itu dilakukan Ngurah Alit di sebuah tegalan di tepi pantai desa setempat, Minggu(6/6). Akibat perbuatannya, Ngurah Alit digelandang ke kantor desa untuk dimintai keterangan. Pemuda putus sekolah ini mengaku melihat sapi betina yang disetubuhinya itu sebagai gadis muda dan cantik. “Dia memanggil-manggil dan merayu saya lalu saya setubuhi,” ujarnya kepada petugas desa.
Atas peristiwa memalukan itu, kemarin seluruh warga desa menggelar ritual Pecaruan. Dalam ritual sapi betina yang disetubuhi Ngurah Alit dilarung atau ditenggelamkan ke laut. Sedangkan Ngurah Alit hanya dimandikan di laut sebagai simbol pembersihan diri. “Ritual ini untuk membersihkan desa akibat perbuatan kotor itu,” imbuh Legawa.
Selain itu, Ngurah Alit diharuskan membayar denda dengan membayar sebanyak 2.000 biji uang kepeng. Sedangkan pemilik sapi Wayan Yasa mendapat ganti rugi sebesar Rp5 juta. Ganti rugi kepada Wayan Yasa diberikan karena dia telah merelakan sapinya dilarung kelaut.
Sebelumnya kejadian serupa terjadi di Desa Julah, Kecamatan Tejakula, Buleleng, September 2008. Seorang kakek bernama Nengah Sutarya tepergok bersetubuh dengan seekor sapi betina. Saat itu Sutarya mengaku serasa menyebutuhi gadis perawan.
Sumber : Sindo