Wawancara ekslusif dengan Paus Paulus II. Bukti adanya Tuhan,bagus bgt

Yunila

New member
Pertanyaan : Dapatkah seseorang sampai pada kesimpulan bahwa Tuhan benar-benar ada?

Paus : Pertanyaan anda terutama merujuk pada pembedaan Pascal antara Yang mutlak, yakni Tuhan para
filosof (rasionalis) dan Tuhan Yesus Kristus. Hanya Yesus Kristus Tuhan yang hidup. Tuhan yang pertama
adalah buah pemikiran manusia, bersifat spekulatif. Pada akhirnya, kaum rasionalis mengikuti pandangan
yang berubah dari dunia nyata kepada kegaiban mutlak

Yang Mutlak filosofis berarti besar. Mengapa mempedulikan spekulasi filosofis tentang Tuhan, jika
Tuhan yang hidup berfirman tidak hanya melalui para Nabi, melainkan juga melalui Putra Nya yang menjelma
menjadi manusia. Mempertanyakan keberadaan Tuhan, menyatu dengan tujuan kehadiran manusia

Saya pikir keliru menyatakan posisi Saint Thomas dalam dataran rasional belaka. Saint Thomas
menghargai kekayaan dan kerumitan tiap mahluk, terutama manusia. Tidak tepat kiranya pada periode
pasca-Konsiliar lah bapak universalisme filosofis dan teologis. Karena itu "lima prinsip" yang diajukannya untuk menjawab pertanyaan
"Apakah Tuhan ada?" patut disimak







Pertanyaan : Apa bukti adanya Tuhan??. Sudah jelas orang tidak mendebat kesahihan teoretis penjelasan anda tadi. Masalahnya
apakah pemikiran semacam itu masih relevan untuk manusia yang mempertanyakan dirinya tentang
keberadaan Tuhan?


Paus : Saya katakan, lebih dari masa sebelumnya, pemikiran tersebut sangat relevan dewasa ini.
Karena mentalitas positivis, yang berkembang agresif antara abad 19 dan 20, telah layu. Manusia
kontemporer menemukan kembali yang sakral, sekalipun ia tidak persis mengetahuinya

Dalam beberapa bidang, pandangan positivis sedang pudar. Hal ini bisa dilihat dari karya awal dan akhir Ludwig Wittgentein.
Kenyataannya, pengetahuan manusia berawal dari pengetahuan indrawi. Baik Plato maupun
Aristoteles serta filosof klasik lainnya tidak mengingkari hal ini. Tapi manusia juga mengetahui
kebenaran yang ekstraindrawi dan transempirik

Para filosof dialog, seperti Martin buber dan Levinas, telah memberi sumbangan besar dalam pengalaman ini.
Dari mana para filosof dialog belajar hal ini? Mereka belajar dari pengalaman Bibel. Dalam wilayah
kehidupan keseharian manusia ada suaru koeksisten, demikian pula dalam wilayah absolut dan definitif.
Trafisi biblikal mengungkap masalah "THOU", yang pertama berarti Tuhan ibrahim, Tuhan Bapak, dan kemudian Tuhan Yesus kristus serta para
rasul - Tuhan yang kita yakini







Pertanyaan : Mengapa kita tidak dapat melihat Tuhan??
Tuhan menurut Bibel memang ada, mengapa Ia tidak menjelmakan diriNya lebih nyata?
Mengapa Ia tidak memberikan yang bisa diindra dengan eksitensinya? Mengapa ia seakan sembunyi dibalik
ciptaannya? Akal tentu dapat mempercayai Nya, namun akal juga bisa meragukan, bahkan menolaknya.
Tidakkah lebih sederhana bila keberadaan Nya terbukti nyata?


Paus : Pertanyaan anda merujuk pada Saint Tohmas dan Augustinus, atau tradisi Yudeo-kristen.
Menurut saya ada sumber pijakan yang berbeda, yang satu murni rasionalis dan satunya lagi ciri khas filosofi modern -
Sejarahnya bermula dari eksistensi dan mengidentifikasi eksistensi dengan akal semata : "Cogito, ergo sum" (Saya berpikir
maka saya ada)

Bedanya dengan Saint Thomas, bukan pikiran yang menentukan eksistensi, melainkan eksistensi menentukan pemikiran. Saya pikir
bagaimana saya berpikir disebabkan keadaan saya apa adanya sebagai mahluk dan disebabkan Dia adalah Dia sebagai misteri mutlak yang
tidak terciptakan. Bila dia bukan misteri, tidak perlu ada Firman

Mari mengutuhkan penalaran kita:mungkinkah Tuhan merunduk lebih jauh, dalam lukisan Nya yang mendekati
manusia, agar memperlebar kemungkinan kita mengenal Nya? Sebenarnya, Ia kelihatan bergerak sejauh mungkin. Ia tidak
bisa lebih jauh lagi. Yang pasti Tuhan bergerak terlalu jauh. Bukankah Kristus menjadi "pangkal kemarahan Yahudi dan begitu pandir bagi Gentile" (Korintus 1:23)










Pertanyaan : Keyakinan menetapkan Tuhan maha kuasa, mengapa Tuhan tidak menghapus penderitaan dan kejahatan manusia?
Tidakkah kita menyaksikan ketidakberdayaan Tuhan?


Paus : Benar, seseorang bisa berkata berhadapan dengan manusia. TUhan memutuskan dirinya "tidak berdaya".
Seseorang bisa berkata Tuhan membayar anugerah yang diberikan kepada mahluk yang diciptakan "dalam citranya, setelah
persamaannya" (Genesis 1:26). Sebelum anugerah ini, Ia konsisten, dan menempatkan diri Nya dibelakang
penilaian manusia

Kita mengetahui tanggapan Kristus terhadap pertanyaan Pilatus dalam peradilan. Kristus dilahirkan untuk
menguji kebenaran (Yohanes 18:37). Pilatus menyaksikan Kristus tidak bersalah (Yohanes 19:6). Dalam hal ini
ia cuci tangan dari tanggung jawab kekerasan yang dilakukan massa

Kristen adalah agama penyelamatan - agama soteriologik, menurut istilah teologi. Soteriologi
Kristen berpusat pada misteri paskah. Untuk mengharap penyelamatan dari Tuhan, manusia harus berhenti
berhenti dibawah salib kristus, Karena itu, Minggu setelah sabtu suci, kita harus berdiri didepan makam kosong
dan mendengar, seperti perempuan Yerusalem : "Ia tidak ada disini, karena Ia telah diangkat" (Matius 28:6)












Pertanyaan : Bagaimana caranya berdialog dengan Tuhan?

Paus : Pertanyaan anda tentang kebaktian, anda menanyakan kepada Paus bagaimana ia berdoa.
"Roh kudus datang untuk membantu kelemahan kita, karena kita tidak tahu bagaimana berdoa yang seharusnya,
tapi roh kudus sendiri yang menunjukannya dengan keluhan yang sangat menyentuh"

Apa itu berdoa? Secara umum artinya berbincang, dalam perbincangan ada "Aku" dan "Engkau", dengan kapital.
Bila dalam percakapan biasa, aku merupakan unsur terpenting, maka dalam berdoa, Engkau yang paling penting.
Engkau lebih penting karena berdoa dimulai dari Tuhan. Berdasarkan pengajaran Paulus, berdoa merefleksikan
semua ciptaan, berfungsi kosmik
Manusia berdoa atas segala ciptaan, ia menyebut namanya, tapi dibimbing oleh Roh kudus. Dalam berdoa
pemimpin sejati adalah TUhan. Pemimpin itu adalah kristus, yang secara berketerus terangan membebaskan
mahluk dari perbudakan hingga penyelewengan dan membimbingnya kepada kebebasan, demi kejayaan anak-anak Tuhan

Seseorang dapat dan harus berdoa dalam banyak cara berbeda, sebagaimana Bibel mengajarkan beragam contoh. Kita
harus berdoa dengan "keluhan yang menyentuh" agar masuk kedalam ritme permohonan aRoh kudus sendiri. Untuk meminta pengampunan seseorang harus meratap seperti
ratapan kristus. Berdoa selalu berarti karya kemenangan
 
Re: Wawancara ekslusif dengan Paus Paulus II. Bukti adanya Tuhan,bagus

boleh tau darimana sumbernya, jeng? tolong di info ya, soalnya ini menarik sekali dan perlu semua orang tau :)

thanks a lot..

salam.
 
Back
Top