Dipi76
New member
Entah kenapa tiba2 saya diberkahi anugerah untuk melakukan wawancara dengan dead people (please, don't take it seriously). Pikiran saya langsung bergejolak penuh semangat dan mulai memilih kira2 siapakah yang akan saya wawancara untuk pertama kalinya. Pilihan saya ternyata jatuh kepada Sang Ratu Mesir terbesar sepanjang sejarah, Cleopatra.
Di bawah ini catatan wawancara yang saya lakukan dengan Cleopatra di sebuah coffeshop...
Bagian Pertama
Dipi : Senang berjumpa dengan Anda. Bagaimana kira2 saya harus menyebut Anda? Queen atau Pharaoh, ya?
Cleo : Queen, Pharaoh, Shmaraoh itu sama aja, lho. Banyak orang yang salah mengerti soal ini. Dikira yang namanya pharaoh atau piraun itu hanya terbatas pada laki2 doang.
Dipi : Bukan piraun tapi Fir'aun.
Cleo : Ya gitu lah. Whatever you say.
(Yang namanya Ratu, nggak pernah mau dikoreksi walaupun salah)
Dipi : So, bagaimana saya harus memanggil Anda?
Cleo: Nama lengkapku itu Cleopatra VII Philadelphus Philopator Philopatris Thea Neotera. Panjang dan keren, kan? Daripada kamu susah2, kenapa nggak panggil aku dengan Cleo aja. Singkat dan biar lebih akrab.
Dipi : Baiklah, Cleo. Apakah Anda tahu bahwa Anda itu dalam banyak catatan sejarah digambarkan sebagai lambang romantisme?
Cleo : Wah aku itu lebih dari sebuah lambang romantisme, lho. Aku itu Ratu Mesir terbesar, gitu looh. Tapi emang iya sih aku nggak menyangkal bahwa ada beberapa kisah romantisme dalam kehidupanku. Seperti yang ada di film Cleopatra itu, yang dibintangi oleh Elizabeth Sailor.
Dipi : Taylor, Cleo... Bukan Sailor.
Cleo : Ya Gitu lah. Whatever you say. Perempuan itu benar2 bisa mendalami karakterku. Bersama pasangannya, Richard Carton, benar2 serasi.
(Saya sebenarnya ingin mengkoreksi Carton jadi Burton, tapi sepertinya jawaban Cleo bakal sama aja...)
Dipi: Kapan dan dimana Anda dilahirkan, Cleo?
Cleo: Aku lahir pada tahun 69 SM, di kota Alexandria. Kota ini didirikan oleh Alexander yang Agung ketika dia pada tahun 331 SM menguasai Mesir dan mengusir bangsa Persia yang berkuasa sebelumnya. Jendral Ptolemy I yang kemudian dipercaya oleh Alexander untuk jadi pemimpin Mesir. Dan ketika Alexander meninggal dunia, Ptolemy I memutuskan bahwa Mesir adalah bangsa yang berdiri sendiri diluar kekuasaan Makedonia. Itulah awal terbentuknya dinasti Ptolemy, yang berkuasa di Mesir kurang lebih selama 3 abad.
Dipi: Bisa diceritakan silsilah keluarga Anda, Cleo?
Cleo: Ayahku bernama Ptolemy XII Auletes. Beliau dipanggil dengan sebutan Auletes karena kegemarannya bermain alat musik flute. Raja2 sebelum beliau adalah Ptolemy I sampai dengan Ptolemy XI. Ibuku bernama Cleopatra V Tryphaena, sedangkan aku sendiri bergelar Cleopatra VII. Jadi sebenarnya nama Cleopatra itu banyak banget, bukan sekedar aku doang. Tapi mungkin karena aku yang paling cantik, paling keren dan paling berpengaruh orang2 mengidentikkan Cleopatra dengan aku.
Dipi: Maaf nih, Cleo, kok jadinya orang2 Mesir itu terlihat nggak kreatif sih dalam memberi nama? Banyak amat nama yang sama?
Cleo: Itu budaya bangsa Mesir khususnya untuk royal family semacam keluargaku ini. Walaupun sebenarnya keluargaku itu punya darah keturunan dari bangsa Yunani, tapi ketika sudah berada di Mesir mereka tetap menggunakan adat dan tradisi bangsa Mesir. Itu sesuai dengan peribahasa 'Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung'. Gitchhuuu....
Dipi: Oh Ok... Eniwei, Anda punya saudara kandungkah?
Cleo: Ya punyalah. Aku punya 2 saudara perempuan yang lebih tua, yaitu Cleopatra VI Tryphaena dan Berenice IV. Ada saudara perempuan dibawahku yang bernama Arsinoe IV. Juga ada sudara laki2 yang lebih muda yaitu Ptolemy XIII dan Ptolemy XIV.
Karena soal nama ini, waktu aku masih muda dulu sering agak bikin repot di keluargaku. Seperti saat kalo ibuku berteriak 'Ptolemy mandi dulu, udah sore' maka akan ada tiga orang yang datang ke ibuku. Juga ketika ayahku memanggil Cleopatra, maka akan ada 3 orang juga yang datang.
Dipi: Lalu pada umur berapa nih Anda jadi Ratu Mesir?
Cleo: Bapakku itu meninggal pada tahun 51 SM. Lalu aku naik tahta. Tapi tahta itu nggak aku kuasai sendirian. Harusnya yang berkuasa adalah adik laki2ku Ptolemy XIII, yang saat itu usianya baru 10 tahun. Peraturan pada saat itu adalah mengharuskan Pharaoh memiliki permaisuri. Nah daripada mencari permaisuri, keluargaku akhirnya menikahkan aku dengan adikku. Lalu kami berdua berkuasa di Mesir. Tapi sorry sorry jek, aku ogah berkuasa dengan adikku yang masih kecil itu, jadi meskipun diatas kertas kekuasaan Mesir ada ditangan kami berdua, tapi pada prakteknya akulah yang memegang kekuasaan.
Dipi: Tapi bagaimana bisa Anda menjadi Pharaoh di Mesir? Kan Anda bukan anak perempuan tertua? Masih ada kakak2 anda bukan?
Cleo: Ntar aku ceritakan bagaimana itu bisa terjadi. Tapi kita ngupi2 dulu aah. Kering nih tenggorokan sedari tadi ngomong mulu. Disambung nanti aja ye...
=============
Diteruskan nanti lagi ya, sambil menunggu Sang Ratu ngopi dulu....
-dipi-
Di bawah ini catatan wawancara yang saya lakukan dengan Cleopatra di sebuah coffeshop...
Bagian Pertama
Dipi : Senang berjumpa dengan Anda. Bagaimana kira2 saya harus menyebut Anda? Queen atau Pharaoh, ya?
Cleo : Queen, Pharaoh, Shmaraoh itu sama aja, lho. Banyak orang yang salah mengerti soal ini. Dikira yang namanya pharaoh atau piraun itu hanya terbatas pada laki2 doang.
Dipi : Bukan piraun tapi Fir'aun.
Cleo : Ya gitu lah. Whatever you say.
(Yang namanya Ratu, nggak pernah mau dikoreksi walaupun salah)
Dipi : So, bagaimana saya harus memanggil Anda?
Cleo: Nama lengkapku itu Cleopatra VII Philadelphus Philopator Philopatris Thea Neotera. Panjang dan keren, kan? Daripada kamu susah2, kenapa nggak panggil aku dengan Cleo aja. Singkat dan biar lebih akrab.
Dipi : Baiklah, Cleo. Apakah Anda tahu bahwa Anda itu dalam banyak catatan sejarah digambarkan sebagai lambang romantisme?
Cleo : Wah aku itu lebih dari sebuah lambang romantisme, lho. Aku itu Ratu Mesir terbesar, gitu looh. Tapi emang iya sih aku nggak menyangkal bahwa ada beberapa kisah romantisme dalam kehidupanku. Seperti yang ada di film Cleopatra itu, yang dibintangi oleh Elizabeth Sailor.
Dipi : Taylor, Cleo... Bukan Sailor.
Cleo : Ya Gitu lah. Whatever you say. Perempuan itu benar2 bisa mendalami karakterku. Bersama pasangannya, Richard Carton, benar2 serasi.
(Saya sebenarnya ingin mengkoreksi Carton jadi Burton, tapi sepertinya jawaban Cleo bakal sama aja...)
Catatan: Kisah hidup Cleopatra memang banyak difilmkan, salah satu yang punya kualitas bagus adalah film dengan judul Cleopatra yang diperankan oleh Elizabeth Taylor dan Richard Burton pada tahun 1963.
Dipi: Kapan dan dimana Anda dilahirkan, Cleo?
Cleo: Aku lahir pada tahun 69 SM, di kota Alexandria. Kota ini didirikan oleh Alexander yang Agung ketika dia pada tahun 331 SM menguasai Mesir dan mengusir bangsa Persia yang berkuasa sebelumnya. Jendral Ptolemy I yang kemudian dipercaya oleh Alexander untuk jadi pemimpin Mesir. Dan ketika Alexander meninggal dunia, Ptolemy I memutuskan bahwa Mesir adalah bangsa yang berdiri sendiri diluar kekuasaan Makedonia. Itulah awal terbentuknya dinasti Ptolemy, yang berkuasa di Mesir kurang lebih selama 3 abad.
Dipi: Bisa diceritakan silsilah keluarga Anda, Cleo?
Cleo: Ayahku bernama Ptolemy XII Auletes. Beliau dipanggil dengan sebutan Auletes karena kegemarannya bermain alat musik flute. Raja2 sebelum beliau adalah Ptolemy I sampai dengan Ptolemy XI. Ibuku bernama Cleopatra V Tryphaena, sedangkan aku sendiri bergelar Cleopatra VII. Jadi sebenarnya nama Cleopatra itu banyak banget, bukan sekedar aku doang. Tapi mungkin karena aku yang paling cantik, paling keren dan paling berpengaruh orang2 mengidentikkan Cleopatra dengan aku.
Dipi: Maaf nih, Cleo, kok jadinya orang2 Mesir itu terlihat nggak kreatif sih dalam memberi nama? Banyak amat nama yang sama?
Cleo: Itu budaya bangsa Mesir khususnya untuk royal family semacam keluargaku ini. Walaupun sebenarnya keluargaku itu punya darah keturunan dari bangsa Yunani, tapi ketika sudah berada di Mesir mereka tetap menggunakan adat dan tradisi bangsa Mesir. Itu sesuai dengan peribahasa 'Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung'. Gitchhuuu....
Dipi: Oh Ok... Eniwei, Anda punya saudara kandungkah?
Cleo: Ya punyalah. Aku punya 2 saudara perempuan yang lebih tua, yaitu Cleopatra VI Tryphaena dan Berenice IV. Ada saudara perempuan dibawahku yang bernama Arsinoe IV. Juga ada sudara laki2 yang lebih muda yaitu Ptolemy XIII dan Ptolemy XIV.
Karena soal nama ini, waktu aku masih muda dulu sering agak bikin repot di keluargaku. Seperti saat kalo ibuku berteriak 'Ptolemy mandi dulu, udah sore' maka akan ada tiga orang yang datang ke ibuku. Juga ketika ayahku memanggil Cleopatra, maka akan ada 3 orang juga yang datang.
Dipi: Lalu pada umur berapa nih Anda jadi Ratu Mesir?
Cleo: Bapakku itu meninggal pada tahun 51 SM. Lalu aku naik tahta. Tapi tahta itu nggak aku kuasai sendirian. Harusnya yang berkuasa adalah adik laki2ku Ptolemy XIII, yang saat itu usianya baru 10 tahun. Peraturan pada saat itu adalah mengharuskan Pharaoh memiliki permaisuri. Nah daripada mencari permaisuri, keluargaku akhirnya menikahkan aku dengan adikku. Lalu kami berdua berkuasa di Mesir. Tapi sorry sorry jek, aku ogah berkuasa dengan adikku yang masih kecil itu, jadi meskipun diatas kertas kekuasaan Mesir ada ditangan kami berdua, tapi pada prakteknya akulah yang memegang kekuasaan.
Dipi: Tapi bagaimana bisa Anda menjadi Pharaoh di Mesir? Kan Anda bukan anak perempuan tertua? Masih ada kakak2 anda bukan?
Cleo: Ntar aku ceritakan bagaimana itu bisa terjadi. Tapi kita ngupi2 dulu aah. Kering nih tenggorokan sedari tadi ngomong mulu. Disambung nanti aja ye...
=============
Diteruskan nanti lagi ya, sambil menunggu Sang Ratu ngopi dulu....
-dipi-