William McKinley
William McKinley adalah presiden Amerika Serikat yang menjabat pada tahun 1897. Sebelum masa menjabat sebagai presiden adalah tokoh politik yang cukup disegani di dunia perpolitikan Amerika Serikat. Istrinya, Ida, adalah seorang wanita sosialita kelas atas. Seorang wanita yang digambarkan sebagai wanita supel dan periang. Hal itu berubah seketika saat mereka tertimpa musibah dengan meninggalnya kedua putri mereka.
Ida begitu terpukul dan tergoncang jiwanya. Sehingga setelah kejadian itu lebih banyak menghabiskan kesehariannya di sebuah kursi goyang bergaya victoria. Keadaan fisiknya tidak kalah buruknya dengan keadaan mentalnya. Lemah, tak berdaya dan sesekali mengalami kejang (kemungkinan karena sebab epilepsi).
Ketika Ida menghabiskan hari-harinya berada di kursi goyang, karier politik Mckinley semakin meroket dan puncaknya adalah ketika Mckinley terpilih menjadi presiden Amerika Serikat pada tahun 1897. Keadaan ini mengharuskan mereka untuk pindah ke White House.
Dengan didasari rasa sayang dan cinta yang luar biasa kepada Ida, presiden Mckinley sama sekali tidak berniat untuk 'menyembunyikan' Ida dari publik. Bahkan ketika harus melanggar aturan protokoler sekalipun, seperti saat setiap ada jamuan makan malam kenegaraan resmi. Pada saat seperti itu, presiden Mckinley akan selalu membawa Ida untuk berada di sisinya, dengan dilengkapi kursi goyang yang tak pernah terpisah dari Ida.
Aturan protokoler kepresidenan mengatur bahwa Ida bisa dilayani dan dibantu oleh pelayan2 kenegaraan saat makan malam. Tapi presiden Mckinley lebih memilih melanggar protokoler itu dengan menempatkan Ida beserta kursi goyangnya tepat di sisi kirinya. Presiden sendiri yang melayani Ida, ketika tamu2 resmi mulai makan malamnya. Presiden sendiri yang membantu Ida untuk mengiris daging dengan garpu dan pisau, sekaligus menyuapinya dan Presiden sendiri yang membersihkan mulut Ida dengan sapu tangan ketika banyak makanan yang tertinggal di mulut Ida.
Kebiasaan yang dilakukan presiden itu menimbulkan rasa simpati mendalam dari rakyat Amerika Serikat. Mckinley sebagai seorang veteran perang sipil, sebelumnya memang dikenal sebagai seorang yang "The Man Who Loves Everyone".
Dan ketika presiden Mckinley mati tertembak oleh Leon Czolgosz pada tahun 1901, di sela2 nafas terakhirnya dia sempat mengatakan 2 hal.
Hal yang pertama adalah kata2 yang dia bisikkan kepada sekretarisnya, George Cortelyou, "Istriku .... Cortelyou... Sampaikan berita ini kepadanya dengan sangat hati-hati..". Di saat itu dia masih memikirkan apa yang akan terjadi dengan Ida jika dia menerima berita kematian suaminya.
Dan hal yang kedua adalah ketika sesaat setelah tertembak, presiden Mckinley sempat berteriak kepada para pengawal kepresidenan yang meringkus Leon. Presiden berteriak "Boys! Don't let them hurt him!". Mckinley sesaat setelah tertembak sempat melihat kumpulan massa yang ada disekitarnya begitu marah kepada Leon karena telah menembaknya, sehingga dia meneriakkan kata2 itu.
... The Man Who Loves Everyone ... Indeed ...
>:'(
Foto:
Smthsonian Magazine
-dipi-