Wirid dalam tradisi Islam

lala_lulu

New member
Jalan yang ditempuh oleh seorang salik guna mendekatkan diri kepada Allah sangat beragam. Berbagai upaya takarub dan serangkaian ritual dijalankan untuk mendapatkan esensi dan makna penghambaan.

Bentuk ibadah yang dilakukan bisa berupa tindakan dan ucapan seperti halnya shalat. Dan, selain ritual yang melibatkan seluruh anggota badan, terdapat juga ibadah yang sepenuhnya terkonsentrasi pada lisan, antara lain berzikir ataupun membaca wirid, yang disarikan dan Alquran dan Sunah.

Ibadah berzikir oleh Abu Thalib AlMakky disebut sebagai media mendekatkan diri kepada Allah yang dilakukan berulang kali, baik di waktu siang ataupun malam hari. Media tersebut dioptimalkan sedemikian rupa agar mendapatkan kebahagiaan, baik di dunia ataupun di akhirat.

Sedangkan dalam pandangan Al-Ghazali, berzikir merupakan wasilah meningktkan rasa cinta hamba terhadap Rabb-nya. Semakin tinggi kecintaan seorang hamba, intensitas mengingat Allah melalu zikir ataupun wirid juga semakin naik.

Tak heran, sebagai rekam jejak zikir. doa, dan wirid keseharian yang pernah dituntunkan Rasulullah, lantas muncul beragam kitab yang ditulis dan mengupas tentang zikir sehari-hari yang bisa dijadikan sebagai pilihan usaha meraih keridhaan itu. Di antara kitab yang berisi kumpulan doa dan zikir sehari-hari itu, yaitu kitab Al-Nasai dengan tajuk “Amal Al-Yawm Wa Al-lailat” dan kitab “AlAdzkar Hilyat Al-Abrar Wa Syiar AlAkhyar Fi Talkhis Al-Da’wat Wa AlAdzkar.”

Kitab Khazinat Al-Asrar Jalilat AlAdzkar karangan Muhammad Haqqi AlNazili turut memberikan konstribusi bagi umat Muslim, terutama para pegiat suluk di kalangan kaum sufi. Sekalipun kitab ini hadir jauh setelah deretan

kitab-kitab bergengsi dikarang, namun Khazinat mampu mendapatkan kedudukan di hati para pembacanya. Di pesantren tradisional salaf, misalnya acap kali diadakan pengijazahan atau memberikan silsilah sumber wirid
dan zikir yang terdapat dalam kitab.



Sumber : republika



Bagaimana pandangan Anda terhadap wirid, seberapa besarkah manfaat wirid dalam kehidupan Anda?
 
Bls: Wirid dalam tradisi Islam

Mungkin kita perlu memahami perbedaan antara dzikir, wirid, ratib, dan hizib. Dzikir itu mengingat Allah dengan cara menyebut namanya, mengagumi keindahan ciptaannya dan lain-lain. Ini adalah "payung generalnya" segala sesuatu yang mengantarkan kita pada mengingat Allah disebut dzikir. Perbedaannya dengan wirid adalah bahwasanya wirid itu adalah dzikir yang ditentukan bacaannya, strukturnya, jumlahnya, serta waktunya yang senantiasa didawamkan. Ratib adalah serangkaian bacaan dzikir dan digabungkan dengan do'a serta ayat-ayat suci al-Qur'an yang disusun oleh orang-orang shalih (para Syaikh dan Habib misalnya) untuk dijadikan amalan atau wirid. Hizib adalah wirid dalam bentuk dzikir ataupun Ratib tapi ditujuankan sebagai benteng diri dari segala tipu muslihat syaithan atau orang-orang yang dengki kepada kita. Wallahu A'lam

Semoga bermanfaat
 
Bls: Wirid dalam tradisi Islam

semuanya pasti baik dan berpahala, kalau isinya memang dipersembahkan kepada Allah SWT dan Rasulnya.. mau itu Wirid, Dzikir, Tahlil.. :) toh, isinya jg mengandung doa kan?
 
Bls: Wirid dalam tradisi Islam

tp perlu diingat juga mb kalin ...ada hadits 'brang siapa yg melakukan amalan yg tdk ada tuntunan, mk dia trtolak' ... :)
 
Last edited:
Back
Top