jakaduriat
New member
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief
Cara Belajar Forex – Ini adalah kenyataannya: untuk menjadi seorang trader yang berhasil jarang diraih dalam waktu singkat dan langsung. Biasanya seorang trader akan menghadapi hal yang buruk dalam trading dan itu akan menjadi guru serta pengalaman yang sangat berharga.
Beberapa trader bahkan akan mengalami hal yang paling pahit dalam tradingnya. Misalnya sampai modalnya habis. Meskipun demikian bukan berarti bahwa untuk menjadi trader yang berhasil harus bersakit-sakit dahulu, tapi yang lebih penting kita bisa belajar dari kesalahan. Ada ungkapan yang menarik dari buku “Reminiscences of a Stock Operator” yaitu:
“There is nothing new on Wallstreet or in stock speculation. What has happened in the past will happen again, again and again. This is because human nature does not change” – Jesse Livermore
Yang kira-kira artinya, di bursa atau dunia trading ini sebenarnya tidak ada yang baru, apa yang terjadi di masa lalu akan terjadi lagi di saat sekarang begitu seterusnya. Hal ini disebabkan oleh perilaku manusia tidak berubah.
Jadi artinya masalah yang dihadapi oleh setiap trader saat ini sebenarnya sama dengan masalah yang dihadapi oleh trader di masa lalu baik itu 10, 20 atau 100 tahun sebelumnya. Penyebabnya cukup sederhana yaitu – terlepas dari faktor kemajuan teknologi serta inovasi – kita tetaplah sebagai manusia yang mempunyai emosi. Yang membedakan hanyalah emosi kita yang bisa menjadi penghalang buat kita untuk membuat keputusan yang tepat.
Kesalahan Terbesar
Sebelum saya menyebutkan kesalahan terbesar dalam trading yang kita lakukan, cobalah untuk mengingat kembali pengalaman pahit apa yang pernah anda alami saat trading ? He..he.. saya tahu, berusaha mengingat atau membuka luka lama itu sangat menyakitkan, tapi sedikit dari kita yang mau belajar dari kesalahan yang telah kita lakukan. Mengutip pepatah lama: “pengalaman adalah guru yang paling berharga” .
Kenapa trading yang kita lakukan selalu salah bukan profit yang kita peroleh tapi loss yang kita dapatkan, jawablah pertanyaan berikut ini:
Apakah anda mempunyai trading plan ?
Jika punya apakah anda sering melanggar trading plan yang sudah anda susun?
Apakah anda membiarkan harga bergerak tidak searah dengan posisi anda dan anda biarkan begitu saja tanpa ada antisipasi?
Apakah anda menetapkan batasan kerugian anda?
Apakah anda tahu kapan saatnya menutup posisi ?
Jika jawaban nomor satu “Tidak”, maka anda sudah melakukan kesalahan pertama; jika jawaban nomer dua “Ya” maka anda sudah melakukan kesalahan kedua; jika jawaban nomer tiga “Ya” maka anda sudah melakukan kesalahan ketiga, jika jawaban nomer empat “Tidak” maka anda sudah melakukan kesalahan keempat; jika jawaban nomer lima “Tidak” maka anda melakukan kesalahan kelima.
Semua pertanyaan-pertanyaan diatas pada akhirnya akan mengerucut menjadi satu alasan utama yang sering dilakukan oleh para trader. Ketika anda merasa tidak melakukan kesalahan dari lima pertanyaan diatas sebenarnya masih ada satu alasan kenapa secara total kita masih mengalami kerugian. Kesalahan utama yang kita lakukan yaitu kita tidak memahami konsep risk reward rasio.
Seperti ungkapan Jesse Livermore diatas dimana kita ini hanya manusia, dan sifat dasar manusia pasti selalu ingin menang atau kalau dalam trading selalu ingin profit, tidak ada manusia satupun yang ingin mengalami kerugian.
Nah.. disinilah sifat manusia yang didorong oleh emosi selalu ingin profit kadang melupakan logika dan membuat keputusan yang salah. Artinya meskipun kita sering mendapatkan keuntungan dibandingkan jumlah transaksi kita yang rugi, mengapa secara total modal kita tetap saja berkurang?
Taken from The Number One Mistake Forex Traders Make, by David Rodriguez
Seperti saya katakan diatas tadi, sifat dasar manusia itu selalu ingin profit, seperti gambar diatas kalau kita lihat percentase jumlah trading yang profit (batang warna biru) lebih besar dibandingkan jumlah trading yang loss (batang warna merah) hampir di semua mata uang. Lalu pertanyaan yang muncul bukankah itu berarti bagus dan kita merasa senang, benar bukan ?
Tetapi sayangnya dari gambar yang ditunjukkan diatas yaitu jumlah persentase yang profit lebih besar dari yang loss belum menjamin secara keseluruhan kita akan profit atau modal kita bertambah. Kok bisa seperti itu ?
Hal ini karena faktor risk and reward rasio, risk reward rasio yaitu perbandingan antara seberapa besar kerugian dengan keuntungan yang ingin kita peroleh. Nah coba renungkan dalam hati anda masing-masing. Ketika anda trading dan harga bergerak tidak searah dengan posisi yang anda ambil, apakah Anda akan menahan posisi yang salah tersebut dengan harapan harga akan berbalik kembali? Hal ini cukup serakah, padahal kenyataannya bukankah kita harus takut?
Atau jika kasusnya dibalik : yaitu saat posisi yang Anda ambil benar dan harga bergerak searah dengan posisi yang kita ambil tadi, apakah Anda akan segera menutup posisi tersebut karena takut harga akan berbalik arah kembali?
Intinya kebiasaan yang sering kita lakukan saat floating minus akan kita tahan tapi saat floating profit kita buru-buru menutup posisi tersebut, benar bukan?
Kembali lagi ke konsep risk reward rasio. Untuk lebih memahami tentang risk and reward perhatikan ilustrasi dibawah ini :
Seorang Trader A dari 10 kali transaksi 7 transaksi profit dan 3 transaksi loss, kalau kita perhatikan sekilas trader A tersebut keren bukan. Tapi trader A tersebut menetapkan risk reward rasionya sebesar 5 : 1, misalnya target profitnya hanya 10 pip maka batasan kerugiannya 50 pip.
Maka Trader A profit sebesar 70 pip (7 x 10 pip) sementara loss yang dialami – 150 pip (3 x 50 pip), jadi secara total trader A tersebut masih loss 80 pip (70 pip – 150 pip).
Seorang trader B dari 10 kali transaksi 4 kali profit sementara 6 kali loss, kalau kita perhatikan sekilas trader B ini lebih jelek dari trader A bukan. Tapi trader B menetapkan risk and reward rasio dibalik yaitu 1 : 5, jadi misalnya target profitnya 50 pip maka batasan resikonya hanya 10 pip.
Maka Trader B profit sebesar 200 pip (4 x 50 pip) sementara loss yang dialami hanya minus 60 (6 x 10 pip), jadi secara keseluruhan trader B masih profit 140 pip (200 pip – 60 pip).
Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
Tahukah Anda Kesalahan Utama Dalam Trading?
Belajar Forex, Belajar Trading Forex, Belajar Forex Online, Cara Belajar Forex, Sekolah ForexCara Belajar Forex – Ini adalah kenyataannya: untuk menjadi seorang trader yang berhasil jarang diraih dalam waktu singkat dan langsung. Biasanya seorang trader akan menghadapi hal yang buruk dalam trading dan itu akan menjadi guru serta pengalaman yang sangat berharga.
Beberapa trader bahkan akan mengalami hal yang paling pahit dalam tradingnya. Misalnya sampai modalnya habis. Meskipun demikian bukan berarti bahwa untuk menjadi trader yang berhasil harus bersakit-sakit dahulu, tapi yang lebih penting kita bisa belajar dari kesalahan. Ada ungkapan yang menarik dari buku “Reminiscences of a Stock Operator” yaitu:
“There is nothing new on Wallstreet or in stock speculation. What has happened in the past will happen again, again and again. This is because human nature does not change” – Jesse Livermore
Yang kira-kira artinya, di bursa atau dunia trading ini sebenarnya tidak ada yang baru, apa yang terjadi di masa lalu akan terjadi lagi di saat sekarang begitu seterusnya. Hal ini disebabkan oleh perilaku manusia tidak berubah.
Jadi artinya masalah yang dihadapi oleh setiap trader saat ini sebenarnya sama dengan masalah yang dihadapi oleh trader di masa lalu baik itu 10, 20 atau 100 tahun sebelumnya. Penyebabnya cukup sederhana yaitu – terlepas dari faktor kemajuan teknologi serta inovasi – kita tetaplah sebagai manusia yang mempunyai emosi. Yang membedakan hanyalah emosi kita yang bisa menjadi penghalang buat kita untuk membuat keputusan yang tepat.
Kesalahan Terbesar
Sebelum saya menyebutkan kesalahan terbesar dalam trading yang kita lakukan, cobalah untuk mengingat kembali pengalaman pahit apa yang pernah anda alami saat trading ? He..he.. saya tahu, berusaha mengingat atau membuka luka lama itu sangat menyakitkan, tapi sedikit dari kita yang mau belajar dari kesalahan yang telah kita lakukan. Mengutip pepatah lama: “pengalaman adalah guru yang paling berharga” .
Kenapa trading yang kita lakukan selalu salah bukan profit yang kita peroleh tapi loss yang kita dapatkan, jawablah pertanyaan berikut ini:
Apakah anda mempunyai trading plan ?
Jika punya apakah anda sering melanggar trading plan yang sudah anda susun?
Apakah anda membiarkan harga bergerak tidak searah dengan posisi anda dan anda biarkan begitu saja tanpa ada antisipasi?
Apakah anda menetapkan batasan kerugian anda?
Apakah anda tahu kapan saatnya menutup posisi ?
Jika jawaban nomor satu “Tidak”, maka anda sudah melakukan kesalahan pertama; jika jawaban nomer dua “Ya” maka anda sudah melakukan kesalahan kedua; jika jawaban nomer tiga “Ya” maka anda sudah melakukan kesalahan ketiga, jika jawaban nomer empat “Tidak” maka anda sudah melakukan kesalahan keempat; jika jawaban nomer lima “Tidak” maka anda melakukan kesalahan kelima.
Semua pertanyaan-pertanyaan diatas pada akhirnya akan mengerucut menjadi satu alasan utama yang sering dilakukan oleh para trader. Ketika anda merasa tidak melakukan kesalahan dari lima pertanyaan diatas sebenarnya masih ada satu alasan kenapa secara total kita masih mengalami kerugian. Kesalahan utama yang kita lakukan yaitu kita tidak memahami konsep risk reward rasio.
Seperti ungkapan Jesse Livermore diatas dimana kita ini hanya manusia, dan sifat dasar manusia pasti selalu ingin menang atau kalau dalam trading selalu ingin profit, tidak ada manusia satupun yang ingin mengalami kerugian.
Nah.. disinilah sifat manusia yang didorong oleh emosi selalu ingin profit kadang melupakan logika dan membuat keputusan yang salah. Artinya meskipun kita sering mendapatkan keuntungan dibandingkan jumlah transaksi kita yang rugi, mengapa secara total modal kita tetap saja berkurang?
Taken from The Number One Mistake Forex Traders Make, by David Rodriguez
Seperti saya katakan diatas tadi, sifat dasar manusia itu selalu ingin profit, seperti gambar diatas kalau kita lihat percentase jumlah trading yang profit (batang warna biru) lebih besar dibandingkan jumlah trading yang loss (batang warna merah) hampir di semua mata uang. Lalu pertanyaan yang muncul bukankah itu berarti bagus dan kita merasa senang, benar bukan ?
Tetapi sayangnya dari gambar yang ditunjukkan diatas yaitu jumlah persentase yang profit lebih besar dari yang loss belum menjamin secara keseluruhan kita akan profit atau modal kita bertambah. Kok bisa seperti itu ?
Hal ini karena faktor risk and reward rasio, risk reward rasio yaitu perbandingan antara seberapa besar kerugian dengan keuntungan yang ingin kita peroleh. Nah coba renungkan dalam hati anda masing-masing. Ketika anda trading dan harga bergerak tidak searah dengan posisi yang anda ambil, apakah Anda akan menahan posisi yang salah tersebut dengan harapan harga akan berbalik kembali? Hal ini cukup serakah, padahal kenyataannya bukankah kita harus takut?
Atau jika kasusnya dibalik : yaitu saat posisi yang Anda ambil benar dan harga bergerak searah dengan posisi yang kita ambil tadi, apakah Anda akan segera menutup posisi tersebut karena takut harga akan berbalik arah kembali?
Intinya kebiasaan yang sering kita lakukan saat floating minus akan kita tahan tapi saat floating profit kita buru-buru menutup posisi tersebut, benar bukan?
Kembali lagi ke konsep risk reward rasio. Untuk lebih memahami tentang risk and reward perhatikan ilustrasi dibawah ini :
Seorang Trader A dari 10 kali transaksi 7 transaksi profit dan 3 transaksi loss, kalau kita perhatikan sekilas trader A tersebut keren bukan. Tapi trader A tersebut menetapkan risk reward rasionya sebesar 5 : 1, misalnya target profitnya hanya 10 pip maka batasan kerugiannya 50 pip.
Maka Trader A profit sebesar 70 pip (7 x 10 pip) sementara loss yang dialami – 150 pip (3 x 50 pip), jadi secara total trader A tersebut masih loss 80 pip (70 pip – 150 pip).
Seorang trader B dari 10 kali transaksi 4 kali profit sementara 6 kali loss, kalau kita perhatikan sekilas trader B ini lebih jelek dari trader A bukan. Tapi trader B menetapkan risk and reward rasio dibalik yaitu 1 : 5, jadi misalnya target profitnya 50 pip maka batasan resikonya hanya 10 pip.
Maka Trader B profit sebesar 200 pip (4 x 50 pip) sementara loss yang dialami hanya minus 60 (6 x 10 pip), jadi secara keseluruhan trader B masih profit 140 pip (200 pip – 60 pip).
Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia