WNKS Lounge! on Between Cinema and Home Movie
Saya suka sekali menonton film..baik itu sciene fiction, drama, thriller atau apa sajalah! Animation juga menarik perhatian saya. Biasanya saya memilah film dari sis hiburan pertama kali, kemudian cerita dan selanjutnya photography nya. Pemain film juga sebagai salah satu pertimbangan saya.
Kalau di tempat "normal" saya selalu menyempatkan menonton film ke cinema setiap seminggu sekali. nyamans aja kalau menonton di cinema. Apalagi theater iMax adalah pilihan utama saya.
Sayangnya di Bali tidak ada iMax dan pilihan filmnya pun tidaklah beragam. Sebagai satu-satunya distributor film di Indonesia Studio 21 menjadi satu-satunya tempat untuk menonton film di bali, entahlah kalau kota besar semacam Jakarta mempunyai pilihan lainnya.
Tempat fav saya menonton film pastinya di bangkok, berbagai pilihan layar juga ada dari layar biasa, 3D dan iMax tersedia di pusat kota. Ticket juga berpariasi mulai dari 50 ribu rupiaahn per seat sampai 500 ribu rupiah (Ini kalau mau dengan penonton sedikit dengan first class seat)
Saya biasanya menonton di first class dengan jumlah penonton sekitar 10 orang. saya bisa dengan duduk atau terlentang. Nyaman banget, ada bar dan juga selimut untuk menahan dinginnya ruangan. Anak-anak saya juga lebih suka menonton disini. Cuma biasanya saya akan memastikan kalau film yang akan kami tonton itu memang "worth it"
Tetapi jika film blockbuster biasa saya menonton di kelas yang biasa-biasa saja atau imax. Ticketnya tergolong murah sekitar 75 ribu rupiah dengan semangkok besar pop corn dan softdrink. Karena layar lebar (jauh lebih lebar dari layar yang ada di Indonesia) dan tempat duduk yang mengikuti alur vision, juga menjadi pilihan saya kalau memilih tempat untuk menonton.
Satu cinema yang saya suka juga ada di berlin. Ticketnya jauh lebih murah dari di Asia (rata-rata) dengan seharga ticket hampir 50 ribu rupiah, saya bisa duduk dengan nyaman di Sony Theater. Cuamn menjengkelkannya adalah adanya break di tengah-tengah film... walaupun kalau di pikir-pikir ada waktu buat pipis dan merokok..he..he....
saya juga mengoleksi lebihd ari ratusan film-film berbagai genre di rumah karena kebetulan ada theater mini di salahs atu ruangan saya. Ruangan dengan kedap suara dan menampung sekitar 6 orang menjadi pilihan kami (saya dan anak-anak) untuk bersantai . Genre nya pun beragam. Ada animasi dan semacam education movie juga genre-genre yang lain. Karena saya memakai projector jadi screen bsia di rubah menurut selera saya,w alaupun sayangnya mendapatkan DVD original dengan fitur lengkap(biasanya saya mebeli limited edition) agak susah di Bali. terpaksa saya mengkhusukan waktu saya untuk beli lewat internet dan memesan kalau ada yang ke USA. karena saya biasanya membeli di Eropa.
Budget nya pun tidak tanggung. Anak-anak mempunyai list film apa yang mau mereka beli. Anak perempuan saya menyukai thriller dan teen movies sementara saya menyukai drama. anak saya cowok lebih menyukai movie releasan BBC atau Discovery.
Buat saya pilihan utaam tetap menonton ke cinema, karena secara audio visual jauh lebih menarik dan berkesempatan juga untuk berinteraksi sosial. jeleknya adalah mesti rela ngantri (kecuali first class cinema) dan kadang posisi favorite sudah di ambil orang
Kalaumenonton di rumah, movie nya bisa kita pilih tergantung mood, bisa kita pause untuk mengambilw aktu buat tambahan camilan. jeleknya buat saya banyak gangguan. ada visiotr lah, intercom berdering kalau ada yang mau bertemulah! (seringnya saya matiin semua alat komunikasi ke security dan telepon rumah)
Bagaimana dengan kalian? mana yang lebih kalian sukai? menonton di rumah atau ke cinema?