All Basketball NBA News

24941large.jpg


[ Jum'at, 19 September 2008 ]
Aduh, Arenas Operasi Lagi
Lutut Kiri Dibersihkan, Absen hingga Desember

WASHINGTON DC - Superstar Washington Wizards, Gilbert Arenas, kembali mengalami masalah dengan lutut kirinya. Untuk kali ketiga dalam dua tahun, pemain berjulukan "Agent Zero" itu harus menjalani operasi. Akibatnya, dia baru boleh main basket awal Desember nanti. Berarti, dia harus absen pada bulan pertama musim NBA 2008-2009.

Operasi ini bisa dianggap sebagai pukulan berat bagi Wizards. Sebab, baru-baru ini, mereka telah memperpanjang kontrak Arenas selama enam tahun. Nilainya spektakuler, USD 111 juta alias rata-rata sekitar USD 18,5 per tahun.

Pada musim 2008-2009 nanti misalnya, Arenas dijadwalkan mendapat bayaran USD 177 ribu (sekitar Rp 1,5 miliar) per pertandingan!

Arenas kali pertama mengalami cedera lutut itu pada April 2007, saat melawan Charlotte Bobcats di penghujung musim 2006-2007. Lutut kirinya tertimpa pemain lawan, mengalami cedera pada meniscus (bantalan).

Setelah operasi, Arenas memaksakan diri untuk kembali cepat. Pertengahan tahun itu, dia sudah menjajal latihan basket. Dampaknya justru negatif. Bulan Novembernya, saat musim 2007-2008 baru dimulai, dia harus operasi lagi pada lutut yang sama. Dia pun harus absen total 69 pertandingan, hanya turun 13 kali pada musim reguler itu.

Untuk memastikan lutut itu pulih, Arenas pun tertib istirahat dalam beberapa bulan terakhir. Bahkan, dia baru latihan aktif Agustus lalu. Tapi ternyata, lutut kiri itu belum seratus persen. Kata Wizards, secara struktural oke. Tapi masih sakit dan gampang bengkak kalau dipaksa.

Tidak ada jalan lain, Arenas Rabu lalu (kemarin WIB) menjalani operasi ketiga. Hanya saja, ini bukan operasi besar. Hanya membersihkan lutut itu dari partikel-partikel lepas.

Arenas, yang terkenal suka bicara blakblakan, mencoba positive thinking. "Operasi ini seharusnya membantu saya sehat lebih cepat," tuturnya seperti dilansir Washington Post.

Dengan operasi ini, kalau semuanya lancar, Arenas baru bisa kembali turun ke lapangan pada awal Desember. Padahal, musim 2008-2009 sudah dimulai pada 29 Oktober nanti. Selama Oktober dan November, Wizards dijadwalkan bertanding 14 kali.

Sekali lagi, Arenas hanya bisa ber-positive thinking. Lebih baik seperti ini dan mengamankan masa depan daripada memaksakan diri. Washington Wizards juga berusaha positif. Ernie Grunfeld, presiden tim, tidak merasa ini sebagai suatu kemunduran.

Grunfeld menegaskan, Arenas penting untuk jangka panjang. "Bagi kami dia bukan hanya untuk satu atau dua bulan. Gilbert baru berumur 26 tahun. Kami mencoba melihat garis besarnya. Kami akan memilikinya untuk jangka panjang, dan dia bakal menjadi pemain dahsyat bagi kami," tuturnya seperti dilansir Associated Press.

Tanpa Arenas, Grunfeld yakin Wizards tidak akan berantakan. Buktinya, musim lalu mereka tetap berhasil masuk babak playoff. Ini adalah kesempatan bagi pemain lain untuk menunjukkan kemampuan. Seperti tahun lalu, saat Antawn Jamison dan Caron Butler mampu menjaga status Wizards sebagai salah satu tim kuat di wilayah timur.

"Kami merasa nyaman dengan situasi sekarang. Saya pikir kami punya tim yang sangat kompetitif," tegas Grunfeld.
 
Semalem, gw kan maen PS NBA Live EA Sports, yang seasons 2003. Ada si Arenas ini.. Duhhh kalah mulu gw!! kebobolan terus.. padahal, gw pegang San Antonio Spurs, loh...
 
25376large.jpg


[ Minggu, 21 September 2008 ]
Tanpa Perubahan, Detroit Pistons Kembali Kejar Gelar Juara NBA
Modal Peringatan dan Latihan Back to Basic

Boston Celtics boleh menjadi champion. Namun, di wilayah timur NBA, Detroit Pistons masih menjadi momok menakutkan. Tanpa perombakan pemain, tim itu akan mencoba kembali ke puncak. Caranya, belajar lagi hal-hal mendasar.

Juara NBA boleh berganti-ganti. Bintangnya boleh terang-redup. Soal konsistensi, tak ada yang mengalahkan Detroit Pistons. Sejak 2002 hingga 2008, tim itu SELALU meraih rekor baik, SELALU berlaga sampai final wilayah timur.

Dua kali pula mereka masuk final NBA, pada 2004 dan 2005. Pada 2004, Chauncey Billups dkk meraih gelar juara.

Selama enam tahun itu, Pistons melaju menggunakan nukleus tim yang hampir sama. Billups sebagai point guard, Richard ''Rip'' Hamilton sebagai shooter, Tayshaun Prince jangkar bertahan, Rasheed Wallace menjadi penghancur, dan Antonio McDyess sebagai penyemangat. Dari tim juara 2004, hanya center Ben Wallace yang telah pindah.

Menghadapi musim 2008-2009 nanti, Pistons akan mencoba melaju lagi tanpa melakukan perubahan. Mungkin untuk kali terakhir.

Begitu musim 2007-2008 berakhir, tim itu benar-benar down. Lagi-lagi masuk final wilayah, tapi kandas di tangan Boston Celtics yang sedang naik daun.

Saat itu, banyak teriakan yang meminta tim tersebut dirombak. Tim itu terus menua, ada kekhawatiran terlambat untuk regenerasi. Lagipula, wilayah timur makin lama makin garang. Celtics masih perkasa, Cleveland Cavaliers makin dahsyat, Orlando Magic makin kuat, dan beberapa tim lain siap menjadi kejutan.

Ketika itu, Joe Dumars, presiden basketball operations Pistons, ikut teriak. Langkah pertama dia adalah memecat pelatih Flip Saunders. Lalu, dia mengancam akan merombak barisan tim. Dia bahkan menempatkan semua bintangnya di trading block, siap menerima tawaran pertukaran dari semua tim.

Tapi, sekarang, hanya sekitar sebulan dari awal musim baru, barisan Pistons nyaris tak berubah. Hanya ada satu dua penambahan pemain cadangan. Yang paling beda hanya pelatih, sekarang di tangan Michael Curry.

Dumars mengatakan, pihaknya memutuskan untuk tidak merombak karena tidak mendapat tawaran yang baik. ''Tidak ada tawaran yang bisa membuat kami lebih baik daripada yang sudah ada. Bagaimanapun, tim kami masih bisa berada di barisan elite yang mengejar gelar juara,'' tuturnya kepada Associated Press.

Dumars menambahkan, apa yang dilakukan hingga kini bisa dianggap sebagai peringatan bagi para pemainnya. Sikapnya masih sama. Kalau perlu, para bintang itu akan dia tukar ke tim lain. ''Mereka tahu posisi saya dulu, mereka tahu posisi saya sekarang. Saya masih tak senang dengan bagaimana musim lalu berakhir,'' tegasnya.

Sekarang, tugas Michael Curry ''meluruskan'' bintang-bintang Pistons. Dumars menjelaskan, tugas Curry adalah mengobarkan lagi semangat kompetisi dan menegakkan lagi disiplin. ''Itu dua hal yang sempat hilang tahun lalu,'' tandasnya.

Curry pun menjalankan perintah dengan berani. Menjelang dimulainya training camp 29 September nanti, dia sudah mengkritik secara publik Rasheed Wallace, yang selama ini memang dikenal keras kepala. Menurut Curry, Wallace tidak disiplin dalam menjaga kondisi dan itu memengaruhi performanya sepanjang musim lalu.

Sebelum training camp, Curry meminta Wallace memperbaiki kondisi. Lalu, harus mengikuti program khusus sepanjang musim.

Kepada pemain yang lain, Curry akan menekankan lagi fundamental. ''Going back to the basics,'' katanya. Dia menjelaskan, semua itu kedengarannya sederhana. Tapi, belakangan ini mulai terlupakan. Pistons mulai tak disiplin bertahan, namun terus menang karena menutupinya dengan bakat. Sekarang bakat saja tidak cukup. Harus dibarengi lagi disiplin.

Curry berharap, dengan disiplin baru, Pistons kembali tampil menyeramkan. ''Apa pun aturan permainannya, basket adalah permainan untuk tim dan pemain yang paling agresif. Kami ingin menjadi tim yang selalu attack. Baik dalam hal defense maupun offense,'' paparnya.

Kalau program Curry itu berhasil, Celtics mungkin tak akan mampu mempertahankan gelar, LeBron James dan Cavaliers belum bisa meraih gelar pertamanya, plus Kobe Bryant dan Los Angeles Lakers juga belum tentu menjadi juara lagi.

Kalau program itu berhasil, Pistons-lah yang menjadi juara lagi. Dengan barisan pemain senior yang bermain back to basic....
 
25913large.jpg


[ Rabu, 24 September 2008 ]
Shareef Abdur-Rahim; Pemain Muslim All-Star di NBA Itu Terpaksa
Lutut Tak Kunjung Pulih, Bersiap Jadi Asisten Pelatih

Hakeem Olajuwon dan Kareem Abdul-Jabbar adalah dua pemain muslim paling legendaris di NBA. Setelah mereka, Shareef Abdur-Rahim adalah yang paling top. Sayang, setelah 12 tahun, "Reef" terpaksa pensiun karena cedera lutut yang tak kunjung pulih.

Penggemar berat NBA pasti tahu siapa itu Shareef Abdur-Rahim. Pemain 31 tahun itu sudah 12 tahun malang melintang di liga paling bergengsi. Dia adalah bagian dari angkatan 1996, salah satu angkatan terbaik dalam sejarah NBA.

Reef, julukan Shareef, terpilih di urutan tiga NBA Draft 1996, di belakang Allen Iverson dan Marcus Camby. Anggota lain kelas itu adalah Stephon Marbury.

Sebelum masuk NBA, Reef sempat menjadi bintang di level NCAA. Membela sekolah papan atas University of California Berkeley, Reef menunjukkan kemampuan otak. Meski hanya setahun kuliah sebelum loncat ke NBA, Reef punya IP 3,5!

Mengawali karir sebagai top scorer Vancouver Grizzlies, dia kembali jadi andalan di Atlanta Hawks dan Portland Trail Blazers. Puncak karirnya dicapai begitu masuk tahun 2000. Tahun itu, dia terpilih masuk Dream Team, membela Amerika Serikat di Olimpiade Sydney. Bersama Jason Kidd dkk, Reef sukses meraih medali emas.

Kemudian, bersama Atlanta Hawks pada musim 2001-2002, power forward bertinggi badan 206 cm itu makin merajalela. Saking garangnya, dia sempat mencetak 50 poin dalam satu pertandingan. Sebagai hadiah, dia terpilih masuk NBA All-Star 2002.

Dalam tiga tahun terakhir, Reef membela Sacramento Kings. Meski performanya mulai menurun (seiring dengan memburuknya kondisi lutut kanan), dia tetap mencatat perolehan 18,1 poin dan 7,5 rebound per game selama karirnya. Dia juga menjadi pemain termuda keenam dalam sejarah yang mampu mencetak 10 ribu poin (sekarang total 15 ribu lebih).

Sayang, perjalanan karirnya berakhir tidak sesuai harapan. Kemarin WIB, setelah 18 bulan berkutat dengan masalah lutut, Reef memutuskan untuk pensiun. Padahal, kontraknya dengan Kings masih dua tahun lagi, bernilai di kisaran USD 6 juta per musim.

Setelah dua kali operasi lutut, kondisinya tak kunjung membaik. Dalam beberapa bulan terakhir dia berusaha untuk memulihkan kondisi. Hasilnya tidak maksimal. Dia pun tak punya pilihan lain.

"Saya telah mencoba memulihkan diri dalam 1,5 tahun terakhir. Sekarang, saya telah bisa menerima bahwa saya tidak mungkin lagi kembali ke kondisi dan level yang dibutuhkan untuk bermain di NBA," ucapnya lewat pernyataan resmi tim. "Seberat apa pun kenyataan yang harus saya hadapi, itulah realitanya," tegas Reef.

Meski pensiun dari bermain, Reef tidak akan meninggalkan Kings dan NBA begitu saja. Geoff Petrie, manajer Kings, mengatakan bahwa Reef akan dipertahankan. Mungkin sebagai asisten pelatih.

"Mewakili tim, saya ingin berterima kasih kepada Shareef atas segala kontribusinya untuk Kings dan NBA, baik di dalam maupun luar lapangan. Dia punya karir yang patut dicontoh, baik sebagai pemain maupun anggota masyarakat," kata Petrie.

"Sayang karirnya harus diakhiri dengan cedera. Meski demikian, tidak ada yang pernah meragukan upayanya, komitmennya, dan keinginannya untuk meraih yang terbaik. Tujuan kami sekarang adalah menemukan peran baru untuk Shareef, supaya dia bisa memulai babak baru dalam karir profesionalnya," lanjutnya.

Sebagai manusia, Reef memang patut menjadi contoh. Anak kedua dari 12 bersaudara pasangan Aminah dan William Abdur-Rahim itu dikenal sebagai seseorang yang selalu rendah diri. Dia dikenal tak pernah merokok dan minum, taat menjalani agama. Mengikuti ajaran ayahnya, seorang imam di Atlanta, negara bagian Georgia.

"Anda tidak akan pernah menemukan orang yang lebih rendah hati dan menghargai orang lain dari Shareef," puji Stu Jackson, mantan general manager Vancouver Grizzlies yang sekarang bekerja di NBA, lewat St. Louis Post Dispatch.
 
26275large.jpg


[ Jum'at, 26 September 2008 ]
Stephon Marbury; Di Ambang Terdepak dari New York Knicks
Masih Ikut Training Camp, setelah Itu Entah Ke Mana

Stephon Marbury lahir dan besar di New York. Karena itu, dia bangga luar biasa ketika pada musim 2003-2004 lalu mendapat kesempatan menjadi pilar di New York Knicks. Sekarang, keduanya segera berpisah, diwarnai dengan kebencian.

Di atas kertas, tidak ada pemain yang lebih pantas menjadi anggota New York Knicks selain Stephon Marbury. Dia itu New York se-New York-New York-nya. Setelah pindah-pindah dari Minnesota Timberwolves, New Jersey Nets, dan Phoenix Suns, pada musim 2003-2004 lalu dia akhirnya dapat kesempatan membela tim kampung halaman.

Starbury, julukan Marbury, menjanjikan banyak untuk Knicks. Memproklamasikan diri sebagai point guard terbaik di NBA, kemenangan demi kemenangan mestinya diraih tim tersebut.

Apalagi, gajinya tidaklah kecil. Marbury punya kontrak panjang dan bernilai maksimal menurut aturan NBA. Untuk musim 2008-2009 ini, musim terakhir kontraknya, Marbury bakal dibayar lebih dari USD 21 juta. Itu sama dengan Allen Iverson (Denver Nuggets), tertinggi kedua di NBA setelah Kevin Garnett (Boston Celtics, lebih dari USD 24 juta).

Sayang, makin lama Knicks makin tak karuan. Hanya pada musim pertamanya di New York, Marbury membantu Knicks masuk playoff. Itu pun dengan rekor pas-pasan. Hanya menang 39 kali dalam 82 game.

Dalam empat musim terakhir Knicks tak kunjung tampil baik. Menang hanya 33 kali pada 2004-2005. Lalu anjlok 23 kali pada 2005-2006, hanya 33 kali pada musim 2006-2007, dan kembali hanya menang 23 kali pada musim 2007-2008 lalu. Gaji tinggi Marbury tidak banyak membantu.

Bukan hanya itu, masalah demi masalah juga muncul di luar lapangan. Pelatih legendaris Larry Brown dipecat pada 2006. Manajer sekaligus pelatih pengganti, Isiah Thomas, terus membuat error demi error. Mulai pemilihan pemain yang buruk, pertukaran yang ngawur, hingga dinyatakan bersalah melakukan pelecehan seksual di kantor.

Thomas tidak dipecat, karena punya kontrak jangka panjang. Tapi dia diberi tugas di luar lapangan. Jabatan manajer diberikan kepada Donnie Walsh, sedangkan pelatih diberikan kepada pelatih bintang Phoenix Suns, Mike D'Antoni.

Marbury sendiri bukan tipe leader sejati. Dia berantem dengan Brown, dan musim lalu berantem dengan Thomas. Sampai-sampai ngambek tak mau ikut tim terbang bertanding. Marbury lantas memilih operasi engkel (meski tidak wajib) supaya tidak harus bertanding lagi hingga akhir musim.

Kabarnya, keputusan Marbury itu membuatnya tak disuka pemain-pemain lain. Sejak musim lalu hingga sekarang, terus muncul kabar Marbury bakal ditukar ke tim lain. Kalau tidak ada yang mau, maka Knicks siap membayarnya supaya pergi (putus kontrak).

Walsh dan D'Antoni sendiri tak mau banyak bicara soal masa depan Marbury. Yang pasti, mereka telah merekrut Chris Duhon sebagai point guard utama baru. Kabar terbaru, menurut laporan Newsday di New York, Marbury akan didepak akhir pekan ini. Sebab, Senin minggu depan training camp sudah dimulai, dan Knicks tak mau status Marbury mengganggu situasi tim yang sudah rawan pecah.

Beberapa hari lalu, situasi sudah terlihat tidak nyaman saat Marbury berlatih bersama yang lain di New York. "Kita bisa merasakan aroma kebencian," kata seorang pengamat seperti dilansir Newsday.

Soal gosip itu, Walsh sendiri belum membenarkan. Dia bahkan bilang Marbury masih akan bersama tim saat training camp dimulai. Apakah dia akan terus bersama tim setelah training camp, masih tanda tanya.

Seandainya Marbury sampai terdepak, apa yang akan terjadi? Dalam hati, Walsh (dan pemilik tim James Dolan) mungkin tak mau membayar Marbury untuk pergi. Apalagi pemain 31 tahun itu disebut dalam kondisi istimewa, berkah dari operasi dan masa istirahat panjang musim lalu. Dan karena musim 2008-2009 adalah "musim mencari kontrak baru," Knicks tahu Marbury akan tampil habis-habisan.

Tapi, kalau harus didepak, ya sudah. Yang diuntungkan adalah tim lain, yang boleh merekrut Marbury. Mereka boleh mengambil Marbury dan memberi gaji minimal. Toh, Marbury juga sudah tidak butuh kontrak besar, karena Knicks masih akan menggajinya.

Berdasarkan aturan NBA, Knicks harus mengganti bayaran Marbury secara penuh. Kalau ada tim lain yang mengontrak, maka nilai yang wajib dibayar Knicks bisa dikurangi dengan nilai yang didapat Marbury dari tim barunya (jadi total gaji tetap sama).

Kandidat utama penampung Marbury adalah Miami Heat. Sebagai tim dengan rekor terburuk musim lalu, Heat punya hak pertama mencomot Marbury. Kebetulan, Heat sedang butuh point guard handal untuk mengurangi beban Dwyane Wade.

Bayangkan, Starbury bersama Wade, didukung rookie dahsyat Michael Beasley dan forward serbabisa Shawn Marion. Bukan tidak mungkin, Heat kembali menjadi raksasa di wilayah timur!
 
26371large.jpg


[ Sabtu, 27 September 2008 ]
Sun Yue Terserang Mononucleosis
Virus yang Bikin Federer Menurun

LOS ANGELES - Langkah pemain baru Los Angeles Lakers Sun Yue untuk merasakan atmosfer NBA menghadapi masalah. Bintang asal Tiongkok itu diindikasi menderita penyakit mononucleosis atau kissing disease. Akibatnya, dia terpaksa absen di awal training camp Lakers.

Los Angeles Times melaporkan, Sun meninggalkan salah satu latihan tak resmi yang dilakukannya bersama beberapa rekan barunya Rabu pagi waktu setempat (24/9). Saat itu diungkapkan, dia masih menderita kelelahan. Alasan yang dikemukakan adalah faktor jet lag karena baru tiba di Los Angeles dari Tiongkok hanya beberapa hari sebelumnya.

Namun, penyakitnya makin tampak sehari berikutnya. Pada hari yang sama, secara resmi dia diperkenalkan sebagai pemain baru Lakers. Dilaporkan, beberapa jam setelah acara perkenalan, Sun harus dilarikan ke rumah sakit.

Belum ada keterangan lebih lanjut dari pihak Lakers perihal penyakit pebasket yang sempat dijuluki Magic Johnson dari Tiongkok itu. "Banyak kesimpangsiuran akan hal itu, kami benar-benar tak tahu,'' ungkap John Black, juru bicara Lakers, kepada Los Angeles Times.

Sun mendapat kontrak selama dua tahun dengan Lakers bulan lalu. Dia menciptakan rata-rata 6,8 poin dan 2,5 assist tiap game bersama tim nasional Tiongkok di Olimpiade 2008 Beijing.

Virus mononucleosis menyerang kelenjar getah bening penderitanya. Penularannya bisa melalui air liur sehingga disebut kissing disease. Penderita akan mudah terasa lelah dengan gejala umum seperti demam, sakit tenggorokan, atau kelenjar getah bening yang bengkak.

Penyakit itu juga diderita petenis Swiss Roger Federer awal tahun ini. Akibatnya, Federer harus berjuang keras untuk memulihkan penampilannya di delapan bulan pertama pada 2008.
 
26619large.jpg


[ Minggu, 28 September 2008 ]
Jason Williams Putuskan Pensiun
LOS ANGELES - Kabar mengejutkan datang dari markas salah satu tim NBA, Los Angeles Clippers. Tak banyak mendapat perhatian, point guard Jason Williams menyatakan pensiun dari NBA. Pengumuman itu dirilis kubu Clippers pada Jumat waktu setempat (26/9).

Keputusan yang diambil oleh Williams terkesan mengejutkan. Sebab, sejauh ini dia tak menghadapi masalah besar dalam kondisi fisik atau permainannya. Hal itu sekaligus mengakhiri karir sepuluh tahunnya di ajang NBA.

Tak disebutkan alasan pengunduran diri tersebut. Hingga kemarin, kubu Williams dan Clippers belum bersedia menjawab pertanyaan seputar hal itu.

Dalam sepuluh tahun karirnya di NBA, Williams sudah berlabuh ke empat tim berbeda. Yakni, Sacramento Kings (1998-2001), Memphis Grizzlies (2001-2005), Miami Heat (2005-2008), serta Clippers. Bersama Clippers, dia terhitung masih belum menjalani laga resmi. Dia baru menandatangani kontrak sebagai seorang free agent pada 7 Agustus lalu.

Williams masuk NBA dengan status pilihan nomor tujuh di draft pick 1998 bersama Kings. Dia dikenal sebagai salah seorang pemain yang menonjol di masanya. Kemampuannya yang komplet membuatnya banyak dilirik tim besar. Dia dikenal dengan umpan-umpan akrobatiknya. Di tahun debutnya, dia menerima anugerah NBA All-Rookie Team.

Musim terbaik Williams terjadi pada 2005-2006 bersama Heat. Dia bermain dalam keseluruhan 23 laga playoff musim itu serta mencetak rata-rata 9,3 poin dan 3,9 assist. Hasilnya, dia mengantarkan Heat menjadi jawara NBA kali pertama setelah menundukkan Dallas Mavericks di final.

Selain mengantarkan Heat menjadi juara, Williams menikmati musim terbaiknya pada 2001-2002 bersama Grizzlies. Statistik yang dibuatnya mencapai angka tertinggi dalam karirnya, yaitu 14,8 poin; 8,0 assist; dan 3,0 rebound. Dalam empat tahun karir bersama Grizzlies, Williams menjadi penyumbang assist terbanyak sepanjang sejarah tim tersebut. Selain itu, dia menerima gelar Most Improved Player di musim 2002-2003 yang diberikan Sport Illustrated ketika mengakhiri musim sebagai penyumbang rata-rata assist terbanyak di musim itu.
 
[ Rabu, 08 Oktober 2008 ]
Sejarah Nike di Art Zone
Bagi penggemar sepatu, khususnya merek Nike, ketika ke Beijing jangan lupa mampir ke 798 Art Zone di Distrik Chaoyang. Di sana ada 706 Nike, bangunan milik Nike yang selalu berisikan eksibisi menarik merek asal Beaverton, Oregon, tersebut.

Tahun lalu, di sana ada pameran 25 tahun Nike Air Force 1, salah satu model paling melegenda milik merek tersebut. Sekarang, di sana ada eksibisi sejarah Nike, plus display yang menunjukkan kontribusi Nike untuk Olimpiade Beijing Agustus lalu.

Bagian depan gedung ini saja sudah menarik. Terbuat dari perangkat yang biasanya menghiasi meja petugas pertandingan, yang bisa gonta-ganti gambar reklame. Bedanya, yang ini besarnya satu gedung, dan gonta ganti gambar atlet Nike. Basket maupun atletik.

Masuk ke dalam, bangunan itu terbagi menjadi dua lantai. Bagian bawah menceritakan sejarah Nike. Mulai dari asal muasal perusahaan, ke sejarah basket (termasuk soal Michael Jordan), dan berlanjut ke teknologi terbaru perusahaan tersebut. Ada ruang-ruang khusus yang menampilkan video-video Nike, mulai sejarah sampai penggambaran riset.

Di bagian tembok ujung ada layar selebar tembok bangunan, selalu menampilkan video-video atlet Nike. Dan di lantai atas, ada pameran Nike dan Olimpiade Beijing. Di bagian langit-langit menggantung manekin-manekin mirip para atlet Tiongkok yang mengenakan produk Nike. Di bawahnya terpajang sepatu-sepatu Nike yang mereka pakai saat Olimpiade.

Yang paling terkenal bagi penggemar basket, tentu adalah Yi Jianlian, pemain New Jersey Nets (pindah dari Milwaukee Bucks). Lengkap dengan sepatu Hyperdunk warna merah-emas yang dia pakai di Beijing Agustus lalu.

Barang paling menarik yang dipajang di pameran Nike ini adalah sebuah waffle iron, alat dapur yang biasa dipakai orang Amerika untuk "mencetak" wafel sarapan pagi (kotak-kotak).

Asal tahu, Bill Bowerman, salah satu pendiri Nike bersama Phil Knight, pada 1960-an dulu menggunakan alat dapur itu (milik istrinya) untuk memanaskan karet dan mencetak sol dasar sepatu pertama Nike. Waffle iron itu lantas rusak, tapi hasilnya adalah sol yang membantu performa atlet lari.

Ada poster lucu yang mengiringinya. Di situ ada gambar Bowerman sedang duduk. Di atasnya ada tulisan: "Ruin a waffle iron. Start a global sports revolution." Artinya, "Rusak sebuah pencetak wafel. Mulai sebuah revolusi olahraga dunia." Disusul dengan logo swoosh Nike dan slogan perusahaan, "Just Do It."

Keren bukan?
 
27716large.jpg


[ Selasa, 07 Oktober 2008 ]
Beasley Bintang Pemanasan Pertama
MIAMI - Persiapan menghadapi musim NBA 2008-2009 berlangsung makin serius. Minggu malam lalu (kemarin WIB), dua pertandingan pemanasan pertama (preseason) diselenggarakan di Miami dan New Orleans. Miami Heat menjamu unggulan wilayah timur Detroit Pistons, sedangkan unggulan barat New Orleans Hornets menjamu Golden State Warriors.

Pada kedua pertandingan itu, semua tim sama-sama menghemat para pemain utama, menjajal para pemain baru atau kombinasi pemain baru. Namun, keduanya tetap berlangsung seru. Heat kalah tipis di babak overtime, 91-95, sedangkan Hornets menang tipis 106-103.

Dari dua pertandingan itu, laga di Miami mendapat lebih banyak sorotan. Maklum, pertandingan tersebut juga menandai debut Michael Beasley sebagai pemain Heat. Kandidat rookie of the year asal Kansas State University itu terpilih di urutan dua dalam NBA Draft 2008, namun disebut sebagai pendatang baru dengan potensi terbaik. Lebih baik dari pilihan nomor satu yang masuk Chicago Bulls, Derrick Rose.

Publik Miami pun tampaknya terpikat pada Beasley, seorang forward bergaya high-flyer yang mengasyikkan (banyak menerjang dan slam dunk). Meski jumlah penonton tak terlalu banyak, semua bertepuk tangan dan bersorak ketika pemain 19 tahun itu kali pertama masuk pertandingan, saat kuarter pertama tersisa sekitar tiga menit.

Walaupun Heat kalah, Beasley tidak mengecewakan. Dia mencetak 16 poin, 13 di antaranya pada kuarter ketiga. Lebih penting lagi bagi Heat, Beasley tampak sangat kompak dengan bintang utama tim tersebut, anggota Team USA Dwyane Wade.

Pada satu posesi di kuarter ketiga, Wade mengatur bola sehingga Beasley bisa melakukan slam dunk garang dengan dua tangan. ''Kita bisa melihat kalau dia sempat nervous sebelum bertanding. Tapi, dia mampu mengatasinya dengan cepat,'' puji Wade sebagaimana dilansir Associated Press.

Pelatih Heat, Erik Spoelstra, lantas menyatakan bahwa Beasley tidak pernah punya masalah dalam mencetak poin. Tantangan utamanya di NBA adalah bagaimana bermain defense yang baik. Dalam debutnya itu, jelas terlihat bahwa Beasley belum matang soal defense. Spoelstra menegaskan, Beasley bakal butuh waktu yang tidak singkat.

''Ini akan membutuhkan proses. Dia akan butuh waktu karena tidak berpikir defense secara alami. Itu normal untuk pemain muda. Kami harus mengajarinya sejumlah habit baru,'' tutur sang pelatih.

Beasley juga tidak menutupi kekurangan tersebut. ''Semua orang harus mengikuti aturan dan satu orang bisa mengacaukan seluruh pertahanan. Malam ini, kebanyakan kekacauan itu disebabkan oleh saya sendiri,'' aku Beasley.

Setelah pertandingan itu, seluruh personel Heat langsung bersiap ke Eropa. Senin kemarin (pagi ini WIB), Heat terbang ke Paris, Prancis, untuk mengikuti tur NBA Europe Live. Kamis lusa (9/10), mereka bertanding melawan New Jersey Nets di kota fashion itu. Pada 12 Oktober, kedua tim bertanding lagi di London, Inggris.

Menjelang awal musim 2008-2009 akhir Oktober nanti, sejumlah tim NBA bakal tersebar di berbagai penjuru dunia untuk melakukan pertandingan ekshibisi. Selain di Eropa, NBA juga mampir di Tiongkok. NBA China Games 2008 diselenggarakan pertengahan Oktober nanti di Guangzhou dan Beijing, melibatkan Milwaukee Bucks dan Golden State Warriors. Tim-tim yang lain menjalani pertandingan pemanasan ''normal'' di Amerika Serikat.
 
28018large.jpg


[ Rabu, 08 Oktober 2008 ]
Berburu Sepatu-Sepatu NBA di Tiongkok
Harga Chuck Hayes Saingi Michael Jordan

Bagi kolektor sepatu, khususnya sepatu basket pemain NBA, tempat paling seru bukanlah Amerika Serikat. Yang seru adalah ke Tiongkok. Apalagi, sekarang makin banyak pemain NBA yang pakai sepatu merek negeri tersebut. Berikut catatan AZRUL ANANDA yang baru kembali dari Tiongkok.

---

Sebagai seorang sneakerhead, pergi ke Tiongkok memberi kesempatan besar menambah koleksi. Berburu sepatu di sana memang lebih seru daripada berburu di negara-negara "pemuas sneakerhead" lain seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Australia.

Bukan karena di Tiongkok banyak sepatu palsu berkualitas asli, juga bukan karena harga. Di mana-mana, sepatu asli harganya memang kurang lebih sama. Yang membuat Tiongkok seru buat berburu sepatu, karena pilihan di sana memang luar biasa banyak. Bukan hanya merek-merek top seperti Nike, adidas, Converse, Puma, Reebok, dan New Balance, juga merek-merek kolektor seperti K1X dari Jerman.

Merek-merek Tiongkok sendiri makin lama makin gaya. Li Ning, Anta, Peak, Erke, Qiaodan, dan lain-lain makin bagus kualitasnya, makin dahsyat desainnya.

Penggemar basket, khususnya NBA, tentu tahu kalau merek-merek Tiongkok itu makin merajalela di kaki para pemain liga paling bergengsi itu. Li Ning, merek terbesar Tiongkok dengan penjualan domestik di atas USD 400 juta setahun, bukan hanya mensponsori Shaquille O'Neal (Phoenix Suns) dan Chuck Hayes (Houston Rockets). Mereka kini menggandeng point guard handal Los Angeles Clippers, Baron Davis.

Li Ning juga mensponsori tim basket Argentina dan Spanyol, juara Olimpiade 2004 di Athena, Yunani, dan Kejuaraan Dunia 2006 di Tokyo, Jepang.

Anta, merek terbesar kedua, mensponsori duo Houston Rockets Luis Scola dan Steve Francis. Peak, yang sejak dua tahun lalu menyokong Shane Battier (lagi-lagi pemain Rockets), baru saja menggandeng nama besar NBA, Jason Kidd, untuk musim 2008-2009 nanti.

Di Tiongkok kali ini, saya ke Beijing dan Tianjin, dua kota utama Olimpiade 2008 lalu. Target utama adalah merek-merek Tiongkok yang dipakai di NBA, tapi ada satu dua (sebenarnya empat, he he he) yang merek Nike atau Brand Jordan dan adidas.

Yang Nike dan Brand Jordan itu didapat di Nike Beijing, toko utama Nike yang terletak di Jalan Wangfujing (tempat jalan-jalan utama di Beijing). Toko itu makin lama makin lengkap, sekarang sudah punya Nike ID seperti di Amerika atau London.

Nike ID adalah salah satu sisi yang dilengkapi beberapa komputer Apple. Di sana, konsumen bisa "mendesain" sendiri sepatu yang dia inginkan. Ada basket, lari, kasual, klasik, dan lain-lain. Lantas kita memilih kombinasi warna dan menuliskan pesan-pesan pribadi pada tempat-tempat yang tersedia.

Sepatu yang saya "desain" adalah Nike Huarache 08. Saya buat warna biru dan oranye khas Jawa Pos. Di bagian tounge (lidah) saya tulis nama belakang saya, "Ananda," lalu di bagian belakang ada nomor "5," yang biasa saya pakai kalau main di lapangan. Bagi penggemar Kobe Bryant, sepatu signature pemain Los Angeles Lakers itu juga tersedia untuk "didesain" ulang. Tepatnya jenis Zoom Kobe II, yang dia pakai pada musim NBA 2006-2007 lalu.

Dua pasang Jordan Brand yang saya ambil juga tergolong spesial. Dua-duanya datang dalam paket Collezione alias Countdown Package. Jordan Brand memang mengeluarkan paket-paket sepatu untuk mengenang Michael Jordan. Paket yang saya beli terdiri atas Air Jordan II dan XXI (kalau dijumlah angkanya jadi 23, nomor jersey Jordan). Semua paket terdiri atas Air Jordan yang kalau nomornya dijumlah menjadi 23 (I dan XX2, VII dan XVI, begitu seterusnya).

Untuk adidas, yang saya beli TS (Team Signature) Commander KG. Sepatu Kevin Garnett dari tim juara Boston Celtics. Sepatu ini replika yang dia pakai waktu Final NBA 2008 lalu. Warnanya putih hitam hijau, bergambar Garnett di belakang. Waktu final Juni lalu, edisi limited sepatu ini dijual sampai Rp 10 juta sepasang. Bedanya, di edisi limited ada nomor pertandingan final dan logo "The Finals."

Setelah dapat Nike, Jordan, dan adidas, baru berburu merek Tiongkok. Pertama: Li Ning. Karena tidak bisa baca tulisan Tiongkok, maka saya mengambil berdasarkan feeling dan harga. Sepatu Shaquille O'Neal banyak versinya. Dari yang harga 300 yuan sampai 1.000 yuan (1 yuan sekitar Rp 1.400).

Yang saya mau edisi Phoenix Suns terbaru, mengandung warna tim itu, ungu dan oranye. Jadi yang saya pilih ya yang warna itu, dan yang harganya paling tinggi. Karena itu yang saya yakini versi signature O'Neal (yang dipakai di lapangan). Harganya bukan termahal, 800 yuan.

Kemudian saya beli sepatu Li Ning edisi Chuck Hayes. Ada dua pasang. Yang murah, 350 yuan, dan yang signature, 800 yuan. Luar biasa juga kalau dipikir. Chuck Hayes itu bukan pemain bintang, poin per game-nya di Rockets juga paling di angka 3. Tapi harga sepatunya sama dengan Nike dan Air Jordan! Hanya di Tiongkok, Hayes menyaingi Jordan.

Berburu Anta sekarang paling menarik. Sebab, baru setahun ini mereka aktif berpromosi pakai pemain NBA (Li Ning sudah sejak 2005). Dan benar saja, di mana-mana toko Anta berada, di sana terpampang besar gambar dan sepatu dan kaus atau topi Luis Scola. Pemain Argentina itu benar-benar dipromosikan seperti Michael Jordan atau Kobe Bryant dipromosikan oleh Nike!

Barang-barang Steve Francis juga banyak, tapi tidak dipromosikan segencar Scola. Mungkin karena Francis belakangan memang kurang berkiprah karena cedera.

Dari segi desain, Anta memang kalah dari Li Ning (yang saya nilai setara Nike dan adidas). Soal harga juga masih di bawah. Saya beli sepatu Scola 1 warna hitam merah (khas Rockets) dan Scola 2 edisi Olimpiade Beijing (warna putih biru muda khas Argentina). Harga masing-masing di kisaran 600 yuan. Sepatu Francis yang saya pilih warnanya hitam merah, harganya juga 600 yuan.

Terakhir, saya berburu Peak. Merek yang satu ini tergolong sangat sulit dicari. Iklannya gencar di televisi, pemain yang dipromosikan juga makin ngetop. Situsnya (www.chinapeak.com) juga tergolong keren. Tapi gerainya sulit ditemukan. Beda dengan toko Anta dan Li Ning yang bertebaran di mana-mana (biasanya berdekatan dengan Nike atau adidas!), Peak paling hanya punya satu gerai di satu kota.

Sayang, edisi Jason Kidd belum keluar. Yang ada edisi Shane Battier musim 2007-2008 lalu. Tidak apa-apa, karena Peak yang saya punya edisi lama (2006-2007). Harganya lebih murah, 550 yuan.

Peak, terus terang, menurut saya termasuk kurang dalam hal desain. Di luar edisi Battier, sepatu Peak yang lain "membajak" model sepatu-sepatu populer dari Nike, adidas, dan And1. Benar-benar mirip, hanya sedikit divariasi dengan logo dan merek Peak. Ada satu model yang bahkan punya tiga garis, sama persis dengan adidas milik Tim Duncan (San Antonio Spurs).

Semoga saja, desainnya makin lama makin baik. Apalagi mereka sekarang sudah punya pemain top Jason Kidd. Dan sepatu Kidd itu merupakan target utama saya, ketika lain kali dapat kesempatan ke Tiongkok...
 
[ Kamis, 09 Oktober 2008 ]
Oden Awali Karir dengan Dunk
PORTLAND - Penantian panjang Greg Oden berakhir juga. Lebih dari setahun sejak dipilih sebagai number one pick di NBA Draft 2007, pemain 213 cm itu kemarin WIB tampil untuk kali pertama bersama Portland Trail Blazers. Dan dia tampil mengesankan dalam pertandingan pemanasan melawan Sacramento Kings itu. Oden mencetak 13 poin hanya dalam 20 menit, membuka karir dengan sebuah slam dunk garang. Blazers pun menang telak 110-81.

Oden, center 20 tahun yang dicomot dari Ohio State University, sudah digadang-gadang sebagai monster andalan Blazers untuk musim 2007-2008 lalu. Sayang, hanya beberapa pekan sebelum mengawali karir, dia harus menjalani operasi lutut kanan. Sebagai konsekuensi, dia harus menunda karir profesionalnya hingga musim 2008-2009 nanti.

Selama setahun belakangan, selain memulihkan diri, Oden mempelajari segala seluk beluk kehidupan di NBA. Di sisi lain, Blazers dan para penggemarnya terus memberikan sorotan, terus punya harapan tinggi terhadap pemain bernomor kostum 52 tersebut.

Dalam debutnya kemarin WIB, Oden memuaskan penantian para penggemar Blazers. Saat namanya disebut, dia langsung mendapat sambutan meriah dari belasan ribu penonton yang hampir memenuhi stadion. Begitu pula saat memenangi tipoff untuk membuka pertandingan. Sambutan jadi makin dahsyat saat dia mencetak poin pertama Blazers lewat slam dunk.

Pada kuarter kedua, Oden melakukan lagi dua kali dunk. ''Si besar itu benar-benar seorang monster,'' ujar Brandon Roy, bintang utama Blazers.

Oden sendiri tak banyak komentar. Penilaiannya tentang debut kemarin? ''Senang rasanya bisa bertanding melawan orang lain, bukan lawan teman-teman sendiri (saat latihan, Red),'' ucapnya.

Dengan performa awal Oden itu, Blazers pun semakin percaya diri menghadapi musim 2008-2009. Meski tercatat sebagai yang termuda di NBA (rata-rata 23 tahun), Blazers merupakan salah satu kuda hitam. Mereka punya senjata komplet untuk mengacaukan para unggulan di wilayah barat yang ketat.

Yang membuat Blazers makin mantap lagi, point guard baru mereka asal Spanyol, Rudy Fernandez, kemarin juga tampil istimewa. Dalam 20 menit, dia hanya mencetak enam poin dan lima assist, tapi menunjukkan kreativitas dalam mengelola serangan dan efektivitas dalam bermain bertahan.
 
28261large.jpg


[ Kamis, 09 Oktober 2008 ]
Jersey Baru Makin Minimalis
Menjelang musim NBA 2008-2009, beberapa tim memutuskan untuk ganti seragam. Makin minimalis, dengan tulisan yang tidak lagi ''tradisional''.

---

Setiap tim NBA minimal punya dua set jersey. Warna putih (atau kuning dalam kasus Los Angeles Lakers) untuk main di kandang, warna lain untuk laga tandang. Setelah itu, ada satu atau dua ''alternate uniform'', dengan warna dan corak unik untuk laga-laga tertentu atau hari-hari penting.

Contohnya, Chicago Bulls. Di kandang, mereka pakai putih dengan corak merah, saat tandang pakai merah dengan corak putih dan hitam. Seragam ekstra tim itu adalah dominan hitam dengan corak putih dan merah.

Setiap beberapa tahun sekali, mereka mengganti desain jersey dan logo. Biasanya untuk menunjukkan semangat baru sekaligus mendongkrak lagi penjualan replika jersey di toko-toko merchandise. Yang paling sering adalah mengganti corak seragam alternate untuk dikoleksi penggemar.

Mengubah jersey bukanlah hal mudah. Ada aturan mainnya. Harus dapat izin resmi dari NBA, dan butuh waktu cukup lama untuk mendapat persetujuan.

Kebetulan, menjelang musim 2008-2009 yang dimulai pada 29 Oktober nanti, beberapa tim kompak ganti seragam. Dan yang diganti adalah dua jersey utama, bukan sekadar seragam alternate. Menariknya, jersey-jersey baru itu ada yang meninggalkan ''cara tradisional'' dalam menampilkan nama kota atau julukan.

Terhitung ada lima tim yang mengubah desain dasar seragam: Oklahoma City Thunder, Minnesota Timberwolves, Orlando Magic, New Orleans Hornets, dan Sacramento Kings.

Pada dasarnya, semua tim itu punya jersey baru yang lebih minimalis. Terkesan makin manis, makin bersih. Dalam kasus Thunder, perubahan memang tak terelakkan. Tim itu adalah reinkarnasi dari Seattle SuperSonics. Kalau dulunya kuning-hijau jreng, sekarang putih dan biru langit sederhana, dengan font tulisan yang sederhana pula.

Kalau Minnesota Timberwolves, desain baru tergolong penting karena tim ini memang sedang mengubah image. Meninggalkan era Kevin Garnett, mengukuhkan era tim muda dengan Al Jefferson sebagai tulang punggung. Plus, jersey ini dibuat untuk memperingati musim 2008-2009 sebagai musim ke-20 dalam sejarah tim tersebut.

Jersey baru Timberwolves masih berwarna biru kehijauan dan putih. Tapi, aksen pepohonan yang menghiasi kerah dan bagian samping sudah sangat dikurangi. Tulisan pun disederhanakan. Pada jersey kandang, tulisannya bukan lagi ''Timberwolves''. Dipendekkan jadi ''Wolves''.

Ini adalah kali ketiga Timberwolves ganti kostum, perubahan pertama sejak 12 tahun lalu. Dan kata pendek ''Wolves'' itu kembali untuk kali pertama sejak musim 1989-1990, musim pertama tim tersebut di NBA.

''Bersama logo kami yang baru di-redesign, seragam baru ini menandai era baru Minnesota Timberwolves. Bekerja bersama Adidas dan NBA, kami mampu menampilkan seragam yang menunjukkan energi, keasyikan, dan semangat dari Timberwolves. Kualitas itu sesuai dengan kelompok pemain kami yang masih berkembang, sekaligus melambangkan karakter tim secara keseluruhan,'' kata Chris Wright, presiden Timberwolves.

Orlando Magic ikut berubah untuk merayakan musim ke-20 tim tersebut. Sama seperti Timberwolves, jersey baru Magic juga dibuat untuk mengenang musim pertama tim. Bukan lewat penulisan julukan, melainkan lewat garis-garis pada seragam (pinstripe). Garis-garis tipis kini menghiasi seragam Magic, ala seragam pertama mereka dulu. Bedanya, dulu warna dasarnya hitam. Sekarang biru terang. Pada dada kanan terpasang logo 20 tahun Magic.

Ini adalah kali keempat Magic ganti seragam. Para penggemar berharap pinstripe itu kembali membawa keberuntungan, membawa Magic kembali ke babak final seperti musim 1994-1995 lalu (zaman Shaquille O'Neal dan Anfernee ''Penny'' Hardaway).

Tim lain yang berubah seragam adalah New Orleans Hornets. Tim tersebut sedang naik daun, bahkan termasuk calon juara berkat performa point guard Chris Paul. Sebenarnya, desain baru mereka makin rumit detailnya. Garis-garisnya terdiri atas dua warna berbeda (putih dan ungu di atas seragam putih atau hijau kebiruan). Tapi, kalau dilihat dari jauh, kesannya justru makin minimalis.

Yang berubah bukan hanya desain seragam, logo-logo pun ''disegarkan''. Logo lebah utama kurang lebih sama, tapi ada tambahan logo lebah bercorak bunga (Fleur-de-bee) dan logo ''NOLA'' bergambar terompet. Semua itu makin mendekatkan Hornets dengan salah satu ciri khas New Orleans: musik Jazz. Asal tahu saja, Utah Jazz itu dulu pindahan dari New Orleans. Sementara Hornets ini pindahan dari Charlotte.

Menurut Chad Shinn, salah seorang petinggi tim, perubahan tersebut menunjukkan kelahiran kembali Hornets dan New Orleans, kota yang baru saja hancur kena bencana badai Katrina. ''Logo dan seragam baru kami adalah tribut untuk masa lalu, masa kini, dan masa depan kota hebat ini,'' katanya.

Hornets sendiri punya cara unik menampilkan nama di seragam. Sejak beberapa tahun lalu, mereka selalu memasang tulisan ''New Orleans'', baik di jersey kandang, tandang, maupun alternate. Biasanya, kalau jersey kandang pakai nama julukan, kalau tandang nama kota.

Soal penulisan di kostum itu, yang sekarang paling berani beda adalah Sacramento Kings. Untuk musim 2008-2009 nanti, mereka membalik kebiasaan. Pada jersey kandang yang putih, yang terpasang justru tulisan ''Sacramento''. Sedangkan pada jersey tandang yang ungu, ganti tulisan ''Kings''.

Desain jersey itu pun makin minim detail. Jason Thompson, rookie Kings, mengaku senang pada desain terbaru tersebut. ''Benar-benar manis. Saya suka style baru ini. Saya juga suka betapa pasnya jersey ini dikenakan. Benar-benar pas,'' ungkapnya sebagaimana dilansir Sacramento Bee.
 
28471large.jpg


[ Jum'at, 10 Oktober 2008 ]
Elton Datang, Sixers Garang
Pemanasan, Kalahkan Juara Bertahan Celtics

AMHERST - Awas, ada kekuatan baru di wilayah timur NBA. Philadelphia 76ers kini semakin garang dengan kehadiran power forward dahsyat, Elton Brand. Dalam laga pemanasan pertama kemarin WIB, mereka membuktikan kekuatan baru tersebut. Sixers -julukan tim itu- mengalahkan juara bertahan Boston Celtics, 98-92.

Musim lalu, Sixers sudah menunjukkan progres meyakinkan. High flyer Andre Iguodala telah menjadi senjata dahsyat, didukung point guard veteran yang efisien, Andre Miller. Satu-satunya kelemahan mereka adalah di ''permainan dalam''. Tidak punya center atau forward yang mampu mengobrak-abrik jantung pertahanan lawan.

Pada pertengahan 2008 lalu, mereka berhasil mengontrak Elton Brand, yang sebelumnya membela Los Angeles Clippers. Tidak murah, mencapai USD 79 juta untuk lima musim ke depan. Tapi, Brand-lah yang dibutuhkan Sixers untuk masuk barisan elite NBA. Dan kemarin, buktinya langsung terlihat.

Sempat tertinggal 14 poin, Sixers mampu mengejar pada kuarter penutup. Brand, yang total hanya bermain 22 menit, menyumbang 11 poin dan empat rebound. Lebih penting lagi, dia menyedot perhatian lawan, membuka peluang bagi rekan-rekan yang lain untuk mencetak poin. Lou Williams mencetak 27 poin, terbanyak untuk Sixers. Diikuti Thaddeus Young dengan 21 poin.

Harus diakui, Celtics tidak tampil habis-habisan. Tiga pemain utama tim hijau, Kevin Garnett, Ray Allen, dan Paul Pierce, masih banyak disimpan. Masing-masing hanya bermain tak sampai 18 menit. Celtics ingin memberi pengalaman kepada para pemain muda, seperti rookie Bill Walker. Pelatih Celtics, Doc Rivers, juga tak bisa hadir karena urusan keluarga.

Meski demikian, Sixers tetap merasa kemenangan itu superpenting. ''Ini pertandingan penting bagi kami. Boston punya tiga bintang luar biasa. Kemenangan ini membantu mengukur di mana kekuatan kami sebenarnya,'' kata Brand sebagaimana dilansir Associated Press.

Babak pemanasan (preseason) NBA memang makin ramai. Kemarin WIB, total ada sembilan pertandingan. Dua tim, New Jersey Nets dan Miami Heat, sekarang juga sudah berada di Eropa, bersiap menyelenggarakan laga pemanasan di Paris dan London (NBA Europe Live Tour). Dua tim lain, Milwaukee Bucks dan Golden State Warriors, pekan depan terbang ke Tiongkok, tampil di NBA China Games 2008 di Guangzhou dan Beijing.

Sebagai tambahan sensasi, Sabtu besok (Minggu pagi WIB) NBA akan menyelenggarakan pertandingan outdoor pertama era modern ini di Indian Wells, California. Phoenix Suns akan bertemu Denver Nuggets di sana. Musim NBA 2008-2009 sendiri baru dimulai 29 Oktober mendatang.
 
28676large.jpg


[ Sabtu, 11 Oktober 2008 ]
Lakers Tak Kunjung Panas
Jalani Kekalahan Pemanasan Terburuk di Tangan Clippers

FRESNO - Los Angeles Lakers merupakan salah satu unggulan utama juara NBA 2008-2009. Namun, meski punya formasi makin komplet, tim itu belum menunjukkan kegarangan di musim pemanasan ini (preseason). Kemarin WIB, Kobe Bryant dkk kembali merasakan kekalahan. Bahkan, mereka merasakan kekalahan pemanasan terburuk sejak 2005 lalu.

Kemarin WIB, Lakers kalah 27 poin di tangan tim sekota, Los Angeles Clippers, 80-107. Padahal, dalam empat pertemuan musim lalu, Lakers selalu mengalahkan Clippers.

Memang, Clippers sekarang bukan lagi Clippers yang dulu. Tim yang dilatih Mike Dunleavy itu mencoba menghapus image sebagai loser, mendatangkan banyak pemain bintang untuk musim 2008-2009 nanti.

Meski kehilangan power forward Elton Brand (yang terbang ke Philadelphia 76ers), Clippers berhasil mendapatkan point guard andal, Baron Davis, dari Golden State Warriors. Clippers juga berhasil mendapatkan salah satu center bertahan terbaik, Marcus Camby, dari Denver Nuggets.

Mike Dunleavy, saat pembukaan training camp awal bulan ini, menyatakan bahwa Baron Davis-lah senjata utama Clippers saat ini. ''Kami akan menggantungkan nasib pada dia di awal musim, pertengahan musim, maupun akhir musim,'' ujar sang pelatih.

Hebatnya, dalam laga pemanasan kemarin, Clippers belum banyak menggunakan Davis. Pemain asli Los Angeles itu hanya bermain 17 menit, mencetak 12 poin dan tujuh assist. Marcus Camby juga tidak dipasang gara-gara baru kena flu.

Kemarin, Lakers dan Clippers memang sama-sama banyak bereksperimen dalam hal susunan pemain. Bukan hanya Davis yang dihemat. Kobe Bryant pun sama. Most valuable player (MVP) musim lalu itu hanya bermain 24 menit, menyumbang 12 poin dan tiga assist.

Pada dasarnya, Clippers menang ''perang cadangan''. Rookie Mike Taylor mencetak 20 poin. Veteran Ricky Davis menambahkan 18 poin. Tentu saja, itu menambah optimisme Clippers menghadapi musim 2008-2009, yang dimulai 29 Oktober nanti.

Dengan hasil tersebut, Lakers masih winless di musim pemanasan ini (rekor 0-2). Selasa lalu (7/10), mereka kalah 90-99 di tangan Utah Jazz. Kekalahan terburuk Lakers saat pemanasan sebelumnya terjadi di tangan Golden State Warriors pada 2005 lalu. Waktu itu mereka kalah 31 poin.

Sementara itu, dalam NBA Europe Live 2008 di Paris, Prancis, duel seru terjadi antara New Jersey Nets dengan Miami Heat. Pertandingan itu berlanjut hingga overtime. Vince Carter dan rekan-rekannya di Nets yang menang menundukkan Dwyane Wade dkk 109-105.

Kedua tim itu akan bertemu lagi di London, Inggris, 12 Oktober nanti. Setelah itu, NBA Europe Live berlanjut dengan duel New Orleans Hornets versus Washington Wizards. Pertemuan pertama diselenggarakan di Berlin, Jerman, pada Selasa, 14 Oktober. Tiga hari kemudian, mereka bertemu lagi di Barcelona, Spanyol.
 
28976large.jpg


[ Minggu, 12 Oktober 2008 ]
David Lee Motor Harapan Knicks
PHILADELPHIA - Pelatih Mike D'Antoni merasakan kemenangan pertama bersama New York Knicks. Dalam laga preseason melawan Philadelphia 76ers di Wachovia Center, Philadelphia, kemarin WIB (11/10), Knicks menang 110-104.

David Lee menjadi kunci kemenangan Knicks tersebut. Bermain hampir 34 menit, dia memimpin perolehan angka dengan 19 poin. Lebih penting lagi, dia membukukan 15 rebound dalam pertandingan itu. Lee mampu menyaingi aksi gemilang bintang Sixers Elton Brand yang mendulang 24 poin dan 4 rebound.

Dalam laga preseason pertama melawan Toronto Raptors (8/10), Knicks kalah 111-113. Lee yang berposisi sebagai power forward sebenarnya juga bermain bagus. Saat itu dia juga mendulang poin terbanyak dengan 22 poin plus 9 rebound.

Fakta tersebut memperlihatkan bahwa Lee telah menunjukkan kecocokan dengan strategi yang diterapkan D'Antoni. Jika musim lalu pemain 25 tahun itu hanya menjadi cadangan, D'Antoni bisa jadi akan menjadikan dia starter musim ini. Kepercayaan dalam dua laga uji coba tersebut menjadi sinyal awal.

Lee yang dicomot Knicks pada draft NBA 2005 di urutan ke-30 memang terus menunjukkan peningkatan permainan. Musim lalu, meski banyak menjadi cadangan, dia mampu memberikan banyak warna pada salah satu tim dengan pengeluaran gaji tertinggi di NBA itu. Bahkan, perannya lebih besar daripada pemain dengan gaji yang lebih mahal.

D'Antoni yang musim lalu mengarsiteki tim super agresif Phoenix Suns musim ini sedang mencari bentuk di Knicks. Pemain yang sebelumnya menjadi nomor dua, seperti Lee maupun Nate Robinson, malah menunjukkan kecocokan.

Selain mereka, D'Antoni juga puas dengan penampilan dua pemain anyar Knicks, Chris Duhon dan Zach Randolph. Duhon yang musim lalu memperkuat Chicago Bulls menyumbangkan 19 poin dan 5 assist. Sedangkan Randolph mengoleksi 18 poin dan 9 rebound.

"Kami sedang berusaha mendapatkan pertahanan yang lebih baik. Saya kira kami menjadi makin baik dari hari ke hari,'' ujar D'Antoni seperti dikutip New York Daily News.
 
29171large.jpg


[ Senin, 13 Oktober 2008 ]
Cedera lalu Bohong, Denda Rp 30 Miliar
OAKLAND - Bintang Golden State Warriors, Monta Ellis, memberi pelajaran berharga soal profesionalisme kepada para pemain muda di seluruh dunia. Gara-gara bandel dan bohong, pemain 22 tahun itu kena hukuman berat dari timnya sendiri. Dia di-suspend sebanyak 30 pertandingan. Karena tidak akan dibayar selama menjalani hukuman, praktis dia kena denda sekitar USD 3 juta atau Rp 30 miliar.

Monta Ellis merupakan pemain muda yang sedang naik daun. Guard supercepat itu menjadi andalan Warriors dalam dua tahun terakhir, membantu menjadikan tim yang dilatih Don Nelson tersebut sebagai salah satu yang paling asyik ditonton. Musim lalu, Ellis mencetak 20,2 poin per game.

Sebagai hadiah, Juli lalu, Warriors memberi kontrak enam tahun senilai USD 66 juta kepada Ellis. Namun, dia membalasnya dengan ''kebodohan''. Akhir Agustus, dia melaporkan diri mengalami cedera engkel parah karena main basket santai. Akibatnya, dia harus operasi dan tidak bisa berlaga pada dua bulan pertama musim 2008-2009 nanti.

Buntut kabar buruk itu membuat Warriors lebih marah lagi. Sebab, Ellis ternyata bohong. Setelah beberapa hari, dia mengaku cedera gara-gara naik motor. Padahal, itu adalah kegiatan yang jelas-jelas dilarang dilakukan oleh semua pemain NBA (semua kontrak pemain melarang mereka untuk melakukan kegiatan berisiko, termasuk naik motor).

Dalam beberapa pekan terakhir, Warriors membicarakan hukuman apa yang pantas diberikan kepada Ellis. Kemungkinan terburuk, kontraknya dibatalkan total. Akhirnya, Presiden Warriors Robert Rowell memutuskan untuk men-suspend Ellis selama 30 game. Karena Ellis tak mungkin bertanding akibat cedera, praktis hukuman itu setara dengan denda USD 3 juta, alias penghasilan yang seharusnya Ellis terima dalam 30 pertandingan.

''Menurut kami, (kebandelan) ini adalah masalah besar bagi para penggemar, bagi para pembeli tiket pertandingan, bagi para partner bisnis, dan bagi Warriors sebagai organisasi,'' tegas Rowell di balik keputusan menjatuhkan hukuman berat tersebut.

Rowell berharap Ellis belajar dari masalah tersebut. Dan tentunya, ini menjadi pelajaran bagi semua pemain muda, untuk selalu bertindak profesional dan menghormati isi kontrak. Rowell juga yakin, perkembangan karir Ellis tidak akan terhambat.

''Dia (Ellis, Red) adalah anak muda umur 22 tahun yang telah berbuat banyak, sehingga mampu meraih kontrak USD 66 juta. Kami percaya dia bisa terus meraih sukses dan menjadi pemain dahsyat di liga ini,'' ujarnya.
 
29361large.jpg


[ Selasa, 14 Oktober 2008 ]
Nets Berbunga-bunga di Eropa
LONDON - Tim New Jersey Nets sedang penuh kegembiraan. Penyebabnya adalah dua kemenangan dalam laga preseason yang mereka jalani di Eropa. Dua kemenangan itu mereka raih atas salah satu rivalnya di wilayah timur, Miami Heat.

Setelah unggul 100-98 di Paris, Prancis, Kamis (9/10), Nets kembali menang di O2 Arena, London, Inggris, Minggu (12/10). Kemenangan terakhir diraih dengan skor 94-92. Tiga free throw yang dilesakkan oleh Vince Carter di sepuluh detik terakhir laga memastikan kemenangan tersebut.

Kemenangan memang tak berarti segalanya di masa preseason. Namun, setidaknya mereka mampu membangun suasana tim yang nyaman, baik di dalam maupun luar lapangan. Rangkaian tur selama sepekan itu terbukti ampuh untuk menyatukan tim.

"Sebagai satu tim baru, kami mendapatkan situasi yang dibutuhkan. Kami memperoleh waktu yang menyenangkan ke mana pun bus membawa kami. Sekelompok komedian ada di tim sehingga kami selalu tertawa dan bercanda," ungkap Carter. "Mungkin, itu hal utama dari perjalanan tersebut. Yakni, selalu ada hal yang menyenangkan, terutama dari para rookie," tambahnya.

Carter mengakhiri laga dengan sumbangan 19 poin. Forward asal Tiongkok Yi Jianlian menambahkan 17 poin. Laga tersebut adalah debut Yi bersama Nets musim ini. Sebab, pada pertandingan di Paris dia tak bisa memperkuat tim tersebut.

Sementara itu, di kubu Heat Marcus Bank menyumbangkan angka tertinggi dengan 19 poin. Superstar Heat Dwyane Wade menambahkan 18 poin. Tapi, tetap saja angka mereka tak menghindarkan kekalahan ketiga bagi Heat untuk preseason kali ini. Itu sekaligus memperpanjang rekor buruk Heat di preseason sejak musim 2006 yang tak pernah sekali pun mampu menang.

Meski demikian, pelatih anyar Heat, Erik Spoelstra, menyatakan puas. "Nilai dua game ketat tersebut sangat tak terkira bagi para pemain muda dan veteran kami. Kini kami bisa melanjutkan langkah. Yakni, maju dan kembali ke Miami untuk menjalani pekan yang produktif," tuturnya.

Sementara itu, lawatan ke London memberikan kesan positif bagi NBA. Commissioner NBA David Stern menyatakan berniat membawa laga reguler NBA ke kota tersebut. Realisasinya diperkirakan sebelum kota itu menjadi tuan rumah Olimpiade 2012.

"Meski belum ada rencana untuk mengadakan laga di luar negeri, mungkin kami harus menjadwalkan beberapa pertandingan reguler dalam tiga tahun mendatang. Sangat fair jika kami mengatakan setidaknya sekali dalam semusim dan menambahnya hingga 2012," ujar Stern.

NBA sudah memiliki sejarah bermain di luar AS dan Kanada, termasuk sekali di Tokyo pada 1991.
 
29573large.jpg


[ Rabu, 15 Oktober 2008 ]
NBA China Games 2008 Manjakan Penonton
GUANGZHOU - Masyarakat Tiongkok kembali mendapatkan suguhan aksi bintang basket kelas dunia. Setelah tim nasional Amerika Serikat menunjukkan keperkasaan di Olimpiade Beijing Agustus lalu, kini giliran tim NBA melakukan pemanasan. Milwaukee Bucks akan menguji ketangguhan Golden State Warriors di Guangzhou Gymnasium dalam rangkaian NBA China Games 2008.

Gebyar pelaksanaan NBA China Games tahun ini sedikit berbeda. Tidak lagi ditemukan jajaran banner dan materi promo lainnya seperti di Shanghai dan Makau tahun lalu. Meski pertandingan dilakukan hari ini, gempitanya baru terasa saat memasuki area Hotel Ritz Carlton, tempat pemain kedua tim menginap, dan Grand Hyatt, Guangzhou, yang menjadi lokasi media center. Di sana terlihat bus-bus khusus memakai stiker besar NBA di depannya hilir mudik mengantarkan para pekerja NBA.

Kemarin (14/10) kedua tim melakukan persiapan singkat. Sesi latihan resmi dilaksanakan sejak pukul 11.30 waktu Guangzhou (sama dengan Wita). Warriors lebih dulu berlatih, disusul Bucks sejam kemudian. Latihan tersebut memang tidak terlalu lama. Sebab, pada pukul 14.00 mereka harus mengunjungi Heyu Primary School di Huashan Town dalam rangka program NBA Cares Legacy Project.

Setelah bercengkerama dengan murid-murid sekolah dasar itu, kedua tim tak memiliki banyak waktu untuk beristirahat. Mereka harus menghadiri acara welcome reception di grand ballroom Grand Hyatt, Guangzhou.

Sementara itu, kedua tim bertemu dengan wakil pemerintah dan para sponsor di sana. Panitia mempersiapkan segala kebutuhan acara di lapangan. Saat tim Jawa Pos bertandang ke Guangzhou Gymnasium tadi malam, persiapan dilakukan dengan serius.

Para anggota NBA Fan Patrol sedang mencoba berbagai kontes dan game yang akan diselenggarakan hari ini. Rangkaian permainan tersebut rencananya dihelat sebelum pertandingan berlangsung. "Akan banyak interaksi dengan penonton besok (hari ini, Red). Kami harus mempersiapkan semuanya. Besok pasti seru," ungkap Kevin Dobstaff, perwakilan NBA Entertainment sekaligus koordinator even untuk Guangzhou.

Bukan hanya di dalam, di luar stadion pun akan terasa kehebohan serupa. Sebuah aktivitas yang dijuluki Tianhe telah disiapkan. Berbagai ekshibisi diadakan, termasuk mengubah tampilan sebuah truk besar dengan memasang jajaran keranjang basket. Tujuannya, memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk berlatih menembakkan bola. Semuanya disediakan gratis.

Menurut rencana, area luar stadion mulai dibuka pukul 13.00 hari ini. Lima jam kemudian rangkaian acara dimulai di lapangan Guangzhou Gymnasium. Pertandingan antara Warriors melawan Bucks baru dilangsungkan pukul 20.00.
 
29572large.jpg


[ Rabu, 15 Oktober 2008 ]
Heroik, Durant Menangkan Thunder
TULSA - Kevin Durant memberikan kesan pertama yang sulit dilupakan fans Oklahoma City Thunder. Rookie of The Year musim 2007/2008 itu kemarin WIB tampil heroik untuk mengantarkan Thunder mengalahkan Houston Rockets 110-104.

Kemenangan tersebut sangat berharga karena merupakan laga perdana Thunder di Negara Bagian Oklahoma sejak memutuskan pindah dari Seattle. Meski diselenggarakan di Tulsa, kota terbesar kedua di Oklahoma setelah Oklahoma City, lebih dari 10 ribu penonton memenuhi Bank of Oklahoma Center. Itu juga menjadi kemenangan pertama Thunder dalam empat rangkaian preseason sejak awal Oktober lalu. Dan, hari ini WIB mereka akan melakoni laga di Oklahoma City dengan menjamu Los Angeles Clippers.

Dalam laga melawan Houston Rockets tersebut, Durant mendulang 26 poin. Perannya makin vital karena 20 poin di antaranya didulang pada delapan menit terakhir. Padahal, forward peringkat kedua NBA Draft 2007 itu harus menahan rasa sakit pada engkelnya ketika pertandingan menyisakan 1 menit 3 detik.

Durant mengalami masalah setelah mengeksekusi fast-break yang dimotori Russell Westbrook. Dia sempat terpincang-pincang dan mendapatkan perawatan. Ketika itu Thunder unggul tipis 103-102. Sadar posisi timnya masih rawan, Durant memaksakan diri tetap bermain.

Pemain kelahiran 29 September 1988 seolah melupakan masalah dengan kakinya. Begitu masuk, dia langsung menyumbangkan dua poin, mengubah kedudukan menjadi 105-102. Rockets sempat mendekat melalui dua kali free throw D.J. Strawberry. Durant langsung membalas dengan tembakan dua angka. Itu menutup peluang Rockets untuk mengejar.

''Kondisi seperti itu menuntut saya untuk bertarung sampai akhir. Itulah yang saya lakukan dalam pertandingan tadi,'' kata Durant seraya menyiapkan ember berisi air dingin untuk merendam kakinya yang cedera sebagaimana dilansir Associated Press.
 
Back
Top