Tentara MaLaysia Tewas

jainudin

New member
Perwakilan Kesultanan Sulu bertemu Pemerintah Filipina membahas sengketa Sabah.

KUALA LUMPUR — Tentara Malaysia dan tiga anggota pasukan Kesultanan Sulu tewas dalam bentrok di Sungai Nyamuk, Sabah, Selasa (12/3). ini korban tentara pertama sejak Malaysia menggelar operasi militer pekan lalu.

Sebelumnya, delapan polisi negeri ini kehilangan nyawa. Jenderal pasukan Sulu Haji Musa juga dikabarkan tewas.

Kepala Angkatan Bersenjata Malaysia Zulkifeli Mohamad Zin mengatakan, kejadian bermula saat militer dan polisi memburu pasukan Sulu. Operasi tersebut terjadi pada pukul 07.45 waktu setempat. Mereka kemudian terlibat pertempuran dengan lima orang bersenjata. Setelah itu, personel pasukan Sulu memilih mundur.

Pasukan keamanan Malaysia mengejar mereka. Pertempuran kedua tak bisa dihindari, yaitu pukul 10.45. ‘Saat itulah satu tentara dan tiga teroris terbunuh,” kata Zulkifli seperti dikutip laman berita the Star. Di Semporna, polisi menangkap enam orang yang dicurigai berhubungan dengan Kesultanan Sulu. Salah satunya masuk daftar orang yang paling paling dicari.

Laman ini melaporkan pula bahwa jenderal pasukan Sulu Haji Musa tewas. Jasadnya ditemukan bersama jasad anak buahnya di Kampung Tanjung Batu. Kepala Kepolisian Sabah Hamza Taib mengatakan, hingga 15 orang dikuburkan di sana. “Kami yakin banyak jasad lain yang dikubur pada makam yang sama,” katanya. Sudah 54 tentara Sulu kehilangan nyawa.

Di Kota Quezon, penvakilan Kesultanan Sulu bertemu dengan Pemerintah Filipina, Senin (11/3). Mereka membahas persoalan Sabah. Menteri Dalam Negeri Manuel Roxas II melakukan pembicaraan tertutup dengan Bantilan Ismail Kiram II, saudara laki-laki Sultan Jamalul Kiram III. Pada Selasa, ia mengunjungi Jamalul Kiram di Kota Taguig.

Ia memaparkan, bagaimana pertemuan dengan Roxas serta solusi yang berhasil mereka sepakati. Dalam pertemuan di Quezon, Ismail Kiram memberitahu Roxas. mestinya Malaysia bersedia melakukan gencatan senjata. Selanjutnya, Sulu dan Malaysia bernegosiasi mengenal sengketa Sabah. Sejak awal, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menolak gencatan senjata.

Najib memilih mengerahkan polisi dan militer sebagai solusinya. Operasi militer tetap akan berlangsung sebelum seluruh pasukan Sulu tewas atau tertangkap. Menurut Roxas, pembicaraan dengan ismail Kiram merupakan kelanjutan dan pembicaraan sebelumnya di Zamboanga, pekan lalu. ia menolak menggambarkan secara perinci isi pertemuan.

Roxas menegaskan, Presiden Benigno Aquino III sedang memikirkan bagaimana supaya masalah ini dapat diselesaikan untuk menyelamatkan warga Filipina. “Terserah Presiden. Melalui pemerintah sikap Kesultanan Sulu akan disampaikan kepada Pemerintah Malaysia,” ujarRoxas. Menurut Juru Bicara Kesultanan Sulu Abraham Idjirani, pertemuan tersebut menunjukkan hal menggembirakán.

“Bagi saya ini perkembangan positif dan Sultan akan kami informasikan mengenai hasil pertemuan,” kata Idjirani kepada laman berita filipina, inquirer. Ia menambahkan, Kesultanan Sulu ingin memastikan Aquino mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di Sabah. Pemimpin pasukan Sulu Agbimuddin Kiram, kata dia, menelepon dan memberitahukan bahwa pertempuran di Sabah untuk sementara berakhir

Mereka masih bertahan, namun Agbimuddin dan para pengikutnya kekurangan bahan makanan. Menurut Idjirani, mereka hanya makan sekali dalam sehari.

Sumber :Republika • c62/ap ad: terry kisihandi
 
Back
Top