jakaduriat
New member
EUR/USD Mingguan 21 – 25 Maret 2022: Sulit untuk Melanjutkan Kenaikan?
Setelah turun ke 1.0996 pada akhir 2 minggu lalu, minggu lalu EUR/USD berhasil bangkit ke 1.1049, dengan terus melemahnya dolar AS dari sejak awal minggu karena sentimen pasar berbalik positip terhadap resiko di tengah terus berlangsungnya perundingan damai antara Rusia dengan Ukraina sehingga menimbulkan harapan akan de-eskalasi.
Eurostat melaporkan pada hari Senin bahwa Industrial Production di zona euro terkontraksi sebesar 1.3% per tahun di bulan Januari dan ZEW Economic Sentiment terjungkal ke – 38.7 pada bulan Maret, dari sebelumnya 48.6 pada bulan Januari.
Angka Industrial Production untuk bulan Januari dan ZEW sentiment untuk bulan Maret yang buruk, mendorong anggota dewan gubernur ECB Pablo Hernandez de Cos untuk menerima tantangan inflasi karena faktor geopolitik yang terbaru. Menurut Pablo Hernandez invasi Rusia ke Ukraina akan memiliki dampak yang negatip terhadap aktifitas ekonomi dan menambah tekanan inflasi. Komentar dari Presiden ECB Christine Lagarde searah dengan Pablo meskipun dia masih mengatakan bahwa inflasi diperkirakan akan turun secara bertahap dan stabil di 2%, dekat target dari bank sentral sampai tahun 2024.
Sementara itu, dari AS, Federal Reserve mengakhiri pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) nya dengan menaikkan tingkat suku bunga sebesar 25 basis poin untuk pertama kalinya sejak 2018, sesuai dengan yang diperkirakan pasar. Namun memberikan petunjuk yang hawkish yang memproyeksikan kenaikan tingkat bunga sebanyak 6 kali pada tahun 2022. Ini menunjukkan perubahan arah yang signifikan dari sebelumnya yang memproyeksikan kenaikan tingkat bunga sebanyak 3 kali. Nada yang lebih agresif jelas terlihat dari Powell yang mengatakan bahwa ekonomi AS bisa menangani kebijakan moneter yang lebih ketat sementara bank sentral AS ini fokus kepada melawan inflasi yang tinggi.
Matauang bersama Eropa mengalami pemulihan yang mengesankan dengan dollar AS gagal mengkapitalisir outlook yang hawkish dari Federal Reserve, dengan munculnya optimisme di pasar yang lebih luas akan harapan diplomasi dari krisis Ukraina membebani dan menumpulkan daya tarik dari dollar AS yang safe-haven.
Pada hari Kamis, EUR/USD berhasil diperdagangkan di 1.1138. Membaiknya sentiment pasar telah membantu matauang bersama Eropa untuk mendapatkan kekuatannya. Ditambah lagi, kenaikan yang tajam dari EUR/GBP setelah Bank of England (BoE) menganut kenaikan tingkat bunga yang berhati-hati ke depannya di dalam pernyataan kebijakan moneternya memberikan dorongan naik tambahan bagi euro.
Namun pada hari Jumat, EUR/USD kembali tertekan turun ke 1.1049 karena datangnya kembali permintaan terhadap dolar AS yang safe-haven akibat kecemasan pasar ditengah tidak adanya kemajuan dalam perundingan damai Rusia dengan Ukraina.
Para pejabat dari Rusia dan Ukraina menolak pandangan bahwa mereka sedang membuat kemajuan yang signifikan ke arah persetujuan damai. Pada hari Kamis, Reuters melaporkan bahwa para pejabat Barat berpendapat masih ada jurang yang besar di dalam negosiasi. Sementara Secretary of State AS Antony Blinken mengatakan bahwa Rusia sedang mempertimbangkan penyerangan dengan menggunakan senjata kimia.
Pada minggu ini, EUR/USD kebanyakan masih akan digerakkan oleh faktor geopolitik. Persepsi pasar sehubungan dengan perkembangan konflik Rusia – Ukraina dikombinasikan dengan bertolak belakangnya kebijakan moneter the Fed dengan ECB akan tetap menjadi tema sentral yang mempengaruhi EUR/USD pada minggu ini.
Apabila berita – berita mengenai Rusia – Ukraina mengarah kepada eskalasi dari konflik lebih lanjut, investor kemungkinan akan menjauh dari assets yang sensitif terhadap resiko seperti EUR/USD sehingga akan memberikan tekanan turun lebih jauh terhadap EUR/USD.
Selain itu EUR/USD telah naik lebih dari 50 pips secara mingguan pada minggu lalu, membuat sulit untuk naik lebih tinggi lagi ditengah aksi ambil untung yang terjadi.
Minggu ini data dari kalender ekonomi sedikit dan ringan.
Dari Eropa, Pada hari Jumat, Jerman akan merilis Ifo Business Climate Jerman bulan Maret yang diperkirakan akan naik dari sebelumnya di 92.2 menjadi 98.9.
Dari AS, pasar akan memperhatikan new home sales pada hari Rabu dan durable goods orders pada hari Kamis, dan ada juga klaim pengangguran mingguan dan manufacturing PMI. Data durable goods orders akan turun karena turunnya order dari Boeing aircraft. Sementara data perumahan diperkirakan masih bagus.
Pada hari Jumat akan dikeluarkan data makro ekonomi Michigan Consumer Sentiment Index untuk bulan Maret yang diperkirakan akan naik dari 59.7 menjadi 62.8.
“Support” terdekat menunggu di 1.1040 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1000 dan kemudian 1.0930. “Resistance” terdekat menunggu di 1.1080 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1140 dan kemudian 1.1200.
Sourch News : Vibiznews
Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
Instagram ForexChief Indonesia