Teori Evolusi Menanti Ajal

graphe

New member
Teori Evolusi Menanti Ajal
Tanggal 16 November 2006 lalu, Majalah Nature edisi 444, 265 memuat tulisan Maciej Giertych, dari Institute of Dendrology, Polish Academy of Sciences, 62-035 K?rnik, Polandia. Begini kutip Maciej;

"...Selain sebagai anggota Parlemen Eropa, saya adalah seorang ilmuwan ? ahli genetika populasi dengan gelar sarjana dari Universitas Oxford dan doktor dari Universitas Toronto ? dan saya kritis terhadap teori evolusi sebagai ilmuwan, tanpa ada kaitan dengan agama. Media massa-lah yang lebih suka menganggap pendapat saya terinspirasi agama, daripada mencantumkan posisi saya secara benar.

Saya percaya bahwa, akibat media massa yang berat sebelah, tampaknya ada ketidaktahuan sama sekali tentang bukti ilmiah baru yang menyanggah teori evolusi. Bukti itu mencakup pembentukan ras (evolusi mikro), yang bukan merupakan tahapan kecil dalam evolusi makro karena evolusi mikro adalah sebuah tahapan menuju pengurangan informasi genetis dan bukan menuju penambahannya. Hal ini mencakup pula pembentukan lapisan-lapisan geologis yang menyamping dan bukan tegak lurus, bukti arkeologis dan palaeontologis bahwa dinosaurus hidup sezaman dengan manusia, bencana alam besar yang mendunia di masa lampau, dan sebagainya.

Kita tahu bahwa informasi ada dalam makhluk hidup, dan dipindahkan dari generasi ke generasi melalui sistem DNA/RNA/protein. Kita tidak tahu asal usulnya, tapi kita tahu hal itu ada, dapat dirusak oleh mutasi, tapi tidak pernah memperbaiki dirinya sendiri tanpa sebab musabab. Tidak ada mutasi menguntungkan yang pernah diperlihatkan ? adaptasi terhadap antibiotik atau herbisida sama dengan adaptasi sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit, dan bukan sebuah penciptaan satu fungsi baru.

Kita terus mencari penjelasan alamiah segala sesuatu di alam. Jika kita tidak memiliki penjelasan kita seharusnya mengatakan apa adanya, dan bukan menyatakan bahwa sebuah teori yang tak terbukti adalah sebuah fakta."

Demikian yang dikutip Maciej Giertych. Sekilas nampak biasa-biasa saja. Tapi jangan keliru, Nature adalah majalah ilmiah pro-evolusi terkemuka di dunia. Jika boleh untuk mengatakan, sesungguhnya, ilmuwan Barat sendiri sedang bingung menghadapi keruntuhan teori evolusi.
 
Back
Top