zabuza
New member
Situasi di Irak semakin membahayakan
Washington (Espos)
Intelijen nasional Amerika Serikat menggambarkan situasi negara Irak semakin berbahaya, karena pengawasan pasukan keamanan AS hanya sedikit dan kemungkinan kekacauan lebih besar akan terjadi.
Menurut harian Washington Post, Jumat (2/2), masih ada rasa optimistis untuk memperbaiki Irak, namun studi tersebut tidak bisa memastikan apakah para pemimpin Irak akan efektif dalam penyelesaian pertempuran sektarian, membangun institusi nasional dan menghentikan korupsi.
Tidak ada kesimpulan mengenai pertanyaan apakah perang sipil telah melumpuhkan Irak. Laporan itu menyebutkan, aktivis Al-Qaeda masih merupakan masalah penting, namun kekerasan antarwarga Irak sebagai sumber utama konflik dan ancaman bagi tujuan AS di sana juga faktor yang belum juga reda.
Sementara itu, pihak militer Irak mengatakan pihaknya sedang menyelidiki laporan mengenai sebuah helikopter yang jatuh Jumat di Baghdad bagian utara. Pasukan AS mengatakan mereka menewaskan 18 gerilyawan setelah diserang di bagian barat ibukota.
Pejabat lokal di Hillah mengumumkan tiga hari berkabung setelah dua bom bunuh diri meledak, Kamis (1/2), di wilayah Syiah bagian selatan Baghdad. Sementara polisi mengatakan jumlah korban tewas mencapai sedikitnya 73 orang dan 163 lainnya terluka.
Direktur Intelijen Nasional John D Negroponte, yang berunding dengan Presiden George W Bush, mengatakan Senat Komite Hubungan Luar Negeri awal pekan ini mengatakan Irak berada dalam krisis yang tidak menentu. ?Ini artinya, situasi sangat mengkhawatirkan, namun ada prospek terjadinya stabilitas.? - tya/AP
Washington (Espos)
Intelijen nasional Amerika Serikat menggambarkan situasi negara Irak semakin berbahaya, karena pengawasan pasukan keamanan AS hanya sedikit dan kemungkinan kekacauan lebih besar akan terjadi.
Menurut harian Washington Post, Jumat (2/2), masih ada rasa optimistis untuk memperbaiki Irak, namun studi tersebut tidak bisa memastikan apakah para pemimpin Irak akan efektif dalam penyelesaian pertempuran sektarian, membangun institusi nasional dan menghentikan korupsi.
Tidak ada kesimpulan mengenai pertanyaan apakah perang sipil telah melumpuhkan Irak. Laporan itu menyebutkan, aktivis Al-Qaeda masih merupakan masalah penting, namun kekerasan antarwarga Irak sebagai sumber utama konflik dan ancaman bagi tujuan AS di sana juga faktor yang belum juga reda.
Sementara itu, pihak militer Irak mengatakan pihaknya sedang menyelidiki laporan mengenai sebuah helikopter yang jatuh Jumat di Baghdad bagian utara. Pasukan AS mengatakan mereka menewaskan 18 gerilyawan setelah diserang di bagian barat ibukota.
Pejabat lokal di Hillah mengumumkan tiga hari berkabung setelah dua bom bunuh diri meledak, Kamis (1/2), di wilayah Syiah bagian selatan Baghdad. Sementara polisi mengatakan jumlah korban tewas mencapai sedikitnya 73 orang dan 163 lainnya terluka.
Direktur Intelijen Nasional John D Negroponte, yang berunding dengan Presiden George W Bush, mengatakan Senat Komite Hubungan Luar Negeri awal pekan ini mengatakan Irak berada dalam krisis yang tidak menentu. ?Ini artinya, situasi sangat mengkhawatirkan, namun ada prospek terjadinya stabilitas.? - tya/AP