Tebarkan Virus Industri ke Pendidikan, Toyota Sumbang Vios untuk Program Kelas Budaya Industri

HyoudouIssei02

New member
Untuk mengurangi kesenjangan antara dunia pendidikan kejuruan dengan kebutuhan dunia kerja khususnya di sektor industri otomotif, Toyota Indonesia bersama Yayasan Toyota dan Astra (YTA) bersama-sama menggalang kerjasama dengan sejumlah SMK untuk membuka Kelas Budaya Industri.

Pasalnya, keberadaan kelas ini nantinya diharapkan mampu untuk menyelaraskan praktek pengajaran di SMK dengan dengan cara merasa, berpikir, bekerja dan kinerja dunia industri sehingga para siswa lulusan SMK bisa mudah terserap dengan baik untuk bisa segera bekerja khususnya di industri otomotif.
b4c360573d62604

Wakil ketua Dewan Pembina YTA sekaligus Vice President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM), Henry Tanoto, pada acara peresmian Kelas Budaya Industri di SMKN I Purworejo, Jateng mengatakan “Sejalan dengan semangat Toyota Berbagi dan visi Toyota Indonesia untuk senantiasa berkontribusi terhadap pendidikan nasional, kami berharap Program Kelas Budaya Industri ini dapat turut meningkatkan mutu keterampilan dan kemampuan para siswa SMK di bidang industri“.

“Selain akan meningkatkan angka penyerapan kerja untuk kebutuhan tenaga terampil di industri otomotif bagi para lulusan SMK, program ini juga merupakan inisiatif Toyota Indonesia menyikapi tantangan di dunia ketenagakerjaan Indonesia saat ini sehingga kami berharap bisa diikuti oleh para pelaku industri otomotif lainnya,” lanjutnya, Senin (24/9).

Peresmian Kelas Budaya Industri di SMKN I Purworejo ini merupakan yang kedua kalinya, setelah sebelumnya PT TAM, PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan YTA juga telah meresmikan program yang sama di SMK Tunas Bangsa, Pati, Jawa Tengah. Rencananya, program ini akan dikembangkan secara nasional, namun untuk tahap awal, kerjasama baru dilakukan di 15 SMK di pulau Jawa.

Kepala SMK 1 Purworejo Budiyono mengatakan sangat mengapresiasi program kelas budaya industri dari Toyota Indonesia ini, "Kami diajak kerjasama dengan perusahaan sekelas Toyota-Astra Motor, tentu sangat membanggakan,". Budiyono menambahkan, program tersebut nantinya akan bermanfaat bagi siswa dan guru. Tidak hanya untuk para siswanya saja, guru juga akan mendapat kesempatan memperdalam ilmu terkait budaya industri dari para ahli Toyota. "Kemampuan bertambah, otomatis lulusan semakin siap untuk masuk dunia kerja," tuturnya.


f46b0ba14c4bbef

Menurut Budiyono, sekolahnya berencana untuk membuka 2 kelas budaya industri. Dengan jumlah siswa 64 dan berasal dari jurusan mesin dan teknik kendaraan ringan. Pada dasarnya kelas tersebut layaknya kelas pada umumnya. Namun sekolah akan menekankan dan mengenalkan budaya industri sejak dini kepada siswa. Budaya yang diambil dari apa yang diterapkan Toyota dalam lingkungan industri mereka dari dulu sampai saat ini.

Menurut Henry Tanoto, program kelas budaya ini hakikatnya adalah menyelaraskan praktik pengajaran di SMK dengan budaya di dunia industri. Selama pengajaran, para siswa akan belajar prinsip 5R (ringkas, rapi, resik, rawat dan rajin), keselamatan kerja, kerjasama, orientasi kualitas proses dan hasil kerja, 'Kaizen' atau penyempurnaan terus menerus, serta pemecahan masalah secara sistematis.


"Harapan kami mereka punya 'mindset' dan mentalitas kerka sesuai harapan industri," ucap Henry.

Kasubbag Tata Usaha (TU) Balai Pengendali Pendidikan Menengah dan Khusus (BP2MK) wilayah 4 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah, Prihestu Hastomo juga mengapresiai hal ini. Prihestu Hastomo mengungkapkan, adanya kerjasama ini merupakan peluang emas bagi sekolah. Perusahaan juga akan memperoleh manfaat dari program tersebut.

Sekolah dapat membentuk kualitas siswa sesuai dengan permintaan perusahaan, sedangkan perusahaan tidak perlu repot-repot untuk mendidik rekrutan baru."Bentuk simbiosis mutualisme dan apa yang dilakukan Toyota Indonesia merupakan realisasi instruksi presiden untuk revitalisasi SMK," tandasnya.

Sebagai bentuk komitmen dan kemitraannya, Toyota menyumbang satu unit sedan entry level, Toyota Vios, untuk dijadikan kendaraan praktik para siswa."Sebenarnya sudah banyak mesin-mesin lain, kita lebih ingin melengkapi dari model Toyota Vios model baru dengan harapan Vios ini bisa menjadi sarana praktik kendaraan sedan di SMKN ini,"Henry Tanoto, kepada media.


06b61559ecf87f7

Selain 1 unit Toyota Vios, Toyota juga menghibahkan satu unit mesin Fortuner. Namun tujuan utama dari kelas budaya industri sebenarnya bukan dari sumbangan yang diberikan, tapi lebih ke menyiapkan calon tenaga ahli sejak jenjang pendidikan dari sisi soft skill.

Kehadiran Program Kelas Budaya Industri Toyota Indonesia dilatari keinginan untuk makin memperkaya keterampilan generasi muda, khususnya lulusan SMK agar mereka mudah terserap dengan baik di dunia usaha. Melalui keberadaan kelas-kelas budaya industri di SMK, karakater dan budaya para siswa akan lebih terasah dan tidak semata mengandalkan pengetahuan yang sudah dimiliki.

Meski sistem pengajaran di sebagian besar SMK (terutama di pulau Jawa) sudah cukup memadai dalam membekali peserta didiknya dengan pengetahuan sebagai disiplin teoritis dan disiplin praktis, upaya penyelarasan akan lebih difokuskan pada aspek pengajaran yang masih dirasakan lemah, yaitu kemampuan sekolah membekali peserta didiknya dengan pengetahuan sebagai disiplin produktif, yang diukur dengan kriteria kecakapan kerja.

Kecakapan kerja dalam hal ini bukan semata dan bukan terutama masalah ketrampilan atau kompetensi teknis tertentu, melainkan lebih ke mentalitas bekerja yang sistematis, efisien dan efektif yang harus diakui membutuhkan waktu lebih lama.




 
jadi ini merupakan bantu an dari toyota agar siswa maupun siswi bisa lebih meningkatkan kemampuan dengan berbekal mobil vios dan mesin fortuner yang telah di berikan
 
min apasih alasan toyota memberikan mobil vios dan mesin fortuner kepada smk ? kok gak sekalian mesin atau mobil avaza saja ?
 
jadi kegiatan bagi bagi mobil vios dan mesin fortuner untuk menunjang pembelajaran sudah di lakukkan di 15 smk di jawa ya ? terus tingkatkan demi peningkatan SDM di indonesia
 
klo ane sangat mendukung adanya pembelajaran tentang dunia industri di dunia pendidikan karena nantinya anak itu akan benar benar tahu bagaimana suasana sesungguhnya yang ada di dunia industri
 
Back
Top