Bapak Presiden sedang berkendara dari tempat peristirahatannya ke sebuah daerah. Ia menjadi kesal karena supirnya menjalankan kendaraannya begitu pelan.
"Dapatkah kau percepat lajunya mobil ini?" kata Presiden kepada supirnya dengan nada marah. "Saya harus mengikuti aturan kecepatan maksimum berkendaraan," jawab sang supir dengan penuh tanggung jawab.
Akhirnya si Presiden tidak tahan lagi, Ia menyuruh supirnya untuk pindah duduk ke belakang dan Ia mengambil alih kemudi mobilnya.
Presiden menjalankan mobilnya dengan sangat cepat dan memang tidak lama kemudian Ia di stop oleh polisi yang sedang berpatroli.
Polisi Senior memerintahkan pada Polisi Yunior untuk menilang mobil tersebut. Akan tetapi tidak lama kemudian sang Polisi Yunior kembali kepada seniornya dan berkata "Aku tidak berani menilang mereka, mereka orang penting."
Seniornya pun bertanya, "Siapa mereka?" Yuniornya menjawab, "Aku juga tidak tahu persis siapa dia, tapi supirnya itu adalah Bapak Presiden kita"....
"Dapatkah kau percepat lajunya mobil ini?" kata Presiden kepada supirnya dengan nada marah. "Saya harus mengikuti aturan kecepatan maksimum berkendaraan," jawab sang supir dengan penuh tanggung jawab.
Akhirnya si Presiden tidak tahan lagi, Ia menyuruh supirnya untuk pindah duduk ke belakang dan Ia mengambil alih kemudi mobilnya.
Presiden menjalankan mobilnya dengan sangat cepat dan memang tidak lama kemudian Ia di stop oleh polisi yang sedang berpatroli.
Polisi Senior memerintahkan pada Polisi Yunior untuk menilang mobil tersebut. Akan tetapi tidak lama kemudian sang Polisi Yunior kembali kepada seniornya dan berkata "Aku tidak berani menilang mereka, mereka orang penting."
Seniornya pun bertanya, "Siapa mereka?" Yuniornya menjawab, "Aku juga tidak tahu persis siapa dia, tapi supirnya itu adalah Bapak Presiden kita"....