Umar bin Al Khaththab dan Berhala dari Roti

DD202KZ

New member
Umar bin Al Khaththab dan Berhala dari Roti


Suatu hari Umar bin Al Khaththab sedang bermuhasabah diri. Dia tampak sedih, mungkin dia sedang mengingat dirinya pada zaman jahiliah dulu, bagaimana dirinya yang berperingai keras dan kasar. Tapi tak lama kemudian, dia tertawa cekikikan.

Salman Al Farisi yang berada di dekat Umar merasa heran dengan kelakuannya. “Wahai, Umar ada apa denganmu? Tadi kau menangis sejadi-jadinya, sekarang kau tertawa sejadi-jadinya. Apa kau sudah gila?” tanya Salman Al Farisi.

Umar menghentikan tawanya. Dia kemudian berkata, “Saat aku menangis, aku mengingat masa laluku yang menyeramkan. Aku pernah mengubur hidup-hidup putriku.” Umar lalu kembali menangis.

“Lalu mengapa kemudian kau tertawa?” tanya Salman Al Farisi lagi.

“Aku tertawa karena dahulu aku sering membuat berhala dari roti. Jika bepergian, aku selalu membawanya. Aku berdoa kepadanya, meminta keselamatan. Ketika aku kelaparan, aku berdoa lagi kepadanya agar menyembuhkan rasa laparku. Kemudian aku memotong telinganya dan memakannya. Ketika rasa laparku datang lagi, aku berdoa lagi kepadanya. Lalu kupotong lagi sebagian badannya dan kumakan. Begitulah terus menerus hingga tubuhnya habis masuk ke perutku.” Umar tertawa lagi.

Masya Allah! Allah telah memberi hidayah kepada sosok Umar bin Al Khaththab yang terkenal keras dan kasar. Bandingkan dirinya sebelum mendapatkan sentuhan Islam dan sesudahnya. Dahulu dia dibodohi oleh sepotong roti yang dibuatnya sebagai berhala. Sekarang dia menertawakan kebodohannya itu dan senantiasa beristighfar atas kebodohannya di masa lalu.
 
Bls: Umar bin Al Khaththab dan Berhala dari Roti

Perobahan Umar di masa jahiliyyah bisa mencapai derajat setingkat malaikat.
Luarrrrrr..... biasa !!!!
 
Back
Top