Basketball @ Beijing Olympic 2008 (Kobe Jagoanku!!)

Re: Basketball @ Beijing Olympic 2008

15582large.jpg


[ Jum'at, 01 Agustus 2008 ]
Bersama USA Basketball Ikuti Persiapan Olimpiade di Kasino Makau

Gampang Lihat Bintang, Sulit Lihat Matahari

Nonton NBA adalah mimpi penggemar basket. Nonton tim nasional basket Amerika Serikat adalah impian yang lebih tinggi lagi. Apalagi bisa jadi undangan VIP, bisa makan malam bareng para bintangnya. Berikut catatan AZRUL ANANDA, wartawan Jawa Pos yang sekarang berada di Makau bersama SUGENG DEAS.

---

Nonton langsung pertandingan National Basketball Association (NBA) merupakan impian kebanyakan penggemar basket. Nonton langsung pertandingan tim nasional Amerika Serikat (Team USA) merupakan mimpi yang lebih tinggi lagi.

Bagaimana tidak. Team USA merupakan kumpulan bintang-bintang terbesar NBA. Lebih bergengsi dan perkasa daripada NBA All-Star, yang setiap tahun pada bulan Februari berkumpul.

Lihat saja susunan pemain tahun ini, yang sedang bersiap menghadapi Olimpiade Beijing, tidak lama lagi. Ada salah seorang pemain terbaik dalam sejarah, Kobe Bryant. Ada bintang paling komersial saat ini, LeBron James. Plus Dwyane Wade, Jason Kidd, Dwight Howard, dan lain-lain.

Nonton Team USA bertanding juga merupakan pengalaman langka. Maklum, tim ini pada dasarnya hanya turun dua tahun sekali. Saat kejuaraan dunia dan Olimpiade.

Lebih langka lagi adalah pengalaman nonton mereka di Asia. Dua tahun lalu, mereka berlaga di kejuaraan dunia di Tokyo, Jepang. Tahun ini Olimpiade Beijing. Setelah ini? Mungkin kita harus menunggu minimal satu dekade sebelum melihat mereka berlaga lagi di Asia. Sebab, Olimpiade 2012 akan diselenggarakan di London, Inggris. Setelah itu, mungkin di Chicago, Amerika Serikat.

Karena itu, adalah sebuah privilege (kehormatan) bisa nonton Team USA secara langsung di CotaiArena, Makau. Apalagi saya dan Sugeng Deas datang bukan sekadar sebagai wartawan yang meliput. Kami juga bersifat "double agent", merangkap jadi undangan VIP dari NBA dan Team USA. Ini berkat hubungan dekat NBA dengan Grup Jawa Pos, lewat DetEksi Basketball League (DBL), liga basket pelajar terbesar di Indonesia yang diprakarsai Jawa Pos.

Bila sebagai peliput kami mendapatkan akses terbatas pada para pemain, sebagai undangan VIP kami bisa ikut makan malam dan bebas ngobrol bersama para pemain Team USA.

Memang, USA Basketball adalah organisasi yang terpisah dari NBA. Menurut Victor Chu, director business development and marketing partnership NBA Asia, NBA-lah yang menangani segala kebutuhan komersial USA Basketball. NBA yang mengelola sponsor, mengatur even, dan hal-hal lain.

"Tapi, NBA tidak ikut campur urusan pemilihan pemain dan pengelolaan tim," tambahnya.

***

Entah mengapa, Team USA sepertinya identik dengan kota judi. Ketika para pemain NBA boleh ikut Olimpiade untuk yang pertama pada 1992 di Barcelona, waktu itu Michael Jordan dkk melakukan persiapan di Monte Carlo.

Tim tahun ini, yang disebut-sebut sebagai Team USA terdahsyat sejak 1992, juga melakukan persiapan dari satu kota judi ke kota judi yang lain.

Ketika di AS, tim itu memilih Las Vegas sebagai tempat berlatih. Dari Las Vegas, sebelum menuju Beijing, tempat pertama yang mereka sambangi adalah Makau. Memang, Makau merupakan tempat spektakuler untuk menyelenggarakan pertandingan pemanasan Team USA. Makau sedang naik daun, sedang lebih tinggi gaungnya bila dibandingkan dengan Las Vegas.

Mungkin, selama beberapa hari di Makau, seluruh personel Team USA (jumlahnya sekitar 45 orang) tak perlu melihat matahari. Mereka menginap, berlatih, dan bertanding di kompleks Venetian yang spektakuler.

Hotel berlantai 40 itu lebih daripada sekadar hotel. Bertema sama dengan Venetian di Las Vegas, kompleks tersebut jauh lebih besar. Luasnya 980 ribu meter per segi, menjadikan Venetian sebagai bangunan terbesar di Asia, terbesar ketiga di dunia.

Seluruh kamar di Venetian adalah suite. Jumlahnya 3.000. Plus kawasan kasino terbesar di dunia, seluas 51 ribu meter per segi. Ada pula mal superluas dengan "sungai" dan perahu siar di tengahnya ala Venesia yang asli di Italia. Selama di sana berhari-hari, kami sama sekali tak perlu keluar bangunan dan melihat matahari!

"Ini tempat terbesar yang pernah saya masuki," kata Dwyane Wade, salah seorang bintang terbesar Team USA. "Di sini ada semua toko impian yang selalu ingin kita kunjungi. Sayang, kita tak bisa melihat semuanya," tambahnya.

Yang tidak kalah mengagumkan, untuk keperluan basket, adalah CotaiArena. Nama Cotai diambil dari Cotai Strip, jalan tempat semua kasino berada di Makau, ala Las Vegas Strip.

Kita sama sekali tak perlu keluar bangunan untuk menuju CotaiArena. Dari kamar, cukup turun pakai lift, jalan sedikit. Pintu-pintunya mewah, bernuansa emas bak hotel kelas teratas. Kami seperti berada di lobi ballroom hotel, bukan arena olahraga.

Memang, CotaiArena bukan sekadar untuk olahraga. Arena itu bersifat serbaguna, bisa untuk konser dan lain-lain. Konser Celine Dion dan Beyonce diselenggarakan di sana.

Untuk basket, gedung itu bisa menampung hingga 15 ribu penonton. Untuk basket, even bergengsi pertama yang diadakan di sana adalah NBA China Games 2007, Oktober tahun lalu. Orlando Magic datang untuk menghadapi Cleveland Cavaliers dan tim nasional Tiongkok.

Sekarang, giliran laga lebih bergengsi, Team USA melawan Turki dan Lithuania. Meski bersifat ekshibisi, pertandingan bertitel USA Basketball International Challenge itu merupakan global event. Sekitar 180 wartawan disebut meliput even tersebut. Pertandingannya ditayangkan ke 200 negara, dikomentari dalam 17 bahasa.

Sebenarnya, Team USA punya tawaran untuk melakukan tur pemanasan itu lebih luas lagi. Tempat lain yang bisa dikunjungi adalah Taiwan. Namun, USA Basketball tak mau lagi melakukan tur terlalu banyak. Mereka belajar dari pengalaman 2006, sebelum mengikuti kejuaraan dunia di Tokyo. Waktu itu, Team USA mengunjungi Guangzhou, Tiongkok, dan Seoul, Korea, lalu ke Sapporo sebelum ke Tokyo.

Salah satu dampaknya, persiapan tim justru tidak maksimal dan Team USA gagal meraih gelar. "Terlalu banyak stop, terlalu banyak packing. Cukup melelahkan," kata Jerry Colangelo, manajer Team USA. "Saya rasa, itu tidak berpengaruh pada hasil pertandingan. Tapi, saya sadar bahwa itu kebanyakan," tandasnya.

***

Bagi mereka yang datang untuk menonton Team USA, lantas ikut tinggal di Venetian, maka mereka akan mendapatkan akses cukup mudah untuk bertemu dengan para pemain idamannya. Pada dasarnya, di Venetian lebih gampang lihat bintang NBA daripada sinar matahari.

Cara paling gampang adalah makan pagi. Setiap pagi, sekitar pukul 07.00, para pemain Team USA turun dan makan bersama. LeBron James, Kobe Bryant, Jason Kidd, dan lain-lain hampir selalu duduk semeja.

Tentu saja, kehadiran mereka membuat orang-orang pada menoleh. Orang yang hobi basket pasti langsung kenal wajah-wajahnya. Yang tidak hobi pasti sudah kagum melihat betapa besar-besar badan mereka.

Sayang, bertemu dan melihat belum tentu bisa berlanjut dengan dapat tanda tangan atau foto bareng. Meski pada dasarnya ramah, mereka sering menolak permintaan-permintaan tersebut.

Ada teman saya yang hoki, datang dari Surabaya khusus untuk nonton Team USA itu. Ketika makan pagi, dia melihat Kobe Bryant sedang asyik main biliar sendirian (ada meja biliar di restoran makan pagi). Minta foto, dia diberi izin meski Bryant sempat agak berlagak (gaya Bryant memang dikenal lebih "tinggi" daripada yang lain).

Kalau tidak makan pagi, jalan-jalan saja keliling. Ini agak sulit. Sebab, para pemain Team USA itu tidak berkeliaran bebas. Kita bisa menemui para pemain Turki atau Lithuania keliling bebas, tapi tidak pemain Team USA. Mungkin mereka punya tempat yang lebih "aman". Maklum, kalau digabungkan, 12 pemain Team USA punya gaji total hampir Rp 1,5 triliun setahun!

***

Team USA cukup terbuka saat latihan. Rabu lalu (30/7). Mereka meluangkan 30 menit pertama latihan untuk wakil media. Bebas wawancara dan memotret latihan. Tapi, kemudian, seluruh wakil media diminta keluar. Nah, saat itulah, latihan lebih serius dilaksanakan.

Bagi saya dan Sugeng Deas, kesempatan lebih menarik justru Rabu malam itu. USA Basketball menyelenggarakan acara makan malam reception. Dari Indonesia, hanya kami yang dapat undangan.

Di sana kami diperkenalkan dengan para eksekutif NBA. Menurut rencana, Commissioner NBA David Stern bakal datang. Tapi, rencana itu harus dibatalkan karena jadwal. Jarak pertandingan di Makau itu terlalu jauh dengan final Olimpiade Beijing. Dan, Stern tidak mau terlalu lama meninggalkan kesibukannya di AS.

Tapi, tidak apa-apa. Sebab, seluruh anggota Team USA hadir di dalamnya, berikut beberapa NBA Legends (mantan-mantan bintang NBA yang sekarang dimanfaatkan untuk kebutuhan public relation NBA).

Para Legends yang datang kali ini adalah Sam Perkins (dulu Seattle SuperSonics), Willis Reed (New York Knicks), dan mantan Raja Slam Dunk 1980-an Dominique Wilkins (Atlanta Hawks).

Para personel Team USA berdatangan satu per satu. Barisan pelatih, Mike Krzyzewski, Mike D'Antoni, dan Nate McMillan, datang duluan. Baru kemudian para pemain.

Seperti biasa, Kobe Bryant (yang mengenakan jas lengkap) jadi buruan utama untuk foto dan tanda tangan. Setelah itu, LeBron James, Dwyane Wade, Dwight Howard, dan bintang baru yang sedang naik daun, Chris Paul.

Di antara seluruh pemain, Dwyane Wade tampak paling cool. Kalau diajak foto, dia lebih dulu meletakkan gelas minum, lalu bergaya dengan memasukkan tangan di kantong. Paling konyol adalah Dwight Howard. Mungkin karena bosan, dia mengambil kamera fotografer NBA, lalu iseng motret-motret sendiri (para pemain itu juga bawa kamera dan saling foto).

Dalam acara tersebut, saya menyingkirkan kartu media, mencoba menikmatinya sebagai fans. Agak norak dikit, tapi tak apa! Yang paling ingin saya ajak foto bareng? Jason Kidd. Mungkin jenderal lapangan inilah pemain yang paling saya idolakan di NBA. Saya bilang ke dia, gara-gara dialah saya pakai kostum nomor lima kalau bermain (sepak bola maupun basket).

Yang saya hindari foto bareng? Carlos Boozer, Deron Williams, dan Chris Bosh. Sebenarnya, saya juga gak terlalu pengin foto sama Kobe Bryant. Tapi, kayaknya, sayang kalau kesempatan itu dilewatkan.

Ketika teman-teman di NBA menanyai kenapa saya tidak foto-foto sama semua, saya jawab tidak apa-apa. Saya bilang, selama bertahun-tahun liputan Formula 1, saya punya foto bersama kebanyakan pembalap. Tapi, saya tak pernah punya foto bareng Michael Schumacher dan saya tidak pernah menyesal. Ha ha ha... (*)
 
Re: Basketball @ Beijing Olympic 2008

bikin iri ajah tuh si Azrul!! huh.. lain kali bilangin sama Kobe Bryant.. kalo cedera, di Indonesia banyak tukang pijit handal... tolong!!
 
Re: Basketball @ Beijing Olympic 2008

15708large.jpg


[ Sabtu, 02 Agustus 2008 ]
Dream Team Menang Jauh
Tundukkan Lithuania 120 - 84

MAKAU - Team USA makin mantap menuju Olimpiade XXIX/2008 Beijing. Jason Kidd dkk kembali menunjukkan ketangguhannya saat menggasak Lithuania 120-84 di CoatiArena, Makau, kemarin (1/8). Kemenangan itu melengkapi catatan sempurna Team USA dalam laga pemanasan menjadi 3-0.

Dua kemenangan sebelumnya dicatat atas Kanada dengan 120-65 dan Turki yang disikat 114-82. Dengan rangkaian kemenangan telak tersebut, Team USA membukukan rata-rata selisih kemenangan 41 poin per pertandingan.

Dibandingkan dua lawan sebelumnya, Lithuania sebenarnya tim yang di atas kertas lebih baik. Mereka punya prestasi lumayan di ajang Olimpiade sejak runtuhnya Uni Soviet pada awal dekade 1990-an.

Lithuana mampu meraih medali perunggu pada Olimpiade 1992, 1996, dan 2000. Pada 2004, Lithuania menempati peringkat keempat setelah dikalahkan Team USA dalam perebutan medali perunggu.

Tapi, keperkasaan Team USA membuat Lithuania tidak mampu memberikan perlawanan memadai dalam laga kemarin. Sejak awal, Lithuania yang kehilangan pemain Washington Wizards Darius Songaila di Beijing nanti akibat cedera punggung, terlambat panas. Team USA langsung memimpin 12-2 di menit-menit awal sebelum menutup kuarter pertama dengan 24-5 lewat tembakan tiga angka Most Valuable Player (MVP) NBA musim lalu, Kobe Bryant.

Di kuarter kedua, Team USA masih dominan sekalipun Lithuania mencoba lebih agresif. Setengah main ditutup tim besutan Mike Krzyzewski itu dengan 56-39. Dwight Howard menjadi pemain yang paling berperan bagi keunggulan Team USA dengan total 15 poin di dua kuarter awal atau total 17 poin. Tapi, secara keseluruhan, pemain tersubur Team USA adalah Dwyane Wade dengan 19 poin, lalu disusul Michael Redd dengan 16 poin.

Kemenangan atas Lithuania memberikan tambahan spirit bagi Team USA yang punya target mengembalikam medali emas cabor basket pria yang empat tahun lalu melayang ke Argentina. Sebelum tampil di laga pembuka Olimpiade lawan Tiongkok pada 10 Agustus nanti, Team USA masih menyisakan dua laga pemanasan. Masing-masing lawan juara Eropa Rusia pada Minggu (3/8) dan Australia pada Selasa (5/8).

Meski kemenangan demi kemenangan besar, pelatih Team USA Mike Krzyzewski tampaknya belum juga puas. Dia tidak mau terburu-buru menyebut timnya dalam jalur yang benar untuk merebut emas ke-13 di ajang Olimpiade.

Tiga kemenangan yang dibukukan LeBron James dkk hanya sebatas pertandingan uji coba. Toh, masih ada dua laga uji coba lagi melawan Rusia dan Australia. Kemenangan dalam dua laga tersebut, akan mempertegas bahwa Team USA benar-benar memiliki bekal yang cukup untuk menebus kegagalan dalam Olimpiade 2004 lalu.

"Perhatian kami saat ini tertuju pada pertandingan melawan Rusia, untuk terus melakukan perbaikan," kata Krzyzewski.

Wade yang kemarin dinobatkan sebagai pemain terbaik tidak kalah bahagia. Dia merasa telah menemukan kembali permainan terbaiknya setelah mengalami cedera panjang. "Saya telah pulih sebagaimana dua tahun lalu (ketika mengantarkan Miami Heat juara NBA, Red). Saya sangat bangga, tidak hanya untuk even ini, melainkan untuk sisa karir saya," tandasnya. (dns/ang)
 
Re: Basketball @ Beijing Olympic 2008

[ Sabtu, 02 Agustus 2008 ]
Amarah Baru Dwyane Wade
LeBron James merupakan bintang utama Team USA saat ini. Namun, peran Dwyane Wade sebagai sixth man (cadangan pertama yang turun ke lapangan) bakal sangat diperhitungkan.

Semula, banyak yang ragu karena dia baru saja absen berbulan-bulan karena cedera bahu dan lutut. Usai laga lawan Turki Kamis malam lalu (31/7), segala keraguan langsung sirna. Yang ada justru pujian.

Dalam laga itu, Wade tampil seperti Wade yang mengantarkan Miami Heat menjadi jawara NBA 2005-2006. Tidak takut menusuk pertahanan lawan, membentur lawan, dan memasukkan bola dengan posisi berisiko. Wade bahkan sempat melakukan reverse dunk atraktif, membuat penonton CotaiArena berteriak bareng, "Wow!".

Total, Wade mencetak 13 poin meski hanya bermain 20 menit. Usai pertandingan, pelatih Team USA, Mike Krzyzewski, langsung menyebut permainan Wade sensasional.

James pun mengaku senang ada Wade di Team USA. Dia mengingatkan semua orang betapa dahsyatnya gerakan-gerakan Wade sekarang. "Dwyane pada dasarnya memberi tahu saya dan teman-teman yang lain, bahwa dia sudah kembali. Setelah cedera dan istirahat enam bulan, dia sekarang bisa bergerak seperti sebelum cedera dulu," paparnya.

Bukan hanya itu, James mengingatkan semua tim NBA musim depan. "Wade sudah kembali ke form yang luar biasa. Para pesaing di NBA harus hati-hati musim depan," tegasnya.

Musim lalu, Miami Heat merupakan tim terburuk di NBA. Musim depan, kalau Wade mampu terus membaik, tim itu bisa kembali menyodok ke puncak.

Sebelum terbang ke Makau, Wade memang sudah menegaskan niat untuk membuktikan diri lagi di hadapan semua penggemar dan pesaing. Malah dia bilang, pembuktian itu tidak akan berakhir dalam satu pertandingan saja.

"Saya mungkin akan butuh setahun penuh ini. Untuk menunjukkan amarah dan fokus demi mendapatkan kembali respect penuh mereka. Saya ingin menghapuskan segala keraguan orang terhadap saya sebagai seorang pemain," ucapnya.

Wade mengaku situasinya sekarang sama seperti ketika kali pertama masuk NBA pada 2003 lalu. "Waktu itu saya bermain penuh amarah. Sekarang feeling saya di lapangan sama," tegasnya. (*)
 
Re: Basketball @ Beijing Olympic 2008

[ Sabtu, 02 Agustus 2008 ]
Bergengsi tanpa Merchandise
Pertandingan pemanasan Team USA di Makau menarik minat luar biasa. Laga pertama versus Turki Kamis lalu (31/7) nyaris sold out, sedangkan laga kedua lawan Lithuania tadi malam sudah sold out sejak lama. Sayangnya, tidak seperti kebanyakan even kelas dunia, puluhan ribu penonton yang hadir (satu pertandingan sekitar 15 ribu orang) tidak bisa menikmati merchandise-nya.

Saat pertandingan Team USA versus Turki, sudah ada tanda-tanda minim merchandise. Stan baju Venetian yang ada di dalam CotaiArena masih kosong. Pada pertandingan melawan Lithuania, merchandise baru tersedia beberapa menit sebelum laga. Begitu pertandingan akan dimulai, stan tersebut langsung ditutup semua.

Hari itu, banyak orang pun bertanya-tanya kepada panitia. Khususnya panitia dari NBA sebagai pengelola hak komersial Team USA. Jawaban mereka, semua merchandise ditangani oleh Nike selaku sponsor utama tim. Katanya, baju-baju dan barang lain Team USA sudah bisa didapat di toko resmi Nike, di pusat belanja di dalam kompleks Venetian, Jumat kemarin.

Ternyata, ketika dicek hingga kemarin sore sebelum pertandingan, sama sekali tidak ada tanda-tanda merchandise Team USA.

Hampir semua penonton merupakan penggemar Dream Team. Kebanyakan jelas penggemar Kobe Bryant, mengenakan jersey Team USA nomor 10 (yang dibeli di Hongkong atau tempat lain), atau jersey Los Angeles Lakers nomor 24. Rombongan terbesar kedua pendukung LeBron James, mengenakan jersey Team USA nomor 6. Setelah itu menyebar pendukung Jason Kidd, Carmelo Anthony, dan lain-lain. (*)
 
Re: Basketball @ Beijing Olympic 2008

15883large.jpg


[ Minggu, 03 Agustus 2008 ]
Evaluasi Team USA Usai Uji Coba di Makau
Lawan Tak Punya Peluang

Semakin dekat ke Olimpiade Beijing, semakin mantap peluang Team USA untuk merebut kembali medali emas. Setelah menghancurkan Turki dan Lithuania di Makau, lawan-lawan Dream Team pun disebut tidak akan punya peluang.

Ulasan Azrul Ananda

Team USA hanya punya satu target di Olimpiade Beijing nanti: Merebut kembali medali emas. Setelah malu hanya meraih perunggu di Athena, tim 2008 ini bukan hanya dijuluki sebagai Dream Team. Mereka juga diberi sebutan "Redeem Team" (tim pembalasan).

Tiga tahun lamanya tim ini dibangun. Setelah malu di Kejuaraan Dunia 2002 dan Olimpiade Athena 2004, USA Basketball pun menyusun pola kerja baru. Pola kumpulan All-Star NBA tidak lagi cukup. Para pemain diminta punya komitmen jangka panjang, dipandu oleh susunan pelatih yang juga punya komitmen jangka panjang.

Pada akhir 2005, Jerry Colangelo ditunjuk sebagai manajer, lantas menunjuk Mike Krzyzewski sebagai pelatih, dibantu asisten Mike D'Antoni, Nate McMillan, dan Jim Boeheim. Mereka lantas mendapatkan komitmen dari 30-an pemain NBA pilihan, yang harus siap dipanggil bila dibutuhkan.

Pada Kejuaraan Dunia 2006 di Tokyo, hasilnya sudah membaik. Hanya punya rekor 6-3 pada 2002 dan 5-3 pada 2004, tim ini mampu meraih rekor 8-1 di Tokyo. Sayang, satu-satunya kekalahan itu terjadi di semifinal, di tangan Yunani. Mereka pun gagal menjadi juara dunia.

Meski gagal, susunan tim itu tidak banyak dirombak. Toh, pasukan 2006 itu juga relatif muda. Dibentuk dari fondasi bintang muda NBA, yaitu LeBron James, Carmelo Anthony, Dwight Howard, dan Dwyane Wade.

Pada 2007 lalu, tim ini menambahkan dua pemain kunci. Mereka menarik lagi veteran Jason Kidd untuk memimpin para anak muda. Kemudian, yang terpenting, mereka akhirnya mampu mendapatkan komitmen dari pemain terbaik di dunia, Kobe Bryant. Ditambah dengan barisan muda yang semakin matang, tim ini pun makin menyeramkan.

Susunan baru ini mulai menunjukkan taring pada pertengahan 2007, dalam turnamen kualifikasi Olimpiade Beijing, FIBA Americas. Tanpa ampun, Team USA menghajar habis lawan-lawannya, meraih rekor 10-0.

Tim ini disebut-sebut sebagai Team USA terbaik sejak 1992, saat pemain NBA untuk kali pertama boleh ikut Olimpiade. Tapi, untuk membuktikan perbandingan itu, Team USA harus mampu meraih emas dulu. Dan mereka harus melakukannya tanpa terkalahkan.

Mampukah? Kalau mendengar komentar-komentar di Macau, mungkin iya. "Mereka punya teknik yang baik, semangat yang baik, dan secara defense jauh lebih baik dari tim Kejuaraan Dunia dua tahun lalu," kata Bogdan Tanjevic, pelatih Turki. "Mereka juga dalam kondisi fisik yang lebih baik. Plus, yang terpenting, mereka sekarang memakai team system, bukan star system," tambahnya.

Para pemain Team USA memang tahu betul pentingnya fungsi tim ini. Meski masing-masing adalah superstar, mereka tidak main sendiri-sendiri di lapangan. Kadang, memang mereka terlihat ingin pamer kemampuan. Tapi secara keseluruhan mereka mau berbagi bola.

Krzyzewski tak henti-hentinya memuji pasukan Team USA. Bukan sekadar permainan, tapi juga faktor nonteknis. "Antusiasme mereka luar biasa," tegasnya.

Sekarang, tinggal bagaimana Team USA menjaga kekompakan dan semangat ini. Kalau mampu terus begini, dan terus menang pada dua uji coba lanjutan melawan Rusia dan Australia di Shanghai, lawan tak akan punya peluang.

Seperti yang disampaikan Bogdan Tanjevic, ketika ditanya saran apa yang bisa diberikan kepada Tiongkok, lawan pertama Team USA di Olimpiade Beijing nanti.

"Tiongkok punya banyak pemain tinggi. Yao Ming, Wang Zhizhi, dan Yi Jianlian. Tapi untuk melawan USA, mereka harus bermain istimewa selama 40 menit penuh. Dan itu tidaklah mungkin terjadi. Setelah 20-25 menit mereka pasti akan melemah. Saya tak melihat Tiongkok punya peluang," paparnya.

Sebagai penegas: Lithuania adalah salah satu favorit peraih medali di Beijing. Di Makau, Sarunas Jasikevicious dkk dihajar lebih parah dari Turki, 120-84. Kalau Lithuania masih favorit, entah seperti apa peluang yang lain.

Seperti yang diucapkan Kobe Bryant usai menggilas Lithuania: "Kalau kami beruntung, kami akan bertemu mereka lagi (Lithuania, Red) untuk berebut emas di final nanti." (*)
 
Re: Basketball @ Beijing Olympic 2008

[ Minggu, 03 Agustus 2008 ]
Masih Harus Ngotot Rebound
Perkasa bukan berarti sempurna. Superman masih kalah dengan batu kryptonite, Samson Indonesia masih kalah ketika bulu kxxxk-nya dicukur. Begitu pula Team USA. Tak terkalahkan sejak 2007 bukan berarti tim ini tidak punya kelemahan.

Setelah mengakhiri dua pertandingan uji coba di Makau, kelemahan paling menonjol di pasukan Mike Krzyzewski ini adalah rebounding. Dalam pertandingan melawan Turki dan Lithuania, Team USA memang selalu menang jumlah rebound (29-24 dan 34-30). Namun, mereka masih kalah dalam hal offensive rebound.

Saat melawan Turki (yang punya pemain rata-rata lebih tinggi), problem ini paling terlihat. Turki berhasil meraih 12 offensive rebound, menghasilkan 18 poin. Team USA hanya punya tujuh offensive rebound. Ketika melawan Lithuania juga masih kalah di kategori offensive rebound itu. Lithuania punya delapan, Team USA hanya enam.

Kalau ada lawan yang rata-rata lebih besar dan jauh lebih ngotot dalam mengejar rebound, Team USA bisa dalam bahaya di Beijing nanti.

Para pemain Team USA tidak mengelak ketika diberitahu soal kekurangan ini. Dan mereka mengaku memang berusaha untuk memperbaikinya. "Ketika kami mampu melakukannya lebih baik, kami akan menjadi jauh lebih baik," kata Dwyane Wade.

Dwight Howard, satu-satunya center sejati di Team USA, juga memahaminya. Tapi dia mengingatkan bahwa ini beban tim, bukan beban pribadinya sebagai palang pintu pertahanan paling besar.

Krzyzewski sendiri tidak terlalu mengambil pusing soal kelemahan ini. Dia menegaskan bahwa Team USA 2008 dibangun dengan keunggulan yang lain. "Kecepatan adalah aset utama kami," ujarnya. (*)
 
Re: Basketball @ Beijing Olympic 2008

[ Minggu, 03 Agustus 2008 ]
LeBron Sang Pemimpin, Kobe Jadi The Doberman
Selama di Makau, Kobe Bryant merupakan pemain paling populer di antara para bintang Team USA. Tapi, LeBron James adalah sosok pemimpin yang paling menonjol di tim ini.

Di Asia (khususnya di Tiongkok), Kobe Bryant memang luar biasa diidolakan. Dalam pertandingan eksibisi di CotaiArena Makau, penonton paling banyak mengenakan atribut pemain berjulukan Black Mamba tersebut. Bisa jersey Team USA nomor 10-nya, atau jersey Los Angeles Lakers nomor 24-nya.

Saat para pemain diperkenalkan di tengah lapangan, sambutan paling meriah juga diberikan kepada Kobe Bryant. Dan yang membuat bulu kuduk merinding, adalah saat pemain 29 tahun itu melakukan free throw. Belasan ribu penonton yang memadati stadion pun berteriak kompak: "MVP! MVP! MVP!".

Kobe Bryant memang baru saja meraih gelar Most Valuable Player (MVP) pada musim NBA 2007-2008 lalu. Para penggemar Bryant di Asia baru bisa merayakannya di Makau!

Turunnya Bryant bukan hanya memikat penonton. Dia juga menarik banyak perhatian lawan. Setiap kali bertanding, dialah pemain yang paling sering dikawal ganda. Ini membuka peluang bagi pemain Team USA lain untuk mencetak poin. Makanya, meski perolehan poinnya bukan yang terbanyak, Bryant merupakan salah satu yang terpenting di barisan starter Team USA.

Lebih dari itu, Bryant merupakan pilar pertahanan penting. Dialah yang biasanya menempel guard terbaik lawan. Seperti mematikan bintang Lithuania Sarunas Jasikevicious, saat meraup kemenangan 120-84 Jumat (1/8) malam lalu. Gara-gara performa mematikan itu, Black Mamba langsung diberi julukan baru oleh rekan-rekannya: The Doberman.

Bila Bryant menjadi primadona, maka sosok pemimpin di Team USA 2008 ini sudah jelas adalah LeBron James. Jason Kidd sekarang hanya penenang, Kobe Bryant tak perlu dituntut untuk vokal (apalagi kepribadian Bryant memang lebih menyendiri).

Di lapangan, James merupakan sumber energi Team USA. Dia lari ke mana-mana, melakukan apa saja. Poin, umpan, blok, pokoknya semuanya. Di pinggir lapangan, dia adalah suara penyemangat. Pemain 23 tahun ini tak takut meneriaki teman-temannya bila melakukan kesalahan. Dan di luar pertandingan, dia adalah sosok penggembira. Paling aktif bercanda untuk menghidupkan suasana.

Kepada wartawan, James dengan gagah menyatakan diri sebagai pemimpin. "Saya menerima tantangan untuk memimpin tim ini. Banyak orang bakal takut untuk menerima tantangan untuk memimpin orang-orang seperti Kobe Bryant dan Jason Kidd. Tapi saya tidak takut," ucapnya. "Saya tidak takut mengingatkan mereka bila melakukan kesalahan. Setelah empat tahun berkiprah di (NBA), saya telah belajar bagaimana caranya memimpin," tegas James.

Bila tidak dibuktikan dengan perbuatan, segala omongan James itu mungkin bisa dianggap arogan. Tapi tidak di Team USA. Hampir semua menyadari James memang sumber kekuatan utama.

"Tidak ada yang meragukan, salah satu hal terpenting bagi kami adalah kepemimpinan LeBron," dukung pelatih Team USA, Mike Krzyzewski. (aza)
 
Re: Basketball @ Beijing Olympic 2008

[ Minggu, 03 Agustus 2008 ]

Hari Ini Lawan Juara Eropa

Team USA kemarin (2/8) sudah tiba di Shanghai, Tiongkok. Sore ini, LeBron James dkk langsung bertanding lagi. Lawannya jauh lebih kredibel. Yaitu juara Eropa, Rusia, yang diperkuat superstar Utah Jazz, Andrei Kirilenko.

Melihat hasil di Makau, Team USA seharusnya masih mampu menang. Hanya saja, mungkin tidak akan semudah menundukkan Turki dan Lithuania. Setelah menghadapi Rusia, Team USA istirahat sehari. Selasa lusa (5/8), mereka menghadapi tim kuat lain, Australia.

Pertandingan lawan Australia itu adalah pemanasan terakhir. Team USA lantas break sampai dimulainya Olimpiade Beijing. Pertandingan pertama mereka adalah melawan Tiongkok, 10 Agustus. Disusul lawan-lawan berat di Grup B, seperti Yunani, Spanyol, dan Jerman. (aza)

Jadwal Team USA

  • Pemanasan

Tanggal Lawan

  • Hari Ini, 3 AgustusRusia
  • Selasa, 5 AgustusAustralia

Olimpiade Beijing

  • 10 AgustusTiongkok
  • 12 AgustusAngola
  • 14 AgustusYunani
  • 16 AgustusSpanyol
  • 18 AgustusJerman
  • 20 AgustusPerempatfinal
  • 22 AgustusSemifinal
  • 24 AgustusFinal
 
Re: Basketball @ Beijing Olympic 2008

16078large.jpg


[ Senin, 04 Agustus 2008 ]
LIBAS JUARA EROPA
Team USA Tetap Garang di Shanghai

SHANGHAI - Buldozer Team USA terus melaju di Shanghai. Dalam pemanasan lanjutan menjelang Olimpiade Beijing, LeBron James dkk menunjukkan kemenangan paling meyakinkan. Kemarin sore, mereka mampu menundukkan juara Eropa, Rusia, dengan skor 89-68.

Usai menang supermudah atas Turki dan Lithuania di Makau (poin rata-rata 118), Team USA memang lebih kesulitan melawan Rusia. Andrei Kirilenko dkk mampu memperlamban Dream Team, menghalangi mereka mencapai 100 poin. Namun, mereka sendiri ikut kesulitan mencetak poin, bahkan tak mampu menyentuh angka 70.

Sebelas dari 12 pemain Team USA kemarin mencetak poin. Hanya Jason Kidd (yang memang tidak butuh shooting) yang tidak punya poin. Kobe Bryant jadi top scorer dengan 19 poin, diikuti Dwyane Wade (17), Carmelo Anthony (16), dan LeBron James (10).

Dari kubu Rusia, Kirilenko mencetak 18 poin. Lalu pemain kelahiran Amerika Serikat, J.R. Holden, menambahkan 17 poin.

Pertandingan di Qizhong Tennis Indoor (gedung di pinggiran Shanghai ini memang dirancang untuk tenis) itu mendapat sambutan dahsyat. Lebih dari 14.500 tiket sold out.

Lagi-lagi, Kobe Bryant menjadi pemain favorit penonton. Sama seperti ketika di Makau, saat dia menembak free throw, para penonton kompak meneriakkan "MVP! MVP!". Basket memang olahraga favorit di Tiongkok, dan Bryant sekarang pemain paling populer. Apalagi setelah dia meraih gelar Most Valuable Player (MVP) pertamanya pada musim NBA 2007-2008 lalu).

''Dalam menyerang, saya hanya melakukan tembakan ketika ada kesempatan. Kami ingin memindahkan bola lebih sering. Tapi, jika kesempatan datang dengan sendirinya, kami ingin lebih agresif dan melakukan tembakan,'' ujar Bryant seperti dilansir AFP.

Usai mengalahkan Rusia, Team USA akan menjalani latih tanding terakhir melawan tim kuat lain, Australia, Selasa (5/8) besok. Seharusnya, Rusia merupakan lawan terberat sebelum Olimpiade Beijing dimulai. Jadi, kemungkinan besar LeBron James dkk besok bakal menang lebih jauh lagi.

Setelah ini, pertandingan paling dinantikan publik Tiongkok (dan penggemar basket di seluruh dunia) adalah pertandingan pembuka Team USA di Olimpiade Beijing. Pada 10 Agustus nanti, mereka langsung berhadapan dengan tuan rumah, Tiongkok, yang diperkuat Yao Ming dan Yi Jianlian. (aza)
 
Re: Basketball @ Beijing Olympic 2008

[ Senin, 04 Agustus 2008 ]
Motivasi dari Perdana Menteri
BEIJING - Suntikan motivasi diperoleh tim basket Tiongkok menjelang bertempur di pentas Olimpiade. Yao Ming dkk mendapatkan kehormatan besar kemarin (3/8), ketika dikunjungi Perdana Menteri (PM) Tiongkok Wen Jiabao. Kepada tim basket Tiongkok, Jiabao mengharapkan hasil terbaik.

Tiongkok akan melakoni laga pertama melawan rival berat, Amerika Serikat (AS), pada 10 Agustus. Menurut rencana, Presiden AS George Bush bakal menyaksikan secara langsung laga tersebut. Bush sudah meminta tiket langsung kepada Presiden Tiongkok Hu Jintao dalam pertemuan mereka beberapa waktu lalu.

"Laga pertama kalian akan menarik perhatian seluruh dunia. Kalian harus percaya diri, tetap bersatu, dan bermain dengan baik. Tak penting kalian menang atau kalah, yang penting kalian bermain dengan semangat," tutur Jiabao kepada anggota tim basket Tiongkok.

Diungkapkan Jiabao, tujuan dari setiap laga yang dilakukan tim Tiongkok bukan hanya kemenangan. Lebih dari itu, mereka harus menunjukkan banyak hal kepada masyarakat dunia.

"Gunakan even luar biasa ini untuk memberikan kemenangan kepada ibu pertiwi. Raih kehormatan, menangkan persahabatan, dan tunjukkan semangat yang dimiliki oleh bangsa Tiongkok," imbuh Jiabao seperti dikutip Reuters.

Jiabao selama ini memang dikenal sebagai pejabat yang suka berolahraga. Dalam banyak kesempatan, dia sering menunjukkan kebiasaannya dalam berbagai cabang olahraga. Termasuk ketika menunjukkan keahlian bermain baseball saat berkunjung ke Jepang tahun lalu.

Dalam kunjungannya ke pusat latihan tim basket Tiongkok kemarin, Jiabao juga menunjukkan aksinya dalam bermain bola basket. Dia melakukan sejumlah tembakan yang beberapa di antaranya menemui sasaran dan masuk. "Saya pun sering bermain basket. Saya adalah fans basket saat kecil dan hingga saat ini sangat suka menyaksikan pertandingan basket," katanya. (ady/ca)

Sumber: Jawa Pos
 
Re: Basketball @ Beijing Olympic 2008

makin bingung.. gw harus dukung siapa, ni?? NBA or Tiongkok??
 
Re: Basketball @ Beijing Olympic 2008

[ Senin, 04 Agustus 2008 ]
LIBAS JUARA EROPA
Team USA Tetap Garang di Shanghai

SHANGHAI - Buldozer Team USA terus melaju di Shanghai. Dalam pemanasan lanjutan menjelang Olimpiade Beijing, LeBron James dkk menunjukkan kemenangan paling meyakinkan. Kemarin sore, mereka mampu menundukkan juara Eropa, Rusia, dengan skor 89-68.

Usai menang supermudah atas Turki dan Lithuania di Makau (poin rata-rata 118), Team USA memang lebih kesulitan melawan Rusia. Andrei Kirilenko dkk mampu memperlamban Dream Team, menghalangi mereka mencapai 100 poin. Namun, mereka sendiri ikut kesulitan mencetak poin, bahkan tak mampu menyentuh angka 70.

Sebelas dari 12 pemain Team USA kemarin mencetak poin. Hanya Jason Kidd (yang memang tidak butuh shooting) yang tidak punya poin. Kobe Bryant jadi top scorer dengan 19 poin, diikuti Dwyane Wade (17), Carmelo Anthony (16), dan LeBron James (10).

Dari kubu Rusia, Kirilenko mencetak 18 poin. Lalu pemain kelahiran Amerika Serikat, J.R. Holden, menambahkan 17 poin.

Pertandingan di Qizhong Tennis Indoor (gedung di pinggiran Shanghai ini memang dirancang untuk tenis) itu mendapat sambutan dahsyat. Lebih dari 14.500 tiket sold out.

Lagi-lagi, Kobe Bryant menjadi pemain favorit penonton. Sama seperti ketika di Makau, saat dia menembak free throw, para penonton kompak meneriakkan "MVP! MVP!". Basket memang olahraga favorit di Tiongkok, dan Bryant sekarang pemain paling populer. Apalagi setelah dia meraih gelar Most Valuable Player (MVP) pertamanya pada musim NBA 2007-2008 lalu).

''Dalam menyerang, saya hanya melakukan tembakan ketika ada kesempatan. Kami ingin memindahkan bola lebih sering. Tapi, jika kesempatan datang dengan sendirinya, kami ingin lebih agresif dan melakukan tembakan,'' ujar Bryant seperti dilansir AFP.

Usai mengalahkan Rusia, Team USA akan menjalani latih tanding terakhir melawan tim kuat lain, Australia, Selasa (5/8) besok. Seharusnya, Rusia merupakan lawan terberat sebelum Olimpiade Beijing dimulai. Jadi, kemungkinan besar LeBron James dkk besok bakal menang lebih jauh lagi.

Setelah ini, pertandingan paling dinantikan publik Tiongkok (dan penggemar basket di seluruh dunia) adalah pertandingan pembuka Team USA di Olimpiade Beijing. Pada 10 Agustus nanti, mereka langsung berhadapan dengan tuan rumah, Tiongkok, yang diperkuat Yao Ming dan Yi Jianlian. (aza)

Sumber: Jawa Pos
 
Re: Basketball @ Beijing Olympic 2008

[ Senin, 04 Agustus 2008 ]
Motivasi dari Perdana Menteri
BEIJING - Suntikan motivasi diperoleh tim basket Tiongkok menjelang bertempur di pentas Olimpiade. Yao Ming dkk mendapatkan kehormatan besar kemarin (3/8), ketika dikunjungi Perdana Menteri (PM) Tiongkok Wen Jiabao. Kepada tim basket Tiongkok, Jiabao mengharapkan hasil terbaik.

Tiongkok akan melakoni laga pertama melawan rival berat, Amerika Serikat (AS), pada 10 Agustus. Menurut rencana, Presiden AS George Bush bakal menyaksikan secara langsung laga tersebut. Bush sudah meminta tiket langsung kepada Presiden Tiongkok Hu Jintao dalam pertemuan mereka beberapa waktu lalu.

"Laga pertama kalian akan menarik perhatian seluruh dunia. Kalian harus percaya diri, tetap bersatu, dan bermain dengan baik. Tak penting kalian menang atau kalah, yang penting kalian bermain dengan semangat," tutur Jiabao kepada anggota tim basket Tiongkok.

Diungkapkan Jiabao, tujuan dari setiap laga yang dilakukan tim Tiongkok bukan hanya kemenangan. Lebih dari itu, mereka harus menunjukkan banyak hal kepada masyarakat dunia.

"Gunakan even luar biasa ini untuk memberikan kemenangan kepada ibu pertiwi. Raih kehormatan, menangkan persahabatan, dan tunjukkan semangat yang dimiliki oleh bangsa Tiongkok," imbuh Jiabao seperti dikutip Reuters.

Jiabao selama ini memang dikenal sebagai pejabat yang suka berolahraga. Dalam banyak kesempatan, dia sering menunjukkan kebiasaannya dalam berbagai cabang olahraga. Termasuk ketika menunjukkan keahlian bermain baseball saat berkunjung ke Jepang tahun lalu.

Dalam kunjungannya ke pusat latihan tim basket Tiongkok kemarin, Jiabao juga menunjukkan aksinya dalam bermain bola basket. Dia melakukan sejumlah tembakan yang beberapa di antaranya menemui sasaran dan masuk. "Saya pun sering bermain basket. Saya adalah fans basket saat kecil dan hingga saat ini sangat suka menyaksikan pertandingan basket," katanya. (ady/ca)

Sumber: Jawa Pos
 
Re: Basketball @ Beijing Olympic 2008

besok tanggal 10, pertandingan awal basket di Olimpiade Beijing 2008 dimulai. ni bukan laga uji coba. tapi seriusss!! dan, pertandingannya dibuka dengan USA vs Tiongkok! aduhh!! kenapa harus mereka duluan?? kenapa gak lainnya dulu! gw bgg mo dukung yg mana..
 
Re: Basketball @ Beijing Olympic 2008

btw, informasinya.. Tiongkok kalah dari USA.. beritanya ilang!! hikz... maaf...
 
Re: Basketball @ Beijing Olympic 2008

[ Selasa, 12 Agustus 2008 ]
Lebih Santai Sambut Laga Kedua
BEIJING - Kemenangan atas Tiongkok melapangkan jalan tim basket Amerika Serikat (Team USA) menuju babak berikutnya. Apalagi, lawan di laga kedua malam ini jauh lebih ringan, yakni Angola. Di atas kertas, Team USA tidak akan kesulitan melumat wakil Afrika itu.

Jelang laga kedua, suasana Team USA lebih santai. Kemarin sore (11/8) anggota Dream Team hanya berlatih ringan. Sementara pagi hingga siang mereka melakukan aktivitas santai. Salah satunya mengunjungi Tembok Raksasa. Salah seorang bintang Team USA, Kobe Bryant, memilih menyaksikan pertandingan bola voli pantai.

Suasana santai itu tidak mengurangi konsentrasi menyambut laga kedua. "Berada di negara ini dengan even yang besar adalah pengalaman hebat bagi kami. Sebuah pengalaman istimewa. Tapi, kami juga menunjukkan bahwa tim ini juga sangat serius di lapangan," ungkap Chris Bosh, salah seorang pemain Team USA.

Dengan materi para pemain bintang NBA, Team USA memang jauh diunggulkan daripada Angola yang seluruh personelnya bermain di liga domestik. Yang menjadi perhitungan adalah seberapa besar modal yang dikumpulkan Team USA untuk tiga laga berikutnya yang lebih berat. Yakni, melawan Yunani, juara dunia Spanyol, dan Jerman.

Spanyol dan Jerman sudah membuktikan bahwa mereka tak bisa diremehkan melalui kemenangan meyakinkan di pertandingan pertama. Jerman mengalahkan Angola, sedangkan Spanyol menundukkan Yunani.

Sementara itu, beban berat dipikul peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 Argentina. Penyebabnya, mereka kalah di pertandingan pembuka. Di luar dugaan, Manu Ginobili dkk harus mengakui keunggulan Lithuania dengan skor 75-79. Argentina pun mencanangkan misi sapu bersih untuk empat laga sisa di grup A.

"Kami mendapat tantangan lebih besar karena kami harus memenangkan seluruh pertandingan sisa jika ingin melaju ke babak berikutnya," tutur Ginobili. "Sepanjang latihan, kami memperbaiki cara menyerang kami. Kami menghadapi lawan yang berbeda dengan karakter yang berbeda, bahkan di setiap laga. Tidak seperti playoff NBA, tim yang dihadapi sama," kata pemain San Antonio Spurs itu. (ady/ca)
 
Re: Basketball @ Beijing Olympic 2008

17974large.jpg


[ Rabu, 13 Agustus 2008 ]
TERANCAM OUT
Tiongkok Telan Kekalahan Kedua

BEIJING - Langkah tim basket Tiongkok di Olimpiade Beijing menemui jalan terjal. Dua kali berlaga, dua kali pula Yao Ming dkk menelan kekalahan. Setelah takluk dari Team USA pada laga pertama, kemarin (12/8) Tiongkok harus mengakui ketangguhan juara dunia Spanyol dengan skor 75-85.

Dua kekalahan beruntun membuat peluang Tiongkok untuk menembus babak perempat final semakin kecil. Mereka harus berjuang keras pada tiga laga sisa guna masuk empat besar sebagai syarat lolos ke perempat final. Jika gagal, Tiongkok harus out dan tersingkir dari persaingan.

Tiga bintang NBA yang dimiliki Tiongkok tak mampu menghindarkan mereka dari kekalahan. Yao Ming, Sun Yue, dan Yi Jianliang gagal menghentikan keperkasaan Spanyol yang dimotori Gasol bersaudara, Pau dan Marc.

Tiongkok sejatinya menguasai permainan di babak pertama dan awal kuarter ketiga. Namun, pertahanan solid yang digalang Spanyol membuat keadaan berbalik. Spanyol bangkit dari keterpurukan dan ketertinggalan 14 poin di kuarter ketiga. Marc Gasol melakukan lay-up untuk menyamakan skor menjadi 72-72 saat kuarter terakhir menyisakan 19,7 detik. Tambahan waktu (overtime) pun diberikan.

Sepanjang overtime, Pau Gasol menjadi bintang dengan menambah sembilan poin untuk Spanyol. Total, pemain yang memperkuat klub NBA, Los Angeles Lakers, itu mengakhiri laga dengan torehan 29 poin.

Bintang Spanyol lainnya adalah guard Rudy Fernandez dan Ricky Rubio Vives. Fernandez yang musim depan bermain bersama Portland Trail Blazers mengoleksi 21 poin. Sementara itu, meski hanya mencetak satu poin, Ricky menyumbang empat assist dan membuat solid pertahanan Spanyol, terutama pada kuarter keempat.

''Ini pertandingan sulit, terutama di babak pertama. Kami tak bermain seperti biasanya, sementara Tiongkok bermain begitu efektif. Saat memiliki kesempatan, kami terus melaju dan memenangi laga,'' tutur Fernandez.

Di kubu Tiongkok, guard Liu Wei menjadi pendulang angka tertinggi dengan 19 poin. Forward Zhu Fanyu dan center Wang Zhizhi masing-masing menyumbangkan 15 poin. Sedangkan Yao Ming hanya mendonasikan 11 poin.

''Hasil akhir yang mengecewakan. Tapi, kami telah memberikan perlawanan hebat menghadapi juara dunia yang kaya pengalaman. Itu menunjukkan bahwa kami dapat bersaing dengan tim dalam level seperti itu,'' ucap Sun Yuen yang hanya menyumbang dua poin.

Persaingan di grup B semakin seru dengan kemenangan yang diraih Yunani atas Jerman 87-64. Di laga lain, Team USA tampil perkasa saat membekuk Angola 97-76. Kemenangan itu membuat Team USA bertengger di puncak klasemen grup B. Meski memiliki nilai sama, Team USA punya keunggulan dari selisih poin memasukkan-kemasukan yang lebih baik daripada Spanyol. (ady/ca)
 
Back
Top