Bls: Sirkumsisi (sunat)
saya belum mengerti maksud gadis sejati yang anda katakan. sepertinya saya melihat selama ini tidak pernah ada masalah mengenai hal itu. untuk masalah sunat menyunat, sebenarnya tidak perlu dibesar - besarkan. hal itu adalah hak tiap individu untuk melaksanakannya, JADI TIDAK PERLU MENAKUT - NAKUTI atau MELARANGNYA. yang jelas dalam agama saya dianjurkan dan baik bagi kesehatan.
mengenai masalah fimosis, yaitu perlengketan total atau subtotal antara kulup dengan kepala penis. Indikasi medis yang paling sering ditemui adalah kondisi ini. Kulup ( preputium ) sebenarnya terdiri dari dua lapis: bagian dalam dan bagian luar. Dengan dua lapis ini, maka preputium bisa ditarik ke depan dan belakang pada batang penis. Pada penis anak yang mengalami fimosis, kulup tidak bisa ditarik ke belakang untuk membuka seluruh bagian kepala penis. Lapis bagian dalam kulup melekat pada glans penis ( kepala penis ), sehingga ketika kulup ditarik, kepala penis tidak bisa terbuka seluruhnya. Kadang perlekatan itu begitu lebar sehingga hanya bagian lubang kencing (meatus urethra externus) yang terbuka. Kondisi ini yang akan mengakibatkan terbentuknya smegma yang menjadi sumber infeksi, bisa juga timbul nyeri saat berkemih.
Intinya Khitan/sunat selain dianjurkan juga bermanfaat bagi kesehatan :
berikut saya lampirkan artikel mengenai pentingnya sunat :
Sunat pada laki-laki mengurangi risiko kanker rahim
Sunat dapat melindungi laki-laki terhadap HIV yang mematikan dan virus yang ditularkan secara seksual penyebab kanker rahim. Hal ini berdasarkan tiga buah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Infectious Diseases edisi 17 Desember 2008.
Laporan tersebut akan menambah perdebatan tentang apakah laki-laki – dan bayi laki-laki – harus disunat untuk melindungi kesehatan mereka dan barangkali kesehatan pasangan seksnya di masa yang akan datang.
Dr. Bertran Auvert dari Universitas Versailles di Prancis dan rekan di Afrika Selatan melakukan tes terhadap lebih dari 1.200 laki-laki yang mengunjungi klinik di Afrika Selatan.
Para peneliti menemukan bahwa kurang dari 15% laki-laki yang disunat dan 22% laki-laki yang tidak disunat terinfeksi oleh virus papiloma manusia atau HPV, yang adalah penyebab utama kanker rahim dan kutil kelamin.
“Temuan tersebut menjelaskan mengapa risiko terhadap kanker rahim pada perempuan dengan pasangan yang disunat lebih rendah dibandingkan perempuan lain,” mereka menulis dalam laporannya.
Makalah yang kedua mengamati laki-laki AS yang memiliki hasil yang kurang jelas, tetapi Carrie Nielson dari Oregon Health & Science University dan rekan mengatakan bahwa mereka menemukan beberapa tanda bahwa sunat mungkin melindungi laki-laki.
Kemungkinan laki-laki memiliki HPV hampir separuh lebih rendah bila disunat dibandingkan laki-laki yang tidak disunat, setelah disesuaikan terhadap perbedaan lain di antara kedua kelompok itu.
Mencegah AIDS
Dalam laporan ketiga, Lee Warner dari Centers for Disease Control and Prevention AS dan rekan melakukan tes pada laki-laki warga AS keturunan Afrika di Baltimore dan menemukan 10% di antara yang berisiko tinggi terhadap HIV dan disunat terinfeksi HIV, dibandingkan 22% yang tidak disunat.
“Sunat dikaitkan dengan penurunan risiko HIV secara bermakna pada pasien yang diketahui terpajan HIV, memberi kesan bahwa hasil penelitian lain yang menunjukkan penurunan risiko HIV pada sunat di antara laki-laki heteroseksual mungkin dapat diterapkan secara umum di AS,” mereka menulis.
Semua penelitian yang mendukung sunat untuk mengurangi penularan HIV dilakukan di Afrika sementara hasil penelitian di AS kurang jelas.
Dr. Ronald Gray dari Universitas Johns Hopkins di Baltimore dan rekan mengatakan mereka menganggap laporan memberi harapan.
“Di AS, sunat kurang umum di antara laki-laki keturunan Afrika dan Hispanik, yang juga adalah subkelompok yang paling berisiko terhadap HIV,” mereka menulis dalam komentarnya.
“Oleh karena itu, sunat mungkin menjadi tambahan cara untuk melindungi terhadap HIV pada kelompok minoritas yang berisiko.”
Namun mereka mencatat bahwa American Academy of Pediatrics (AAP) tidak menyarankan sunat secara rutin pada bayi. “Akibat dari keputusan AAP, asuransi Medicaid tidak mengganti biaya sunat, dan hal itu terutama merugikan bagi anak laki-laki keturunan Afrika dan Hispanik yang lebih miskin, yang waktu mereka dewasa mungkin menghadapi risiko tinggi terhadap pajanan HIV,” Gray dan rekan menulis. “Perlu juga dicatat bahwa tingkat sunat telah menurun di AS, kemungkinan karena ketiadaan jaminan
Medicaid.”
Medicaid adalah program asuransi kesehatan yang didanai oleh pemerintah negara bagian dan federal untuk warga AS yang tidak mampu dan cacat.
Tiga puluh tiga juta orang di dunia terinfeksi HIV yang tidak ada penyembuh atau vaksinnya. HPV adalah infeksi menular seksual yang paling umum di dunia, dengan 20 juta orang di AS yang terinfeksi HPV. HPV menyebabkan kanker rahim, yang membunuh 300.000 perempuan di dunia setiap tahun.
Artikel lain :
Sunat Kurangi Resiko Kanker
Sunat bukan hanya dapat membantu mengurangi risiko seperti penyakit menular seksual .Sunat juga mengurangi risiko terkena kanker penis. Dengan kata lain, para pria yang tidak sunat berisiko terkena kanker penis.
Demikian diungkap Urolog Rumah Sakit Pusat Kanker Dharmais Jakarta Dr Rachmat B Santoso Sperti dilansir Kompas Jumat lalu.. “Penyebabnya adalah infeksi kronis pada orang yang tidak cirkumsisi (sunat),” kata Rachmat. Laki-laki yang juga berisiko adalah mereka yang pernah menderita herpes genitalis.
Persoalan utamanya adalah tidak higienisnya alat kelamin laki-laki karena kepalanya tidak terbuka. Kebersihan daerah di bawah kulit depan glans penis tidak terjamin kalau tidak sunat.
Gejala yang dijumpai pada orang yang kena kanker penis adalah adanya luka pada penis, luka terbuka pada penis, dan merasa nyeri pada penis bahkan terjadi pendarahan dari penis. Biasanya ini terjadi pada stadium lanjut. Ciri lain adalah tampak luka yang menyerupai jerawat atau kutil pada penis.
Pengobatan kanker penis bervariasi, tergantung kepada lokasi dan beratnya tumor. Cara pertama adalah penektomi atau pemotongan, bisa sebagian bisa juga total. Rachmat mengilustrasikan, jika panjang penis 10 sentimeter dan yang terkena kanker hanya ujung penisnya maka yang panjang penis yang dipotong 2-3 sentimeter. “Tapi, jika yang kena kanker tiga perempat panjang penis, apa boleh buat penisnya harus dipotong habis,” katanya. Cara yang lain bisa berupa kemoterapi dan terapi penyinaran.
Rachmat mengingatkan, penyakit ini tidak boleh dianggap remeh oleh para lelaki. Menurut alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini, kanker penis banyak menyerang usia produktif, 30 tahun sampai 50 tahun.
Meski tidak banyak menyerang pria, dalam setahun hanya ada 2-3 orang yang datang ke RS Dharmais, Anda, para pria harus hati-hati. “Tidak signifikan memang, tetapi sangat mengganggu integritas karena menyangkut kelaki-lakian seseorang,” pungkasnya.
makanya kalo cinta sama gadis sejati sunat aja, kasihan tuh cewek dari pada berhubungan sama cowok yang g sunat bisa kena penyakit...