Bilakah Menjadi Takwa?
Sulitnya kaum mukmin berusaha hijrah dari kegelapan menuju cahaya lebih disebabkan oleh lemahnya daya juang (jihadun nafs) terhadap kesalahan dan dosa amaliahnya! Kelemahan ini sangat berpengaruh terhadap gairah untuk menata ulang kehidupan beragama (Islam) yang telah diyakininya.
Islam sebagai agama rahmatan lil 'alamin tidak diimplementasikan sebagaimana Rasul-Nya Saaw! Islam telah ditetapkan menjadi agama yang diridoi oleh Allah Azza wa Jalla! Maka, menjadi muslim berkonsekuensi terhadap janjinya di hadapan kemahabesaran Allah Swt.
Sudah bukan menjadi rahasia sekiranya Allah Swt memerintahkan seluruh umat manusia, termasuk jin, untuk hanya menyembah (beribadah) kepada-Nya! Penegasan Allah sama sekali tak dapat dianggap melampaui ketidakmampuan manusia dan jin, selain telah diukur dengan kapasitas kekuatan menerima rasa membenarkan keluasan ilmu-Nya!
Adakah yang telah menyangsikan akan kekuasan Allah Azza wa Jalla sebagai Tuhan Yang Mahaesa? Tidak ada, kecuali orang-orang kafir! Dengan demikian, untuk kaum mukmin, yang telah menyatakan diri sebagai muslim, tak patut mengabaikan kewajiban yang seharusnya dipatuhi dalam peribadatan kepada Allah Azza wa Jalla!
Pengakuan kaum mukmin seharusnya tidak hanya di lisan, melainkan benar-benar sampai ke hati! Dalam hal ini, hati telah didudukkan pada posisi sebagai "aku" yang akan dimintai pertanggungjawaban kelak di Yaumil Akhir di hadapan mizan Allah!
Allah Azza wa Jalla telah menurunkan Rasul-Nya Saaw untuk menjelaskan apa yang telah dikehendaki oleh Allah Swt terhadap umat manusia! Sulit kaum muslim yang tidak menaruh perhatian terhadap Al-Qur'anul Karim mengenai ketetapan Allah Swt tersebut!
Di banyak ayat-Nya, Allah Azza wa Jalla sangat Menghendaki agar umat Rasulullah Saaw mengikuti petunjuk-Nya! Allah Azza wa Jalla telah berketetapan akan janji-Nya kepada kaum mukmin yang senantiasa berkhidmat menjalankan apa yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarang-Nya!
Kehendak Allah Swt telah digariskan di dalam kekuasaan-Nya sebagai Tuhan Yang Maha Pencipta untuk didahulukan dari segala keinginan umat Rasulullah Saaw! Maka, barang siapa yang mendahulukan kehendak-Nya, Dia (Allah) pasti akan memenuhi seluruh keinginan dan kebutuhan hamba-Nya.
Kepasrahan diri seorang beriman kepada apa pun yang menjadi kehendak-Nya adalah sebuah karakteristik orang-orang bertakwa yang sebenar-benar bertakwa kepada-Nya!
Dengan kata lain, bilakah ketakwaan seseorang yang telah mengaku beriman kepada Allah Swt telah sampai pada ketetapan-Nya? Maka, jawabnya adalah kalau dia (orang beriman) tersebut telah benar-benar berserah diri kepada-Nya!