Adamsuhada
New member
Kedewasaan dan kebintangan seorang Francesco Totti kembali dipertanyakan. Dia diganjar kartu merah karena mengkasari lawan dan menentang wasit dalam pertandingan Seri A Minggu (21/1) malam.
Tak cuma itu. Saat meninggalkan lapangan pertandingan dia secara kasar mendorong pelatih pribadinya Vito Scala sehingga pelatih tua itu jatuh tersungkur.
Rentetan insiden itu terjadi di menit-menit akhir duel Roma dengan tuan rumah Livorno yang berakhir 1-1. Berawal dari adu mulut dan saling dorong Totti dengan pemain Livorno Fabio Galante. Wasit memanggil ke dua pemain untuk diberikan kartu kuning.
Galante secara sportif mendekati wasit dan tanpa banyak protes menerima kartu kuning. Sebaliknya Totti sama sekali tak mengindahkan panggilan wasit. Karena tetap menolak dipanggil, wasit lalu mengganjarnya dengan kartu merah.
Hukuman tersebut mengejutkan Totti. Dia marah besar. Dalam keadaan emosi tinggi dia meninggalkan lapangan. Saat itulah dia mendorong pelatih pribadinya Vito Scala hingga terjatuh.
"Untuk apa dia minta maaf kepada saya?" ungkap Scala dalam jumpa pers usai pertandingan. "Pertemanan saya dengan dia (Totti) tidak bisa rusak hanya karena insiden sepele itu. Sudah sering kami berkonflik, malah lebih berat dari ini, tetapi hubungan pertemanan kami tetap awet."
Scala adalah pelatih fisik pribadi Totti, sekaligus tangan kanan pemain bintang itu. Dia tidak hanya mendampingi Totti di klub Roma, tetapi juga di tim nasional Italia. Hubungan mereka layaknya ayah dan anak. "Kami selalu bersama dalam suka dan duka," kata Scala.
Sebaliknya pelatih Roma Luciano Spalletti menilai tindakan Totti terhadap Scala sudah berlebihan. "Dia dekat dengan Scala melebihi ibu kandungnya sendiri. Sangat memalukan jika dia bersikap kasar terhadap orang tua itu," ucap Spalletti.
Spaletti juga mengeritik sikap Totti yang tak menghargai wasit sehingga akhirnya tercatat sebagai pemain terbanyak menerima kartu merah sepanjang sejarah Roma.
Tak cuma itu. Saat meninggalkan lapangan pertandingan dia secara kasar mendorong pelatih pribadinya Vito Scala sehingga pelatih tua itu jatuh tersungkur.
Rentetan insiden itu terjadi di menit-menit akhir duel Roma dengan tuan rumah Livorno yang berakhir 1-1. Berawal dari adu mulut dan saling dorong Totti dengan pemain Livorno Fabio Galante. Wasit memanggil ke dua pemain untuk diberikan kartu kuning.
Galante secara sportif mendekati wasit dan tanpa banyak protes menerima kartu kuning. Sebaliknya Totti sama sekali tak mengindahkan panggilan wasit. Karena tetap menolak dipanggil, wasit lalu mengganjarnya dengan kartu merah.
Hukuman tersebut mengejutkan Totti. Dia marah besar. Dalam keadaan emosi tinggi dia meninggalkan lapangan. Saat itulah dia mendorong pelatih pribadinya Vito Scala hingga terjatuh.
"Untuk apa dia minta maaf kepada saya?" ungkap Scala dalam jumpa pers usai pertandingan. "Pertemanan saya dengan dia (Totti) tidak bisa rusak hanya karena insiden sepele itu. Sudah sering kami berkonflik, malah lebih berat dari ini, tetapi hubungan pertemanan kami tetap awet."
Scala adalah pelatih fisik pribadi Totti, sekaligus tangan kanan pemain bintang itu. Dia tidak hanya mendampingi Totti di klub Roma, tetapi juga di tim nasional Italia. Hubungan mereka layaknya ayah dan anak. "Kami selalu bersama dalam suka dan duka," kata Scala.
Sebaliknya pelatih Roma Luciano Spalletti menilai tindakan Totti terhadap Scala sudah berlebihan. "Dia dekat dengan Scala melebihi ibu kandungnya sendiri. Sangat memalukan jika dia bersikap kasar terhadap orang tua itu," ucap Spalletti.
Spaletti juga mengeritik sikap Totti yang tak menghargai wasit sehingga akhirnya tercatat sebagai pemain terbanyak menerima kartu merah sepanjang sejarah Roma.