Terlalu Cantik, Pria Menyamar Jadi Wanita Lolos ke Final Kontes Kecantikan

spirit

Mod
14b96282-9338-4471-b236-84523e19f39f_43.png

Namanya Arina Aliyeva, salah satu finalis sebuah kontes kecantikan di Kazakhstan, Miss Virtual Kazakhstan 2018. Parasnya yang cantik dengan bibir seksi bervolume memesona siapapun yang melihatnya.

Hanya saja, ada fakta di balik penampilannya yang bergaya bak pin-up girl itu. Arina Aliyeva, tidak terlahir sebagai wanita. Dia adalah seorang pria bernama Eli Diaghilev. Eli bukanlah transgender, melainkan pria tulen.

Kecantikan yang ditampilkannya itu murni hanya dari kecanggihan teknik makeup yang menjadikannya sangat mirip wanita. Pria berusia 22 tahun ini berhasil menyamar jadi wanita dan ikut kontes kecantikan, bahkan masuk jadi finalis.

Bukan sekadar iseng atau mengerjai juri maupun pihak penyelenggara kontes. Ada pesan yang ingin disampaikan Eli Diaghilev melalui aksinya itu. Bahwa menjadi cantik dari luar bisa saja dibuat, tapi yang terpenting adalah cantik dari dalam.

Semuanya dimulai dari diskusi kecil Eli Diaghilev dengan teman-temannya tentang standar kecantikan wanita. Menurut pria yang berpofesi jadi model ini, wanita zaman dulu lebih mementingkan kualitas diri dan kharisma. Sedangkan wanita zaman sekarang, khususnya kalangan muda, cenderung hanya mengikuti tren yang populer agar terlihat cantik. Baik itu fashion, makeup atau gaya rambut.

Eli Diaghilev juga berpendapat, bahkan dengan produk-produk kosmetik yang makin inovatif sekarang ini, ditambah kecanggihan teknologi Photoshop untuk memanipulasi foto, seorang pria bisa tampil layaknya wanita dan bisa lolos seleksi kontes kecantikan. Teman-teman Eli Diaghilev tak setuju dengan pendapatnya. Untuk membuktikan bahwa pemikirannya benar, ia pun menerima tantangan ikut mendaftar kontes Miss Virtual Kazakhstan.

Seperti dikutip dari Oddity Central, Eli Diaghilev menyewa makeup artist dan hairstylist untuk mentransformasi penampilannya jadi wanita. Memakai identitas sebagai Arina Aliyeva, ia berubah menjadi wanita cantik yang mewakili Shymkent, ibukota Kazakhstan Selatan.

24c37f34-e4c8-471d-9f8a-2518bbefd2a4.jpeg

Model yang sudah bekerja sejak usia 17 tahun ini memakai semua tren yang ada untuk bertransformasi jadi wanita. Berambut panjang dengan poni lurus, winged eyeliner, alis tebal, contouring, dan lipstik warna pink nude menghiasi wajahnya.

Eli Diaghilev kemudian mem-posting beberapa foto dirinya yang sudah berubah jadi Arina Aliyeva ke social media. Tujuannya untuk melihat bagaimana reaksi publik terhadap penampilan barunya. Dia juga mengirimkan fotonya ke panitia kontes.

Tak disangka, Arina Aliyeva alias Eli Diaghilev ternyata lolos tahapan seleksi dan berhasil ke final. Ia bahkan jadi kandidat kuat untuk memenangkan kontes kecantikan yang digelar secara virtual itu.

Begitu pendapatnya terbukti, Eli Diaghilev akhirnya membuka jati diri yang sebenarnya, segera setelah para finalis kontes diumumnkan. Dia mengaku lewat video dan mengatakan bahwa kontestan wanita yang paling populer itu, Arina Aliyeva, sebenarnya adalah seorang pria yang sedang menyamar.

"Aku sangat terkejut dengan reaksi orang-orang Kazakhstan dan fakta bahwa banyak yang mendukung aksiku. Aku bukan semata-mata berniat menipu orang, aku ingin menunjukkan fakta bahwa mengikuti standar kecantikan yang seragam tidaklah penting," kata Eli Diaghilev kepada NUR Kazakhstan.

Menurutnya yang lebih penting adalah kecantikan alami dan keunikan yang ada pada masing-masing orang. Bukan mengacu pada sesuatu yang ditampilkan di publik lalu dilabeli fashionable dan cantik. Padahal, belum tentu sesuatu yang menjadi tren itu cocok dengan semua orang.

Video pengakuan Eli Diaghilev bahwa dia adalah seorang pria tentu saja membuat dirinya didiskualifikasi dari kontes, karena telah memalsukan data dan informasi sebagai kontestan. Well, Eli Diaghilev pun tidak benar-benar berniat ikut kontes itu.


sumber
 
Back
Top