andree_erlangga
New member
Thariq bin Ziyad. Nama pejuang ini begitu harum. Hal ini terbukti dengan diabadikannya nama Thariq untuk sebuah
semenanjung perbukitan karang setinggi 425 m di pantai tenggara Spanyol, yakni Gibraltar atau Jabal Tariq.
Mengenai asal-usul dan sejarah hidupnya, sangat sedikit buku sejarah yang menceritakannya. Thariq bin Ziyad berasal dari bangsa Barbar. Hanya saja, para sejarawan masih berbeda pendapat mengenai asal sukunya, dari suku Nafza ataukah suku Zanata.
Diceritakan, Thariq adalah bekas seorang budak yang kemudian dimerdekakan oleh Musa bin Nushair, Gubernur Afrika Utara.
Atas jasa Musa pula, Thariq memeluk agama Islam bersama orang-orang Barbar lainnya yang tunduk di bawah kekuasaannya setelah menaklukkan daerah Tanja.
Dikisahkan bahwa setelah masuk Islam, mereka menjalankan agama Islam dengan baik. Oleh karena itu, sebelum Musa pulang ke Afrika, ia meninggalkan beberapa orang Arab untuk mengajari mereka Alquran dan ajaran-ajaran Islam. Setelah itu Musa mengangkat prajurit muda terkuat yang tidak lain adalah Thariq, menjadi penguasa daerah Tanja, ujung Maroko. Ia dibantu 19.000 tentara dari bangsa Barbar, lengkap dengan persenjataan.
Pada bulan Rajab tahun 97 Hijriah (Juli 711 M), Thariq bin Ziyad mendapat perintah dari Musa bin Nushair untuk menyerang semenanjung Andalusia. Dengan 7.000 prajurit yang sebagian besar dari bangsa Barbar, Thariq menyeberangi Selat Andalusia yang jaraknya 13 mil. Mereka menggunakan perahu-perahu pemberian Julian, gubernur Ceuta di Afrika Utara, yang bersekutu dengan kaum muslimin untuk menentang raja Roderick, penguasa kerajaan Visigoth di Andalusia.
semenanjung perbukitan karang setinggi 425 m di pantai tenggara Spanyol, yakni Gibraltar atau Jabal Tariq.
Mengenai asal-usul dan sejarah hidupnya, sangat sedikit buku sejarah yang menceritakannya. Thariq bin Ziyad berasal dari bangsa Barbar. Hanya saja, para sejarawan masih berbeda pendapat mengenai asal sukunya, dari suku Nafza ataukah suku Zanata.
Diceritakan, Thariq adalah bekas seorang budak yang kemudian dimerdekakan oleh Musa bin Nushair, Gubernur Afrika Utara.
Atas jasa Musa pula, Thariq memeluk agama Islam bersama orang-orang Barbar lainnya yang tunduk di bawah kekuasaannya setelah menaklukkan daerah Tanja.
Dikisahkan bahwa setelah masuk Islam, mereka menjalankan agama Islam dengan baik. Oleh karena itu, sebelum Musa pulang ke Afrika, ia meninggalkan beberapa orang Arab untuk mengajari mereka Alquran dan ajaran-ajaran Islam. Setelah itu Musa mengangkat prajurit muda terkuat yang tidak lain adalah Thariq, menjadi penguasa daerah Tanja, ujung Maroko. Ia dibantu 19.000 tentara dari bangsa Barbar, lengkap dengan persenjataan.
Pada bulan Rajab tahun 97 Hijriah (Juli 711 M), Thariq bin Ziyad mendapat perintah dari Musa bin Nushair untuk menyerang semenanjung Andalusia. Dengan 7.000 prajurit yang sebagian besar dari bangsa Barbar, Thariq menyeberangi Selat Andalusia yang jaraknya 13 mil. Mereka menggunakan perahu-perahu pemberian Julian, gubernur Ceuta di Afrika Utara, yang bersekutu dengan kaum muslimin untuk menentang raja Roderick, penguasa kerajaan Visigoth di Andalusia.