jainudin
New member
JAKARTA — Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bekerja sama dengan perusahaan Kroasia BIOM d.o.o dalam pengembangan energi alternatif biodiesel. Dalam waktu satu setengah hingga dua tahun ke depan, perusahaan yang bergerak di bidang energi itu segera ingin memperoleh pasokan bahan biodiesel berupa biji jarak pagar (Fatropha curtas) yang dikembangkan di Indonesia.
Kroasia menggandeng UMM karena dinilai telah bernilai ini dipastikan saat Rektor UMM Muhadjir Effendy berkunjung ke Eropa bersama para rektor anggota Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi), pekan lalu.
Menandai awal kerja sama ini, Rektor bersama Presiden Manajemen Pusat BIOM Robert Kovac menandatangani letter of intent (Lol) di Zagreb, Rabu (12/6). Prosesi disaksikan Dubes RI untuk Kroasia Agus Sardjana, DPP Kadin George Iwan Marantika, Wakil Ketua Aplisi Prof Dr Laode M Kamaluddin, serta beberapa rektor.
Direktur BIOM Davor Franic memberi apresiasi tinggi atas kerja sama ini. Dia berharap segera bisa merealisasikan kerja sama untuk memenuhi kebutuhan energi alternatif. Pihaknya ingin segera memastikan hasil penelitian UMM mengenai tanaman jarak.
“Kami sangat berharap bisa bertemu di laboratorium UMM, sebuah temuan ahli yang diperlukan untuk
membangun perkebunan tanaman jarak di Indonesia,” kata Davor melalui e-mail kepada Muhadjir.
Dalam Lol dinyatakan, BIOM sedang membangun pengolah blodiesel berkapasitas 100.000 ton per tahun di dekat Pelabuhan Ploce. Perusahaan ini membutuhkan 20.000 hektare lahan untuk mngembangkan tanaman jarak pagar dan meminta UMM memilihkan kualitas tanaman tersebut sehingga biaya produksi bisa ditekan tidak lebih dari 40,00 US dollar per barel.
Muhadjir dalam siaran pers mengatakan pengembangan energi alternatif sudah dilakukan UMM dalam sepuluh tahun terakhir. Budi daya tanaman jarak pagar merupakan yang terbaru dikembangkan UMM.
ed: burhanuddin bella
sumber : republika/tangsel pos
Kroasia menggandeng UMM karena dinilai telah bernilai ini dipastikan saat Rektor UMM Muhadjir Effendy berkunjung ke Eropa bersama para rektor anggota Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi), pekan lalu.
Menandai awal kerja sama ini, Rektor bersama Presiden Manajemen Pusat BIOM Robert Kovac menandatangani letter of intent (Lol) di Zagreb, Rabu (12/6). Prosesi disaksikan Dubes RI untuk Kroasia Agus Sardjana, DPP Kadin George Iwan Marantika, Wakil Ketua Aplisi Prof Dr Laode M Kamaluddin, serta beberapa rektor.
Direktur BIOM Davor Franic memberi apresiasi tinggi atas kerja sama ini. Dia berharap segera bisa merealisasikan kerja sama untuk memenuhi kebutuhan energi alternatif. Pihaknya ingin segera memastikan hasil penelitian UMM mengenai tanaman jarak.
“Kami sangat berharap bisa bertemu di laboratorium UMM, sebuah temuan ahli yang diperlukan untuk
membangun perkebunan tanaman jarak di Indonesia,” kata Davor melalui e-mail kepada Muhadjir.
Dalam Lol dinyatakan, BIOM sedang membangun pengolah blodiesel berkapasitas 100.000 ton per tahun di dekat Pelabuhan Ploce. Perusahaan ini membutuhkan 20.000 hektare lahan untuk mngembangkan tanaman jarak pagar dan meminta UMM memilihkan kualitas tanaman tersebut sehingga biaya produksi bisa ditekan tidak lebih dari 40,00 US dollar per barel.
Muhadjir dalam siaran pers mengatakan pengembangan energi alternatif sudah dilakukan UMM dalam sepuluh tahun terakhir. Budi daya tanaman jarak pagar merupakan yang terbaru dikembangkan UMM.
ed: burhanuddin bella
sumber : republika/tangsel pos