resi_dj
New member
Salah satu peranan orang tua yang tak mudah dilakukan adalah menenangkan anak kita ketika mereka tengah marah, sedih, atau kesal terhadap sekelilingnya. Tak mudah dilakukan, karena kita butuh trik khusus untuk membuat mereka tidak mengeluarkan rengekan yang justru menguji kesabaran kita.
Coba hadapi mereka dengan tips berikut ini, agar anak-anak bisa dengan tenang menghadapi segala masalah yang dihadapinya.
Jangan mendramatisir. Kita memang harus memberi penjelasan pada dirinya mengenai apa yang sedang terjadi, tapi jangan ciptakan impresi bahwa semua hal yang terjadi adalah sebuah masalah genting. Bantu dia untuk melupakan kekesalan atau kemarahannya dengan menyakinkan bahwa semuanya telah berlalu. Maka tidak perlu membesarkan otot-otot wajah akibat rasa marah yang memuncak, sebab semuanya telah berlalu.
Emosi yang memuncak, tanda anak-anak butuh perhatian. Dengan memilih sikap untuk tidak mendramatisir, bukan berarti kita menganggap enteng semuanya. Karena ketika mereka merasa tidak diperhatikan saat emosi tengah memuncak, bisa saja mereka memilih “jalan keluar” yang salah. Cobalah untuk membuatnya merasa nyaman untuk bercerita atau mengekspresikan apapun akan setiap hal yang terjadi pada dirinya.
Jangan terburu-buru memberikan mereka hadiah saat sedih. Berikan mereka kesempatan untuk belajar dari apa yang terjadi. Hal sederhana saja, ketika mainan kesayangan mereka rusak atau hilang karena keteledorannya, sebaiknya jangan langsung membelikan mainan yang baru. Sebab mereka harus dikenalkan pada tanggung jawab dan konsekuensi, proses inilah yang akan membuat mereka lebih matang menghadapi segala masalah.
Jadilah pendengar terbaik dalam segala situasi. Biarkan anak berekspresi dengan bebas terhadap apapun yang dirasakannya. Ini akan membantu dia mengenali berbagai emosi dalam diri yang kemudian akan memberikan kelegaan bagi dia dari tekanan stres tersebut. Jangan selalu menggurui, cukup dengarkan dan arahkan dia untuk mengerti bahwa setiap peristiwa menyimpan pelajaran tersendiri.
sumber

Coba hadapi mereka dengan tips berikut ini, agar anak-anak bisa dengan tenang menghadapi segala masalah yang dihadapinya.
Jangan mendramatisir. Kita memang harus memberi penjelasan pada dirinya mengenai apa yang sedang terjadi, tapi jangan ciptakan impresi bahwa semua hal yang terjadi adalah sebuah masalah genting. Bantu dia untuk melupakan kekesalan atau kemarahannya dengan menyakinkan bahwa semuanya telah berlalu. Maka tidak perlu membesarkan otot-otot wajah akibat rasa marah yang memuncak, sebab semuanya telah berlalu.
Emosi yang memuncak, tanda anak-anak butuh perhatian. Dengan memilih sikap untuk tidak mendramatisir, bukan berarti kita menganggap enteng semuanya. Karena ketika mereka merasa tidak diperhatikan saat emosi tengah memuncak, bisa saja mereka memilih “jalan keluar” yang salah. Cobalah untuk membuatnya merasa nyaman untuk bercerita atau mengekspresikan apapun akan setiap hal yang terjadi pada dirinya.
Jangan terburu-buru memberikan mereka hadiah saat sedih. Berikan mereka kesempatan untuk belajar dari apa yang terjadi. Hal sederhana saja, ketika mainan kesayangan mereka rusak atau hilang karena keteledorannya, sebaiknya jangan langsung membelikan mainan yang baru. Sebab mereka harus dikenalkan pada tanggung jawab dan konsekuensi, proses inilah yang akan membuat mereka lebih matang menghadapi segala masalah.
Jadilah pendengar terbaik dalam segala situasi. Biarkan anak berekspresi dengan bebas terhadap apapun yang dirasakannya. Ini akan membantu dia mengenali berbagai emosi dalam diri yang kemudian akan memberikan kelegaan bagi dia dari tekanan stres tersebut. Jangan selalu menggurui, cukup dengarkan dan arahkan dia untuk mengerti bahwa setiap peristiwa menyimpan pelajaran tersendiri.
sumber