yah jadi pengen................!!!nanti deh klo ke jepang aku cari!!!
cewek Jepang nggak asyik..kalau lagi having sex ribut banget..jadi turned off deh
yah jadi pengen................!!!nanti deh klo ke jepang aku cari!!!
om lolo mo bintang buat apa toh bintang gak bisa dimakan!!!
bukanya nambah semangat!!! walopun agak berisik!!cewek Jepang nggak asyik..kalau lagi having sex ribut banget..jadi turned off deh
Kalo liat cara berpacaran Omku sama Larissa (warga negara Australia) itu rada-rada unik & nyesek, sebab mereka berdua menerapkan open relationship dalam menjalankan percintaan.
Jadi, mereka tuh sudah punya satu hubungan tapi tetep membuka diri untuk orang lain. Alasannya sih "aku cuma memberikan kesempatan untuk pasangan untuk mencari & membandingkan dengan yang lebih baik, walaupun pada akhirnya kita bakalan nikah"
Kira-kira giman sama kamu? Setujukah dengan Open Relationship seperti ini?
Dalam budaya timur yang menjunjung tinggi nilai2 agama dan kesusilaan, open relationship bukan konsep yang mudah diterima di masyarakat walaupun semua orang jujur mengakui sisi positifnya. Tapi ada beberapa orang yang punya kedewasaan emosi mampu dan berani melakukannya karena biasanya mereka memiliki rasa PEDE pada diri sendiri bahwa I'm is the best, you can't find another man/woman like me. But if you do, so you are not that good enough for me (Akulah yang terbaik, tapi seandainya kamu menemukan yang lebih baik dari aku menurutmu, maka kamu tidak cukup baik buat aku).
Mungkin karena konsep percintaan di luar negeri lebih kearah HAPPINESS. Kalau tidak happy, maka buat apa aku menikah. Sedangkan dalam konsep budaya timur, kalau sudah kesana kemari berdua trus batal... malu sama tetangga. What a shame. Padahal, setelah menikah, bisa jadi sengsaranya tidak bisa diterima akal sehat. Buat apa menikah kalau tidak Happy?
secara umum saya akan mengatakan: apapun pilihan jenis dari hubungan yang kita bentuk, hendaknya bertanggung jawab dan di lakukan secara sehat dan sadar.
Wah kalau open relationship berarti nga ada jaminan bahwa nanti married bisa sama orang itu dong... berarti nga ada ikatan komitmen untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi yaitu mahligai perkawainan... Lebih baik nga usah dijalanin aja deh...
Menikah itu suatu ikatan yang sakral... tentunya banyak hal yang akan kita alami dalam suatu pernikahan.
Untungnya :
1. Sah secara hukum dan agama, resmi tercatat di Catatan Sipil atau Kantor Urusan Agama.
2. Nga perlu takut anggapan / omongan orang yang miring mengenai kita.
3. Kalo udah punya anak... baru merasakan untungnya pernikahan. ( kebanggaan sebagai orang tua ).
Kalo liat cara berpacaran Omku sama Larissa (warga negara Australia) itu rada-rada unik & nyesek, sebab mereka berdua menerapkan open relationship dalam menjalankan percintaan.
Jadi, mereka tuh sudah punya satu hubungan tapi tetep membuka diri untuk orang lain. Alasannya sih "aku cuma memberikan kesempatan untuk pasangan untuk mencari & membandingkan dengan yang lebih baik, walaupun pada akhirnya kita bakalan nikah"
Kira-kira giman sama kamu? Setujukah dengan Open Relationship seperti ini?