Yahoo menggandeng webmaster Indonesia

Administrator

Administrator
Berawal proyek iseng membuat komunitas jejaring sosial Koprol, kini malah disunting oleh Yahoo. Pendirinya adalah tiga sekawan di SMA, Jakarta, yaitu Fajar Budiprasetyo (production director), Daniel Armanto (engineering manager), dan Satya Witoelar (desain dan komunitas). Mereka tak menyangka produknya diakuisisi perusahaan besar asal Amerika ini. “Bagi kami, membuat website ibarat makanan sehari-hari. Makanya, faktor hoki (yang membuat) produk iseng ini sekarang mendapat pengakuan dari Yahoo,” ungkap Satya.

Proyek iseng ini dimulai tahun 2008. Saat diluncurkan, tiga serangkai ini tak menyangka mendapat sambutan luar biasa. Setahun bendera berkibar, Koprol sudah menggaet delapan ribuan anggota. Mereka menduga, konten yang menarik membuat anggota terus bertambah hingga sepuluh kali lipat. Enam bulan berikutnya, anggota bertambah menjadi 80 ribu. Angka ini mencengangkan karena melampaui target yang diinginkan para pendirinya yang tergabung di SkyLight Indonesia itu.

Tak ingin memubazirkan potensi besar ini, awal 2009, mereka mengoptimalkan Koprol. Sebelum diboyong oleh Yahoo, Satya mengaku sudah didekati beberapa investor asing, tapi Vice President Yahoo Asia Tenggara, Yvonne

Chang, mengakuisisi Koprol sejak Selasa lalu (25/5) di Jakarta. Kini, Koprol sudah go international dan bisa langsung diakses pada halaman Yahoo! Indonesia.


Sebelum melirik Koprol, Yahoo mengincar beberapa produk website berpotensi di Indonesia. Pilihan jatuh pada Koprol. Salah satu alasannya, Koprol menawarkan produk lokal yang unik sesuai misi yang dicari Yahoo.

Keunggulan lainnya, Koprol menampilkan produk yang berbeda dibandingkan jejaring sosial yang sudah ada.

Apa itu? Koprol menjaring teman-teman baru yang belum dikenal sebelumnya. Ini yang membedakan dengan Facebook atau Twitter.

Cara berkenalan dimulai dengan mengidentifikasi orang-orang melalui lokasinya. Sebelum mengisi pernyataan, ada fitur lokasi yang harus diisi. Terserah lokasi mau diisi lengkap atau hanya kawasannya.

Satya mencontohkan melalui Blackberry-nya, menulis sedang berada di Senayan. Ketika search area Senayan, bermunculan siapa saja yang sedang berada di kawasan tersebut. “Dan situlah saling memberikan komentar, kenalan, atau sekadar memberi informasi. Padahal, sebelumnya, di antara mereka tidak saling mengenal,” tutur arsitek lulusan Universitas Parahyangan Bandung ini.

Jika pindah ke lokasi lain dan melakukan searching serupa, akan menemukan siapa saja yang berada di lokasi yang sama. Di sinilah ajang menambah teman-teman baru. Imbas dan saling nyamber komentar sepenti ini kini sudah terbentuk banyak komunitas di daerah.

Komunitas Depok, Tangerang, Bandung, dan berbagai daerah lainnya. Bahkan, mereka sering melakukan kopi darat. Begitulah, kata Satya, Koprol memang melukiskan masyarakat kota yang mobilitasnya tinggi. Satu jam lalu, ada di kawasan A, sejam kemudian sudah benpindah ke kawasan lain.

Nama Koprol pun diambil dan bahasa Belanda ‘roll ke depan’. Maksudnya, pindah dari satu tempat ke tempat lain.


Selain ajang berkenalan, produk anak bangsa ini menjadi media marketing. Siapa yang mau menawarkan produk atau mengenalkan restoran, bisa disampaikan lewat KoproL Makanya, Koprol tepat dijadikan media ajang berbisnis. Putra sulung dan tokoh Wimar Witoelar ini menambahkan, keunggulan lainnya, aplikasi Koprol tidak ditujukan hanya satu jenis handphone. Handphone merek apa pun, termasuk jenis sederhana, bisa menikmati aplikasi ini. Memang, Koprol ditujukan untuk semua kelas.

Dari sisi usia, Koprol pun bisa menjadi pilihan semua kalangan. Setahun lalu, anggotanya dari usia awal bekerja di atas 25 tahun. Tapi, kini merambah. Para ABG mulai bengabung. Satya menyaksikan komentar para ABG berkisar usia 15 tahun hingga 20 tahun itu seru dan lucu-lucu. Komentar yang dituangkan lebih terbuka, tidak benkenaan yang private. Setelah go international, diharapkan anggota Koprol akan terus berkembang. “Saya yakin, berada di bawah Yahoo pasti akan banyak kemajuan.”

Kini, Yahoo telah memiliki Koprol berikut memboyong para pendiri, semua kru, dan kantornya. Berapa nilai yang

diraih trio kelahiran 33 tahun lalu ini? Satya hanya tersenyum. “Angkanya lumayan baguslah. Fasilitas yang diberikan juga profesional,” tuturnya enggan menyebutkan angka pasti.

Selain mendapat harga yang bisa membuat pendirinya tersenyum gembira, trio ini tetap diberi keleluasaan menuangkan ide-ide cemerlang. “ Masalah ini paling sensitif dan ditakuti oleh kami. Tapi, Yahoo meyakinkan kehadirannya untuk mendukung produk yang sudah mandiri serta yang mengerti produk lokal den negeri ini. Yahoo

akan mendukung dari sisi marketing dan pengembangan lainnya.”

Ke depan, segudang agenda telah disiapkan pria berkacamata ini bersama kedua rekannya. Di antaranya, meningkatkan teknologi, skill, dan menambah sumber daya manusia. Mereka pun telah menyiapkan konten yang menguntungkan para pebisnis dan bisa mengundang semakin banyak anggota. “Kami ingin tetap exist. Maka itu, kami akan terus melakukan perbaikan-penbaikan demi perkembangan Koprol ke depan, tambah Satya yang mengajak
semua kalangan bengabung di Koprol.




sumber : republika
 
Bls: Yahoo menggandeng webmaster Indonesia

Kalo gak salah, Koprol mirip Plurk kan, saya malah belum pernah coba
Tapi hebat, salut ma webmaster Indonesia
 
Bls: Yahoo menggandeng webmaster Indonesia

daripada sibuk demo dan melempari polisi
ayo para mahasiswa mulai berkarya
 
Back
Top